Share

51. Bukti Rekaman Video

last update Last Updated: 2023-02-13 06:55:38

“Kamu mengusir kami, Man?” tanya Pakde dengan amarah.

“Maaf Pakde, bukannya tidak sopan, kalian membicarakan masalah ini di saat Siska baru saja melahirkan, seharusnya ini adalah hari yang membahagiakan tetapi malah kami mendapat berita seperti ini.”

“Kalian harus paham juga kalau seorang Ibu yang baru melahirlan itu jiwa dan hatinya harus rileks, tenang dan bahagia. Aku nggak mau istriku memikirkan hal-hal yang tidak penting seperti ini!”

“Siska tidak bisa seperti dulu yang bisa membantu kalian setiap saat, dia punya keluarga, dia harus mengurus keluarganya sendiri, lagian bukan Siska yang menafkahi kalian!”

“Siska hanya membantu jika memang kalian sangat-sangat membutuhkan, tetapi sekarang waktunya kalian mandiri, jangan selalu mengharapkan tangan orang lain.”

“Pakde tahu, saudara kembarku saja dari sekolah sampai kami menikah dan sama-sama punya anak, tidak pernah sepatah katapun dari mulutnya untuk meminta bantuan sekecil apa pun, dia tidak pernah menyusahkan aku sebagai saudara
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   52. Rahasia

    “Aku ... aku nggak mau lah kalau Suratmin menjadi satpam di rumah, nanti kalau ada temanku yang lihat wajah kita sama malu lah aku, punya saudara miskin seperti dia,” jawabnya cemberut.“Ya Allah, Mas, bukan maunya dia juga kali menjadi miskin, dan siapa tahu suatu hari nanti mereka juga kaya seperti kita!”“Kita kan nggak tahu Mas, masa dia mau miskin terus, nggak boleh gitu sama saudara, dia sangat berbeda dengan keluargaku, Mas!”“Kok, kamu sekarang membela mereka sih, kamu nggak lagi sakit, kan?”ejek Suratman menatap tajam ke arah istrinya.“Kamu sadar nggak sih, selama ini kita secara tidak langsung telah menzalimi saudaramu sendiri?” tanya Siska yang mulai. “Apa maksudmu, Sayang?” Suratman pura-pura tidak terlalu menghiraukan perkataan istrinya. Kedua matanya kembali tertuju ke arah benda layar canggih itu di depannya.“Bukannya selama ini kita selalu yang menyusahkan mereka, selalu minta makan dengan mereka, bahkan kita tidak pernah bersedekah kepada mereka?”“Apakah mungkin k

    Last Updated : 2023-02-13
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   53. Undangan

    “Nggak ... nggak ada Sayang, kamu salah dengar kali, memang aku sebut apa tadi?” tanyanya pura-pura tidak tahu.“Itu tadi apaan, aku dengar sendiri Mas, kalau kamu bilang pulang ke rumah Ommu, maksudnya apa coba?” tanyanya kembali.“Suratman lalu menaruh kembali bayi mereka di box bayi itu, setelah itu menyibukkan dirinya untuk berbenah.“Mas, ada apa, kamu terlihat gugup seperti ini, atau ada yang kamu sembunyikan juga Mas, dari aku?” “Kenapa sih kalau suami itu menuntut istrinya harus bersikap jujur, nggak boleh berbohong dan marah-marah, sedangkan giliran suami yang tidak jujur saja hanya senyam-senyum nggak jelas gitu!”“Mas, kita bukan anak kecil lagi yang suka main petak umpet begini, ayuk dong, Mas!”“Atau begini saja mulai hari ini, detik ini juga kita putuskan untuk saling terbuka, tidak ada rahasia-rahasiaan lagi, bangun kemistri diantara kita, Mas!”“Sekarang kita sudah punya anak, dan aku perlu semangat, dukungan dari orang-orang sekitarku, terutama kamu, Mas, sebagai su

    Last Updated : 2023-02-13
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   54. Undangan Aqiqahan

    “Astagfirullahaladzim, kamu kalau ngomong nggak ada remnya itu mulut, ya enggak lah, aku ini masih waras, itu namanya musyrik!” Suratmin berdecak kesal dengan tingkah laku saudaranya itu yang belum bisa berubah.“Terus dapat uang dari mana kamu bisa beli kambing?” tanyanya menyelidik.“Yang jelas pantang dalam hidupku untuk melakkukan cara yang kotor apalagi tidak halal, kamu tahu sendiri bagaimana perjuanganku untuk bisa membantumu mengejar impianmu!”“Kuharap kamu ingat itu, Man!”“Jadi kamu sekarang main perhitungan sama aku, kamu nggak ihklas membantu aku, itu maksudmu, Min?” tanyanya dengan sedikit emosi.“Man, aku memang ihklas membantu kamu tetapi bukan berati kamu selalu mengatakan hal-hal yang kasar kepadaku!”“Aku memang selama ini diam bukan berati aku lemah, tidak bisa melawan, tetapi untuk apa aku bertengkar dengan saudaraku sendiri?”“Aku nggak tahu kapan kamu kan bisa mengubah jalan pikirmu, tetapi aku yakin suatu hari nanti kamu bisa mengerti artinya hidup sesungguhny

    Last Updated : 2023-02-13
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   55. Mencari Bukti

    [Iya, bagaimana? Kok lama banget sih, apa saja kerja kamu, ini sudah dua hari, Bambang!][Ya, maaf, Bos, soalnya saya harus menyertakan bukti agar apa yang saya cari memang benar dan betul-betul sudah beres, di jamin Bos akan puas dengan kerja saya][Oke, sekarang berita apa yang kamu dapatkan semoga tidak mengecewakan saya][Iya, Bos dijamin seratus persen, siap!][Begini Bos, apa yang Bos takutkan ternyata benar, rumah yang Pakde Karso tempati selama ini memang sudah beralih nama dan sudah di jual sama mereka satu tahun yang lalu][Apa kamu bilang?, Tunggu dulu, jangan bicara dulu, biar istri saya ikut mendengarkan kelakuan Pakdenya yang selalu dia hormati itu][B-baik, Bos]Suratman masuk kembali ke rumah memanggil-mangil istrinya dengan wajah kesal.“Sayang!” Sayang!” teriakannya.“Loh, kamu belum berangkat, Mas?”“Ada apa lagi, kok wajahnya manyun gitu?” tanya Siska penasaran.“Kamu mau tahu kan, apa yang dilakukan sama Pakdemu yang gendeng itu sama rumah almarhum bapakmu, kan?”

    Last Updated : 2023-02-17
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   56. Hutang Di Warung

    “Terima kasih Mbok!”***Suratman segera naik ke mobil kesayangannya dan masih memikirkan masalah Pakdhe Karso.“Jo?” panggil Suratman saat di pos jaga.“Iya, ada Bos?”“Kerahkan anak buahmu ya, jangan sampai ada yang masuk ke rumah ini, walaupun dia mau bertemu dengan Ibu, bilang saja tidak terima tamu!”“Saya mau ke rumah sakit sebentar mau mengambil akta lahir anak saya, tolong kamu juga rumah ini, jangan ada yang ingin menerobos masuk ke dalam, ingat itu!” perintah Suratman kepada anak buahnya.“Siap, Bos!” “Oke, terima kasih!”Akhirnya Suratman pergi melajukan kendaraannya setelah memberi perintah kepada anak buahnya.Butuh setengah jam untuk sampai di rumah sakit. Selama di perjalanan Suratman tidak tenang pikirannya terlebih lagi masalah tentang Pakde Karso.Sudah dua hari ini Suratman tidak mendengar kabar dari mereka, dia pun penasaran, sebelum melihat langsung bagaimana keadaan kontrakannya yang sengaja dipakai sementara oleh mereka.“Aku ingin tahu apa yang dilakukan denga

    Last Updated : 2023-02-17
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   57. Kebohongan

    “Memang kenapa Bule, mereka ada buat ulah lagi?” tanya Suratman bingung.“Ah, Pakdemu itu memang kebangetan, semuanya sok kaya banget, omongannya itu loh!”“Kalau ditanya pasti bilangnya saya ini sebenarnya orang kaya cuma kepepet tinggal di sini!”“Memang betul ya mereka orang kaya?” tanya Bule Mimin penasaran.“Ya nggak lah, Bule, kaya dari mana, kerjaannya cuma makan tidur doang, kaki dan tangannya itu malas untuk digerakkan, tetapi kalau tangannya untuk meminta pasti mereka ada di garis terdepan,” ledek Suratman tersenyum sinis.“Katanya dia punya rumah di Surabaya lebih besar dari rumahmu di sini, cuma sayang rumahnya sudah di jual untuk biaya berobat istrinya, terus buat investasi ternyata ditipu, lalu uangnya di rampok pula, miris banget deh!”“Katanya juga anaknya si Dodi itu difitnah dikerjaannya sehingga dia harus membayar ganti rugi, makanya dia mau nggak mau meminta bantuan kamu, karena sudah habis semuanya dan mau ngutang lagi takut nggak bisa bayar.” “Sebenarnya malu,

    Last Updated : 2023-02-17
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   58. Salah Nama Anak

    Suratman memperhatikan postur tubuh Suratmin yang memang lebih besar dan berotot, tangan yang hitam legam dan banyak urat yang keluar menandakan Suratmin bekerja keras sepanjang hari.Suratman memegang pundak Suratmin, dan terasa keras dan kokoh seperti batu.Suratman mengenang masa lalu saat dirinya pun di bonceng saat naik sepeda menyelusuri jalanan terjal dan sambil bernyanyi riang.Kenangan demi kenangan muncul di benak pikirannya, saat Suratmin selalu membantunya dalam keadaan apa pun, tanpa terasa kedua matanya pun mulai berembun.Suratman masih bisa mencium bau keringat dari Suratmin yang tidak pernah dia lupakan dan masih sama dan mengingatkannya kembali kepada kenangan itu yang membuat Suratmin mendapatkan siksaan dari temannya gara-gara ulah jahil Suratman.“Man!” Mas Ratman!” panggilnya.“Sudah sampai ya?”“Iya tuh, mobilmu sudah nangkring, hayo kamu melamun ya?”“Pasti ingat waktu aku bonceng naik sepeda, kan?” ledeknya tersenyum.“Sok tahu kamu!”“Ya sudah hati-hati di ja

    Last Updated : 2023-02-17
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   59. Salah Suratman

    “Pokoknya saya mau bertemu dengan Mbak Lulu, soalnya dengan dia saya memberikan semua berkasnya!”“Masa nama anak saya begini dan ini sudah jadi lagi, malu dong!”“Anak saya itu cantik, imut-imut, kulitnya putih, hidungnya mancung , kedua matanya bulat seperti telur, masa namanya Wahyu Bakti Husada, tertukar kali dengan nama anak sampean, iya kan, ayo mengaku!”“Sampean nggak cocok pakai nama begituan, sudah miskin belagu, kenapa sih orang miskin itu harus sombong untungnya apa coba!” Suratman tidak terima lantaran nama anaknya tidak sesuai dengan keinginannya, dia pun ingin memperkarakan masalah ini dan menuntut rumah sakit dengan tuntutan pelayanan yang tidak memuaskan.Untuk menghindari kekacauan, baik Suratman dan pria itu di bawa ke tempat lain di dalam ruangan lain.Pihak humas rumah sakit sampai-sampai turun tangan karena ulah Suratman yang ingin menyebarkan masalah ini menjadi viral di media sosial.Bapak tua itu menghentikan aksinya, dan mengatakan sebelum mencari tahu siapa

    Last Updated : 2023-02-17

Latest chapter

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   124. Tolakan Rayhan

    Memang tidak diragukan dulu saat mereka satu kampus. Ayu yang terlahir dengan wajah cantik dan tubuh seksi, membuat siapa saja akan jatuh cinta dan tergoda, sehingga banyak para lelaki yang mencuri pandang dengannya dan ingin merasakan pelukan hangat dari Ayu. Apalagi cara berpakaian yang sangat terbuka membuat para pria panas dingin dibuatnya.“Apakah Ayu yang mengatakan hal itu dengan Bapak?” “Iya, kamu juga mencintai Ayu, kan?” tanya Suratman bersemangat dan melirik sinis kearah Suratmin. Rayhan menghela napas panjang, dia tahu akan terjadi seperti ini. Apalagi beberapa hari yang lalu Rayhan bersama Hanin melihat Ayu bergandengan tangan dengan pria yang lebih tua darinya.Saat mereka berbincang di ruangan Rayhan, tiba-tiba saja Pak Dibyo ayah kandung Rayhan masuk ke ruangan itu. Dia pun ikut terkejut dengan kehadiran dua orang saudara kembar itu. Dengan cepat Suratman berdiri untuk menyambut Pak Dibyo dan menghambur ke pelukan seakan mereka baru bertemu kembali sebagai seorang

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   123. Pertemuan Saudara Kembar

    Tepat pukul dua siang akhirnya Suratman sudah sampai di kantor Rayhan. Setelah memarkirkan mobilnya dia keluar dari mobil dengan senyuman semringah, berjalan tegak dengan membusungkan dadanya. Pria paru baya itu yakin kalau selain kerja sama itu dia juga menawarkan Ayu untuk dinikahinya. Apalagi kata putrinya sendiri kalau Rayhan juga sangat mencintai Ayu.“Ah sebentar lagi perusahaan ini akan menjadi milikku . Rasanya tidak sabar untuk bisa masuk di dalam keluarga Rayhan,” batin Suratman sambil menatap gedung tinggi itu, lalu melanjutkan langkahnya menuju lift. Dia pun menekan tombol lift pergi ke lantai empat tempat di mana ruang kerja Rayhan berada. Rasa gugup dan sedikit gelisah sudah menyelimuti hatinya. Tak lama kemudian pintu lift terbuka dia ib berjalan sedikit cepat karena waktu sudah menunjukkan pukul dua lewat lima menit.“Selamat siang Pak, dengan Bapak Suratman dari PT. Citra Kencana?” tanya Mila sekretaris Rayhan, menghentikan langkah Suratman yang ingin langsung masuk

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   122. Periksa Ke Dokter

    “Ah sial ... kenapa harus sekarang?” tanyanya dalam hati.“Ada apa, Sayang?”“Nggak apa-apa, Pa!”Ayu lalu membalas pesan singkat itu sesaat lalu menaruh kembali ponselnya di dalam tas.“Sayang, kamu tidak usah ikut dulu, biar Papa yang bertemu Rayhan. Jika urusan Papa dengannya selesai dan menyetujui kerja sama ini maka itu sangat mudah kita masuk di dalam keluarga Wardana yang kaya raya,” jelas Suratman tersenyum bahagia.Namun saat mereka sedang membicarakan masalah itu, tiba-tiba perut Ayu terasa mual dan muntah.“Uek ... uek ...! Pa, perut Ayu sakit Pah!”Suratman yang melihat Ayu yang memegang perut langsung menghampiri dirinya dengan rasa panik.“Kenapa perut, Nak? Apakah tadi pagi kamu tidak makan atau kamu salah makan mungkin, kita ke dokter saja?” Suratman lalu mengambil kunci mobil dan ingin mengantar Ayu ke rumah sakit.Saat ingin memapah Ayu, dia merasa tidak tahan dan berlari ke toilet dengan cepat, Suratman begitu panik saat melihat Ayu muntah-muntah lagi.“Ayu ke kamar

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   121. Benci Tapi Sayang

    “Oh ya kalian mau makan siang di sini?” tanya Hanin mengalihkan pembicaraan.“Nggak, mau main bola! Ya makan lah, kamu nggak lihat kita lagi nunggu antrean panjang itu, nyesel saya datang kemari dan bertemu kamu lagi di sini!” kilahnya berbohong.“Ayuk Dim, kita cari makan di tempat lain!” ajaknya lagi.“Kalian mau ke mana? Makan di sini saja,” ajak Hanin tersenyum.“Dengar ya Hanin, tidak usah berbaik hati dengan kami, memang hanya kamu saja yang menjual makanan, banyak kali dan pastinya enak juga,” Rayhan menatap lekat wajah Hanin yang masih terlihat lelah.“Kamu kenapa sih, dari awal kita bertemu kamu selalu jutek sama aku? Ada apa denganmu, Ray? Memang aku ada salah apa sama kamu?” tanya Hanin kesal kepada Rayhan.“Ayolah Ray, elo kenapa sih? Benar tuh yang dikatakan Hanin, elo itu bersikap aneh sama Hanin! Tunggu dulu kalian sudah saling kenal?” tanya Dimas penasaran.“Iya Mas, kita sudah kenal semenjak kami masih kecil,” jawab Hanin tersenyum.Rayhan hanya diam melihat Dimas ter

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   120. Senyumannya

    “Ah sial!”“Kenapa aku tidak langsung mengatakan kalau dia adalah simpanan Pak Alvin, aku tidak mau berurusan dengan orang itu!”“Maafkan aku Yu, sebagai teman aku bisa mengingatkanmu untuk tidak melakukan hal itu, kalau perlu, kamu harus menikah dengannya!”“Namun aku tidak menerimamu sebagai pendamping hidupku, karena aku mulai mencintai seseorang!”Senyuman mengembang saat terlintas wajah Hanin yang begitu bisa membuat hati seorang Rayhan berbunga-bunga.“Untung saja wajah Hanin terlintas di pikiranku, coba kalau tidak pasti aku terbuai dengan bujuk rayu Ayu,” gerutunya sembari tersenyum.“Duh senyumannya aku tidak bisa melupakan senyuman Hanin, tetapi ... tidak ... tidak dia milik bang Rayyan.”“Aku tidak boleh memikirkannya, aku harus bisa membencinya jika tidak rasa cinta dan sayang itu selalu muncul dan itu sangat menyiksaku!”“Ya ... ada apa denganku?”Rayhan berusaha kembali fokus dengan pekerjaannya, dan dia pun berencana datang ke warung makan Hanin saat makan siang.Nam

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   119. Rayuan Maut Ayu

    “Ya Allah dia saudara sepupuku, dia sangat cantik sama persis dengan di foto yang Rayhan tunjukan di dalam ponselnya,” gerutunya dalam hati.Tanpa terasa bulir-bulir air mata pun berjatuhan tak tertahankan.Hanin membiarkan Ayu mencaci maki dirinya, karena dia sangat rindu dengan suara khas Ayu saat memarahi orang lain.“Jika kamu tahu aku adalah Hanin, apa yang akan kamu lakukan?”“Apakah kamu tetap membenciku?” tanya Hanin dalam hati.“Halo ... Kamu dengar nggak sih apa yang aku katakan?”“Apa yang kamu lihat?” tanyanya lagi dengan penasaran.Mendengar ada keributan Rayhan yang sibuk di ruangannya pun keluar dan mencari tahu.“Ada apa ini, kenapa ada ribut-ribut di kantor saya?” tanyanya sembari memperhatikan mereka.“Ray, ini loh gadis kampung nggak punya etika!”“Ayu!” Rayhan kaget karena sahabatnya itu kembali muncul setelah enam bulan tidak bertemu langsung.“Iya aku Ayu, Ray, kamu seperti lihat hantu saja,” gerutunya kesal.“Siapa sih dia Ray, kenapa ada gadis seperti ini di ka

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   118. Jebakan Untuk Rayhan

    “Bagaimana kamu sudah siap?”“Tenang saja saya akan melakukannya dengan pelan-pelan, kamu akan menikmatinya juga kok,” ucapnya tersenyum.“Kenapa Om ingin melakukan semua ini?” tanya Ayu seketika.“Kamu sudah diberi tahu alasannya kan dari Papahmu, kalau istri saya tidak bisa lagi melayani saya dengan baik.”“Hidup itu kejam, Sayang jika kamu tidak bisa bertahan maka pilihan hanya satu yaitu kematian.”“Saya tahu kamu sangat sayang dengan Papahmu, sehingga kamu mau melakukan apa saja untuk dia, kamu memang anak yang baik, kamu tidak akan kekurangan kasih sayang lagi, karena saya juga akan menyayangi kamu,” ucapnya sembari memegang paha mulus Ayu yang terpampang jelas menggoda.Awalnya risih dipegang tetapi Ayu tidak ingin membuat Pak Alvin marah sehingga dia pun membiarkan tubuhnya dipegang oleh pria itu.Semenjak itu kehidupan Ayu berubah, dia jarang bertemu Rayhan, karena sibuk dengan kuliah dan Pak Alvin.Hubungan mereka berjalan dengan baik, Pak Alvin sangat puas dengan Ayu, tida

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   117. Negosiasi

    “Begini Man, saya ingin anakmu menjadi wanita simpanan saya,” jawabnya serius.Mendengar perkataan Alvin, Suratman naik pitam dan langsung berdiri dengan wajah amarah.“Apa maksud Bapak, menyuruh anak saya menjadi simpanan Bapak?”“Bapak ini sudah nggak waras, dia itu pasti seumuran dengan anak Bapak, dan dengan mudahnya Bapak bilang seperti itu, bagaimana dengan istri Bapak di rumah jika mengetahui kalau suaminya mempunyai simpanan yang pantas menjadi ayahnya?” amarah Suratman meledak-ledak.“Tenang Man, pikirkan saja dulu tawaran saya, jika kamu setuju saya segera menyuntikkan dana ke perusahaan dan rumahmu yang telah di sita oleh bank, dengan gratis asalkan anakmu bersedia untuk menjadi kekasih gelap saya?” “Maaf Pak saya tidak mungkin membiarkan anak saya menjadi simpanan Bapak, apa kata orang nanti, dan bagaimana dengan istri dan anak Bapak?” Suratman merasa kesal dan harga dirinya seperti diinjak-injak karena baru kali dia menjadi dilema untuk memutuskan kehidupan anak gadisnya

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   116. Derita Ayu

    Mobil mewah itu meluncur dengan baik sampai masuk di kawasan perumahan elit. Gedung menjulang tinggi dengan ornamen bernuansa putih gading.Halaman rumah yang begitu luas dan dihiasi dengan tanaman bunga yang beraneka ragam.Rumah itu terlihat sangat indah dan asri, di dalamnya tidak banyak barang, sehingga kita memandang luas setiap ruangan.Di halaman itu juga di bangun sebuah garasi yang luas dan berbagai koleksi mobil antik dan mewah berjejer rapi menghiasi rumah itu.Mereka masuk dan segera menaruh camilan dan es teler itu yang sudah tidak ada rasanya, sehingga Ayu pun langsung pergi ke dapur dan membuka kulkas lalu meracik es teler itu dengan menambahkan susu kental manis agar lebih terasa manis.Setelah itu dihidangkan di meja makan lengkap dengan camilan yang baru di beli di taman itu.Pria paruh baya itu lalu duduk di meja makan setelah berganti baju santai menggunakan kaos tanpa kerah polos berwarna biru dengan bawahan celana pendek.Terlihat sekali bulu-bulu kaki pria itu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status