"Darryl..." Megan merasa panik. Air matanya mengalir tak terkendali dengan pedang yang masih ada di tangannya. Tubuhnya bergetar ketika dia berkata, "Maaf… maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku benar-benar tidak bermaksud berbuat ini…" Hatinya hancur berkeping-keping melihat pedangnya menembus perut Darryl. Dia tidak punya pilihan lain. Dia harus mematuhi perintah gurunya, karena dia adalah representasi dari Sekte Emei. Darryl tersenyum. Dia ingin berbicara, tetapi tidak bisa melakukannya! "Bunuh dia, Megan!" raung Ibu Kepala Biarawati Serendipity. Tubuh Megan gemetar seraya menggelengkan kepalanya. Dia merasa sangat bersalah karena telah menyakiti Darryl. Jika membunuhnya, dia akan menyesalinya selama sisa hidupnya. Darryl merasa seolah-olah akan meledak seperti balon. Gelombang energi yang kuat mengalir dari lukanya. Karena Darryl telah mempelajari Kitab Suci Energi Murni, dia memiliki energi internal yang kuat. Energi itu keluar dari luka di perutnya. Energi intens
Darryl telah membantu Megan berkali-kali. Dia sudah menyelesaikan banyak kasus dengan bantuannya. Karena Darryl-lah Megan dapat naik tingkat Master Jenderal. Namun, dia telah melukainya. Apakah dia akan mati? Hati Megan hancur, ketika dia memikirkan hal itu. Ibu Kepala Biarawati Serendipity tidak memperhatikan emosi Megan. Dia tersenyum ketika melihat luka Darryl. Peluangnya untuk bertahan hidup sangat tipis. "Mr. Darby, aku telah menyingkirkan cucumu yang tidak berguna. Kamu sekarang dapat beristirahat dengan tenang," lirih Ibu Kepala Biarawati Serendipity sambil tersenyum. Graham, yang berdiri di tengah panggung, mengangkat tangannya seraya berkata, "Kami belum mengetahui kondisi Darryl sekarang, jadi kami akan mengakhiri pertarungan sampai di sini. Saat nanti Darryl bangun, dia bisa mengeksekusi Singa Emas. Jika dia tidak selamat, maka Miss Megan dari Sekte Emei akan menjadi pemenangnya, dan yang akan mengeksekusi Singa Emas." Tidak ada yang mengucapkan sepatah kata pun. G
"Kami akan berdiri bersatu untuk mempertahankan dunia ini melawan Dunia Baru!" Graham senang mendengarnya. Dia menarik napas dalam-dalam dan mengangguk dengan senyum lebar. "Hebat! Masing-masing dari kalian adalah pahlawan sejati. Terima kasih." Graham membungkuk dan berteriak, "Kita berkumpul di sini hari ini, dan membuat aliansi. Ini adalah sesuatu yang harus dirayakan. Sebagai Kepala Sekolah Hexad, aku akan menjaga semua orang di sini dengan baik. Aku telah menyiapkan makanan untuk semua yang hadir. Ayo, kita lanjutkan perayaan di lapangan sekolah. Bersulang!" "Hebat! Bersulang!" Seluruh lapangan dipenuhi dengan suara tawa. Hari sudah larut malam, dan bulan serta bintang-bintang bersinar terang. Seluruh keluarga Darby tertidur di malam yang damai ini. Udara di ruang pribadi terasa sesak. Queenie memeluk lututnya. Dia duduk tak bergerak di sudut ruangan. Matanya merah, tampak tanpa harapan. Dia telah menangis lama sekali dan air matanya pun mengering. Dia duduk di sini se
Florian berjalan dengan penuh semangat ke dalam ruangan pribadi. "Ayah, kudengar Megan telah melukai Darryl, dan dia tidak akan selamat malam ini. Benarkah itu?" Itu adalah berita terbaik yang pernah ada! Jika Darryl sudah mati, maka tidak ada bukti bahwa dia telah memperkosa Rebecca. Drake menganggukkan kepalanya dalam diam. Florian merasa lega sambil tersenyum. "Oh, ya! Bagaimana dengan gadis yang kita tangkap? Dia tidak berguna lagi sekarang. Haruskah aku menyingkirkannya?" Istrinya, Yumi, telah bersamanya sepanjang malam, jadi dia tidak punya kesempatan untuk pergi ke ruang pribadi. Malam itu adalah kesempatan sempurna untuk bersenang-senang dengannya. Drake menghela napas. "Aku telah membebaskannya." "Apa? Ayah membiarkan dia pergi?" tanya Florian kecewa. Drake sedang tidak ingin berbicara lebih jauh, jadi dia melambaikan tangannya dan berkata, "Dia sudah pergi beberapa menit yang lalu. Sekarang keluarlah. Tinggalkan aku sendiri." "Baiklah…" Florian berjalan kelu
Florian berjalan mendekati gadis itu. Dia terkejut melihat Queenie hendak melompat dari tebing. Dia telah mendengar, bahwa Queenie tidak lagi suci dan telah diperkosa. Dia bingung. Orang yang memperkosa Queenie pastilah seseorang dari Keluarga Darby. Seseorang sudah bertindak lebih cepat darinya dan memanfaatkannya. Florian terus berjalan mendekati gadis itu dengan ekspresi gelap di wajahnya. "Jangan mendekatiku!" Queenie berteriak keras karena takut, Florian berjalan mendekatinya. Queenie menutup matanya. Dia hendak melompat dari tebing. Namun, dia tidak cukup cepat. Florian melompat ke arahnya dan menekan tubuhnya ke batu. Dia pun hendak menciumnya. "Berhenti!" Tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang wanita. Suaranya terdengar keras dan dingin. Florian tercengang. Dia berhenti dan berbalik. Sosok tubuh langsing mendekati mereka dengan cepat. Florian kagum saat melihat wanita itu. Dia terlihat secantik dewi. Dia mengenakan gaun panjang ungu tradisional dan terl
Di suatu tempat di bawah tebing, Florian perlahan membuka matanya. Dia berlumuran darah. "Aku masih hidup?" Florian ingin menangis. Dia beruntung. Ketika dia jatuh dari tebing, dia mengira akan mati. Siapa yang tahu, ada pohon yang menyelamatkannya? Itu adalah satu-satunya pohon di sisi tebing tersebut. Dia akan jatuh jika bergerak sedikit pun. "Tolong…" Florian panik dan mulai berteriak. Dia mencoba menstabilkan cengkeramannya pada pohon. Pohon itu tumbuh di tengah dinding tebing. Dindingnya licin dan tidak bisa naik ke tempat yang aman. Laut berada tepat di bawahnya. Tidak ada cara baginya untuk bergerak naik maupun turun. Florian akhirnya mengeluarkan ponselnya untuk meminta bantuan. Dia ingin menangis, ketika menyadari tidak ada sinyal di ponselnya. 'Sial! Aku tidak bisa memperkosa gadis itu, dan aku hampir mati karena dia,' pikir Florian. Beberapa saat kemudian, Florian menyadari, bahwa pohon tersebut tidak dapat lagi menahan berat badannya. Dia tidak punya pilih
"Kamu... Argh, aku sangat marah!" teriak Samantha dengan geram. Lily berkata bahwa dia hanya akan mencintai Darryl! Samantha menginjak kakinya dan berteriak padanya, "Aku akan berurusan denganmu saat aku kembali!" Dia membanting pintu dan pergi. Lily mendesah. Saat ini dia hanya ingin menangis. Dia memegang tangan Darryl dengan erat. Ponsel Darryl mulai berdering. Lily melihat ponselnya dan menyadari bahwa panggilan itu dari Miss Keith, guru kelas Darryl. Lily menjawab panggilan itu. "Halo, apakah ini istri Darryl?" tanya Katherine dengan cemas. Lily pun menjawab, "Benar, ini Lily, Miss Keith." Katherine lalu berkata lirih, "Ada sesuatu yang bisa menyelamatkan Darryl. Namanya Pil Kebangkitan Sembilan. Jika kau bisa menemukannya, sebelum Darryl menarik napas terakhirnya, mungkin bisa menyelamatkannya." Perut adalah bagian tubuh yang paling kritis dari seorang kultivator. Seseorang biasanya akan mati jika perut mereka terluka. Siapa lagi yang bisa membuat Pil Kembali Kathe
Yvonne lalu berkata, "Bisakah kau datang sekarang? Aku akan menunggumu di Kafe Dream Destiny." "Tentu saja. Aku akan segera ke sana." kata Jeremy bersemangat. Ini sungguh berita yang luar biasa. Dewinya mengajaknya berkencan! **** Di Kafe Dream Destiny. Tidak banyak pengunjung saat itu. Hanya ada beberapa anak muda yang ada di sana. Ketika Yvonne masuk ke dalam, banyak pria menatapnya. Gadis itu memakai rok pendek, dan sepatu stiletto. Fitur wajah gadis itu memang terlihat sempurna. Dia terlihat sangat elegan dan sangat menggoda hati. Namun, wajah Yvonne tampak khawatir. Tidak lama setelah dia duduk, seorang pria muda berpenampilan modis masuk. Dia membawa sebuah buket mawar di tangannya. Pria itu adalah Jeremy. "Yvonne, ini untukmu," kata Jeremy sambil mengamati Yvonne lekat-lekat. Ketika dia mengamati tubuh sempurna gadis itu, dia lantas berkata, "Kamu terlihat luar biasa." Dia berkata jujur tentang itu. Yvonne memang menjadi semakin cantik setelah mereka bertemu
Wajah cantik Rachelle tampak rumit saat mendengar semua orang berusaha membujuknya. Dia tidak tahu apakah dia harus menangis atau tertawa.‘Kenapa mereka tidak percaya padaku? Tapi penaklukan tubuh terlalu mistis dan misterius. Kalau aku jadi mereka, aku juga tidak akan percaya,’ pikir Rachelle.'Sialanl' Pangeran Auten sangat marah. Ia marah padai para murid. "Apa kalian tidak mengerti apa yang kukatakan? Rachelle mengkhianati kita. Aku perintahkan kalian semua untuk membunuhnya sekarang. Mereka yang berani tidak patuh akan dihukum sesuai dengan aturan sekte."Ia berbicara dengan berhati-hati di kalimat terakhir. murid lain merasakan kemarahan Pangeran Auten. Hati para Kepala Aula dan murid-murid bergetar saat itu. Mereka mendekati Rachelle perlahan.Meskipun tidak seorang pun mengerti apa yang terjadi, mereka hanya bisa melaksanakan perintah Master Sekte.Rachelle panik ketika para murid perlahan mendekatinya.'Oh, tidak .…' Pada saat yang sama, Darryl diam-diam panik. Jika Rac
Ketika para Kepala Aula dan murid-murid melihatnya, pikiran mereka menjadi kosong. Mereka percaya bahwa Master Sekte dan Wanita Suci memiliki hubungan yang baik. Mengapa mereka saling bertarung?Ketika Pangeran Auten dan Rachelle melihat murid Sekte Api Sejati, mereka tercengang. Mata mereka tampak rumit."Cepat!" Pangeran Auten adalah orang pertama yang menanggapi. "Ayo, bantu aku membunuhnya!" teriaknya kepada para Kepala Aula.Dia tidak bisa menang dalam pertarungan Kekuatan Ilahi dengan kekuatannya sendiri, jadi dia harus bergantung pada orang lain untuk membantunya. Bagaimanapun, dia masih berada di tubuh dan wajah Adam.Para Kepala Aula tercengang sekali lagi saat mendengar perintah itu. Mereka kembali menatap Pangeran Auten dan Rachelle. Pikiran mereka campur aduk. ‘Master Sekte pasti gila. Dia ingin kita membunuh Wanita Suci itu?'"Murid Sekte Api Sejati, perhatikan baik-baik." Pangeran Auten sangat marah ketika semua orang berdiri tak bergerak. Dia berteriak dengan marah,
Setelah menghindari pedang itu, Pangeran Auten tertawa terbahak-bahak. "Dasar wanita bodoh. Apa kau percaya kau bisa melukaiku dengan serangan itu? Kau masih terlalu muda untuk ini."Saat dia selesai berbicara, dia mengangkat tangan kanannya dan membantingnya ke arah Rachelle.'Sial!' Wajah Darryl tampak mengerikan. 'Dasar orang licik. Dia cuma pura-pura terluka!' Saat dia dalam keadaan syok, dia malah mengkhawatirkan Rachelle.’"Kau—" Tubuh Rachelle bergetar saat melihat Pangeran Auten mendapatkan kembali kekuatannya. Dia tertegun dan marah. Saat dia berusaha menghindarinya, jaraknya terlalu dekat, dan dia tidak punya cukup waktu.Telapak tangan Pangeran Auten menghantam tubuh Rachelle dalam sepersekian detik berikutnya. Dia mengerang dan mundur beberapa langkah. Dia akhirnya berhenti ketika dia menabrak sebuah batu.Dia juga memuntahkan darah. Wajah cantiknya langsung pucat pasi.Pangeran Auten tampak senang setelah penyergapannya berhasil. Ia tertawa terbahak-bahak. "Dasar wan
Orang bisa saja mengatakan bahwa Darryl hanya membalas budi Pangeran Auten. Namun, Rachelle tetap tidak mengerti maksudnya."Aku akan membunuhmu untuk membalaskan dendam kakak laki-lakiku." Rachelle tidak menyerah meskipun menghadapi Pangeran Auten yang marah. Dia berteriak dan bersiap untuk melawan Pangeran Auten sekali lagi.Pangeran Auten berada di atas angin setelah hanya dua ronde. Dia terus-menerus menekan Rachelle. Rachelle menggigit bibir bawahnya dan menjadi lebih gelisah dari sebelumnya.Darryl tetap tenang menghadapi situasi tersebut. Ia berseru, "Rachelle, jangan panik. Meskipun ia telah menempati tubuh kakak laki-lakimu, Kekuatan Ilahi-nya tidak lebih kuat darimu. Aku akan mengajarkanmu sebuah rumus. Kamu harus mendengarkan dengan saksama."Darryl kemudian dengan cepat menyebutkan rumus untuk menggunakan Kekuatan Ilahi. Rachelle mendengar apa yang dikatakan Darryl. Dia menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri sambil menghafal rumus itu dalam hatinya.Rac
Ketika Rachelle dan Pangeran Auten mendengar jeritan itu, mereka memandang Darryl."Diam!" Pada saat itu, Rachelle menggigit bibirnya dengan keras dan membentak, "Darryl, aku tidak butuh kau untuk mengaturku." Wajahnya yang terpahat sempurna tampak marah ketika dia berbicara.Kenyataan bahwa kesuciannya direnggut Darryl menusuk hatinya dengan menyakitkan. Karena itu dia tidak senang melihat Darryl.Darryl merasa tidak berdaya saat melihat wajah Rachelle yang marah. Namun, ia berkata, "Kau tidak tahu cara menggunakan Kekuatan Ilahi, jadi kau harus tetap tenang dan jangan biarkan dia membuatmu marah. Begitu kau kehilangan akal sehatmu, itu akan menjadi bumerang bagimu."Ketika Rachelle mendengar itu, wajahnya tampak dingin. Dia kemudian berpura-pura tidak mendengar apa pun dan terus menyerang Pangeran Auten.Rachelle dan Pangeran Auten bertarung dengan sengit di udara, menimbulkan banyak suara. Sementara Pangeran Auten bertahan melawan serangan Rachelle, ia menatap Darryl sejenak. "
Di sisi lain, di Benua Cryolet.Darryl duduk bersila di aula Alam Rahasia Surgawi, diam-diam menyalurkan kekuatan batinnya ke dalam jiwa perinya.Sebelumnya, saat terjebak dalam Formasi Pembantai Peri, seluruh energi jiwa peri miliknya dipindahkan ke tubuh Rachelle. Untuk sesaat, ia tampak dalam bahaya.Meskipun memiliki tubuh seorang bijak, ia tidak memiliki Kekuatan Ilahi dan hanya sedikit lebih kuat dari orang biasa.Darryl duduk bersila dalam meditasi selama lebih dari 30 menit. Ia menarik napas dalam-dalam dan perlahan membuka matanya.Wajah Darryl dipenuhi kepahitan saat dia merasakan situasi di tubuhnya. Dia hampir menangis, tetapi tidak ada air mata di matanya. Dia bisa tahu bahwa energi internal tubuhnya belum banyak pulih sejak dia bermeditasi selama setengah jam.'Berengsek.'Hanya dengan meminum Ramuan Emas Sumsum Surgawi dia dapat memulihkan kekuatannya sebelumnya secara penuh.Namun, hanya ada satu Ramuan Emas Sumsum Surgawi di Alam Rahasia Surgawi. Kalau begitu,
Namun, Archfiend Antigonus tidak menanggapinya dengan serius. "Mereka seperti sekelompok semut. Jika mereka mati, ya mati saja. Kau harus tahu bahwa keberadaan mereka adalah untuk membantu kita menghidupkan kembali ras iblis. Mereka hanyalah batu loncatan kita."Ketika dia berkata demikian, wajahnya dingin dan nadanya tanpa emosi.Sebagai Archfiend, ia memperlakukan semua makhluk hidup seolah-olah mereka tidak penting. Ia merasakan hal yang sama terhadap anggota Istana Naga Laut yang telah bekerja untuknya selama ini. Tidak ada yang lebih penting baginya selain menghidupkan kembali ras iblis dan mendapatkan kembali kekuatannya.Hati Morticia bergetar saat mendengar itu. Ketika dia melihat mayat-mayat Istana Naga Laut di sekelilingnya, dia menyadari bahwa pria di depannya, yang selalu dihormati, telah berubah menjadi aneh.Meskipun anggota Istana Naga Laut tidak sepenting iblis dalam hatinya, dia tidak bisa bersikap begitu dingin dan kejam.Bagaimanapun juga, mereka mati untuk meny
"Apa yang sedang kau bicarakan?"Wajah Archfiend Antigonus tampak bersemangat. "Setelah menyatu dengan jiwa perinya, sekarang giliranmu."Dia mengangkat tangan kanannya ke atas kepala Zakari begitu selesai berbicara. Dia melihat sosok emas seukuran telapak tangan mengembun di atas kepala Zakari.Itu adalah jiwa perinya.Iblis Agung Antigonus menyambar jiwa peri dari udara dan menyerap energinya ke dalam dirinya sendiri."Kau!"Wajah Zakari menjadi pucat pasi tanpa jiwa perinya, dan dia berteriak kesakitan dengan sedih. "Kau tidak akan menemui akhir yang baik." Dia akan kehilangan segalanya sebagai Jenderal Surgawi jika dia tidak memiliki jiwa perinya."Omong kosong!"Archfiend Antigonus berkata dengan dingin dan menampar bagian atas kepala Zakari setelah mendengar kutukannya dan dengan ekspresi menghina di wajahnya. Zakari tidak punya waktu untuk berteriak sebelum tengkoraknya pecah, dan dia meninggal di tempat."Zakari!""TIDAK!"Dua saudara lainnya tidak dapat menahan diri
Berengsek!Zakari menatap Archfiend Antigonus dengan kaget setelah mendapatkan kembali keseimbangannya.Dia terlalu kuat.Archfiend Antigonus mencibir dan menyerbu ke depan tepat saat Zakari tertegun. Kekuatan Jiwa Iblis kemudian menghantam Zakari dan memenjarakannya.Untuk sesaat, Zakari tidak bisa bergerak.Mata Archfiend Antigonus berkilat dingin setelah menahan Zakari. Kekuatan Jiwa Iblis meledak dari seluruh tubuhnya. Dia berbalik dan menghadap Zuriel dan Zavari.Ketiga sosok itu terus bertabrakan di udara, menimbulkan suara keras. Zavari dan Zuriel terpaksa mundur dalam waktu kurang dari satu ronde.Segera setelah itu, dia menemukan kesempatan untuk memenjarakan mereka menggunakan Kekuatan Jiwa Iblis.Ketiga saudara itu terdiam di tempat untuk sesaat, tidak mampu melawan. Mereka semua gugup, bukannya sombong."Iblis Agung Antigonus!"Pada saat itu, Zakari menarik napas dalam-dalam dan berteriak kepadanya, "Tidak ada gunanya bagimu untuk menangkap kami. Kakakku telah mel