Seperti biasa pagi ini Felicia dan Kaendra berangkat bersama untuk ke kantor, karyawan juga sudah biasa melihat kedekatan bosnya dengan sekretaris barunya itu. Mereka juga sudah capek untuk membicarakan mereka berdua, Kaendra juga secara terang-terangan mengandeng tangan Felicia dan Felicia juga masih merasa tak enak. Kaendra juga tak mau memperdulikan mereka mau membicarakan apa, Kaendra ingin semua tahu bahwa Felicia itu kekasihnya dan bukan hanya karyawan biasa seperti yang lainnya.
Kaendra juga mengantarkan Felicia ke ruangannya, tak lupa Felicia memberikan makanan yang ia bawa tadi untuk Kaendra. Felicia tadi pagi bangun pagi sekali hanya untuk membuatkan Kaendra kue, dan Kaendra menerimanya dengan senang hati.
Malam iniKaendramengajak Felicia keluar untuk makan malam bersama diretorankesukaan Felicia dulu saat berkunjung kesini menemui dirinya, malam ini juga Felicia sangat terlihat cantik dengandreesberwarnasilverdan sangat terlihat anggun dengan rambut di sanggul dan menyisakan sedikit rambut teruraidisamping,makeupyang natural menambah kesan tersendiri padahal setiap harinya Felicia selalu cantik namun tetap sajaKaendrasangat terpukau dengan penampilan kekasihnya itu.Kaendramenyiapakansemuanya dengan sangat romantis dengan lilin yang di hidupkan dengan hiasan bunga-bunga yang sangat terlihat segar, Felicia yang melihat semuanya sangat kagum dengansupriseyangKaendraberikan. Di meja juga sudah te
Ara sedang berada di sebuahmalldirinya sedang berjalan-jalan, Ara sendirian tidak ada yang menemaninya dirinya memang sudah biasa kalaukemana-mana selalu sendirian. Ara memasuki sebuah toko baju wanita yang menjualbergaibaju keluaran terbaru, Ara memilih dengan di temani satu karyawan wanita yang biasa melayani Ara jika berkunjung ke toko baju ini.Ara memilih beberapa baju yang menurutnyasangtabagus ia kenakan namun sebelum itu dirinya akan mencocokkan terlebih dahulu di ruang ganti, dengan masih setiapelayangwanita itu menemani Ara.“Kok kakak baru berkunjung lagi?” tanya pelayan wanit
Hari-hari seperti biasa hubunganKaendradan Felicia masih baik-baik saja dan tidak masalah, dan mereka juga kelihatan romantis semua orang pasti akan iri kepada dua pasangan ini karenakesetianKaendrakepada Felicia yang begitu sangat amat besar. Pagi ini mereka sedang berada di sebuah kafe mereka menikmati secangkir kopi hangat, karena pagi ini cuaca sangat dingin mungkin karena sudah mau memasuki musim dingin mungkin jadi cuacanya sangat dingin.Hari ini hari minggu mereka berdua menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan sambil melatih otak Felicia agar bisa kembali seperti dahulu dan yang pastiKaendraorang pertama kali yang sangat bahagia. Mereka berdua sambil mengobrol ringan entah masalahkerjaanatau mungkin yang sebentar lagi mereka akan pergi ke Ind
KaendraberlarimengahampriFelicia yang sudah terjatuh di aspal kepalanya terluka dan banyak darah,Kaendramenyuruh orang-orang untuk segera meneleponambulanKaendrabenar-benar panik kondisi kekasihnyasangatlahparah.Kaendrasambil memanggil nama Felicia namun Felicia sudah tak sadarkan diri, tak berapa lamaambulandatang dan para medis segera membantunya.Kaendraikut di dalamambulanitu sambil masih memanggil nama Felicia dan memegang kedua tangan Felicia,Kaendramengeluarkan air matanya dirinya begitu takut kehilangan Felicia untuk kedua kalinyaKaendratak mau itu terjadi.Sesampai di rumah sakit Felicia di bawah ke ruangan UGD, di sanaKaendratidak boleh masuk dirinya har
Hari ke dua dokter sudah memperbolehkan keluarga Felicia untuk masukkedalamruangan UGD dengan pakaian yang telah disediakan pihak rumah sakit untuk bisa masukkedalamruangan.Kaendramelihat keadaan Felicia yangtebujurdi ranjang dengan memejamkan matanya dan terlihat bibirnya pucat,Kaendraduduk di samping tempat tidur Felicia sambil memegang tangan Felicia lalu menciumnya. Lagi-lagiKaendrameneteskan air matanya kembali entah kenapa sejak kehilangan Felicia untuk yang pertama kalinya waktu itu menjadi laki-laki yang cengeng dan sekarang untuk kedua kalinyaKaendraharus melihat Felicia terbaring di ranjang rumah sakit.Kaendradengan setia menunggu Felicia di rumah sakit dari
Kaendraberkunjungkerumahbarunya yang sudah beberapa tahun dirinya beli sebelum kejadian Felicia mengalamikecelakanitu, tak jauh dari rumah yang terlihat begitu megah dan sangat mewah itu terdapat gudang kosong yang hanya berisikan barang-barang bekas yang sudah tak terpakai. Di sanaKaendramenyuruh anak buahnya mengurung Ara, ya, Ara di sekap di sana di ruangan yang begitu sangat kotor dan tentunya juga pengap karena tidak adapentilasiudara,disanaAra didikatdisebuahtempat duduk dan dirinya tak bisa bergerak sama sekali, bahkanberteriakpuntak bisa karena mulutnya di bungkam dengan kain.Kaendramasih terduduk di balkon samping kamarnya sambil menikmati secangk
Seminggu sudah Kaendra menunggu Felicia di rumah sakit dan harus tidur di rumah sakit, namun sampai sekarang Felicia belum sadar juga dirinya masih tertidur di ranjang rumah sakit. Kaendra masih menunggu Felicia dengan setia di luar siang ini jam untuk menunggu sudah berakhir, lalu dirinya mengirimkan pesan kepada Alan agar membawakan makanan serta baju ganti untuk dirinya dua hari ini Kaendra belum sempat pulang kerumahnya karena sibuk menunggu Felicia, Delano sedang tak bisa menjaga Felicia karena ada kerjaan mendadak.Kaendra duduk sambil membungkukkan wajahnya, dirinya merasakan capek yang luar biasa namun tak pernah ia rasakan, Kaendra sangat mencintai Felicia bagaimanapun dirinya akan berusaha sekuat apa pun agar Felicia cepat sadar. Tiba-tiba Delano datang dan duduk di samping Kaendra, dan menepuk punggung Kaendra dengan pelan lalu tersenyum tipis.“Gimana Ken keadaan anak ayah?” tanya Delano.“M
Sudah sepuluh hari Felicia juga belum sadar juga dari komanya, Kaendra selalu datang menemui dokter yang menangani Felicia namun juga belum ada perubahan. Kaendra ingin membawa Felicia ke rumah sakit yang dokternya lebih baik namun keadaan Felicia untuk saat ini belum bisa untuk dibawa kemana-mana. Kaendra kembali ke ruang UGD di mana Felicia masih berada di sana dan duduk di bangku kosong, saat ini Delano tak ada di sini karena Delano juga harus bekerja.Tiba-tiba suara dering telepon membuyarkan lamunan Kaendra dan Kaendra pun langsung buru-buru melihatnya siapa yang menelponnya, tanpa berpikir panjangpun Kaendra langsung mengangkat teleponnya.“Hallo apa ada masalah?” tanya Kaendra to the point.“Tuan, nona Ara dari pagi dirinya tak mau makan dan mengacam bahwa dirinya lebih baik mati saja,” ucap anak buah Kaendra dari sebrang telepon.“Nona Ara juga tak peduli lagi a
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany