Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 malam Kaendra baru saja menyelesaikan tugasnya, lalu ia kedapur sebentar mengambil minum setelah itu Kaendra masuk kedalam kamar yang berada di samping kamar Felicia.
Kaendra langsung menjatuhkan badannya ke kasur ukuran king size yang sangat empuk itu, Kaendra tak berniat untuk membersihkan badannya terlebih dahulu ia ingin langsung tidur dan besok bangun pagi karena ada kuliah pagi.
Felicia sendiri juga belum tertidur ia masih belajar karena besok akan di adakan kuis oleh dosennya jadi ia harus belajar malam ini. Felicia sendiri termasuk anak yang cerdas jadi sebenarnya juga tak belajar pun pasti ia bisa menjawab kuis dari dosennya namun Cia tak akan besar kepala ataupun sombong ia akan tetap belajar demi meraih cita-citanya agar bisa jadi orang sukses seperti papanya.
***
Albert kini sedang bersama dengan Alianna duduk di sebuah ruangan yang di mana bisa melihat p
Albert danAliannasedang menikmati makan malam mereka dengan ikan bakar yang mereka bakar tadi. Albert sangat senang malam ini melihatAliannayang makan begitubanya,baiasanyajugaAliannaCuma makan sedikit katanya diet. Padahal badanAliannasangat kurus sekali kenapa harus diet segala.Albertmasih saja menatapAliannayang kadang begitu terlihatmengemaska, sesekali Albert sambil memasukkan makanan ke mulutnyadengan masih setia menatapAlianna.Aliannamenyadarubahwa Albert menatapnya dari tadi.“Apa ada yang salahdenganku?”tan
Seminggu sudah Albert danAliannaberada di Berlin kini mereka bersiap-siap untuk kembali ke Jerman, semenjak kejadian malam ituAliannadan Albert jadi lebih banyak diam dari pada bicara. SebenarnyaAliannamerasa canggung dengan kondisi seperti ini,Aliannajadi serba salah, bingung harus bagaimana.Sepanjang perjalananAliannamenoleh ke samping dan Albert sangat fokus melihat ke depan tanpa ada pergerakan sama sekali.Aliannaberusaha memberanikan diri untuk membuka pembicaraan agar tak canggung seperti ini.“Albert,” ucapAliannadengan nada yang sangat pelan.
Mereka sudah sampai di rumah Alianna dan Albert juga tak lupa membukakan pintu mobil untuk Alianna. Alianna menyuruh Albert untuk masuk kedalam rumahnya terlebih dahulu untuk istirahat sebentar. Di dalam Alianna menyuruh Albert untuk duduk terlebih dahulu dan Alianna akan membuatkannya minum serta membawakannya camilan.Alianna kembali ke ruang tamu dengan membawa nampan yang berisikan air jeruk serta camilan, Alianna menyuruh Albert minum pasti sangat haus karena cuaca di luar juga sangat panas sekali.“Makasih ya Na,” ucap Albert lalu tersenyum.“Sama-sama Albert, harusnya aku yang berterima kasih kepadamu karena sudah mengajakknya liburan,” ucap Alianna.“Iya, aku akan mengajakmu liburan jauh kalau kamu mau, nanti kalau tidak banyak pekerjaan di kantor,” ucap Albert.“Nggak usah Albert nanti aku jadi ngerepotin kamu,” ucap Alianna kembali karena ia benar-benar merasa tak enak hati kepada Albert jik
Pagi-pagi Kaendra sudah sampai di Apartemen Felicia ia membawa dua paper bag yang berisi roti yang Kaendra beli. Kaendra meletakkan di meja dan Kaendra duduk di sofa setelah itu mengeluarkan laptopnya, Kaendra akan mengerjakan tugasnya yang belum selesai karena kebetulan hari ini ada jam kuliah siang.Felicia sendiri masih tidur pulas di kamarnya karena hari ini ia tak ada kuliah jadi waktunya ia untuk bersantai. Memang kebiasaan Feilicia, apa lagi beberapa hari ini ia juga disibukkan dengan kuliahnya yang padat jadi membuatnya agak sedikit lelah.Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi namun Felicia juga belum ada tanda-tanda bangun juga, sedangkan Kaendra ia baru menyelesaikan tugasnya. Kaendra menyimpan laptopnya kembali kedalam ranselnya dan berdiri menuju kamar Felicia.Kebetulan kamar Felicia tidak di kunci jadi Kaendra bisa masuk dan membangunkan Felicia, Kaendra masuk kedalam kamar Felicia ia mengelus-elus pipi Fe
Seperti sore ini Felicia masih setia menunggu selesai kuliahnya, Felicia menunggu Kaendra di dalam mobil sambil memainkan Hpnya. Felicia sebenarnya bosan menunggu tapi mau gimana lagi ia mau pergi jalan-jalan juga sangat malas karena nggak ada temannya ya terpaksa lebih baik menunggu Kaendra saja sampai selesai.Karena Kaendra belum muncul juga, Felicia memutuskan untuk tidur di dalam mobil dan mungkin Kaendra masih lama. Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 sore Kaendra baru saja keluar dari kelasnya dan langsung menuju parkiran.Kaendra langsung masuk ke dalam mobil dan melihat Felicia yang tertidur di kursi belakang, Kaendra tersenyum tipis lalu ia pindah ke kursi pengemudi dan melajukan mobilnya meninggalkan kampus. Tiba di Apartemen Felicia belum juga terbangun dan Kaendra pun memutuskan untuk mengendong Felicia menuju ke Apartemen.Kaendra menidurkan di kamar Felicia, setelah itu ia keluar kamar Felicia dan menuju ke
Hari ini seperti biasa Kaendra dan Felicia masuk ke kampus bersama dengan menggunakan mobil milik Kaendra. Kaendra juga lebih sering menghabiskan waktunya bersama dengan Felicia dari pada berkumpul dengan teman laki-laki.Hari ini Felicia ada dua mata kuliah jadi pulangnya agak saorean sedangkan Kaendra hanya ada satu mata kuliah saja. Kaendra bilang ke Felicia bahwa ia akan pulang lebih dulu ke rumahnya dan ia juga akan menjemput Felicia nantinya.Memang beberapa hari ini Kaendra nggak pulang kerumahnya dan mama Kaendra juga sudah menelponnya berkali-kali agar Kaendra pulang namun Kaendra banyak alasan agar mamanya tak menyuruhnya pulang.Memang dasar Kaendra, semenjak perkenalannya dengan Felicia Kaendra lebih betah tinggal di Apartemen Felicia. Padahal Kaendea juga bisa membeli Apartemen sendiri namun ia tak mau dan lebih memilih tinggal di Apartemen Felicia dan beralasan kepada mamanya kalau ia tinggal di Apartemen t
Hari ini Felicia dan Kaendra jalan-jalan ke Busan dan Kaendra sendiri yang menyetir mobilnya dan di sampingnya Felicia. Memang seperti pembicaraan kemarin Felicia mengajak jalan Kaendra dan Kaendra mengabulkan dengan mengajak Felicia ke Busan.Tujuan pertaman Kaendra mengajak Felicia ke Haedong Yonggungsa merupakan kuil budha yang berada di Gijang-gun, Busan. Yang menarikdari kuil ini berada di pinggiran pantai, sehingga pemandangan laut yang indah bisa didapatkan dengan mudah.Suasana alam yang natural menambahkan kesan indah kuil, ditambah dengan adanya patung, pagoda, serta tangga yang unik. Selain itu kui juga di keliling oleh banyak tumbuhan dan pohon yang subur. Felicia sangat suka dengan tempat ini sehingga ia tak melewatkan untuk berfoto, tak lupa juga Felicia juga mengajak Kaendra foto bersama dengan meminta bantuan wisatawan lain untuk memfotokan mereka berdua.“Ken kamu sudah sering kesini ya?” tan
Cuaca pagi ini sepertinya tidak begitu bagus karena langit begitu agak gelap dan sepertinya akan turun hujan sebentar lagi. Alianna yang masih berada di dalam rumahnya pun memutuskan untuk memanggil taksi online saja terlebih dahulu. Namun saat akan memesan Hpnya berdering dan muncullah nama Albert.Alianna mengangkat telepon dari Albert segera karena Alianna tak mau kena marah dari Albert.“Hallo tuan,” ucap Alianna“Alianna apa kamu sudah berangkat ke kantor?” tanya Albert dari sebrang.“Belum tuan kebetulan saya masih di rumah,” ucap Alianna.“Baiklah tunggu saya, saya akan menjemputmu kerumah,” ucap Albert dan langsung mematikan panggilan telepon sepihak.Alianna hanya bisa menghembuskan nafas kasar kenapa Albert harus menjemputnya padahal dirinya bisa sendiri berangkat ke kantor dengan menggunakan taksi.
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany