Share

Kunjungan Mantan

Sansan benar-benar tak menyangka jika kesedihan kembali menghampirinya. Apakah belum cukup selama ini? Apakah hidup Sansan hanya ada penderitaan? 

Onggokan tanah yang masih memerah itu ditaburi dengan bunga oleh Sansan. Papan makam yang tertancap di sana bertuliskan nama neneknya. Nuni pergi secepat ini. Nuni sudah meninggalkannya. 

Tangan Zidan mengusap bahu istrinya itu pelan, mencoba menguatkan. Sansan tak bergeming. Ia masih belum percaya. 

"Zid, ayo pulang," ajak Zidan. 

"Nggak," tolak Sansan cepat. 

"Semuanya udah pulang, Zid. Kita nggak bisa di sini terus." 

"Kamu duluan aja." 

"Jangan begitu, Zid. Ayo, pulang. Nenek juga nggak suka kalau lihat kamu kayak gini." 

Sansan kembali terisak. Ia mengambil segenggam tanah di depannya dan meremasnya kesal. Hal yang paling ia sesali adalah tidak ada di saat Nuni hendak pergi untuk selamanya. Ke mana dirinya? Kenapa sampai tertidur, sehingga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status