Beranda / Romansa / Sugar Daddy I Love You / 4. Ciuman dan jari Nakal

Share

4. Ciuman dan jari Nakal

Penulis: Rilla
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-25 17:49:23

Clara masih terdiam saat ia melihat Mark sudah berdiri di depannya. terlebih tatapan Mark cukup mengerikan.

Mark melangkah lebih mendekati Clara. Ia mendorong pria yang tadi membuat Clara emosi.

"Maaf, saya ada urusan dengan Clara. Dan urusan saya jauh lebih penting dari pada urusan anda dengan dia." ucap Mark yang langsung menggenggam jemari Clara dan menarik Clara untuk mengikutinya sampai ke parkiran mobil.

Dan ada satu hal yang membuat Clara takjub. Yaitu ketampanan Mark setiap sudut. Bahkan ia akui Mark sangat perkasa.

Bagi Clara saat ini sudah menjadi ancaman untuk hatinya apalagi status pria tersebut yang sebentar lagi akan berubah menjadi Ayah tirinya.

Clara mencoba mengingatkan dirinya sendiri jika ini sangatlah tidak baik.

Clara melirik jemarinya yang digenggam oleh Mark. Dengan cepat ia menghempaskan itu membuat Mark sedikit oleng.

Beruntung pria itu tak jatuh.

"Clara?" panggil Mark.

"Kau sadar kau siapa? Apa pantas kau begini dengan anak tirimu?" tanya Clara tajam..

Mark terdiam. Awalnya ia cukup terkejut dengan Clara, namun itu hanya sebentar karena setelahnya Mark langsung tersenyum manis, "saya masih calon daddymu. Apa kau tak sabar saya jadi calon daddymu?" tanya Mark dengan pertanyaan ambigu.

Clara menatap Mark tajam. Ia tak mau berlama-lama dengan pria itu. Clara langsung melangkah dan berjalan cepat. Ia berjalan menuju mobil yang ia kenal adalah milik Mark.

Clara membuka pintu tersebut namun terkunci. Ia memejamkan matanya menahan emosi. Mencoba menetralkan dirinya lalu setelah tenang ,ia kembali memutar tubuhnya menghadap ke belakang.

"Untuk om Mark yang terhormat, bisa buka kunci mobilnya?" tanya Clara dengan nada ejekan.

Mark yang mendengar dirinya kembali dipanggil om, membuatnya seketika emosi.

Mark menekan tombol buka pada remot kunci mobilnya.

Setelah terbuka, Clara langsung membuka pintu tersebut dan masuk ke dalam mobil.

Mark memperhatikan gerak gerik calon anak tirinya itu sedari tadi. Awalnya ia merasa kewalahan, tapi lambat laun, ia justru menjadi tertarik.

"Sampai kapan kau merutukiku? Aku pastikan kau akan bertekuk lutut padaku Clara.." ucap Mark bergumam. Bahkan Mark melupakam status Clara yang sebentar lagi akan menjadi anak tirinya.

Mark berjalan mendekati mobilnya. Ia memasuki kursi bagian driver lalu kembali menutup pintu.

Sebelum menstater mobilnya, Mark melirik ke sampingnya terlebih dahulu. Ia menatap wajah Clara yang cemberut kesal dan ia melihat itu sebagai hal yang menggemaskan.

"Kamu masih marah sama saya?" tanya Mark dengan nada suara tenang.

Clara tak menjawab. Gadis itu justru lebih memilik diam dan tak mau merespon keberadaan Mark.

"Jika diam, itu artinya kamu marah. Saya mau tanya, apa yang buat kamu marah sama saya?" tanya Mark sambil menghadapkan wajahnya pada Clara.

Clara menatap Mark sekilas lalu kembali menatap ke depan.

"Anda menyebalkan.." jawab Clara pelan ,namun ternyata bisa di dengar oleh Mark.

"Menyebalkan? Menyebalkan dari mana? Kamu tahu saya? Saya tak pernah ganggu kamu.."

Nggak pernah ganggu apanya, lo udah ngerusak otak gue, bule sialan. Rutuk Clara dalam hatinya. Tak mungkin ia melontarkan kalimat yang seperti itu.

"Hey, saya tanya kamu. Kenapa diam? Apa karena semalam?"

Deg!

Clara mematung. Ia mengumpati Mark dengan kata-kata terbaiknya, namun tetap masih dalam hati.

Sudah capek ia mencoba melupakan kejadian semalam, namun ini bule dengan mudahnya membongkarnya. Dasar bule gila. Aib sendiri di bongkar.

"Semalam itu bukan salah saya. Saya senang-senang sama mami kamu, dan saya nggak tahu kamu di bawah.." ucap Mark.

Clara seketika menatap Mark kesal.

"Jadi anda menuduh saya yang mengintip anda?"

Mark menggeleng, "tidak. Saya nggak nuduh. Kamu saja yang terlalu sensitif. Lagian kenapa pakai acara sembunyi? Memangnya kamu nggak ingin ikut serta?" Clara seketika menatap Mark tak percaya.

Namun tatapan Clara dibalas dengan senyum menggoda dari Mark. Ingin rasanya Clara mengumpat. Pasalnya Mark sungguh sudah gila.

Apa?

Memintanya ikut serta?

Lalu membuat semuanya hancur? Oh tidak, lo masih mau jadi anak dari Lauren Cla. Jangan sampai lo di pecat dari Kartu keluarga.

"Stupid.." geram Clara namun seketika tawa Mark pecah tapi hanya sesaat, karena setelahnya, Cla dibuat gila karena ulah calon ayah tirinya ini.

Lembut, wangi, beraroma mint. Itulah yang Cla rasakan. Bibir Mark lembut melumat bibirnya. Walaupun hanya sesaat, Clara berhasil dibuat terbuai.

"Di Amerika ,ini adalah hal lumrah. Apalagi kamu akan menjadi anak saya.." ucap Mark yang langsung kembali fokus pada stir mobilnya.

Mark menyalakan mobilnya, sedangkan Clara sibuk mencari dimana kesadarannya tersesat. Dan saat ia menemukannya, Cla langsung menatap Mark tajam. Ia meraih tas kuliahnya lalu melemparkannya pada Mark.

Beruntung Mark bergerak cepat. Pria itu segera menahan pukulan Clara.

"Kamu kenapa?" tanya Mark pura-pura bodoh.

"Apa lo bilang? Kamu kenapa? Dasar bule brengsek, stupid, crazy. Bule gila!!!" teriak Clara, beruntung mobil Mark dilapisi pengedap suara, jadilah sekeras apapun Clara teriak, tetap yang bisa mendengarnya hanya Mark.

"Apa? Di Amerika itu biasa? Lo sekarang di Indonesia, sadar lo bule gila..!". Clara sungguh tak bisa menahan kata-katanya lagi.

Bahkan brutalnya Clara berhasil membuat Mark kewalahan, namum bukan Mark namanya harus kalah dengan seorang gadis.

Mark langsung menahan Tangan Clara, bergerak cepat menuju tuas sandaran kursi dan menarik tuas itu ke atas membuat sandaran kursi yang Clara duduki langsung rebah membuat Clara juga ikut rebah.

Belum sempat Clara memberontak, Mark kembali melumat bibir calon anak nya tersebut. Entah kenapa Mark mendadak candu dengam bibir Clara setelah ciuman pertamanya dengan Clara tadi.

Clara kembali memberontak. Namun Mark tak tinggal diam. Pria itu menahan tubuh Clara, membuay tubuh itu tak bisa lagi bergerak.

Tujuan Mark hanya satu, agar tak ada yang curiga. Jika terjadi pergerakan mobil, bisa-bisa orang yang melintas akam curiga.

Ciuman itu masih berlangsung dan semakin dalam walaupun Clara masih terus memberontak.

Clara membuka matanya dan mendapati wajah Mark yang sangat dekat. Lembutnya bibir Mark juga ia rasakan.

Tak adanya pergerakan lagi dari Clara, Mark pun ikut membuka mata yang membuat kedua pandangan itu saling beradu.

Tatapan yang tak tahu apa artinya.

Cup!

"Bibir ini milik saya..!!" Mark melabeli bibir Clara sebagai miliknya membuat Clara tertegun.

"Jangan gila.." umpat Clara yang mencoba untuk duduk, namun siapa sangka jika jemari Mark akan nakal dan mulai bermain , tak tanggung-tanggung, bagian bawah Clara langsung menjadi jangkauan Mark membuat Clara tanpa sadar mendesah.

"Brengsek!" ucap Clara tajam. "Anda...aagghhh.."

"Bicara kasar, satu sentuhan.." ucap Mark berbisik di telinga Clara.

"Jangan gila lo, gue..aagghh..."

Clara merinding dikala jemari Mark berhasil menyentuh daging kenyal miliknya.

******

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Wihelmusbless
gila benarrrrr bule crazy
goodnovel comment avatar
Salma Kasim
mantap ceritanya
goodnovel comment avatar
Christina
daddy bule gilaaaa.. Clara ga bisa tidur neh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sugar Daddy I Love You   5. Tawaran 'Menarik' Mark

    Clara mencoba memberontak namun lagi-lagi sentuhan lembut itu kembali ia dapatkan dari Mark membuatnya juga kembali mendesah.Clara yang kewalahan akhirnya pasrah dan meminta Mark melepaskan jemari laknat itu dari bagian bawah tubuhnya."Lepasin jemarimu Daddy.." ucap Clara dengan berani. Keberanian Clara memanggil Mark dengan sebutan Daddy membuat Mark awalnya terkejut, namun setelahnya ia justru tersenyum dan merasa puas.Mark melepaskan jemarinya yang sedang berkenalam dengan daging kenyal milik Clara."Sorry. Dia ketagihan.." ucap Mark membuat Clara langsung mengumpat kasar.Ia seperti dilecehkan. Ia memang paham tentang semua ini. Urusan semalam pun juga suatu ketidak sengajaan. Tapi kenapa ia seperti di lecehkan seperti ini.Kenapa Mark seperti sedang mengambil kesempatan padanya? Padahal mereka tak saling kenal dan hanya sebatas calon anak dan caalon ayah. Sudah itu saja.Tapi apa ini? Mark bahkan dengan leluasa berani me

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-12
  • Sugar Daddy I Love You   6. Awal Kesalahan

    Malam ini Clara dibuat galau dan susah tidur. sampai saat ini otaknya Masih memikirkan tentang tawaran Mark tadi siang.Bahkan sudah berbagai cara ia lakukan agar matanya terlelap namun tetap tak bisa. Seolah dalam dirinya saat ini tengah ada yang berkobar menyemangati sehingga adrenalinnya berpacu lebih cepat.Ia seperti seorang gadis yang akan melaakukan kencan esok hari, dan membuat dirinya tak sabar menunggu sampai tidurpun ia tak nyenyak.Bahkan saat makan malam tadi, ia semakin sering menatap ke arah Mark, walaupun pria itu tak pernah menatap ke arahnya dan lebih memilih untuk bercanda dengan Maminya.Ia tak peduli dengan hal itu. karena yang ia pikirkan justru hanyalah Sebuah Tawaran dari Mark tadi siang.Clara menyibak selimut tebal yang ia kenakan dan menendangnya jauh sehingga membuat selimut itu jatuh ke lantai.Ia harus bicara dengan maminya tapi diluar pasti ada Mark. Bule satu itu pasti akan mengejeknya

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-13
  • Sugar Daddy I Love You   7. Adrenalin Clara

    Clara terbangun karena suara alarm ponselnya yang berdering sangat keras. ia masih setia bergelung dalam selimut tebalnya. Walaupun cuaca cerah, tapi karena di kamarnya di oasang AC, jadilah ia harus tetap berselimut. Ia tak mau ambil resiko masuk angin saat bangun pagi.di dalam selimut tebalnya, ia melirik ke arah jendela yang tertutup gorden. dari balik gorden tersebut ia bisa melihat jika di luar sana matahari sudah bekerja menerangi bumi.Sepertinya Ia tidur dengan nyenyak. itu ia rasakan karena tubuhnya yang segar saat bangun pagi ini.Clara kembali menggeliat meregangkan semua otot-otot di tubuhnya.Hari ini hari sabtu dan ia sama sekali tak ada kegiatan apapun. alhasil hari ini sepertinya Ia hanya akan bermalas-malasan di rumah saja.Bahkan untuk sarapan pagi pun iya melupakannya. Clara melirik ke arah jam dinding yang tertempel di dinding kamarnya, Di sana ia bisa melihat jarum pendek menunjukkan pada angka sepuluh.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • Sugar Daddy I Love You   8. Ketegangan Mark

    Buat teman2 pembaca, aku mau ingatkan, cerita ini hanya fiktif belaka. Hanya karangan kegilaan author. Jadi jika saat kalian baca membuat kalian berpikir tak logis, ingatlah kembali jika cerita ini hanya karangan yang bisa di imajinasikan segila mungkin. Hehehe ***** Pagi ini kurasakan tubuhku terlalu berat untuk terjaga. Pasalnya semalam aku baru saja menghabiskan malam yang panas dengan calon istriku yang sudah janda namun seperti gadis. Entah kenapa tubuhnya begitu nikmat kurasakan. Apalagi saat aku memasukkan milikku ke dalam miliknya dan sungguh, mungkin ini adalah salah satu surga dunia. Lauren sudah pamit sejak setengah jam yang lalu. Ia mengatakan jika Clara ada di kamarnya dan jujur, lelahku membuat diriku tak berminat menemui Clara hanya sekedar untuk bertanya 'apa kegiatanmu hari ini'. Buang-buang tenaga. Aku kembali memej

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-16
  • Sugar Daddy I Love You   9. Curiga

    Mark membuka matanya saat ia mendengar suara pintu yang tertutup pelan.ia menatap ke arah pintu itu lalu melirik 'adik kecilnya' yang terlihat miris.Bagaimana tidak, setelah Clara membuatnya berdiri tegang tanpa ada akhir tertidur kembali, dengan tidak tahu dirinya gadis itu pergi begitu saja meninggalkan dirinya yang minta diselesaikan.Mark duduk dari tidurnya lalu ia turun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.sepertinya ia butuh pelampiasan untuk melepaskan semua ketegangan di tubuhnya pagi ini karena ulah Clara.dengan kesal Mak membanting pintu kamar mandi. ia menyalakan shower lalu bermain dengan sabun.ya, kalian tahu lah apa yang dilakukan Mark di dalam kamar mandi tersebut.Seperempat jam pun berlalu. Mark tak ingin berlama-lama di dalam kamar mandi, karena jujur ia tak menyukai ruangan kecil tersebut.bahkan untuk berendam saja Ia jarang.Setelah rapi dan wangi, pria itu

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-18
  • Sugar Daddy I Love You   10. Aneh

    Siang ini Clara sedang makan bersama di cafe bersama teman-temannya.Setelah hari ini Mark membuatnya kesal setengah mati, kini Ia memutuskan untuk menemui teman-temannya di cafe, lebih tepatnya teman-temannya bekerja di cafe tersebut.Setidaknya bisa bertemu teman-teman gilanya hari ini ia harapkan bisa memberinya semangat dan mood nya balik kembali."Tumben lu ke sini? biasanya paling malas keluar rumah.." tanya Mona yang saat itu Tengah menyodorkan menu padanya."Enggak ada. Gue lagi males di rumah. bosen..." jawabnya simple.Mona hanya mengangguk sambil ber-oh Ria merespon ucapan Clara."Mana si Tama?" tanya Clara lagi sambil melirik kesana kesini mencari si pemilik kafe yang juga adalah temannya sendiri."Enggak tahu. dari pagi enggak muncul-muncul tu orang. galau lagi mungkin..." ucap Mona sekenanya."galau lagi Maksud lo?" tanya Clara bingung.Mona mengangguk, "biasalah sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Sugar Daddy I Love You   11. Kegamangan Lauren

    Clara merasakan jantungnya berdetak cepat. Matanya tak lepas menatap mata tajam Mark, tatapan tajam mata Mark Menghujam tepat di bola matanya membuatnya tak bisa berkutik sama sekali.Entah kenapa jantungnya mendadak gila seperti ini. Jika semua ada hubungannya dengan calon ayah tirinya ini, ia langsung dibuat pasrah. Bahkan jika di suruh telentang di atas ranjang pun ia mau.Ya Tuhan, otak lo Ra..Clara mengumpati dirinya sendiri yang begitu murahan di hadapan Mark jika benar ia melakukan itu.Namun Bibir tebal dan padat milik Mark membuatnya sangat ingin melumatnya. Katakanlah tubuhnya ini begitu murahan, tapi apa mau dikata. Ia sungguh ingin menyentuh bule di depannya ini.Clara yang tadinya masih sibuk menatap Mark tiba-tiba terpekik saat Lengannya digenggam kasar oleh Mark."Awww.. Sakit woy!!" teriak Clara tanpa sadar. Ia meringis dan menggenggam lengannya yang tadi digenggam Mark kasar."Sadar ini jam berapa?"

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-10
  • Sugar Daddy I Love You   12. Kiss Mark

    Cinta itu memang gilaHaaaah! Mimpi apa ini...Clara mengusap wajahnya yang dialiri keringat. Ia baru saja terbangun dari tidurnya karena mimpi super gila yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.Nafasnya sesak. Tubuhnya merasakan hal yang aneh. Seperti apa yang ia mimpikan itu benar nyata terjadi.Clara menyibak selimutnya kuat. Pakaiannya masih utuh.Oh tidak, ia tak mengenakan pakaian saat tidur. Kebiasaan Clara, ia hanya menggunakan celana dalam saat tidur dan tak mengenakan apa-apa lagi.Ia meraba bagian bawahnya, "Basah.." bisiknya.Ia melirik jam dinding di kamarnya. Masih jam dua subuh dan ia sudah dibuat terbangun sebangun bangunnya.Clara menelentang kembali. Ia menatap langit kamarnya lalu menatap ke arah pintu.Matanya sedikit menyipit saat ia melihat ada jelah cahaya yang masuk dari sela pintu yang terbuka.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14

Bab terbaru

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 88 (TAMAT)

    "Saya sudah menebak hal ini sebelum kau menikahi Clara, Tuan Mark." Indra menyandarkan tubuhnya di sofa ruang tamu rumahnya.Di hadapannya, kini sudah ada Mark yang sudah datang sejak setengah jam yang lalu. Sebenarnya ini sudah ke lima kalinya Mark mencari Clara, namun tak bisa pria itu temui."Dan kau masih belum menyerah untuk meminta putriku kembali? Aku yakin kau pria bermartabat dan berprinsip. Karena prinsip mu itulah kau lebih mempertahankan mantan kekasihmu itu ketimbang putriku yang jelas-jelas adalah istrimu. Kau masih mencintai mantan kekasihmu itu.""Jangan asal bicara. Kau tak tahu isi hatiku." ucap Mark membela diri.Indra tertawa cukup renyah, "Kalau kau serius dengan putriku, kau tak akan membuangnya. Dan sekarang, setelah kau buang--""Aku tak membuangnya. Dia pergi dariku.""Dan kau pikir, dia pergi karena ulahnya?" Indra menatap Mark sinis, "Itu karena ulahmu, tuan Mark. Kau membuat keraguanku semakin jelas. Bahkan saat kau meminta Clara padaku untuk kau nikahi, di

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 87

    PLAK! Lagi-lagi, sebuah tamparan kembali mendarat di wajah Clara dan kali ini si pemilik tangan adalah Jessie. Clara tersenyum tepatnya senyum iblisnya. Ia menatap Jessie, "Hanya segitu kekuatanmu? Itu masih kecil bagiku Jessie. Tamparan Suamiku padaku jauh lebih sakit dari ini." Clara melirik Mark yang juga sedang menatapnya, "Betulkan? Suamiku?"Mark yang ditanya seperti itu hanya bisa terdiam. Ia merasa bersalah.Clara kembali meluruskan tubuhnya dan menatap Jessie."Ada yang perlu kau jelaskan, Jessie?" tanya Clara dengan santainya.Jessie bergetar karena marah. "Kau si brengsek kecil.""Hahaha. Kenapa aku lagi. Sudah kukatakan kaulah yang si brengsek itu. Kau pembunuh Jessie.""Apa buktinya jika aku seperti yang kau katakan?" tantang Jessie.Clara tersenyum miring. Ia kembali mengenakan pakaiannya dan langsung membuka pintu. Di depan pintu sudah ada Daisy yang menguping sedari tadi.Tanpa permisi, Clara menarik Daisy masuk ke dalam."Dia. Dia bukti hidup.""Daisy?" sahut Mark."

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 86

    Mark dan Jun masih saling tatap. Bahkan leraian dari Clara tak bisa menghentikan aksi keduanya.Sedangkan Harry, pria itu justru merasa Jun sangat jantan. Sepertinya Jun memikirkan tentang ucapannya kemarin. Clara meminta bantuan Harry namun Harry hanya diam seolah tak peduli."Kau berniat merebut Clara dariku?" tanya Mark tenang. Jun langsung tertawa kecil. Tawa yang seperti sedang meremehkan Mark. "Apa aku terlihat sedang memainkan guyonan? Kenapa kau tertawa?" tanya Mark yang mulai terpancing emosi.Kini tawa Jun mulai terdengar. Ia memukul-mukul pelan meja dengan kuku tangannya."Tuan Mark, kenapa kau gugup? Kenapa kau terlihat cemas? Kau sungguh menyangka aku akan mengambil istrimu?" Mark terdiam, "Dari wajahmu ,kau yang terlihat gugup. Kau cemas jika Clara akan berpaling darimu dan mengejarku. Cih! Kau sangat lucu."Wajah Mark mendadak memerah. Entah karena malu atau karena Marah.Mark meraih pergelangan tangan Clara dan menarik Clara untuk berdiri, "Kita pergi!" perintah Mar

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 85

    "Sepertinya ada sesuatu dengan Clara. Apa dia sedang bermasalah dengan suaminya?" tanya Harry pada Jun sembari memutar-mutar ponselnya dengan tangan kanan. Jun tak menjawab. pria itu hanya mengangkat bahunya pertanda ia tak tahu. ia tak bisa ikut campur dalam urusan rumah tangga Clara. Karena itu bukanlah urusannya."Kau yakin tak ingin mencari tahunya Jun? aku yakin kau juga penasaran." goda Harry pada Jun.Jun meletakkan minuman dingin yang tadi ia pegang ke atas meja. "walaupun aku penasaran, aku tak mungkin ikut campur dalam urusan rumah tangga mereka. Aku tak ingin Mark mengamuk padaku lantaran aku mendekati istrinya." jawab Jun yang sebenarnya masuk dalam logika. Namun selogika apapun isi kepala Jun, isi kepala Harry Justru lebih menantang. Ia tak suka dengan Jun yang langsung menerima begitu saja. seharusnya Jun mencari tahu terlebih dahulu Apa yang sebenarnya terjadi pada Clara. "Kau sungguh tak ingin mencari tahu Jun?" lagi-lagi Jun menggeleng.Harry seketika berdecak kesa

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 84

    Suara kretek dari tulang-tulang yang diluruskan terdengar. Sumber suaranya berasal dari Mark yang baru saja bangun dari tidur lelahnya di sofa ruang TV rumahnya.Semalaman tidur di sofa, membuat tubuhnya terasa sakit semua. Bagaimana tidak, sofa itu terlalu kecil untuk tubuh tingginya. Apalagi Ia yang tak menggunakan selimut sehelaipun membuat rasa dingin saat malam hari menusuk ke tulangnya, yang membuat pagi ini tulangnya terasa ngilu. Mark kembali meregangkan tubuhnya secara perlahan. Mark merasakan tubuhnya kembali segar. Dia berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju Kamar tidurnya bersama Clara.Baru kali ini ia tak tidur sekamar dengan Clara dan rasanya cukup aneh di saat biasanya Ia tidur memeluk istri kecilnya tersebut, sekarang ia tak memeluk apa-apa, justru meringkuk kedinginan di ruang tv rumahnya sendiri. Tatapan Mark tak lepas dari pintu yang tertutup itu sampai langkahnya Terhenti Di depan kamar.Secara perlahan, ia meraih gagang pintu dan menariknya turun, lalu mendo

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 83

    Suasana makan malam di kediaman Mark sungguh tak menyenangkan. Semua terasa tegang. Apalagi Clara yang tak bicara sepatah katapun membuat Mark menahan emosi."Ada yang ingin kau tanyakan padaku?" tanya Mark dengan nada dinginnya.Clara meletakkan sendok yang tadi ia pegang dan melipat dengan manis tangannya di atas meja.Ia berdehem sejenak lalu menatap Mark sembari tersenyum penuh makna."Harusnya aku yang bertanya padamu Mark. Apa ada hal yang ingin kau ceritakan padaku? Aku siap menunggu ceritamu." Mark menggertakkan giginya. Ia tak suka Claranya yang ia kenal manis berubah menjadi wanita seperti ini."Ada apa denganmu? Kau masih mempermasalahkan soal Jessie yang menelpon ku? Atau kau mempermasalahkan Jessie yang datang ke kantorku? Kau mengira aku selingkuh?" Clara tertawa dalam hatinya. Ia merasa saat ini Mark seperti sedang membuka aibnya sendiri. Clara menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi. Ia menatap Mark tenang, "Aku tak menuduhmu seperti itu. Kenapa kau sampai berpikir

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 82

    "Ap-apa maksudmu?" Clara tertegun tak percaya.Setetes air mata mengalir dari mata Daisy. Sungguh, saat ini Clara seolah sedang melihat Daisy yang berbeda. Tidak seperti Daisy beberapa menit yang lalu."Da--Daisy?" panggilnya gugup.Daisy menghapus air matanya lalu fokus kembali menatap Clara."Jessie, wanita yang saat ini bersama Mark, wanita itu sudah membunuh kakakku. Dia pembunuh, aku membencinya Clara, dia sangat jahat."Clara semakin dibuat bingung. Daisy semakin terisak. Tak tahu harus berkata apa, akhirnya Clara hanya memberikan sebuah pelukan pada Daisy. Sebuah pelukan hangat yang ia harap bisa menenangkan gadis tersebut."Sssttt. Tenanglah. Aku tak tahu apa masalahmu, tapi jika kau mau, kau bisa ceritakan padaku." ucap Clara.Daisy melepaskan pelukan Clara padanya. Ia kembali menghapus air matanya."Maaf, aku tiba-tiba cengeng begini." Clara mengangguk lalu tersenyum, "It's Okay." balasnya."Sekitar lima tahun yang lalu, aku mempunyai seorang kakak perempuan yang hidup baha

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 81

    Clara masih terdiam di tempatnya tadi berdiri saat ia bertemu dengan Jessie. Pernyataan Jessie membuat Clara cemas bukan main. Ia takut Jessie membongkar semuanya pada orang lain dan Mark menjadi dapat masalah.Namun, ada satu hal yang membuat Clara bingung, yaitu tentang ceritanya di masa lalu. dari mana Jessie bisa mengetahui hal itu? tak mungkin kalau Mark yang membongkar semuanya pada Jessie.Tapi yang ia tahu, hanya Mark yang mengetahui cerita tersebut. Lalu dari mana dan dari siapa Jessie mengetahuinya?.Asik berkelana dengan pikirannya sendiri, Clara pun dikagetkan oleh sebuah tepukan pelan di bahunya yang ternyata dilakukan oleh Mark sang suami."Sayang?" Sapa Mark pada Clara.Clara yang baru saja tersadar dari lamunannya, seketika menatap suaminya itu dengan tatapan kosong."Mark?" panggilnya pelan.Mark mengangguk, "iya ini aku Clara. Kau baik-baik saja? Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya sambil menyentuh wajah sang istri.Clara mengangguk pelan, "aku baik-baik saja. A

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 80

    "Aku menghubungimu semalam." Jessie membuka pembicaraan saat ia sedang duduk santai di sofa ruang kerja Mark.Mendengar itu, Mark yang tadi fokus dengan pekerjaannya seketika menghentikan kegiatan itu."Kau apa?" tanya Mark."Semalam aku menghubungi ponselmu dan yang mengangkat adalah istrimu." ucap Jessie santai saat mengulang kalimatnya tadi.Mark menatap Jessie marah. Ia berdiri dari duduknya dan langsung menghampiri Jessie. "Sudah kukatakan padamu jangan menghubungiku lebih dulu!" bentak Mark membuat Jessie terkejut."Kau membentakku karena ini?""Kau keras kepala Jessie! Aku sudah peringatkan!""Mark! Kau tak tahu betapa aku rindu?"Mark berdecih, "Rindu? Kau bilang rindu? Kau merusak semuanya. Sekarang, sekarang Clara sudah tahu hubungan kita, dia pasti akan curiga." Mark mengusap wajahnya kasar. Ia tak tahu apa yang setelah ini akan terjadi. Pantas saja Clara pagi tadi bersikap aneh dengannya. Jessie berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Mark sembari tersenyum licik. I

DMCA.com Protection Status