Share

73. Why You Leave Me?

Penulis: Lusia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Jangan-jangan kamu ....”

“....”

“Ryn?” 

Kepalaku memutar ke ambang pintu, Drey berdiri di sana, memandangiku dengan tatapan yang membuat aku ingin menangis. Kenapa dia baru datang? Saking asiknya berbicara dengan Anna?

Mama melihat Drey datang, Mama berdiri dan mengecup keningku, kemudian pergi dari kamar seolah membiarkan kami berduaan di dalam kamar ini.

Drey menghampiriku. 

Dia mengusap lembut dahiku oleh tangan besarnya. Posisi Drey sedang berjongkok di lantai. Aku hanya memandang dia tanpa ekspresi, Drey meraih tanganku dan menggenggam erat.

“Maafkan aku. Lagi lagi aku menyakitimu lagi, Ryn.”

Drey memandang lekat wajahku dengan tatapan rasa bersalah. Aku juga tahu, bukan diriku yang sakit hati di sini, tapi Drey pun merasakan hal yang sama. Aku sakit melihat suamiku bersama wanita lain.

“Aku masih mencintainya, Ryn.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tami Mamanya Obi
sedih bacanya.... kasian bngt auryn,,, ditinggal aja biar drey menyesal...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   74. Aku Hamil?

    Aku terbangun, jam dinding menunjukkan jam 3 pagi. Aku menuju ke kamar mandi selagi Drey masih tidur. Dengan tangan gemetaran aku menadah air kencing dalam gelas plastik. Entah kenapa aku gemetaran, mungkin aku takut akan mengandung anak Drey dan akan lebih sulit untuk berpisah. Aku sudah muak dengan hubungan Drey dan Anna. Demi cinta mereka rela bermain di belakangku. Ya, berpisah lebih baik. Atau Drey akan memperbaiki semuanya?Aku sedikit mengejan agar air kencing keluar dengan baik, tapi sulit sekali keluar. Aku sampai harus menarik napas dalam-dalam. Argh, ini merepotkan sekali! Aku juga harus menadah kencing di dalam gelas itu. Tanganku sampai basah. Huft! Lebih susah dari dugaanku.Tanganku gemetaran saat mencelupkan alat tes pemberian dari mama, test pack. Menurut aturan harus sampai batas yang ditentukan. Lalu tunggu kurang lebih 5 detik, kemudian angkat test pack. Satu garis merah muncul di indikator alat itu dan ada satu garis lagi.

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   75. Permintaan Maaf

    [Author POV]Di dalam taksi Anna memejamkan mata sebentar, mengingat kejadian beberapa hari lalu, waktu berada di cafe. Anna merasa bersalah ketika Auryn menelfonnya saat bersama dengan Drey. Suara Auryn terdengar berbeda di telinga Anna. Anna menyadari bahwa selama ini dia tidak pernah memikirkan perasaan Auryn. Hanya ada rasa kemenangan diri sendiri dan keegoisan merebut Drey dari Auryn. Sekarang dalam posisi, tidak bisa berkata apa-apa.Pada akhirnya Anna hanya bisa mengigit bibir bawahnya saat berkata lirih, “Maafin Kakak selama ini, Ryn.” Nada lirih terdengar penuh rasa bersalah.“Kamu baik-baik saja, Nona?"Anna agak kaget saat suara bariton itu sejenak terdengar mengisi hening dalam taksi, taksi yang terus melaju memecahkan jalanan. Iris Anna melirik pada lelaki tua di balik kemudi yang bertanya hangat. Anna membalas agak ragu, "Maaf? Maksudnya?" tanyanya, sebab Anna merasa baik-baik saja.Lelaki tua itu tertawa agak canggung. "Maaf jika pe

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   76. Darah Daging

    [Auryn POV]“Kak Anna?”Aku mematung. Terpaku di tempat, membeku tidak bergerak. Aku mengerjabkan sepasang mata sekali. Suasana kaku dan canggung. Kenapa canggung? Entah, mungkin aku sedang tak ingin melihat wajah Kak Anna dan aku sedikit tak suka dia di sini.“Iya, Ryn. Ini Kakak.” Anna tersenyum kecil."Kenapa Kakak kemari? Ada perlu apa datang menginjakkan kaki di rumah ini?"Aku sadar dengan perkataanku yang agak sarkasme. Untuk sepersekian detik di sana, Anna terbungkam. Matanya terlihat memerah setelah mendengar kata sarkasme."Aku datang kemari ingin bertemu denganmu, Ryn," jawab Anna lembut. “Ada yang ingin kakak bicarakan denganmu.”“Bicara apa?” Aku tersenyum getir.“Tentang kita dan Drey.”Matanya menatapku dengan lekat. Aku menelan saliva dan dibuat mengerjab saja rasa sakit yang mendadak menyerang.Aku terdiam cukup lama di sana dan beberapa menit aku mempersilahkan Anna masuk. Bodoh! Kenapa aku tak usir s

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   77. Terungkap! Dia Hamil

    Ini tidak mungkin! Tidak mungkin Anna mengandung anak Drey, sedangkan aku juga mengandung anaknya Drey juga. Ku gigit bibir bawahku dan bergumam, "Bagaimana ini?" Aku menjadi resah.Matakuturun ke permukaan perut Anna, tangankuyang gemeteran dituntun olehnyauntuk mengelus-elus lembut seakan menyapa janin di rahimnya. Detik ke limaakumenarik tanganku. Pada saat telapak tanganku menyentuh perut Anna, sungguh demi apapunaku tak sudi. MEMUAKKAN! Hubungan Anna dan Drey ternyata begitu, melebihi batas.Aku ingin menjerit! Melemparkan barang apapun itu yang ada di dekatku. Aku ingin memukul dada bidang Drey dengan keras dan menyumpahi Drey dan Anna. Persetan dengan dua orang ini, dua orang yang sangat aku percayai dan sayangi, ternyata bermain menjijikkan di belakangku.Sekarang, aku butuh Mama Katerina.Hatikuseakan tersayat oleh pedang tajam hingga mengiris menimbulkan luka hati tak berdarah. Di sana ... di rahim Anna&

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   78. Tidak Membiarkan Bahagia

    “Jawab, Drey! Apa itu semua benar?!” desak Mama Davina, menuntut penjelasan dari Drey. Ekspresinya sangat kecewa menatap anak satu-satunya. “Kamu masih punya mulut, Drey. Cepat katakan!” hardik mama Davina.Drey hanya menatapku, dia seperti tidak berani melihat wajah Mamanya yang kini sedang marah kepadanya. “Aku tidak tau, Ma,” jawab Drey sangat pelan dan lirih.Aku tersenyum getir dengan jawaban Drey, tidak tahu? Apa Drey sedang bercanda? Jangan-jangan mereka benar telah melakukan hal yang tidak senonoh.“Ayo katakan, Drey. Anak di rahimku adalah darah dagingmu,” ucap Anna mulai mengompori dan mendesak Drey supaya mengatakan, “Anak di rahimku yakni hasil hubunganku dengan kamu.”Tidak ada jawaban. Drey diam menunduk kepala dalam-dalam, tangannya bergetar mulai menggengam erat tanganku, namun aku dengan kesar menepis dan menyingkirkan tangan Drey.Mama Katerina menghambuskan napas diikuti

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   79. Benar-Benar Hancur

    [Auryn POV]“Aku akan menjelaskan semuanya, Ryn. duduklah!”Drey meraih tangankudengan paksa, sementara Mama Davina pergi begitu saja. Ya, aku tau perasaan Mama Davina. Pasti sangat kecewa.Sebenarnya aku ingin meninggalkan Drey di sana, aku membutuhkan waktu sendiri.Aku menggeleng, bertanda tak mau mendengarkan apa yang akan Drey katakan. Aku capek. Aku lelah dipermainkan.“Kenapa? Kamu tidak mau mendengar penjelasanku?” Sorot mata Drey begitu menyedihkan, dia seperti ingin mendapatkan rasa kasihan.“Semua sudah jelas dan penjelasanmu tidak penting. Aku ingin sendirian ...,” balasku dengan penuh penekanan. Aku sudah teramat kecewa. Saat aku ingin melangkahkan kaki, Drey menahanku dengan mencengkram kedua bahuku. Dengan sangat amat memohon agar aku tetap di sana.“Anna hamil, Ryn,” ucap Drey lirih.Aku menatap Drey dengan nyalang. “Lantas?” kataku dingin. “I

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   80. Memberi Tahu Dia

    Tadi di jalan raya aku merengek agar pergi ke rumah mama Katerina saja dari pada masuk ke rumah Drey, aku ingin menginap di sana. Aku masih membutuhkan mama. Aku tidak ingin melihat wajah Drey saat ini. Akhirnya mama pasrah, mengizinkanku untuk menginap.Mama menyentuh wajahku dengan senyum khasnya, senyuman yang entah kenapa membuat aku terharu. Papa pernah bilang, senyuman mama membuat hati yang paling keras sekalipun tunduk. Biasanya senyuman itu menandakan mama ingin merangkul beban masalah yang terjadi padaku dan mama ingin aku selalu bercerita ketika sedang ada masalah.“Kamu kurus banget, Ryn. Kapan kamu terakhir makan?”Sejak aku melihat Drey dengan Anna di cafe, aku menjadi telat makan dan hampir nggak makan, tidur pun tidak teratur. “Tadi pagi aku sudah makan kok, Ma,” jawabku. “Oh, ya. Dulu Papa pernah bilang, Papa pernah meninggalkan Mama.”Mama tertawa. “Kapan Papa bilang gitu, Ryn?”“Saat Papa masuk ke rumah sakit, ketika aku baru pulang h

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   81. Aku Mati?

    Dua hari di rumah Mama dan menghidari Drey, rasanya seperti tidak mempunyai semangat hidup. Tubuhku tidak mau sama sekali diajak bergerak sekali, aku terjaga sampai pagi, tidak melakukan apa-apa selain memandang langit-langit entah untuk apa. Pagi ini aku berjalan dengan gontai ke kamar mandi, masuk ke dalam bak mandi. Airnya penuh. Bak mandi ini lebih besar dari tubuhku. Aku berbaring di dasar bak. Menenggelamkan tubuh lalu wajahku. Gelembung- air muncul dari mulutku saat aku mencoba bernapas. Air mulai muncoba masuk ke hidungku. Perih.Aku pernah membaca sebuah buku. Mati tenggelam adalah cara mati yang paling menyakitkan karena mati tenggelam bukankah secara instan. Begitu tubuh tenggelam akan menahan napas. Fase ini terjadi ketika air akan masuk ke dalam mulut dan menyebabkan epiglotis (Katup napas) tertutup sebagai bentuk proteksi. Di sisi lain membuat sulit bernapas dan susah berteriak. Air tentunya akan lewat melalui hidung, mulut dan telinga. Ketika air masuk ke paru-

Bab terbaru

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   90. INI AKU, AURYN

    Air mata Drey terus mengalir dan tiada henti. Penyesalan yang ada didalamnya semakin Dreyrasakan. Sejak tadi Drey tidak mampu membaca guratan tinta Auryn, tapi dia membaca hingga selesai. Dengan tangan gemetaran, Dreymemeluk buku diary tersebut dengan isak tangis.Di sini yangtersisa hanyalah barang-barangAuryn, termasuk novel yang seringAurynbaca. Semua masih tertinggal di sini. Sang pemiliklah yang menghilang.Bukan Aurynyang jahat di sini telah meninggalkan Drey, namun Drey yang jahat. Dreymengakui dirinya. Kepergian Aurynbukan membuatnya bahagia, namun hanya menyakitinya. Bukan menenangkannya, namun malah menaruh dirinya dalam jurang kesepian.Dengan mata berair, Dreymeletakkan kembali buku Diary milik Auryn.***[Auryn POV]Di antara keputusan. Inilah keputusan paling terberat yang aku buat. Ini memang keputusan yang paling gila. Bagaimana tidak gila? Ak

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   89. PAMIT

    Untuk Drey,Drey … maafkan keputusanku yang mengerikan ini. Sepertinya aku membutuhkan waktu. Aku pergi, aku meninggalkanmu. Maaf … ini yang aku inginkan walaupun sangat berat. Maaf juga, waktu itu. Aku melakukan percobaan mengakhiri hidup di bak mandi. Saat itu aku sangat putus asa. Aku benar-benar kecewa. Aku seakan merasa tidak ingin di dunia ini. Keberadaanku yang tak aku inginkan. Aku tidak ingin benar-benar tertekan dengan pernikahan kita.Terima kasih … terima kasih telah menyelamatkanku waktu. Aku pergi, Drey. Aku tidak berpamitan padamu karena saat melihatmu, kekecewaan yang aku rasakan memuncak. Aku ingin pergi tanpa ada rasa bersalah padaku.Perpisahan ini memang harus. Aku harap kamu menjadi lebih baik ketika aku pergi. Biarkan aku pergi, jangan mencariku. Oh, ya. Tentang perceraian. Aku sudah menyiapkan surat cerai kita. Kamu jangan khawatir. Kamu bisa menikah dengan Anna. Kalian bisa hidup bahagia. Kalian bisa bersatu.J

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   88. KARMA

    “Sekarang biarkan dia pergi, Nak,“ kata Mama Davina.Wanita itu melepaskan pelukannya dan menepuk pundak Drey berkali-kali.Drey menatap sendu cincin yang berada di tangannya, digenggam erat dengan air mata sudah bercucuran. Cincin itu belum genap satu tahun melingkar di jari Auryn, namun kini cincin itu sudah kembali pada DreyDalam tangisan disertai derasnya air mata.Drey sempat berpikir. Apakah perpisahan ini akan membuat Aurynbahagia? Lalu bagaimana dengan dirinya? Drey bisa mati tanpa Auryn. Dreyberada dipihak tersakitisetelah ditinggalkan oleh Auryn.Mama Davina ikut meneteskan air mata melihat anaknyamenangis—batin seorang Ibu ikut merasa sakit.Dreymenangis dalam penyesalan atas perbuatan bodoh selama ini. Sungguh ini begitu menyakitkan. Penyesalan yang sulit sekali di maafkan. “Pasti Auryn nggak akan maafin aku, Ma. Dia sangat membenciku! Tapi Aku mencintainya,” isak Dre

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   87. NESTAPA

    [Author POV]Jantung Drey berdebar. Dia berteriak frustasi di depan Mama Davina. Dia hancur saat Mamanya memberi tahu bahwa Auryn pergi, Drey marah kepada Mama Davina. Lelaki itu menatap Mama dengan sorot mata redup.“Kenapa Mama membiarkan dia, Ma?!” Drey berteriak kepada Mama, seharusnya Mama Davina tidak membiarkan Auryn pergi, itu yang ada dipikiran Drey. “Kenapa, Ma?” Drey menuntut.Mama Davina hanya bisa menunduk setelah melihat kemarahan dari Drey.“Jawab, Ma!” Getar hati Drey sangat luar biasa. Dia kecewa dan malu pada dirinya sendiri.Kepala Mama Davina mendongak. “Maaf,” kata Mama Davina.Drey mengacak-acak rambut hingga berantakan. SIAL. Kenapa menjadi seperti ini. Auryn benar-benar meninggalkan Drey tanpa berpamitan lebih dahulu. “Aku mencintai dia, Ma. Aku telah menyesali semuanya … tapi aku terlambat menyadari.”“Mencintai Ryn?” Mama tersenyum

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   86. Semua Berakhir

    [Author POV]Esok harinya aku kembali ke rumah Drey. Mama Davina yang menyuruhku, awalnya aku di rumah Mama Katerina untuk beberapa hari.Sekarang akumenatap kosong ke arah jendela kamaryang menyajikan keindahan halaman rumah Dreyyangdijadikan sebagai tamanbunga. Bunga-bunga yang aku tanam dan dia rawat sudah mekar dan tumbuh cantik.Apa yang telah terjadi beberapa hariterus berputar dalam benakku.Kalimat yangakubenci telah terucap dari bibirku sendiri. Akuingin menceraikanDrey, tapi Dreymenolak dengan tegas. Akusudah pernah memohon agar Dreymenceraikan diriku, Drey menolak dan menahanku.Bukankah aku pernahmeminta satu permintaan?SeharusnyaDreytidak menahan kembali permintaanku, seharusnya dia mengabulkan?Akutau, perceraian adalah perkara hal yang tidak gampang. Kedua pihak harus sama-sama menyetujui. Pilihan yang terbaikkah j

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   85. Sudah Terlambat

    [Author POV]Raut sedih di wajah Dreynampak saatZanymembuka pintu rumahnya. Zanymenggunakan baju rumah, diaterlihatbaru saja mandi karena rambut terlihat basah. Dia terkejut dengan kedatangan Dreysecara tiba-tiba. Mata Dreyterlihat begitu sembab, bibirnya pucat dan sorotan mata ingin menangis. Tergambar jelas kesedihan cukup mendalam dari sorot matanya.“Astaga. Kamu kenapa, Drey. Masuk dulu,” perintah Zanytidak tega melihat Drey datang-datang seperti orang yang baru mengalami kejadian menyedihkandan seperti mayat hidup.Drey berjalan dengan tertatih mendekat Zany yang menatapnya sendu penuh rasa khawatir melihatnya. Keadaan benar-benar menyedihkan, satu kalimat yang Zany sematkan di mulutnya karena melihatnya seperti ini, “Are you ok, Drey?”“Zany ...” panggil Drey lirih. “Ucapkan kalimat untukku,” pinta Drey dengan pasrah.“

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   84. Luka Hati

    Aku melepaskan dengan kasar genggaman dari Drey. Melihat Dreydihadapanku dengan raut berbedamembuat hatikusemakin teriris, sakit tentunya. Dreytelah bermain di belakangkudankenyataan Anna hamil harus aku telan bulat-bulat, dijajal dengan paksa.“Kenapa kamu tidak mengatakan jujur kepadaku?” Aku bertanya dengan menuntut penjelasan Drey, perihal Anna hamil. “Aku dibuat bingung dengan masalah ini.” Aku terkekeh dibuat-buat. “Semua membingungkan. Aku tidak mengerti mengapa. Apa Aku bukan istri yang kamu harapkan?” Pandanganku melihat ke arah Drey dan Mama Katerina.Mama Katerinamembelai pipiku, dia seperti memberikan kekuatan agar aku sabar menghadapi semua ini.“Maafkan, Aku. Aku telah menyakitimu lagi. Ini semua salahku.” KepalaDreymenunduk dalam-dalam di pangkuanku. Air matanya menetes mengenai tangankudan membasahiselimut“Akumohon,

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   83. Berpisah?

    Akuterbangun dari tidur, badanku terasa agak panas. Ah, mungkin aku masuk angin. Tubuhku masih gemetaran. Kepalaku berdengung. Dadaku lebih sesak daripada saat di dalam air tadi. Di saat merasa badan tidak enak, tangan seseorang membelai dahiku dengan sangat lembut. Mama, aku melihat Mama di sampingku. Memperhatikan dengan sorot mata yang redup. Mata Mama terlihat memerah dan sepertinya baru saja menangis.“Mama … kenapa menangis?”Mama mengusap pipi dan di sudut matanya untuk menghapus bekas air mata. Mama menyembunyikan dariku, tapi aku tidak bisa dibohongi. Ya, aku yakin Mama baru saja menangis.Mama tersenyum. “Tidak, sayang. Mama nggak habis nangis kok.”Bohong. Aku tahu mama berbohong. Kuputar kepala untuk melihat jam dinding yang menunjukan pukul 9 pagi dan aku sama sekali melihat keberadaan Drey.Di mana dia?“Drey udah pergi ke kampus, baru aja,” kata Mama seperti membaca pikiranku. &

  • Suamiku Mencintai Kakakku (INDONESIA)   82. Rencana Gagal

    Aku mati?Apakah ini akan berakhir? Apakah ini terakhirku untuk hidup.Cara ini akan berhasil. Aku menang. Aku akan membawa mati anak Drey. Aku sudah ikhlas dan aku yakin ini yang terbaik untuk semuanya. Mataku sudah tidak bisa melihat apa-apa selain kegelapan.Arrgh, kepalaku terasa sakit sekali hingga ujung kakiku. Dadaku sesak sekali, hidungku sudah teramat perih kemasukan air. Tubuhku membutuhkan udara, tapi aku semakin lemah di dalam bak mandi. Aku tak ingin keluar dari sana. Aku mencoba untuk mengakhiri hidup. Aku tak ingin cara ini sia-sia.Biarkan aku mengakhiri penderitaan.“Maafkan aku. Aku membunuh anak kita, Drey, “ batinku berkata.Rasa sakit sudah tidak bisa aku tahan. Rasa sakit yang membuat aku kehilangan segalanya dan semuanya lenyap.***Sesuatu menabrak keras di kepalaku. Aku merasa ada sesuatu yang menyentuh bibirku. Aku bernapas. Terbatuk-batuk dan memuntahkan apa saja yang mengganjal di tenggor

DMCA.com Protection Status