Satu tahun sudah Felicia ada di Korea, setiap hari menjalani hari-harinya dengan kuliah dan kesibukkan lainnya. Hari-hari Felicia juga tak jauh dari Kaendra yang selalu berad di sampingnya, selama ini Kaendra tak pernah jauh-jauh dari Felicia.
Hari ini mereka berdua sedang berada di pusat perbelanjaan yang sangat terkenal di Seoul, mereka berdua sedang jalan-jalan saja karena hari ini minggu jadi mereka nggak ada kuliah. Tampak dari kejauhan ada seorang wanita yang mengamati dua orang sedang jalan bergandengan tangan, ya siapa lagi kalau bukan Alena mama Kaendra yang juga sedang jalan-jalan bersama sang suami tercinta Devin.
“Sayang kamu liatin apa sih?” tanya Devin penasaran dengan apa yang dilihat oleh sang istri.
“Pa itu bukannya Kaendra ya? Dia lagi jalan sama siapa tu,” ucap Alena.
Devin pun mengikuti arah mata dimana sang istri melihat Devin yang katanya sedang jalan-jal
Setelah selesa makan siang Alenacmengajak Felicia jalan ke toko baju, Alena menyuruh Felicia memilih baju yang ia suka di sini Alena juga memilihkan baju untuk Felicia. Alena sangat suka memilihkan baju untuk anak perempuan, Alena ingin mempunyai anak perempuan namun sayang Tuhan belum mengasihnya dan beberapa bulan yang lalu dirinya mengalami keguguran karena terjatuh dan itu sangat membuatnya sedih.Alena memilihkan baju untuk Felicia sangat banyak dan itu membuat Felicia menolaknya namun Alena tak mau menerima penolakan. Padahal di Apartemen banyak banget baju yang Felicia belum pakai yang dibelikan oleh Kaendra dan ini membuat Felicia semakin tak enak hati.“Sudahlah kamu nggak usah merasakan tak enak hati begitu, mama memang begitu,” ucap Kaendra yang tiba-tiba berada disamping Felicia.“Tapi baju aku sudah banyak banget Ken, kamu juga kalau beliin baju juga banyak padahal kalau dirasa aku ingin me
Sesuai janji Ken kalau malam ini jam 07.00 Kaendra akan menjemput Felicia, Kaendra menunggu Felicia di sofa sambil menunggu Cia keluar dari kamarnya. Malam ini Cia begitu sangat canti dengan menggunakan dress selutut berwarna silver dengan sedikit manik-manik menyala dan terlihat sangat glamour namun tak terlihat norak.Felicia keluar dari kamarnya dengan menenteng tas kecil yang berisikan Hp dan kartu-kartu penting, ya Felicia lebih suka membayar apa pun dengan menggunakan kartu karena lebih simple dibanding dengan uang cash.Kaendra yang melihat penampilan Felicia malam ini sangat terpukau, Felicia malam ini sangat berbeda dari biasanya malam ini Felicia terlihat jauh lebih cantik dan anggun dengan dress pilihan Kaendra, memang Kaendra tidak salah memilihkan dress untuk Felicia.“Ken ayo berangkat ini sudah jam 07.00 loh,” ucap Felicia membuyarkan tatapan Kaendra ke Felicia.“Aa i
Pagi ini Albert mengajak Alianna untuk berkunjung ke rumah orang tuan Albert untuk makan siang, Albert sengaja membawa Alianna karena siang ini juga mamanya ingin mengenalkan Albert dengan wanita pilihan mamanya untuk dijodohkan.Albert menjemput Alianna dan kini mereka berdua memasuki rumah Albert yang sangat besar bisa di bilang bukan rumah lebih teoatnya mungkin istana karena rumahnya begitu besar dan tertata sangat rapi. Albert membawa Alianna langsung ke ruang makan di sana sudah ada orang tua Albert dan wanita yang akan dijodohkan untuk Albert.“Siang ma,pa maaf terlambat, kenalin ma, pa ini Alianna kekasih Albert,” ucap Albert.“Siang om, tante saya Alianna,” ucap Alianna.“Siang juga Alianna, silahkan duduk,” ucap Roberto.Albert dan Alianna duduk bersampingan, sedangkan dari tadi Vania mama Albert terlihat tidak suka dengan adanya Alia
Albert mengantarkan Alianna pulang ke rumah, Alianna masih menangis sesengukan dan Albert masih setia memegang erat tangan Alianna untuk menguatkan Alianna.“Sayang maafin mama aku ya, udah kamu jangan nangis lagi aku jadi merasa bersalah sama kamu,” ucap Albert sambil fokus mengendarai mobilnya.“Aku udah maafin mama kamu Al, mungkin memang benar aku nggak xocok sama kamu jadi kamu jangan menolak permintaan mama kamu ya,” ucap Alianna.“Sayang aku nggak mau dan aku akan tetap mempertahan kamu di sampingku, jadi jangan menyerah mari kita berdua berjuang untuk cinta kita dan meluluhkan hati mama biar mama merestui kita,” ucap Albert.“Tapi Al,__ belum Alianna melanjutkan bicaranya Albert sudah berbicara lebih dulu.“Aku terima penolakan apa pun itu Alianna, aku hanya mau bersama mu membangun rumah tangga dan mempunyai anak-anak yang
Albert membawa Alianna kesebuah taman yang terlihat begitu luas dan di hiasi oleh lampu warna-warni dan lilin sepanjang jalan dan di sana juga ada beberapa meja yang berisi makanan serta minuman. Banyak orang juga dan Alianna tak mengerti, dirinya dibawa kepesta apa oleh Albert.“Al ini acaranya siapa?” tanya Alianna.“Acara kita berdua sayang,” ucap Albert sambil mengandeng Alianna dan terus berjalan mendekati orang-orang yang sedang berkumpul.Albert menyambut semua tamu yang telah hadir, dan Albert juga akan langsung ke acara intinya. Albert tak mau menunggu lama lagi. Albert berjongkok di depan Alianna sambil mengeluarkan sebuah kotak yang berisi cincin berlian.“Mungkin ini membuatmu sangat terkejut Alianna tapi aku tidak bisa menunggunya lebih lama lagi, dan aku ingin kamu menerima aku Alianna. Yo will merry me Alianna,” ucap Albert.Alia
Felicia dan Kaendra jalan berdua ditaman kampus menuju parkiran, hari sudah sore dan mereka baru selesai kuliah. Kaendra mengajak Felicia mampir di sebuah restoran sekalian makan malam Kaendra juga sudah sangat lapar karena tadi siang nggak sempat makan.Mereka semakin hari semakin terlihat sangat mesra, sehungga anak-anak kampus yang berjenis wanita tidak bisa terang-terangan lagi untuk mendekatinya karena mengetahui Kaendra sudah memiliki kekasih yang menurut mereka sangat cocok meski mereka harus patah hati.“Sayang kenapa kok diem saja dari tadi?” tanya Kaendra sambil menyetir mobilnya dan yang satu lagi mengengam tangan Felicia.“Dosen aku kasih tugas banyak banget Ken, capek tahu tiap hari kerjain tugas muluk,” ucap Felicia.“Ya ampun sayang, ya udah gimana nanti kalau aku bantuin kamu,” ucap Kaendra.“Iya beneran dong sayang masa b
Kaendra mengandeng tangan Felicia dengan sangat erat, mereka berjalan santai sambil menikmati suasana malam ini, banyak orang yang masih berlalu lalang di jalanan hanya untuk sekdar jalan-jalan ataupun pulang kerja.Felicia dan Kaendra memasuki supermarket yang menjual banyak makanan dan minuman, Felicia memilih beberapa es krim kesukaannya sedangkan Kaendra lebih memilih minuman yang dingin saja serta camilan, Kaendra membeli banyak minuman dingin serta makanan ringan.Mereka berdua keluar dari supermarket dan duduk di bangku kosong, mereka mulai menikmati makanan yang mereka beli.“Sayang jangan banyak-banyak makan es krimnya nggak baik buat kesehatan kamu,” ucap Kaendra.“Iya bawel, kamu juga ngapain beli makanan segini banyaknya?” tanya Felicia.“Buat persediaan juga sayang di Apartemen kamu kan biasa suka ngemil,” ucap Kaendra.&nbs
Pagi ini seperti biasa Alianna memulai aktivitasnya kembali yaitu berangkat ke kantor untuk bekerja, Alianna sudah rapi kini idirinya tinggal berangkat saja. Saat dirinya mengunci pintu rumahnya tiba-tiba ada yang berkunjung ke rumahnya dengan menggunakan mobil. Alianna sendiri juga tak tahu siapa pasalnya ibu juga nggak bilang kalau mau kembali ke Jerman.Orang itu pun turun dari mobil dengan angun, jangan lupakan wanita itu mengenakan kacamata hitam yang menghiasi matanya, wanita itu jalan mendekati Alianna yang masih terpaku melihat siapa yang datang.Ya yang datang adalah Vania mama Albert, kenapa Vania bisa tahu rumah Alianna karena Vania menyuruh orang untuk mencari alamat rumah Alianna. Wanita itu pun melepaskan kacamatanya dan melihat ke arah lain.“Ternyata rumah kamu di sini?” tanya Vania“Iy ... iya tan, tante kok bisa tahu rumah saya?” tanya Alianna dengan pelan.
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany