Dia akan lari telanjang di lapangan? Seluruh siswa Kelas Enam Belas tertawa terbahak-bahak dan mereka pun mendengar apa yang dikatakan Daisy. Declan mengacungkan jempol pada Daisy. Sungguh ide yang brilian! Darryl menggeleng. Kakak sepupu Xavion dan Dax adalah orang yang cantik dan cakap. Bagaimana dia bisa mendapatkan ide konyol seperti itu? 'Baiklah, Jika kamu ingin mempermalukanku, maka aku akan membiarkanmu mempermalukan dirimu di depan semua orang.' Darryl tersenyum sambil menatap Daisy. "Baiklah. Tapi, jika aku menang, maka kamu harus mengakui cintamu kepadaku di depan semua guru dan para murid. Sebuah pengakuan cinta yang tulus." Wow! Seluruh kelas kembali tertawa. Betapa arogannya Darryl! Pasti sangat memalukan untuk mengakui cinta seseorang kepada menantu pengangguran! Daisy adalah wanita yang populer. Dia memiliki berbagai macam pengagum di sekolah dan semuanya tampak marah. "Bagaimana mungkin seorang dewi menyatakan cintanya kepada pria tak berguna sepert
Darryl hendak pergi ke atas panggung. Apakah dia sudah gila? Darryl merasakan tatapan peduli dari mata Lily dan Yvonne. Dia merasakan aliran kehangatan di dadanya. Dia mengangguk pada mereka berdua sebelum berbalik naik ke atas panggung. "Evelyn, lihatlah!" kata Circe pada Evelyn sambil menunjuk Darryl. "Dia naik ke atas panggung." "Dia sedang ingin mati," jawab Evelyn dingin. Ketika Evelyn melawan Wyatt, dia bisa merasakan kekuatannya. Dia percaya, tidak ada orang di antara orang-orang muda di sini yang dapat mengalahkannya. Ibu Kepala Biarawati Serendipity, yang duduk di seberang panggung, menatap tajam ke arah Darryl. Bagaimana orang yang tidak berguna seperti itu bisa bergabung dalam pertarungan? Mungkin itu ide yang bagus. Jika Wyatt bisa membunuhnya di sana, itu akan menghemat tenaganya. "Kenapa dia di atas sana?" Megan, yang berdiri di belakang, menutup mulutnya sambil menghela napas. 'Bagaimana mungkin, dia tidak tahu kekuatannya sendiri?' Megan juga mulai m
Darryl tidak merasa panik. Dia berdiri di sana dengan teguh. Dia tidak khawatir ketika melihat bilah-bilah udara. Dia menggunakan tubuhnya untuk bertahan melawan bilah udara. Menariknya, bilah udara tersebut pecah berkeping-keping, ketika menyentuh tubuh Darryl. Pria itu tidak terluka sama sekali! Apa yang telah terjadi? Semua orang terkejut. Darryl tersenyum. Dia sekarang memakai Baju Perisai Celestial Silkworm. Pisau udara tidak akan bisa menembus baju perisainya. Karena itu, dia hanya perlu menggunakan bagian atas tubuhnya untuk mempertahankan keseimbangan! Kini Darryl berada tepat di depan Wyatt. Pria itu tidak menyangka, Darryl benar-benar tidak terluka. Dia lalu mengulurkan telapak tangannya untuk memukul Darryl. Semua orang mengira Darryl akan menghindari pukulan itu, tetapi pria itu menjulurkan telapak tangannya untuk menyerang lawannya! Sepertinya mereka bertarung dengan energi batin mereka? Telapak tangan Darryl dan Wyatt terkunci satu sama lain, dan bertaru
Circe juga kagum dengan apa yang telah terjadi. "Evelyn, ini..." "Itu bukan apa-apa. Dia menang karena dia beruntung," jawab Evelyn dingin. Darryl berada di tempat dan waktu yang tepat. Wyatt telah kehilangan energinya saat bertarung dengan Evelyn. Tidaklah terhormat bagi Darryl untuk menyerang Wyatt dengan energi internalnya. Wajah Daisy merah padam, dan tubuhnya menggigil. Dia merasa terkejut. Bagaimana pria tak berguna itu bisa menang? Jadi, dia harus mengakui cintanya di depan seluruh sekolah? Tidak! Bagaimana dia bisa melakukannya? Bagaimana dia bisa mengakui cintanya kepada menantu pengangguran? Tepuk tangan berlangsung sekitar satu menit. Darryl berdiri di atas panggung, dan melihat sekeliling sebelum dia bertanya, "Apakah ada yang mau datang untuk menantangku?" "Spencer Luke dari Sekte Mountain Peak ada di sini untuk menantangmu." Seorang pria muda berdiri perlahan di tengah kerumunan. "Apa? Spencer Luke dari Sekte Mountain Peak?" Semua orang terkejut, dan m
"Orang ini terlalu sombong. Ayo, kita lawan dia bersama-sama," teriak seseorang di kerumunan. Kemudian, lebih dari 20 orang bergegas ke atas panggung. Mereka berasal dari sekte yang berbeda-beda, tetapi hanya memiliki satu tujuan, yaitu untuk mengalahkan Darryl. Siapa pun yang mengalahkan Darryl akan mendapatkan kesempatan untuk membunuh Singa Emas, dan orang yang membunuhnya akan menjadi terkenal. Megan menggigit bibirnya, "Seharusnya ini menjadi pertarungan satu lawan satu, tapi sekarang mereka semua ingin menyerangnya pada saat yang bersamaan. Mereka semua benar-benar penindas!" Tepat saat dia mengatakan itu, dia merasakan sepasang mata menatapnya. Dia mengangkat kepalanya dan matanya bertemu dengan Ibu Kepala Biarawati Serendipity. "Apa katamu, Megan?" tanya Ibu Kepala Biarawati Serendipity padanya. Darryl dikerumuni lebih dari 20 orang di atas panggung. Mereka semua telah mengeluarkan bilah dan pedangnya, dan menyerbu ke arah Darryl! Meskipun pria-pria di atas pa
Megan menggigil saat mendengar kata-kata Ibu Kepala Biarawati Serendipity. Dia merasa kesulitan. Puluhan ribu mata tertuju padanya. Dia tidak punya pilihan selain mengangguk. "Baiklah, aku akan pergi." Megan tidak punya pilihan lari. Ibu Kepala Biara Serendipity sudah sangat marah. Wanita itu mengangguk dan berkata, "Saat kau melawannya, jangan arahkan pedangmu ke dadanya. Aku curiga dia memakai baju besi. Kau mengerti, Megan?" "Master, aku harus..." "Arahkan pedangmu ke perut bagian bawahnya. Baju besi itu seharusnya tidak menutupi bagian itu," kata Ibu Kepala Biarawati Serendipity dengan dingin. Pikiran Megan menjadi kosong. Perut bagian bawah adalah bagian tubuh manusia yang paling rapuh. Apakah Darryl masih bisa hidup, jika dia menusuknya di sana? 'Apakah Master ingin aku membunuh Darryl?' pikir Megan. Darryl selalu baik kepada Megan. Dia bahkan memberinya Pil Dewa, dan dia selalu bersikap adil. Bagaimana dia bisa melakukan itu padanya? "Pergilah." Ibu Kepala Biara
"Darryl..." Megan merasa panik. Air matanya mengalir tak terkendali dengan pedang yang masih ada di tangannya. Tubuhnya bergetar ketika dia berkata, "Maaf… maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku benar-benar tidak bermaksud berbuat ini…" Hatinya hancur berkeping-keping melihat pedangnya menembus perut Darryl. Dia tidak punya pilihan lain. Dia harus mematuhi perintah gurunya, karena dia adalah representasi dari Sekte Emei. Darryl tersenyum. Dia ingin berbicara, tetapi tidak bisa melakukannya! "Bunuh dia, Megan!" raung Ibu Kepala Biarawati Serendipity. Tubuh Megan gemetar seraya menggelengkan kepalanya. Dia merasa sangat bersalah karena telah menyakiti Darryl. Jika membunuhnya, dia akan menyesalinya selama sisa hidupnya. Darryl merasa seolah-olah akan meledak seperti balon. Gelombang energi yang kuat mengalir dari lukanya. Karena Darryl telah mempelajari Kitab Suci Energi Murni, dia memiliki energi internal yang kuat. Energi itu keluar dari luka di perutnya. Energi intens
Darryl telah membantu Megan berkali-kali. Dia sudah menyelesaikan banyak kasus dengan bantuannya. Karena Darryl-lah Megan dapat naik tingkat Master Jenderal. Namun, dia telah melukainya. Apakah dia akan mati? Hati Megan hancur, ketika dia memikirkan hal itu. Ibu Kepala Biarawati Serendipity tidak memperhatikan emosi Megan. Dia tersenyum ketika melihat luka Darryl. Peluangnya untuk bertahan hidup sangat tipis. "Mr. Darby, aku telah menyingkirkan cucumu yang tidak berguna. Kamu sekarang dapat beristirahat dengan tenang," lirih Ibu Kepala Biarawati Serendipity sambil tersenyum. Graham, yang berdiri di tengah panggung, mengangkat tangannya seraya berkata, "Kami belum mengetahui kondisi Darryl sekarang, jadi kami akan mengakhiri pertarungan sampai di sini. Saat nanti Darryl bangun, dia bisa mengeksekusi Singa Emas. Jika dia tidak selamat, maka Miss Megan dari Sekte Emei akan menjadi pemenangnya, dan yang akan mengeksekusi Singa Emas." Tidak ada yang mengucapkan sepatah kata pun. G
Wajah cantik Rachelle tampak rumit saat mendengar semua orang berusaha membujuknya. Dia tidak tahu apakah dia harus menangis atau tertawa.‘Kenapa mereka tidak percaya padaku? Tapi penaklukan tubuh terlalu mistis dan misterius. Kalau aku jadi mereka, aku juga tidak akan percaya,’ pikir Rachelle.'Sialanl' Pangeran Auten sangat marah. Ia marah padai para murid. "Apa kalian tidak mengerti apa yang kukatakan? Rachelle mengkhianati kita. Aku perintahkan kalian semua untuk membunuhnya sekarang. Mereka yang berani tidak patuh akan dihukum sesuai dengan aturan sekte."Ia berbicara dengan berhati-hati di kalimat terakhir. murid lain merasakan kemarahan Pangeran Auten. Hati para Kepala Aula dan murid-murid bergetar saat itu. Mereka mendekati Rachelle perlahan.Meskipun tidak seorang pun mengerti apa yang terjadi, mereka hanya bisa melaksanakan perintah Master Sekte.Rachelle panik ketika para murid perlahan mendekatinya.'Oh, tidak .…' Pada saat yang sama, Darryl diam-diam panik. Jika Rac
Ketika para Kepala Aula dan murid-murid melihatnya, pikiran mereka menjadi kosong. Mereka percaya bahwa Master Sekte dan Wanita Suci memiliki hubungan yang baik. Mengapa mereka saling bertarung?Ketika Pangeran Auten dan Rachelle melihat murid Sekte Api Sejati, mereka tercengang. Mata mereka tampak rumit."Cepat!" Pangeran Auten adalah orang pertama yang menanggapi. "Ayo, bantu aku membunuhnya!" teriaknya kepada para Kepala Aula.Dia tidak bisa menang dalam pertarungan Kekuatan Ilahi dengan kekuatannya sendiri, jadi dia harus bergantung pada orang lain untuk membantunya. Bagaimanapun, dia masih berada di tubuh dan wajah Adam.Para Kepala Aula tercengang sekali lagi saat mendengar perintah itu. Mereka kembali menatap Pangeran Auten dan Rachelle. Pikiran mereka campur aduk. ‘Master Sekte pasti gila. Dia ingin kita membunuh Wanita Suci itu?'"Murid Sekte Api Sejati, perhatikan baik-baik." Pangeran Auten sangat marah ketika semua orang berdiri tak bergerak. Dia berteriak dengan marah,
Setelah menghindari pedang itu, Pangeran Auten tertawa terbahak-bahak. "Dasar wanita bodoh. Apa kau percaya kau bisa melukaiku dengan serangan itu? Kau masih terlalu muda untuk ini."Saat dia selesai berbicara, dia mengangkat tangan kanannya dan membantingnya ke arah Rachelle.'Sial!' Wajah Darryl tampak mengerikan. 'Dasar orang licik. Dia cuma pura-pura terluka!' Saat dia dalam keadaan syok, dia malah mengkhawatirkan Rachelle.’"Kau—" Tubuh Rachelle bergetar saat melihat Pangeran Auten mendapatkan kembali kekuatannya. Dia tertegun dan marah. Saat dia berusaha menghindarinya, jaraknya terlalu dekat, dan dia tidak punya cukup waktu.Telapak tangan Pangeran Auten menghantam tubuh Rachelle dalam sepersekian detik berikutnya. Dia mengerang dan mundur beberapa langkah. Dia akhirnya berhenti ketika dia menabrak sebuah batu.Dia juga memuntahkan darah. Wajah cantiknya langsung pucat pasi.Pangeran Auten tampak senang setelah penyergapannya berhasil. Ia tertawa terbahak-bahak. "Dasar wan
Orang bisa saja mengatakan bahwa Darryl hanya membalas budi Pangeran Auten. Namun, Rachelle tetap tidak mengerti maksudnya."Aku akan membunuhmu untuk membalaskan dendam kakak laki-lakiku." Rachelle tidak menyerah meskipun menghadapi Pangeran Auten yang marah. Dia berteriak dan bersiap untuk melawan Pangeran Auten sekali lagi.Pangeran Auten berada di atas angin setelah hanya dua ronde. Dia terus-menerus menekan Rachelle. Rachelle menggigit bibir bawahnya dan menjadi lebih gelisah dari sebelumnya.Darryl tetap tenang menghadapi situasi tersebut. Ia berseru, "Rachelle, jangan panik. Meskipun ia telah menempati tubuh kakak laki-lakimu, Kekuatan Ilahi-nya tidak lebih kuat darimu. Aku akan mengajarkanmu sebuah rumus. Kamu harus mendengarkan dengan saksama."Darryl kemudian dengan cepat menyebutkan rumus untuk menggunakan Kekuatan Ilahi. Rachelle mendengar apa yang dikatakan Darryl. Dia menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri sambil menghafal rumus itu dalam hatinya.Rac
Ketika Rachelle dan Pangeran Auten mendengar jeritan itu, mereka memandang Darryl."Diam!" Pada saat itu, Rachelle menggigit bibirnya dengan keras dan membentak, "Darryl, aku tidak butuh kau untuk mengaturku." Wajahnya yang terpahat sempurna tampak marah ketika dia berbicara.Kenyataan bahwa kesuciannya direnggut Darryl menusuk hatinya dengan menyakitkan. Karena itu dia tidak senang melihat Darryl.Darryl merasa tidak berdaya saat melihat wajah Rachelle yang marah. Namun, ia berkata, "Kau tidak tahu cara menggunakan Kekuatan Ilahi, jadi kau harus tetap tenang dan jangan biarkan dia membuatmu marah. Begitu kau kehilangan akal sehatmu, itu akan menjadi bumerang bagimu."Ketika Rachelle mendengar itu, wajahnya tampak dingin. Dia kemudian berpura-pura tidak mendengar apa pun dan terus menyerang Pangeran Auten.Rachelle dan Pangeran Auten bertarung dengan sengit di udara, menimbulkan banyak suara. Sementara Pangeran Auten bertahan melawan serangan Rachelle, ia menatap Darryl sejenak. "
Di sisi lain, di Benua Cryolet.Darryl duduk bersila di aula Alam Rahasia Surgawi, diam-diam menyalurkan kekuatan batinnya ke dalam jiwa perinya.Sebelumnya, saat terjebak dalam Formasi Pembantai Peri, seluruh energi jiwa peri miliknya dipindahkan ke tubuh Rachelle. Untuk sesaat, ia tampak dalam bahaya.Meskipun memiliki tubuh seorang bijak, ia tidak memiliki Kekuatan Ilahi dan hanya sedikit lebih kuat dari orang biasa.Darryl duduk bersila dalam meditasi selama lebih dari 30 menit. Ia menarik napas dalam-dalam dan perlahan membuka matanya.Wajah Darryl dipenuhi kepahitan saat dia merasakan situasi di tubuhnya. Dia hampir menangis, tetapi tidak ada air mata di matanya. Dia bisa tahu bahwa energi internal tubuhnya belum banyak pulih sejak dia bermeditasi selama setengah jam.'Berengsek.'Hanya dengan meminum Ramuan Emas Sumsum Surgawi dia dapat memulihkan kekuatannya sebelumnya secara penuh.Namun, hanya ada satu Ramuan Emas Sumsum Surgawi di Alam Rahasia Surgawi. Kalau begitu,
Namun, Archfiend Antigonus tidak menanggapinya dengan serius. "Mereka seperti sekelompok semut. Jika mereka mati, ya mati saja. Kau harus tahu bahwa keberadaan mereka adalah untuk membantu kita menghidupkan kembali ras iblis. Mereka hanyalah batu loncatan kita."Ketika dia berkata demikian, wajahnya dingin dan nadanya tanpa emosi.Sebagai Archfiend, ia memperlakukan semua makhluk hidup seolah-olah mereka tidak penting. Ia merasakan hal yang sama terhadap anggota Istana Naga Laut yang telah bekerja untuknya selama ini. Tidak ada yang lebih penting baginya selain menghidupkan kembali ras iblis dan mendapatkan kembali kekuatannya.Hati Morticia bergetar saat mendengar itu. Ketika dia melihat mayat-mayat Istana Naga Laut di sekelilingnya, dia menyadari bahwa pria di depannya, yang selalu dihormati, telah berubah menjadi aneh.Meskipun anggota Istana Naga Laut tidak sepenting iblis dalam hatinya, dia tidak bisa bersikap begitu dingin dan kejam.Bagaimanapun juga, mereka mati untuk meny
"Apa yang sedang kau bicarakan?"Wajah Archfiend Antigonus tampak bersemangat. "Setelah menyatu dengan jiwa perinya, sekarang giliranmu."Dia mengangkat tangan kanannya ke atas kepala Zakari begitu selesai berbicara. Dia melihat sosok emas seukuran telapak tangan mengembun di atas kepala Zakari.Itu adalah jiwa perinya.Iblis Agung Antigonus menyambar jiwa peri dari udara dan menyerap energinya ke dalam dirinya sendiri."Kau!"Wajah Zakari menjadi pucat pasi tanpa jiwa perinya, dan dia berteriak kesakitan dengan sedih. "Kau tidak akan menemui akhir yang baik." Dia akan kehilangan segalanya sebagai Jenderal Surgawi jika dia tidak memiliki jiwa perinya."Omong kosong!"Archfiend Antigonus berkata dengan dingin dan menampar bagian atas kepala Zakari setelah mendengar kutukannya dan dengan ekspresi menghina di wajahnya. Zakari tidak punya waktu untuk berteriak sebelum tengkoraknya pecah, dan dia meninggal di tempat."Zakari!""TIDAK!"Dua saudara lainnya tidak dapat menahan diri
Berengsek!Zakari menatap Archfiend Antigonus dengan kaget setelah mendapatkan kembali keseimbangannya.Dia terlalu kuat.Archfiend Antigonus mencibir dan menyerbu ke depan tepat saat Zakari tertegun. Kekuatan Jiwa Iblis kemudian menghantam Zakari dan memenjarakannya.Untuk sesaat, Zakari tidak bisa bergerak.Mata Archfiend Antigonus berkilat dingin setelah menahan Zakari. Kekuatan Jiwa Iblis meledak dari seluruh tubuhnya. Dia berbalik dan menghadap Zuriel dan Zavari.Ketiga sosok itu terus bertabrakan di udara, menimbulkan suara keras. Zavari dan Zuriel terpaksa mundur dalam waktu kurang dari satu ronde.Segera setelah itu, dia menemukan kesempatan untuk memenjarakan mereka menggunakan Kekuatan Jiwa Iblis.Ketiga saudara itu terdiam di tempat untuk sesaat, tidak mampu melawan. Mereka semua gugup, bukannya sombong."Iblis Agung Antigonus!"Pada saat itu, Zakari menarik napas dalam-dalam dan berteriak kepadanya, "Tidak ada gunanya bagimu untuk menangkap kami. Kakakku telah mel