Dokter menarik napas dalam dan mengumumkan dengan muram, “Tuan Tua Sanders, Tuan Muda Sanders kondisinya tidak baik. Sebuah pedang menembus tubuhnya hingga kehilangan banyak darah dan organnya rusak. Selama operasi tadi, aku hanya berhasil menghentikan darah dan menstabilkannya untuk sementara waktu. Dari pengamatanku, dia hanya punya waktu sehari saja untuk bertahan." Hati Tuan Tua Sanders mencelos dan mulutnya terbuka. “Dan… apa yang akan terjadi setelah itu?” Darryl mengepalkan tinjunya secara alami. Dia merasa hatinya hancur. Dokter tetap berwajah muram. “Tuan Tua Sanders, aku sudah mencoba yang terbaik. Maafkan Aku." Dia membungkuk dan berjalan ke samping. Seolah-olah Tuan Tua Sanders disambar petir. Dia gemetar dan mundur beberapa langkah. "Sayangku!” Nancy terisak dan tubuhnya gemetar tak terkendali. 'Bagaimana mungkin? Dax tidak akan selamat? Mustahil! Mustahil!' pikir Darryl. Dia tercengang, dan suara dengungan keras memenuhi telinganya. Pikirannya kosong. Dax t
Dokter merasa bersalah. Dia telah ditunjuk sebagai dokter keluarga selama bertahun-tahun, namun tidak dapat menyelamatkan Dax pada saat yang genting ini. Tuan Tua Sanders tidak mau menyerah begitu saja dan bertanya kembali, “Dokter, bagaimana jika lubang di paru-paru itu bisa ditutup? Apakah itu akan menyelamatkan cucuku?” ‘Menutup lubang di paru-paru ...' Dokter berpikir sejenak dan kemudian menggelengkan kepalanya. Secara teori, tentu saja itu dapat dilakukan. Tuan Muda bisa diselamatkan, jika lubang itu ditutup. Namun, lubangnya dalam dan besar, dan dengan teknologi medis saat ini, tidak mungkin lubang tersebut dapat ditutup. "Pasti ada jalan!" kata Tuan Tua Sanders dengan matanya berbinar. “Sebenarnya ada sesuatu yang dapat menutup lubang itu.” "Apa itu?" jawab Darryl. Tuan Tua Sanders berkata dengan bersemangat, “Sepuluh tahun yang lalu, dalam Lelang Roger yang pertama, mereka menjual sesuatu yang disebut Heart of the Ocean. Pil itu dapat menyembuhkan luka pada organ t
Kembali di Kota Donghai, sesuatu sedang terjadi di dalam Kafe Adios. Tempat itu merupakan kafe populer di kota, yang terkenal dengan suasana elegan dan dekorasi mewahnya. Meskipun, harga makanannya lebih mahal daripada kafe lain di kota, tempat ini tetap menjadi tempat kencan favorit bagi anak-anak keluarga kaya raya, walau itu artinya mereka harus membayar seribu dolar untuk secangkir kopi saja. Biasanya, kafe ini dipenuhi oleh pengunjung, tetapi hari ini sangat sepi. Hanya ada beberapa wanita muda yang duduk mengelilingi meja. Semuanya berparas cantik, dan pasti akan menarik perhatian pria mana pun yang menginjakkan kaki di kafe tersebut. Circe Newman dan teman-temannya telah menyewa seluruh tempat itu untuk minum kopi. Meski dia duduk di antara wanita menarik lainnya, Circe masih menonjol sebagai wanita tercantik di sana. Hari ini dia mengenakan celana jeans denim ketat, dengan atasan jumper berwarna cokelat-kopi. Rambutnya yang bercahaya tergerai di bahunya, yang membuatnya te
Circe menggigit bibirnya sambil memikirkan Darryl. Dia telah mengundang pria itu untuk makan malam bersamanya dua kali, tetapi Darryl selalu menemukan alasan untuk menghindarinya. Dua hari yang lalu, dia mengundangnya ke vila untuk membuatkan pil, tetapi malah melarikan diri. Dia bukan orang yang dapat memegang kata-katanya! Circe berkata pada Evelyn dengan datar, "Evelyn, matikan ponselnya." Dia tidak ingin berbicara dengan Darryl. Namun, Evelyn menggelengkan kepalanya dan menyeringai, “Kenapa? Dia sudah kabur beberapa hari yang lalu! Aku tertarik untuk mendengar apa yang akan dia katakan." Dia menjawab panggilan itu dan menaruhnya di loudspeaker. Setelah menjawab panggilan tersebut, Evelyn berteriak, "Kenapa kamu menelepon, sampah?" Darryl merasa panik dan keringat menetes di kepalanya. Dia bertanya dengan sopan, "Bolehkah aku tahu, jika Miss Newman bersama denganmu?" Hanya Heart of the Ocean yang bisa menyelamatkan Dax. Dia harus mendapatkannya apa pun yang terjadi. "D
'Sial! Aku diculik oleh Sekte Grandmaster Heaven dari vilanya tempo hari. Sepertinya dia masih marah padaku!' pikir Darryl. “Miss Newman, aku sangat membutuhkan bantuan darimu. Ini masalah hidup dan mati,” pintanya. Meskipun, Darryl tidak mengenal Circe dalam waktu yang lama, dia tahu wanita ini memiliki hati yang baik dibalik sikapnya yang dingin. Jika tidak, dia tidak akan meminta maaf kepadanya atas insiden ponsel tersebut. "Masalah hidup dan mati?" jawab Circe. Sementara itu, Evelyn menyeringai. Dia berpikir kalau tingkah Darryl mencurigakan, “Oh, hentikan! Aku dapat melihat kalau kamu hanya mencoba untuk lebih dekat dengan Circe, bukan? Jangan berani-berani berfantasi tentang itu, brengsek! Pergilah dan berhentilah merusak hari kita!” Evelyn merasa lebih baik setelah menamparnya, tetapi wajah Darryl masih membuatnya kesal. Darryl tidak menanggapi dan terus memandang Circe. Melihat Darryl hanya berdiri di sana, Evelyn pun berkata, “Kenapa kamu masih ada di sini? Apa k
Darryl tidak terganggu oleh ejekan mereka. “Miss Newman, aku serius. Kumohon beri tahu aku, seberapa besar kamu akan menjual barang itu? Aku membutuhkannya untuk menyelamatkan nyawa seseorang!" katanya. Sudah dua jam berlalu, dan Darryl tidak tahu bagaimana keadaan Dax sekarang atau apakah lukanya semakin parah. “Untuk menyelamatkan nyawa? Nyawa siapa?” tanya Circe sambil mengerutkan kening. Darryl datang ke sini dengan bermandikan keringat, dan dia tidak keberatan Evelyn menamparnya barusan. Sepertinya dia memang benar-benar sedang panik. "Dax," jawab Darryl. 'Dax Sanders?' pikir Circe. Darryl sepertinya sedang tidak bercanda. Circe meletakkan gelas anggurnya dan segera menyerahkan kalung itu padanya. “Jika memang benar demikian, bawalah ini. Selamatkan dia terlebih dahulu, lalu kita akan membicarakan uangnya nanti.” Nyawa seseorang sedang terancam! Tentu saja dia harus menyelamatkannya. Hati Darryl begitu penuh dengan rasa haru, dan bergerak maju untuk menerima kalu
'Kenapa dia begitu keras kepala?!' pikir Darryl dalam hati. Dia tentu saja akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan hidup Dax. Tanpa ragu-ragu, Darryl membungkuk di depan Evelyn dan berkata dengan tulus, “Miss Evelyn, aku mohon. Kumohon berikan Heart of Ocean padaku.” Evelyn menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. “Tidak, itu tidak cukup tulus.” Darryl tidak bisa berkata-kata. 'Sialan, kenapa aku tidak dapat menggali hatiku dan memberikannya padanya untuk menunjukkan ketulusanku?!' Saat dia berpikir, dia mendengar permintaan Evelyn, "Berlutut dan memohonlah padaku." Wajah Darryl menjadi gelap, sementara para wanita tidak bisa menahan tawa keras. Mereka semua duduk di kursi dengan kopi di tangan, mengantisipasi acara yang akan berlangsung. Circe ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak bisa melakukannya di bawah tekanan teman-temannya. Darryl menarik napas dalam. Dia merasakan nyala api menyala di dalam hatinya, dan tubuhnya bergetar karena amarah. Seorang pria hanya berlu
“Cepatlah!” perintah Evelyn, jari-jarinya siap untuk mematahkan kalung itu. Circe sudah tidak tahan lagi. "Evelyn, sudah cukup," katanya dengan lembut. Meskipun Darryl telah menolak undangannya dua kali dan melarikan diri dari vila, Circe berpikir, Darryl mungkin benar-benar punya alasannya sendiri. Evelyn bertekad. Dia menggelengkan kepalanya, "Circe, jangan merasa kasihan pada pria seperti dia." Evelyn tersenyum, ketika melihat Darryl berusaha keras untuk menahan amarahnya. "Apa lagi sekarang? Apakah kamu ingin melawan aku? Aku akan memberimu tiga detik untuk membasuh kakiku atau kamu tidak akan pernah melihat Heart of the Ocean lagi.” "Tiga!" Dia menghitung dengan nada dingin. "Dua!" Darryl tetap diam, tubuhnya gemetar. Dia berjuang keras untuk menahan amarahnya. Jika dia menyerah begitu saja, nyawa Dax akan lenyap. Jika Dax mati karena ini, dia akan menghabiskan sisa hidupnya dengan rasa bersalah. Darryl menggertakkan gigi dan berjalan ke arah Evelyn. Di bawah tatap
Wajah cantik Rachelle tampak rumit saat mendengar semua orang berusaha membujuknya. Dia tidak tahu apakah dia harus menangis atau tertawa.‘Kenapa mereka tidak percaya padaku? Tapi penaklukan tubuh terlalu mistis dan misterius. Kalau aku jadi mereka, aku juga tidak akan percaya,’ pikir Rachelle.'Sialanl' Pangeran Auten sangat marah. Ia marah padai para murid. "Apa kalian tidak mengerti apa yang kukatakan? Rachelle mengkhianati kita. Aku perintahkan kalian semua untuk membunuhnya sekarang. Mereka yang berani tidak patuh akan dihukum sesuai dengan aturan sekte."Ia berbicara dengan berhati-hati di kalimat terakhir. murid lain merasakan kemarahan Pangeran Auten. Hati para Kepala Aula dan murid-murid bergetar saat itu. Mereka mendekati Rachelle perlahan.Meskipun tidak seorang pun mengerti apa yang terjadi, mereka hanya bisa melaksanakan perintah Master Sekte.Rachelle panik ketika para murid perlahan mendekatinya.'Oh, tidak .…' Pada saat yang sama, Darryl diam-diam panik. Jika Rac
Ketika para Kepala Aula dan murid-murid melihatnya, pikiran mereka menjadi kosong. Mereka percaya bahwa Master Sekte dan Wanita Suci memiliki hubungan yang baik. Mengapa mereka saling bertarung?Ketika Pangeran Auten dan Rachelle melihat murid Sekte Api Sejati, mereka tercengang. Mata mereka tampak rumit."Cepat!" Pangeran Auten adalah orang pertama yang menanggapi. "Ayo, bantu aku membunuhnya!" teriaknya kepada para Kepala Aula.Dia tidak bisa menang dalam pertarungan Kekuatan Ilahi dengan kekuatannya sendiri, jadi dia harus bergantung pada orang lain untuk membantunya. Bagaimanapun, dia masih berada di tubuh dan wajah Adam.Para Kepala Aula tercengang sekali lagi saat mendengar perintah itu. Mereka kembali menatap Pangeran Auten dan Rachelle. Pikiran mereka campur aduk. ‘Master Sekte pasti gila. Dia ingin kita membunuh Wanita Suci itu?'"Murid Sekte Api Sejati, perhatikan baik-baik." Pangeran Auten sangat marah ketika semua orang berdiri tak bergerak. Dia berteriak dengan marah,
Setelah menghindari pedang itu, Pangeran Auten tertawa terbahak-bahak. "Dasar wanita bodoh. Apa kau percaya kau bisa melukaiku dengan serangan itu? Kau masih terlalu muda untuk ini."Saat dia selesai berbicara, dia mengangkat tangan kanannya dan membantingnya ke arah Rachelle.'Sial!' Wajah Darryl tampak mengerikan. 'Dasar orang licik. Dia cuma pura-pura terluka!' Saat dia dalam keadaan syok, dia malah mengkhawatirkan Rachelle.’"Kau—" Tubuh Rachelle bergetar saat melihat Pangeran Auten mendapatkan kembali kekuatannya. Dia tertegun dan marah. Saat dia berusaha menghindarinya, jaraknya terlalu dekat, dan dia tidak punya cukup waktu.Telapak tangan Pangeran Auten menghantam tubuh Rachelle dalam sepersekian detik berikutnya. Dia mengerang dan mundur beberapa langkah. Dia akhirnya berhenti ketika dia menabrak sebuah batu.Dia juga memuntahkan darah. Wajah cantiknya langsung pucat pasi.Pangeran Auten tampak senang setelah penyergapannya berhasil. Ia tertawa terbahak-bahak. "Dasar wan
Orang bisa saja mengatakan bahwa Darryl hanya membalas budi Pangeran Auten. Namun, Rachelle tetap tidak mengerti maksudnya."Aku akan membunuhmu untuk membalaskan dendam kakak laki-lakiku." Rachelle tidak menyerah meskipun menghadapi Pangeran Auten yang marah. Dia berteriak dan bersiap untuk melawan Pangeran Auten sekali lagi.Pangeran Auten berada di atas angin setelah hanya dua ronde. Dia terus-menerus menekan Rachelle. Rachelle menggigit bibir bawahnya dan menjadi lebih gelisah dari sebelumnya.Darryl tetap tenang menghadapi situasi tersebut. Ia berseru, "Rachelle, jangan panik. Meskipun ia telah menempati tubuh kakak laki-lakimu, Kekuatan Ilahi-nya tidak lebih kuat darimu. Aku akan mengajarkanmu sebuah rumus. Kamu harus mendengarkan dengan saksama."Darryl kemudian dengan cepat menyebutkan rumus untuk menggunakan Kekuatan Ilahi. Rachelle mendengar apa yang dikatakan Darryl. Dia menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri sambil menghafal rumus itu dalam hatinya.Rac
Ketika Rachelle dan Pangeran Auten mendengar jeritan itu, mereka memandang Darryl."Diam!" Pada saat itu, Rachelle menggigit bibirnya dengan keras dan membentak, "Darryl, aku tidak butuh kau untuk mengaturku." Wajahnya yang terpahat sempurna tampak marah ketika dia berbicara.Kenyataan bahwa kesuciannya direnggut Darryl menusuk hatinya dengan menyakitkan. Karena itu dia tidak senang melihat Darryl.Darryl merasa tidak berdaya saat melihat wajah Rachelle yang marah. Namun, ia berkata, "Kau tidak tahu cara menggunakan Kekuatan Ilahi, jadi kau harus tetap tenang dan jangan biarkan dia membuatmu marah. Begitu kau kehilangan akal sehatmu, itu akan menjadi bumerang bagimu."Ketika Rachelle mendengar itu, wajahnya tampak dingin. Dia kemudian berpura-pura tidak mendengar apa pun dan terus menyerang Pangeran Auten.Rachelle dan Pangeran Auten bertarung dengan sengit di udara, menimbulkan banyak suara. Sementara Pangeran Auten bertahan melawan serangan Rachelle, ia menatap Darryl sejenak. "
Di sisi lain, di Benua Cryolet.Darryl duduk bersila di aula Alam Rahasia Surgawi, diam-diam menyalurkan kekuatan batinnya ke dalam jiwa perinya.Sebelumnya, saat terjebak dalam Formasi Pembantai Peri, seluruh energi jiwa peri miliknya dipindahkan ke tubuh Rachelle. Untuk sesaat, ia tampak dalam bahaya.Meskipun memiliki tubuh seorang bijak, ia tidak memiliki Kekuatan Ilahi dan hanya sedikit lebih kuat dari orang biasa.Darryl duduk bersila dalam meditasi selama lebih dari 30 menit. Ia menarik napas dalam-dalam dan perlahan membuka matanya.Wajah Darryl dipenuhi kepahitan saat dia merasakan situasi di tubuhnya. Dia hampir menangis, tetapi tidak ada air mata di matanya. Dia bisa tahu bahwa energi internal tubuhnya belum banyak pulih sejak dia bermeditasi selama setengah jam.'Berengsek.'Hanya dengan meminum Ramuan Emas Sumsum Surgawi dia dapat memulihkan kekuatannya sebelumnya secara penuh.Namun, hanya ada satu Ramuan Emas Sumsum Surgawi di Alam Rahasia Surgawi. Kalau begitu,
Namun, Archfiend Antigonus tidak menanggapinya dengan serius. "Mereka seperti sekelompok semut. Jika mereka mati, ya mati saja. Kau harus tahu bahwa keberadaan mereka adalah untuk membantu kita menghidupkan kembali ras iblis. Mereka hanyalah batu loncatan kita."Ketika dia berkata demikian, wajahnya dingin dan nadanya tanpa emosi.Sebagai Archfiend, ia memperlakukan semua makhluk hidup seolah-olah mereka tidak penting. Ia merasakan hal yang sama terhadap anggota Istana Naga Laut yang telah bekerja untuknya selama ini. Tidak ada yang lebih penting baginya selain menghidupkan kembali ras iblis dan mendapatkan kembali kekuatannya.Hati Morticia bergetar saat mendengar itu. Ketika dia melihat mayat-mayat Istana Naga Laut di sekelilingnya, dia menyadari bahwa pria di depannya, yang selalu dihormati, telah berubah menjadi aneh.Meskipun anggota Istana Naga Laut tidak sepenting iblis dalam hatinya, dia tidak bisa bersikap begitu dingin dan kejam.Bagaimanapun juga, mereka mati untuk meny
"Apa yang sedang kau bicarakan?"Wajah Archfiend Antigonus tampak bersemangat. "Setelah menyatu dengan jiwa perinya, sekarang giliranmu."Dia mengangkat tangan kanannya ke atas kepala Zakari begitu selesai berbicara. Dia melihat sosok emas seukuran telapak tangan mengembun di atas kepala Zakari.Itu adalah jiwa perinya.Iblis Agung Antigonus menyambar jiwa peri dari udara dan menyerap energinya ke dalam dirinya sendiri."Kau!"Wajah Zakari menjadi pucat pasi tanpa jiwa perinya, dan dia berteriak kesakitan dengan sedih. "Kau tidak akan menemui akhir yang baik." Dia akan kehilangan segalanya sebagai Jenderal Surgawi jika dia tidak memiliki jiwa perinya."Omong kosong!"Archfiend Antigonus berkata dengan dingin dan menampar bagian atas kepala Zakari setelah mendengar kutukannya dan dengan ekspresi menghina di wajahnya. Zakari tidak punya waktu untuk berteriak sebelum tengkoraknya pecah, dan dia meninggal di tempat."Zakari!""TIDAK!"Dua saudara lainnya tidak dapat menahan diri
Berengsek!Zakari menatap Archfiend Antigonus dengan kaget setelah mendapatkan kembali keseimbangannya.Dia terlalu kuat.Archfiend Antigonus mencibir dan menyerbu ke depan tepat saat Zakari tertegun. Kekuatan Jiwa Iblis kemudian menghantam Zakari dan memenjarakannya.Untuk sesaat, Zakari tidak bisa bergerak.Mata Archfiend Antigonus berkilat dingin setelah menahan Zakari. Kekuatan Jiwa Iblis meledak dari seluruh tubuhnya. Dia berbalik dan menghadap Zuriel dan Zavari.Ketiga sosok itu terus bertabrakan di udara, menimbulkan suara keras. Zavari dan Zuriel terpaksa mundur dalam waktu kurang dari satu ronde.Segera setelah itu, dia menemukan kesempatan untuk memenjarakan mereka menggunakan Kekuatan Jiwa Iblis.Ketiga saudara itu terdiam di tempat untuk sesaat, tidak mampu melawan. Mereka semua gugup, bukannya sombong."Iblis Agung Antigonus!"Pada saat itu, Zakari menarik napas dalam-dalam dan berteriak kepadanya, "Tidak ada gunanya bagimu untuk menangkap kami. Kakakku telah mel