Share

Bagian 4

Author: Khotbah
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Acara di masjid telah selesai, Allura keluar dari dalam masjid untuk mencari Dion, yang tadi minta uang untuk membeli jajan tetapi tidak kunjung kembali.

Dari kejauhan Allura melihat ada kerumunan.

"Bu itu ada apa ya?" Tanyanya dengan seorang ibu-ibu.

"Oh itu tadi ada korban tabrak lari," jawab ibu itu lalu berjalan meninggalkan Allura.

Allura mendekat ke kerumunan itu dengan perasaan yang tidak tenang. Betapa terkejutnya ia melihat siapa yang menjadi korban. Matanya memanas, dadanya sesak, bagaimana tidak jika yang korban itu adalah Dion-putranya.

"Diiiooon!" Teriaknya histeris. Ia memangku kepala putranya yang bersimbah darah itu.

"Dion, bangun sayang!" Pinta Allura sesenggukan.

"Kenapa bisa seperti ini?" Tanya Allura, air matanya mengalir deras ke pipinya.

"Tadi saya sempat melihat putra ibu ini bertengkar dengan seorang pria dan wanita. Saya tidak tahu pasti awal mereka bertengkar bagaimana, tetapi saya lihat wanita tadi tidak terima dengan ucapan dari putra ibu, lalu wanita itu mendorong putra ibu hingga jatuh terguling ketengah jalan," ucap bapak-bapak yang sempat melihat sekilas kejadian tadi.

"Pria dan wanita?" Gumamnya Allura.

"Saya tadi juga ikut memperhatikan dari awal." Sahut ibu-ibu, lalu ia menjelaskan kejadian awal hingga terjadinya kecelakaan.

Mendengar penjelasan ibu itu, Allura mengepalkan tangannya.

"Kurang ajar kalian." Ucap Allura. Tidak lama kemudian ambulans tiba.

Allura menunggu dengan perasaan yang tidak tenang, ia terus mondar-mandir di depan UGD.

Satu jam kemudian dokter keluar dari ruangan dan mengatakan bahwa Dion akan di pindahkan keruang rawat.

"Dion, bangun sayang," kata Allura setelah Dion di pindahkan keruang rawat.

Allura terus menatap wajah putranya itu, namun Dion belum juga membuka matanya.

Tidak tahu dimana Jonathan dan Tiara pergi setelah mereka menyebabkan kecelakaan putranya itu. Tidak tahu diri, setidaknya bawa Dion kerumah sakit, agar cepat mendapatkan pertolongan, tetapi mereka langsung pergi tidak tahu kemana.

Allura tersadar dari lamunannya, setelah mendengar Dion merintih dan tubuhnya kejang-kejang.

"Dokter, suster!" Teriak Allura panik.

"Pemisi Bu, ibu silahkan keluar terlebih dahulu," pinta salah satu perawat.

"Tapi saya mau lihat putra saya," ucap Allura enggan untuk keluar.

"Biar kami periksa dulu Bu," ucap perawat itu.

Dengan berat hati akhirnya Allura keluar, ia mendudukkan tubuhnya di kursi tunggu didekat ruangan tempat Dion di rawat.

Beberapa saat kemudian, seorang dokter keluar dari ruangan.

"Bagaimana keadaan putra saya dok?" Tanya Allura was-was.

Dokter itu menghela nafas. "Maaf Bu kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi yang diatas lebih sayang putra ibu. Putra ibu telah meninggal dunia."

Jdarr!

Seperti tersambar petir di siang bolong, tubuh Allura terasa lemas.

"I-ini tidak mungkin. Dokter pasti bercanda kan?" Tanya Allura, yang tidak percaya kalau putranya itu telah pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.

"Ibu bisa lihat kedalam, kalau begitu saya permisi dulu." Dokter itu melangkah pergi.

Ia masuk kedalam dengan, terlihat tubuh putra nya itu telah tertutup oleh kain putih.

Dengan perlahan-lahan Allura membuka kain itu, air menangis sambil memeluk putranya.

"Kenapa kamu tinggalkan bunda sayang? Bunda sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Bangun sayang, bunda mohon bangun." Allura menangis sesenggukan.

Kini ia tidak memiliki siapa-siapa lagi. Sumber kekuatan dan kebahagiaannya sudah pergi meninggalkannya untuk selamanya.

"mbak Allura yang sabar ya, doakan Dion supaya tenang disana," ucap Bu Siti sambil memeluk Allura.

"Aku akan membalas perbuatan kalian." Allura berkata penuh penekanan.

Malam harinya proses Pemakaman telah selesai. Namun Allura enggan untuk beranjak dari gundukan tanah itu.

"Mbak Allura ayo pulang," ajak Bu Rika.

"Bu kenapa Dion meninggalkan saya sendirian? Tadi pagi sebelum berangkat putra saya bilang ingin ikut mengaji bareng farel dan teman-temannya," ucap Allura sambil menangis sesenggukan.

"Sabar mbak, sudah takdir yang mahakuasa," ucap Bu Rika menenangkan Allura yang sekarang di pelukannya.

"Ayo mbak pulang, mbak Allura harus istirahat." Lanjutnya.

"tidak Bu saya masih mau disini."

"mbak boleh sedih, tapi jangan berlarut-larut kasihan Dion pasti juga ikut sedih."

"ayo mbak."

"Iya Bu." Allura dengan berat hati akhirnya ia beranjak untuk pulang.

Keesokan harinya Allura terus mengurung dirinya di rumah, ia belum sama sekali keluar untuk sekedar menyapa tetangganya. Membuat Bu Rika dan yang lain merasa khawatir, akan tetapi mereka juga memahami perasaan Allura yang masih berduka.

"Kasihan mbak Allura," gumam Bu Rika sambil menatap pintu kos milik Allura.

"Permisi Bu, apa benar ini tempat tinggal milik mbak Allura?" Tanya seorang pria.

"Iya pak benar, tapi orangnya lagi sibuk." Jawab Bu Rika.

"Ini Bu ada surat dari pengadilan agama untuk mbak Allura." Pria itu menyerahkan sebuah kertas kepada Bu Rika.

"Iya pak terimakasih."

Setelahnya pria itu pergi meninggalkan Bu Rika yang masih menatap surat itu. Ia merasa kasihan dengan Allura, semuanya pergi meninggalkan dirinya secara bersamaan.

Malam harinya terlihat Allura sedang duduk di teras. Bu Rika menghampirinya sambil membawa surat dari pengadilan agama yang di titipkan kepadanya tadi.

"Mbak ini ada surat dari pengadilan agama, tadi di titipkan kesaya."

"Makasih ya Bu. saya masih tidak menyangka, semuanya pergi meninggalkan saya secara bersamaan, hiks." Allura kembali menangis. Bu Rika meraih Allura kedalam pelukannya.

"Sabar ya mbak, mbak Allura harus bisa bangkit untuk membalas perbuatan mantan suami mbak."

"Iya Bu terimakasih, mungkin setelah proses persidangan selesai, saya akan pergi keluar negeri. Tadi sudah saya pikirkan matang-matang."

"Apapun keputusan yang mbak Allura buat, saya akan selalu mendukungnya."

"Terimakasih Bu."

Beberapa hari kemudian setelah Allura resmi bercerai dengan Jonathan, malam harinya ia bersiap untuk berangkat ke luar negeri besok pagi. Banyak tetangga-tetangganya yang berkumpul di kosnya, untuk memberikan semangat dan dukungannya untuk Allura. Mereka juga berpesan agar Allura tidak melupakan mereka, dan di jawab pasti oleh Allura.

"mbak Allura hati-hati ya disana, jangan lupakan kita semua, dan juga cepat kembali kesini," ucap Bu Dona.

"iya Bu, saya tidak akan melupakan kalian. saya juga akan secepatnya kembali kesini."

"iya mbak, kami juga turut prihatin atas apa yang menimpa mbk Allura. saya tahu rasanya pasti sangat menyakitkan," sahut Bu siti.

Mereka terus berbincang-bincang, juga bercanda membuat Allura melupakan masalahnya sejenak. Allura beruntung memiliki tetangga yang tidak julid, tetapi tetangganya selalu mendukungnya dan memberikan semangat.

"Allura keluar kamu!" Suara teriakan dari luar mengejutkan semua orang didalam.

"Siapa sih teriak-teriak? tidak sopan sekali," tanya Bu Siti kesal.

"iya tidak sopan," sahut Bu Rika .

"Biar saya lihat sebentar." Allura keluar untuk

melihat siapa yang datang. Betapa terkejutnya ia melihat siapa yang datang dan teriak-teriak dirumahnya.

Related chapters

  • Sukses setelah diselingkuhi    Bagian 5

    "Buat apa ibu datang kemari?" Tanya Allura datar. Ia sudah muak dengan ibu Jonathan itu. ya yang datang adalah Bu Dewi, tidak tahu apa yang wanita itu mau."Aku kemari untuk memperhitungkan perbuatanmu," kata Bu Dewi marah."Perbuatan apa Bu? Seingat saya, saya tidak melakukan apapun." Allura bingung dengan apa yang diucapkan Bu Dewi."Jangan pura-pura tidak tahu, Allura." Bu Dewi menatap tajam Allura."Saya memang benar tidak tahu Bu," kata Allura menghela nafas panjang."Dasar bodoh, karena kamu tidak becus mengurus Dion sekarang dia meninggal. Seharusnya kamu berikan dia kepada kami waktu itu." Mendengar itu membuat darah Allura kembali mendidih."Apa aku tidak salah dengar Bu? Bukankah kalian sendiri yang tidak mau merawat Dion, putra ibu sendiri yang bilang, dia tidak mau merawat Dion," kata Allura membela diri, ia tidak terima disebut wanita bodoh.Kematian putranya memang sudah takdir, dan Allura perlahan-lahan mengiklaskannya. Tetapi tidak membuat Allura melupakan perbuatan m

  • Sukses setelah diselingkuhi    bagian 6

    "ayo kita makan dulu, sepertinya bibi sudah selesai menyiapkan makanan," ucap mommy Shofie, mengajak mereka untuk makan."Ayo Daddy juga sudah lapar." Mereka semua melangkah pergi ke dapur untuk makan.Tidak ada percakapan diantara mereka ketika makan. Karena Johan selalu mengajarkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan.Selesai makan, mommy Shofie meminta Allura untuk beristirahat. Allura sendiri juga sangat lelah."Sayang, bagaimana kalau kita menjodohkan Zevan dengan Ara?" Tanya Shofie kepada suaminya."Aku setuju, tetapi tidak dalam waktu dekat ini. Kamu tau kan kalau Ara itu sedang berduka? Dia juga terlihat trauma untuk menjalani pernikahan kembali.""Dari mana kamu tau kalau Allura itu trauma?""Hanya menebak saja. kalau tebakan aku benar, bukankah itu wajar jika Ara trauma? Aku tahu benar bagaimana perjuangan dan pengorbanannya dulu, lalu sekarang dia di khianati." Shofie menganggukan kepalanya, ia juga tau bagaimana perjuangan dan pengorbanan Ara dulu. Dalam hatinya ia

  • Sukses setelah diselingkuhi    bagian 7

    "iya, ada apa ya?" Tanya Allura saat melihat seorang wanita menatapnya tajam."Kamu karyawan baru ya disini?" Tanya wanita itu, yang namanya adalah Susi."Iya kenapa?" Tanya Allura lagi."Beliin aku makanan diseberang jalan sana!" Perintahnya."Maaf, bukannya sudah waktunya masuk kerja?" "Iya terus kenapa? Saya mau kamu beliin aku roti diseberang jalan sana!" "Baiklah istirahat nanti akan saya belikan," ucap Allura sambil tersenyum ramah."Sekarang! Cepat!" "Tapi sudah waktunya bekerja.""Kamu berani melawan saya? Saya ini calon istri pak Zevan," tegasnya, membuat Allura menatapnya tidak percaya.Apa benar dia ini calon istrinya Zevan? Masa iya seleranya kaya Tante-tante kurang disentuh begini, pikir Allura."Maaf, saya tidak tahu, kalau begitu akan saya belikan," ujar Allura sambil menunduk."Pakai uang kamu dulu," ujar susi lalu melangkah pergi meninggalkan Allura yang menatapnya tidak percaya."Mudah sekali dia berbicara," gumam Allura lirih."Permisi pak, ini ada berkas yang p

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 8

    "hehe, kan Zevan mau liburan bareng keluarga juga, memang tidak boleh?""Boleh aja, asalkan untuk tiketnya kamu yang beli, setuju?" Tanya mommy Shofie membuat pak Johan menggelengkan kepalanya."Itu gampang, jadi rencananya mau pergi kemana?""Ara, ada ide?" Tanya Zevan sambil menatap Allura."Ara, ikut aja, terserah mau kemana," Jawab allura."Tapi, sepertinya Ara tidak ikut," sambungnya. "Loh, kenapa?" Tanya mommy Shofie dengan suaranya yang lembut."Ara tidak ada biaya, buat liburan," jawabnya sambil tersenyum."Tenang aja sayang, kita yang bayarin, kan mommy sudah menganggap Ara seperti anak sendiri. Untuk tiketnya, Zevan yang beli." Mommy Shofie mengelus rambut panjang Allura dengan lembut."Tapi, mom....""Tidak ada penolakan, sayang. Pokoknya Ara harus ikut, kalau tidak mommy akan marah," ujar mommy Shofie, sambil pura-pura marah."Yah, jangan dong mom. Oke deh, Ara ikut," Jawabnya membuat mommy Shofie tersenyum senang.Pak Johan dan Zevan, yang melihatnya hanya bisa menggeleng

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 9

    Flashback di kantor.Allura berdiri di belakang kursi Zevan, yang masih berbicara dengan Susi.Tiba-tiba ia merasakan kepalanya sangat pusing, Allura duduk di lantai karena ia sangat lemas untuk berdiri.Ia berpikir saat masih di rumah, pusingnya akan hilang dengan sendirinya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk tetap berangkat ke kantor.Setelah selesai berkumpul tadi, sebenarnya ia akan istirahat sebentar, tetapi Zevan memintanya untuk ikut masuk kedalam ruangannya, mau tidak mau Allura mengikuti Zevan.Merasakan kepalanya yang semakin pusing dan badannya juga lemas, akhirnya Allura tidak sadarkan diri tepat di belakang kursi Zevan. Saat di kantor badannya memang tidak panas, mangkanya Zevan mengira Allura hanya tidur.Flashback off.Allura sudah pindah ke ruang rawat, ia juga belum sadarkan diri. Hingga malam hari sekitar pukul 21.00, ia sadar dan hanya ada Zevan yang tidur dikursi diruangan itu."H-haus," lirihnya, ia mencoba meraih gelas di atas meja yang ada di sampingnya. Ak

  • Sukses setelah diselingkuhi    Bab 10

    Satu bulan kemudian, Jonathan dan Tiara tengah sibuk mengurus pernikahan mereka, yang akan berlangsung satu Minggu lagi.Banyak yang mereka undang, termasuk juga Zevan. Jonathan tidak mengetahui kalau Allura saat ini tinggal di luar negeri, bersama Zevan dan keluarganya. Kalau ia tahu, tidak mungkin ia mengundang Zevan, karena ada kemungkinan besar Zevan pasti mengajak Allura.Zevan dan Allura juga semakin dekat, banyak hal yang mereka lakukan, untuk menghabiskan waktu bersama."Aku dapat undangan pernikahan dari mantan suami mu, kebetulan aku juga perusahaan cabang di Indonesia, ada sedikit masalah. Apa kamu mau ikut?" Tanya Zevan, saat ini ia sedang berada di sebuah taman bersama Allura, yang tidak jauh dari perusahaannya.Allura menghela nafas, sebelum menjawab pertanyaan dari Zevan, pandangannya lurus ke depan, menatap seorang anak kecil laki-laki, yang tengah bermain dengan seorang wanita, yang mungkin itu adalah ibunya."Aku belum siap untuk bertemu dengan mereka, kemarin aku ti

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 11

    Zevan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, setelah ingat jika ia meninggalkan Allura sendiri di apartemen."Astaga, lupa. Sorry Ara," ujarnya sambil terus mengemudikan mobilnya.Perasaannya tidak tenang sama sekali, hampir saja ia menabrak seorang pedagang yang mendorong gerobaknya."Maaf pak, maaf, saya tidak sengaja," Zevan meminta maaf atas kejadian barusan, walaupun pedagang itu tidak tertabrak."Iya tidak apa-apa, saya juga salah karena mau nyebrang tidak lihat-lihat dulu.""Ini pak, saya berikan uang sebagai ganti ruginya." Zevan memberikan beberapa lembar uang berwarna merah, pada pedagang itu."Loh, Tapi kan....""Saya permisi dulu ya, pak. Buru-buru."Sesampainya di apartemen, Zevan mendapati Allura yang tidur di kamar."Ara, bangun! makan dulu! Maaf ya tadi aku lupa kalau ninggalin kamu sendiri.""Tidak lapar," jawab Allura dengan suara khas bangun tidur."Tapi kamu kan belum makan.""Aku tidak lapar," jawab Allura yang masih berbaring, tidak menatap Zevan sama denga

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 12

    Tiara menghela nafas lega, suaminya itu tidak lagi marah kepadanya.Tapi beberapa saat kemudian, ia terkejut melihat seluruh tubuhnya merah-merah, dapat dipastikan itu adalah perbuatan suaminya.Untuk menutupi bekas merah dilehernya yang lumayan banyak itu, Tiara menggunakan fondation.Setelah selesai, ia turun untuk sarapan, bersama dengan yang lain."Ciee pengantin baru," ucap salah satu saudara perempuannya."Apa sih," Tiara tersenyum malu."Sudah-sudah ayo makan," sahut ibunya Jonathan.Mereka menikmati sarapan pagi itu dengan penuh kebahagiaan, terutama pasangan baru itu.Sementara itu di sisi lain, Zevan yang baru bangun tidur, di kejutkan dengan kabar yang ia terima, dari beberapa orang kepercayaannya di perusahaan.[Apa? Kenapa bisa?] Tanyanya dengan nada yang terkejut.[......][Baiklah, saya akan segera pulang.]Zevan melemparkan ponselnya, di atas tempat tidurnya. Niat ingin mandi dan jalan-jalan bersama Allura, ia urungkan. Dengan tergesa-gesa Zevan terus menggedor pintu k

Latest chapter

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 21

    Keesokan harinya, Allura sudah diperbolehkan pulang. Keadaannya juga sudah pulih kembali seperti biasanya.Tapi untuk hari ini, ia masih belum masuk kerja.Rencananya hari ini, Allura akan memanas-manasi mantan suaminya. Dengan dandanannya yang cukup mewah berbeda jauh dari biasanya, Allura memotret dirinya lalu ia unggaj di media sosial.Tentu saja hal itu menjadi heboh."Akhirnya muncul lagi setelah sekian lama, kemana saja?" Beberapa pertanyaan yang muncul di komentar."Wah! Tambah cantik ya." Banyak dari mereka yang memuji Allura."Turut ikut sedih sih, dengar-dengar anaknya sudah pergi." Allura mengerutkan keningnya, membaca komentar itu. Dari mana mereka tau Kalau anaknya sudah pergi? Perasaan ia tidak pernah membicarakan soal itu di media sosial."Iya aku juga dengar, padahal anaknya tampan sekali."Allura meletakan ponselnya, setelah ia membaca beberapa komentar.Sementara itu Jonathan terkejut dengan unggahan mantan istrinya.Matanya tidak lepas dari wajah Allura yang terliha

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 20

    Flashback beberapa waktu lalu."Bu, Anin mau ayam goreng yang itu," tunjuk anak kecil berusia 8 tahun, pada tempat yang menjual berbagai makanan.Ibunya bingung melihat keinginan anaknya itu. Hidupnya yang serba kekurangan, membuat dirinya kerap menahan rasa laparnya, yang penting buah hati nya bisa makan. Beruntung anak itu tidak mengeluh, tetapi yang namanya anak kecil pasti punya keinginan seperti anak kecil pada umumnya.Bisa makan nasi , sudah sangat bersyukur untuknya."Nanti ya sayang, kalau ibu punya uang kita beli ayam goreng itu," ujar Marni-nama wanita itu. Hatinya seperti teriris melihat wajah murung anaknya, tapi beberapa saat kemudian anaknya tersenyum, mengerti dengan keadaan ibunya."Sekarang pulang dulu ya, sudah mau malam." Anin mengangguk setuju, ia genggam jari telunjuk ibunya dan berjalan beriringan.Rumah papan, lantainya masih tanah, banyak lubang di dinding dan atapnya. Rumah yang sudah sangat rapuh bahkan hampir rubuh itu, menjadi tempat tinggal Marni dan ana

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 19

    "eughhh," lirih Allura memegangi kepalanya yang berdenyut.Pukul 7 malam, Allura baru bangun dari tidurnya. Menatap sekelilingnya tidak ada siapa-siapa.Badannya terasa sangat lemas, bahkan untuk bangun Allura kesusahan."Non Ara sudah bangun?" Tanya Bi murni-art, yang baru masuk untuk melihat Allura."Bi, bisa tolong bantu saya duduk? badan saya lemas sekali.""Tentu nona, biar saya bantu." Bi murni membantu Allura untuk duduk."Ya ampun, non! Badan non Ara panas sekali. Tunggu sebentar biar saya panggilkan nyonya." Bi murni berlari keluar dari kamar Allura, menemui mommy Shofie di ruang makan."Nyonya, nyonya!""Kenapa bi?" Tanya mommy Shofie melihat bi murni berlari kearahnya."Non Ara sudah bangun, tapi badannya panas sekali, sampai lemas katanya, saya khawatir.""Ya ampun, ayo bi kita ke atas!"Mommy Shofie, Daddy Johan dan Zevan menghentikan acara makan malam mereka, bergegas naik ke atas, melihat keadaan Allura.Dan benar saja, begitu mereka sampai, Allura jatuh ke lantai, deng

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 18

    Sementara itu Zevan sedang panik mencari Allura, tadi saat ia berjalan menuju restoran, tidak sengaja ia melihat tas Allura yang jatuh, serta ada beberapa bercak darah di dekat tas itu."Bagaimana bisa, Ara hilang Van?" Tanya Daddy Johan yang turun dari mobilnya dan langsung menghampiri Zevan di tempat menemukan tas."Tadi Ara ajak Zevan buat makan siang di restoran dekat sini, tapi dia minta jalan kaki aja. Zevan minta dia jalan duluan, Karena Zevan mau ke toilet. Tapi dijalan Zevan temukan tas Ara, terus ada bercak darah.""Sudah kamu liat cctv di sini?" Tanya Daddy Johan, terlihat jelas di wajahnya sedang panik."Tidak ada cctv di sini.""GPS Ara, aktif atau tidak?" Tanyanya lagi."Oh iya, aktif." Zevan langsung melacak keberadaan Ara, beberapa saat kemudian Zevan sudah berhasil menemukan lokasi Allura.Tanpa basa-basi lagi, mereka langsung menuju lokasi dimana Allura di tahan."Tunggu sebentar Ara, kita akan datang," ujar Zevan, mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.Sement

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 17

    "Bocor, tuh bocor, hahaha!" Ujar salah satu pria ketika Susi melewatinya.Merasa ada yang aneh, Susi melihat belakang rok nya, betapa terkejutnya ia ketika melihat rok nya ada bercak merah. Rok yang ia pakai berwarna putih, jadi ketika ada noda terlihat jelas'Perasaan aku tidak lagi dapet' batinnya bingung.Tapi kemudian ia menyadari sesuatu, ia berbalik arah kembali ketempat duduknya. Dan di sanalah, ada pewarna merah di kursinya."Perbuatan siapa ini?" Tanya sambil berteriak."Kenapa kalian ketawa?"Susi geram dengan mereka semua yang terus menertawakannya."Ada apa ini? Kenapa kalian berisik sekali?" Tanya pak meneger."Lihat pak! Rok saya jadi merah, karena mereka menuangkan pewarna merah di kursi saya, jadi seolah-olah saya sedang menstruasi. Ini memalukan pak.""benar apa yang Susi katakan?" Tanya pak direktur menatap mereka semua bergantian."Kenapa kalian diam?""Benar pak," jawab beberapa orang wanita."Bersihkan pakaian mu! Dan untuk kalian nanti pulang bersihkan semua toil

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 16

    "Diooonnn!" Teriak Allura dengan nafas terengah-engah."Cuma mimpi," ujarnya sambil menyadari jika yang ia alami adalah mimpi.Allura meneguk air minum yang ia ambil tadi sebelum tidur, setelah merasa tenang Allura melirik jam yang ada di atas mejanya.Ternyata sudah pagi, ia beranjak dari tempat tidurnya bersiap-siap untuk sholat subuh."Kalian jadi keluar?" Zevan bertanya pada mommy, dan Allura.Mereka saat ini tengah menikmati sarapan, sebelum memulai aktifitas kembali."Ia dong, kita kan kau jalan-jalan, ia kan sayang?" Mommy Shofie melirik Allura sambil tersenyum. "Iya mom, Ara juga butuh hiburan.""Mau jalan-jalan kemana? Daddy boleh ikut?" Daddy Johan tidak mau ketinggalan kalau soal jalan-jalan."Daddy tidak boleh ikut, ini kan urusan perempuan jadi laki-laki tidak boleh ikut." Allura menjawab sambil sedikit mengejek Zevan."Itu benar, jadi laki-laki tidak boleh ikut," sahut mommy Shofie."Padahal Daddy butuh hiburan juga," ujarnya dibuat sedikit sedih, agar mommy Shofie dan

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 15

    "Cit, aku mau ke dokter kandungan dulu ya, mas Jonathan sudah nungguin di depan," pamitnya pada Citra, saat ini mereka berada di rumah Citra."Oke hati-hati." Citra menatap Tiara yang berjalan keluar, dengan tersenyum miring.Tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Citra, hingga hari ini ia begitu senang.'akhirnya ada kesempatan besar untuk ku' batinnya tersenyum senang."Mas nanti pulang dari dokter, kita makan dulu ya! Aku laper," ajak Tiara pada Jonathan-suaminya."Iya sayang, nanti kita makan. Oh iya, tadi ibu minta untuk dicariin pembantu, tapi mas sibuk apa kamu bisa bantu cari?" "Tadi aku udah minta tolong temen aku untuk cariin kok, nanti malam dia kasih informasi lagi."Jonathan menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti. "Akhirnya sampai juga, yuk turun!""Ayo mas!" Mereka berjalan sambil bergandengan tangan. Membuat beberapa orang yang melihatnya merasa iri."Lihat! Soswit benget." Seorang gadis memandang mereka kagum."Semoga nanti aku dapet suami yang baik, perhatian," sahu

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 14

    Allura terus mengotak-atik laptopnya, berjam-jam tapi belum ada tanda-tanda ia akan beranjak dari duduknya. Ditemani dengan segelas kopi, dan cemilan di sampingnya.Saat ini tidak ada yang berani mengganggunya, termasuk mommy Shofie, Daddy Johan dan Zevan. Setelah selesai makan malam, ia langsung kembali ke kamarnya.Mommy Shofie terlihat begitu khawatir, dengan kondisi Allura yang memang satu bulan ini selalu tidur larut malam."Kita harus membantunya mas, aku khawatir kalau sampai Ara bergerak sendiri," ujarnya pada suaminya.Daddy Johan menghela nafas panjang, menghampiri istrinya yang duduk di tepi ranjang. "Mas mengerti, bagaimana pun juga kita seperti berhutang Budi padanya," ujarnya, sambil mengingat kejadian beberapa waktu lalu.Flashback beberapa waktu lalu.Dimana saat itu, kondisi perusahaan sangat buruk, hampir saja bangkrut. Daddy Johan dan istrinya, Zevan, Allura, berpikir keras bagaimana caranya mengembalikan kondisi seperti semula. "Kita harus mengambilnya lagi," ujar

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 13

    Melihat Susi sudah keluar dari ruangan Zevan, Allura bergegas masuk, terlihat Zevan yang fokus pada layar laptopnya."Aku rasa, aku sudah lama menunda apa yang seharusnya aku lakukan, jadi mulai hari ini aku harus cepat bergerak," ujarnya membuat Zevan menatapnya dengan serius."Tentang pembalasan dendam mu?" Tanyanya sesaat kemudian."Iya, aku harus segera mengambil kembali hak ku.""Aku mengerti, aku akan membantumu, tapi tunggu masalah perusahaan selesai. Seperti apa yang kamu katakan semalam, ternyata benar kejadian ini direncanakan oleh orang yang sama, dan disini ada mata-mata.""Mata-mata? Siapa dia Van?" Tanyanya."Dia adalah...."Waktu terus berjalan, malam ini Zevan dan Allura mengantarkan Daddy Johan pergi ke Indonesia, untuk menangani masalah cabang perusahaan disana."Dad, kenapa tidak beli pesawat aja!" Tanya Zevan sambil terus fokus pada jalanan, karena ia yang mengemudikan mobilnya."Daddy lebih suka, naik pesawat seperti ini, tidak bosan saat di perjalanan.""Oh iya,

DMCA.com Protection Status