Sienna memang tidak mengetahui bahwa Harris menelepon Pak Darwo. Hati Sienna terasa lelah setelah mendengar cerita Nanda.Tak hanya itu, sekarang dia juga baru tahu bahwa Jacob pernah mengunjungi kediaman Keluarga Winata dan bertengkar di sana. Sepulang dari rumah Keluarga Winata, sepertinya Jacob malah semakin membenci istrinya.Harris selalu berbuat semena-mena, tetapi Sienna tidak boleh menunjukkan kemarahannya di depan Nanda. Nanda justru malah senang kalau melihat Sienna menjelek-jelekkan ayahnya sendiri."Oh, baiklah." Sienna pergi meninggalkan Nanda.Nanda mematung di tempat, dia tidak tertegun melihat reaksi Sienna. Bukankah hubungan Sienna dan Harris tidak baik? Kenapa Sienna tidak marah saat mengetahui Harris menghubungi Pak Darwo?Kondisi kesehatan Nanda tidak terlalu bagus, tetapi hari ini dia bangun sejak jam 4 pagi dan telah menunggu selama 2 jam di restoran. Ditambah dengan respons Sienna yang acuh, rasanya emosi Nanda mau meledak."Kak, tadi malam Tuan Jacob membawa wan
Sienna bergegas mengambil tisu untuk membersihkan tumpahan susu. "Tuan Jacob, maafkan aku. aku tidak sengaja.""Em." Jacob memalingkan wajah.Setelah menyeka cairan yang mengotori lantai dan meja, Sienna melihat celana Jacob yang kotor akibat terkena percikan tumpahan susu. Secara spontan, Sienna mengambil tisu dan menyeka celana Jacob.Tadinya Jacob mau memisahkan dokumen yang bersih dan kotor, tapi tiba-tiba sepasang tangan mulus menyentuh kakinya.Jacob tersentak, dia mengulurkan tangan dan mencengkeram pergelangan tangan Sienna. Sienna memang tidak memegang bagian "terlarang", tapi dia menyentuh paha Jacob yang merupakan salah satu bagian sensitif.Sienna mengangkat kepalanya dengan kebingungan. Kemudian Jacob mengempaskan tangannya dan berkata, "Makan."Sienna menarik kembali tangannya, lalu membuang semua tisu bekas ke tong sampah."Tuan Jacob, apakah kamu masih perlu minum antibiotik?" tanya Sienna."Tidak."Sienna langsung menutup mulutnya. Setelah Jacob selesai makan, Sienna d
Lukas refleks menundukkan kepala. Meskipun tidak mengenal Jacob, Lukas tahu Jacob adalah salah satu orang penting. Di hadapan orang seperti Jacob, Lukas merasa sangat rendah diri.Jacob menarik tatapannya, lalu beranjak ke lobi kantor dengan dipandu petinggi perusahaan.Pembangunan Kabupaten Armana merupakan investasi bernilai triliunan, tentu saja Perusahaan Zeneka harus menyambut Jacob sebaik mungkin.Ada begitu banyak perusahaan konstruksi yang berusaha mendekati Grup Yuwono, tapi kemarin Grup Yuwono menjatuhkan pilihannya kepada Perusahaan Zeneka dan mengajak mereka untuk membicarakan detail kerja sama secara tatap muka.Melihat Jacob yang datang mengunjungi Perusahaan Zeneka secara pribadi, presdir Perusahaan Zeneka berpikir, mungkin Jacob puas melihat hasil pembangunan Royal Estate yang dikerjakan Perusahaan Zeneka.Jika memang benar, berarti Perusahaan Zeneka harus berterima kasih kepada Penny. Perusahaan Zeneka bisa memiliki kesempatan ini karena Penny memilih mereka.Setelah m
Jacob melihat ke sekeliling, lalu mengambil sebuah gelas plastik untuk minum.Ketika melihat Jacob, Lukas merasa gelas plastik itu tidak cocok digunakan olehnya. Tangan Jacob yang indah itu seolah memang diciptakan khusus untuk memegang gelas anggur.Ruang pantri sontak terbagi menjadi dua area. Sejak Jacob masuk, tidak ada seorang pun yang memperhatikannya.Dua orang yang duduk di ujung ruangan pun merasa rendah diri.Gerakan Jacob terlihat santai dan tenang, tetap karena tidak pernah menggunakan gelas plastik, dia mengerutkan alis saat mencium aroma gelas saat didekatkan ke hidung.Jacob tidak jadi meneguk air itu, dia menganggukkan kepala kedua 2 orang yang duduk di sudut pantri, lalu pergi dan kembali ke ruang rapat.Rekan kerja Lukas menepuk pundaknya dan bertanya, "Eh, itu siapa? Auranya kuat banget. Tapi kayaknya dia bukan bos di perusahaan ini."Lukas mengernyit. "Nggak mungkin bos besar. Entahlah, aku nggak pernah lihat."Setelah puas membicarakan manajernya, mereka berdua kem
Bukannya terpanah, raut wajah Jacob malah berubah menjadi masam.Tanpa pikir panjang, Jacob langsung menutup pintu, tetapi Nada mengulurkan tangan dan menahannya."Tuan Jacob, tadi aku tidak sengaja berpapasan dengan manajer hotel. Katanya kamu terluka, ya? Aku tidak ada maksud lain, aku hanya ingin menjengukmu," kata Nanda.Sebenarnya Nanda bekerja keras untuk mencari informasi kamar yang ditempati Jacob. Lantai ini adalah presidential suite. Malam ini Nanda menginap di kamar sebelah.Hati Nanda terasa berbunga-bunga mengingat Jacob yang menempati kamar di sampingnya. Walaupun tidak bertemu secara langsung, Nanda bersikap seperti orang yang dimabuk asmara.Awalnya Nanda kesal dengan Sienna, tapi setelah kemarahannya mereda, dia pun segera memikirkan cara untuk mendekati Jacob.Selama Jacob memperlakukan Keluarga Winata dengan buruk, Sienna tidak mungkin menerima pria ini. Nanda berbeda dengan Sienna, Nanda tidak peduli bagaimana sikap Jacob terhadap Keluarga Winata. Dia hanya ingin be
Ketika menerima pesan dari Sienna, Harris masih sibuk bekerja sehingga dia tidak memperhatikan ponselnya.Kebetulan, Susan yang membawakan segelas susu untuk Harris melihat ponselnya yang menyala. Harris tidak pernah melarang Susan untuk menyentuh barang-barang pribadinya.Susan mengambil ponsel Haris sambil berkata, "Sayang, ada pesan."Ketika membaca pesan yang dikirimkan Sienna, raut wajah Susan langsung berubah. Dia mengerutkan bibir dan membalas pesan tersebut.[ Dia adalah adikmu, kesehatannya juga tidak terlalu bagus. Jangan perhitungan sama adikmu sendiri. selama bisa membuatnya senang, mengalah saja! ]Selama ini Harris memang sering mengucapkan kalimat itu kepada Sienna. Jadi Susan tidak merasa bersalah saat membalas pesan Sienna.Setelah selesai membalas pesan tersebut, Susan menghapus riwayat pesannya. Susan sudah mewanti-wanti Nanda. Alhasil benar, niat terselubungnya malah ketahuan.Sekarang hubungan Harris dan Sienna belum sepenuhnya hancur. Meskipun Sienna adalah anak d
Hati Sienna terasa sakit saat membaca pesan Harris.Sienna menyeringai dingin, pantas saja Nanda berani terang-terangan menunjukkan perasaannya kepada Jacob. Ternyata Harris mendukung tindakan putrinya ini.Dua hari kemudian.Nanda masih tidak menyerah, dia terus menunggu di depan kamar Jacob. Kemarin Jacob seharian tidak keluar dari kamar, malah asistennya yang keluar masuk hotel.Hari ini Nanda bangun pagi-pagi sekali dan menunggu di depan kamar Jacob. Hari ini adalah hari senin, seharusnya Jacob pergi bekerja.Alhasil tebakan Nanda benar, sekitar jam 7 pagi dia melihat Jacob yang keluar dari kamar dengan diikuti Sony.Sebelum pintu lift tertutup, Nanda bergegas mengejar dan menahannya. Pagi ini Nanda mengenakan riasan wajah yang sederhana.Mengingat sikap Jacob yang kasar tempo hari, Nanda tidak berani bersikap terlalu agresif. Dia berlagak polos dan bertanya, "Tuan Jacob, mau pergi kerja, ya?"Sesaat melihat kemunculan Nanda, ekspresi Jacob langsung berubah menjadi masam. Seumur hi
Mobil Jacob melaju pergi secara perlahan-lahan.Sony adalah orang yang paling sensitif, dia dapat merasakan perubahan suasana hati Jacob. Setelah bertemu Sienna, ekspresi masam tadi pun sirna.Sony lega melihat suasana hati Jacob yang membaik. Ini bukanlah pertama kalinya ada wanita tidak tahu malu yang terus-terusan berusaha mendekati Jacob. Seandainya Jacob murka, mungkin dia akan melempar Nanda keluar dari ibu kota.Nanda memang kelewatan, dia bersikap seperti penguntit yang selalu memata-matai gerak-gerik Jacob.Untungnya Sienna berhasil meredakan kemarahan Jacob. Kalau Jacob pergi ke kantor dalam keadaan kesal, para petinggi perusahaan yang bakalan kena batunya.Setelah Jacob pergi, Sienna berlutut dan mengusap Snow. Sienna sudah bertahun-tahun memelihara Snow. Meskipun penurut dan tidak menggigit orang, Snow sangat galak dengan orang asing. Snow bahkan tidak pernah bersikap ramah kepada Willow.Selain Sienna, Jacob adalah orang kedua yang diperlakukan dengan ramah oleh Snow. Sien