Pesan Siaran Yang Membuat Suamiku Mati Kutu 19Cekleksuara pintu di buka dan perhatiankupun beralih ke sumber suara.Betapa terkejutnya aku, jantungku berdetak cepat dan terasa hendak lompat. Tanganku berusaha meraih bel untuk memanggil dokter saat aku lihat lelaki berpakaian perawat yang menyeringai ke arahku.'Ya Tuhan dia Ervan, lindungi aku Tuhan,' aku membatin. Sungguh aku berharap ini semua hanya mimpi."Rena, is lo kenapa? malah bengong," Aku tersentak mendengar suara Ceril, akupun mengucek mataku berulang kali. Samar samar terlihat ternyata yang berdiri di hadapanku adalah Ceril dengan muka masam dan bibir yang sedikit maju ke depan."Lo kenapa?" ujarku tanpa dosa."Tau ah," jawab Ceril tampak kesal. Dia menarik napas dan membuangnya kasar."lo kenapa?" aku mengulang pertanyaan."Gue panggil panggil lo dari tadi malah lo bengong kek lihat hantu," "ooo," jawabku singkat yang tampaknya membuat Ceril makin kesal."Is tahu gitu aku jalan aja sama Irsyat" gumam Ceril kesal.
Pesan Siaran yang Membuat Suamiku Mati KutuBab20 Menghilangnya CerilAku menikah dengan Ervan karena terpaksa," kataku memecah kesunyian antara kami."Terpaksa kenapa?" "Waktu itu papa melihat foto kita saat sedang.." ucapku tak meneruskan kata kataku karena tiba tiba ku lihat Tante Rosa ada di depan pintu kamar."Kalian ini gimana sih, Rena," ucap Tante Rosa menatapku. ",Ceril," lalu beralih memandan Ceril," di suruh makan kok malah gak turun turun," lanjut Tante Rosa.Aku menarik nafas yang tadi sempat berhenti, beruntung tadi aku tak meneruskan ucapanku."Ini Ma, Rena gak mau makan katanya," jawab Ceril."lo kenapa Ren kok gak mau makan, masih sakit ya?" ucap Tante Rosa. Tangannya mengusap lembut kepalaku."Gak papa kok Tante lagi gak selera aja," jawabku."Heleh manja, ada Mama," ucap Ceril sambil memonyongkan bibirnya."Apaan sih," ucapku datar.Setelah di bujuk Tante Rosa, akirnya akupun mau makan. Tak peduli dengan ocehan Ceril yang terus mengejekku manja, apalagi saat Tante
Bab21 Pesan Siaran Yang Membuat Suamiku Mati Kutu"Iya Non, itu Non Ceril dari kemarin sore gak ada kabar terus tadi katanya ada yang lihat Non Ceril di bekap sama seorang lelaki lalu di bawa mobil," ujar Mbak Yem dengan nada cemas."Di culik?" tanyaku.."Katanya begitu Non." Ingatanku kembali tertuju pada Ervan, apa munkin lelaki ba*****t itu yang menculik Ceril, lalu di bawa kemana?Ku hempas pelan bobot tubuhku di sofa, dadaku semakin sesak ,sakit, perih dan ngilu saat aku menarik nafas.ku coba memejamkan mataku untuk meredakan rasa sakit di dadaku, aku baru ingat kalau kemarin sempat jatuh di kamar mandi.Namun entah kenapa rasanya kian berdenyut sepeeti aku harus ke Rumah Sakit."Astagfirulaah Non Rena, darah," ujar Mbak Ranti menunjuk dadaku wajahnya tampak cemas dan panik.Aku meraba dada kiriku tepatnya di bekas lukaku, basah dan sedikit hangat.Mengangkat tanganku untuk memastikan ini apa yang basah . Mataku terbelalak melihatnya, dadakupun kian berdenyut nyeri telapak t
Tap love dan komen untuk penyemangat AuthorPesan Siaran 22.RevsiBab 22 Pesan Siaran Yang Membuat Suamiku Mati KutuAku pejamkan mataku sesaat untuk mengatur debaran jantung yang rasanya hendak lompat.Sesaat kemudian dengan tangan bergetar aku membuka kain penutup mayat kas Rumah Sakit yang menutupi tubuh mayat."Astagfirullah, Ya Allah Ceril," Aku manoleh ke arah sumber suara dan tampak Tante rosa datang dan langsung berhambur memeluk tubuh Ceril."Tante, tante dia bukan Ceril," kataku.Ku sentuh pundak Tante Rossa dan mengelus pundaknya. Setelah ku perhatikan mayat itu memang bukan Ceril, ada tahi lalat di hidungnya dan juga bentuk wajahnya yang sedikit bulat, beda jauh dengan Ceril walaupun mirip.Tante Rosa mendongak, matanya yang basah menatapku," benarkah?" ujarnya dengan mata yang beribinar, ada harapan di tatapan mata itu."Iya Tante, coba Tante lebih teliti lagi! ucapku.,"Sekilas memang mirip Ceril tapi aku masih bisa mengenalinya dengan baik, Ceril tidak memiliki tahi la
Saya doakan yang tap love, komen, unlog dan subcrieb cerita ini di limpahkan rezeki yang cukup.Bab23 Pesan Siaran Yang Membuat Suamiku Mati KutuHatiku tiba tiba berdebar keras, jantungku seperti mau lompat, tubuhku bergetar seketika, aku kenal suara itu.'Ya Tuhan ini Ervan,' gumamku.***Aku membuka mataku, mengamati ruangan gelap di sini'Dimana aku, kenapa aku di sini?' batinku.Tanganku terasa pegal, ku coba menggerakkanya namun tak bisa, sepertinya tanganku di ikat di belakang kursi.Saat ini yang aku tahu aku duduk di kursi, kedua kakiku juga di ikat dan mulutku di bekap dengan kain yang di ikatkan di kepala.Mencoba memutar memori otakku, berusaha mengingat ingat apa yang terjadi. Ku paksa kepalaku mengingat, rasanya kepalaku berdenyut denyut tak karuan.Setelah cukup lama aku ingat, aku baru keluar kantor pengadilan saat ada yang membekap mulutku dari belakang. Aku berusaha meronta namun tenagaku tak cukup untuk melawanya, akirnya aku menyerah dan semua menjadi gelap.'Ya T
Bab24 Menuju EndDasar wanita tak tahu diri, mau lari kemana kau hah?" teriak Ervan dan menatap tajam ke arahku, matanya merah, rahangnya mengeras."Bagaimana ini? Aku tak mau tertangkap lelaki ba***at ini, aku harus cari ide untuk lepas dari lelaki ini!"Ervan menatap tajam ke arahku, langkah kakinya kian mendekat seiring semakin cepatnya detakan jantungku.'Bagaimana ini,' aku membatin, otakku terus berputar mencari cara agar aku bisa lepas dari lelaki ini.Aku mundur saat Ervan semakin mendekat."Mau kemana kau? Wanita bo**h." Ervan terus mendekat ke arahku dan aku terus melangkah mundur ke belakang.Dalam keadaan ketakutan kakiku menyandung sesuatu hingga aku terjatuh."Haha, mau kemana kamu?" kata Ervan dengan menaikkan sebelah bibirnya.Dia terus melangkah maju dan semakin mendekat dan menyeringai ke arahku.BugSaat dia semakin dekat aku mengambil ranting kering dan memukul tepat di bagian alat vitalnya.AaaaaErvan menjerit sambil memegang alat vitalnya yang terkena pukulan r
Pesan Siaran Langsung EndAkupun melangkah menuju mobil yang tak begitu jauh jaraknya namun saat akan membuka mobil perhatianku tiba tiba tertuju pada seorang gadis yang baru saja turun dari taxi."Ceril," gumamku.Tanpa pikir dua atau tiga kali aku segera menghampiri, wanita yang mirip Ceril itu."Ril, alhamdulilah lo selamat, lo kenana aja Ril? Apa yang terjadi sama Lo? Siapa yang menculik lo, Ervan?" cercaku. "Maaf mbak anda salah orang, nama saya Elsa bukan Ceril," Degjantungku seketika berdetak cepat.Bagaimana mungkin salah orang, dari suara bentuk tubuh semua mirip Ceril tapi kenapa dia bilang namanya Elsa."Lo jangan bercanda deh Ril, gue masih bisa mengenali lo dengan baik," ujarku masih tak percaya dengan ucapan wanita di hadapanku ini."Tapi nama saya benaran Elsa mbak." Aku diam, sejenak ku perhatikan wanita di hadapanku ini tak ada yang berubah dia Ceril.Apa mungkin Ceril sedang hilang ingatan?"Maaf Mbak, saya buru buru," ujar perempuan itu kemudian berlalu dari had
Pesan Siaran Yang Membuat Suamiku Mati Kutu Seson 2Bab 25 Rencana Licik ErvanDi sebuah Cafe tepatnya di pinggiran kota tampak dua orang lelaki dan perempuan sedang berbicara dengan anda serius."Apa kamu serius?"tanya wanita itu kepada lelaki di depannya yang tak lain adalah Ervan. "Iya serius buat apa aku berbohong sama kamu Elsa aku itu hanya kasihan sama kamu. Jadi sebenarnya dulu itu kamu sudah mau menikah dengan Dilan tetapi karena fitnah dari si Rena jadinya Dilan lebih memilih memilih Rena daripada kamu. Rena itu Wanita yang licik dia sengaja menjebak kamu dengan laki-laki lain dengan tujuan agar Dilan percaya dan benci kamu lalu setelah itu dia yang datang bak seorang pahlawan lalu berusaha menundukkan hati Dilan dan parahnya lagi Dilan itu lebih percaya sama Rena daripada kamu."Elsa perlahan mengepalkan telapak tangannya, dada wanita itu perlahan bergelombang."Licik sekali wanita itu."
Bab41Dilan baru saja turun dari taxi, biasanya Renata akan menjemput di bandara tiap kali dia pulang dari luar kota tapi entah kenapa sekarang dia gak menjemput."Sayang aku pulang,"teriak Dilan sambil menarik kopernya saat memasuki rumah biasanya saat dia pulang maka istrinya akan menyongsong dan memeluk dirinya lalu mengatakan bahwa dia rindu akan kehadirannya. Namun, kali ini beda Renata tidak juga datang untuk menyambut dirinya padahal Dilan sudah berteriak memanggil."Ke mana dia biasanya dia selalu datang untuk menyambutku,"gumam Dilan sambil matanya mencari-cari di mana istrinya berada. "Sayang ini aku pulang!"Dilan kembali berteriak berharap istrinya akan muncul. Lelaki itu berjalan memasuki ruangan hingga akhirnya dia bertemu dengan asisten rumah tangga yang sedang sibuk bekerja."Loh Bapak sudah pulang?"tanya wanita setengah baya yang sudah lama bekerja dengannya itu. "Iya itu Ibu ke mana ya Bi kok dia nggak ada?""Ibu tadi keluar Pak nggak tahu ke mana tadi dia dapat t
Bab 40 "Saudara tiri?" tanya Ervan yang sebenarnya kurang percaya dengan cerita lelaki yang sekilas wajahnya mirip Renata."Iya. Jadi kami ini satu ayah tapi ayahku tak pernah memperlakukan aku sebagai anaknya bahkan sampai akhir hayatnya ibuku dan aku hanyalah dijadikan bayangan. Aku tak pernah mendapat kasih sayang dari papaku sendiri dan itu semua karena," lelaki itu menarik napas dan mengepal telapak tangannya," itu semua karena Renata dan mamanya karena mama Rena adalah istri Syah dan ibuku hanya istri siri sehingga kami mendapatkan perlakuan yang tak adil dari mereka." Ada kilat amarah di tatapan mata lelaki itu."bahkan ketika ibuku kesakitan butuhkan biaya Mereka pun tidak peduli mereka menganggap lemah ibuku kan itu semua karena siapa karena Renata dan ibunya itulah kenapa aku sangat mencintai Natal Aku ingin menghancurkan Renata dan aku juga ingin merebut apa yang seharusnya menjadi hak Aku sama-sama anaknya dermawan kita tidak ada bedanya jadi seharusnya aku juga mendapatk
Bab 39"Aku sudah dapat informasinya," kata Ervan kepada Elsa.Mereka seperti biasa bertemu di sebuah kafe untuk menyusun rencana mereka. "Oh ya terus bagaimana?""Dilan akan pergi ke luar kota dalam jangka beberapa waktu dia akan menaiki pesawat *** dengan jam penerbangan di siang hari dia duduk di bangku nomor 28 dan aku sudah memesankan tiket untuk kamu di bangku dengan urutan yang memungkinkan kalian untuk duduk berdua jadi gunakan waktu itu dengan baik agar kalian bisa lebih akrab."Elsa menerima tiket yang diberikan oleh Ervan."Hebat sekali kamu sudah seperti detektif handal." Elsa tersenyum pada Ervan."Ya begitulah demi membalas dendam atas kematian keluargaku demi membalas kekejaman wanita tak ada akhlak seperti Renata aku bisa jadi apa aja.""Lalu apa saja yang harus aku lakukan untuk mendekati Dilan kamu tahu aku sudah lupa semuanya maksudku aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan agar aku bisa dekat dengannya.""Nanti jika dia tanya kamu bilang saja kalau kamu sedang p
Bab 38Renata membantu suaminya yang sedang mengemasi barang-barang masuk ke dalam tas ada beberapa barang yang belum sempat dimasukkan oleh Rena. "Kalau kamu sibuk nggak apa-apa aku bisa urus sendiri kok itu tadi sepertinya anak kita sedang menangis.""Nggak papa kok mas dia itu cuman tadi haus aja tapi udah diurusin sama baby sister kok, lagian aku juga gak enak masak kamu pergi ke luar kota aku nggak bisa ikut terus mengamasi barang juga aku nggak bantu."Dilan tersenyum mendengar ucapan dari Renata."Nggak apa-apa kok aku itu paham kalau kamu memang sekarang sedang repot apalagi kan kita punya anak bayi jadi kamu fokuskan saja mengurus anak kita mengenai aku aku bisa mengurus diri aku sendiri kok dan aku juga maklum Kalau kamu udah nggak bisa seperti dulu lagi.""Iya mas tapi aku merasa nggak enak saja sepertinya aku seperti telah lupa dengan kewajiban aku sendiri sebagai seorang istri.""Jangan begitu aku tetap bangga kok punya istri seperti kamu kamu itu istri paling baik sedun
Bab 37 "Ada apa Bu?" tanya pembantu Renata saat melihat perubahan raut wajah Renata."Ini Bi masa ada orang kirim video ginian di akun whatsapp aku."Renata menunjukkan video mesum 21+ yang di kirimkan oleh kontak yang tidak dia kenali."Lagian ini orang kok usil banget ya Bu sampai mengirimkan video seperti itu apa tujuannya coba?""Ya itu bi kenapa aku juga nggak ngerti kok bisa-bisanya dia ngirimkan video seperti itu pada saya kenal aja nggak biasanya orang ini cuman ngacak nomor aja sih Bi.""Oh begitu ya terus tujuannya itu apa ya?" Bibi pembantu Renata itu tampak sedang berpikir."Entah ini juga sudah aku hapus nanti kalau ketauan Mas Dilan bisa bayar dikira aku ini nanti biasa menonton video gini ya padahal aku juga nggak hobi nontonnya.""Oh ya Bu saya itu tadi eh kemarin waktu ke pasar Saya melihat orang itu mirip banget sama Tuan Ervan dia itu bicara sama seseorang Bu yang wa
Bab 37"Cheryl," kata Dilan melihat wajah orang yang ditabraknya itu.Elsa tersenyum samar dia tidak tahu siapa yang disebut oleh Dilan itu tetapi yang jelas rencananya sudah berhasil. "Kamu nggak apa-apa?""Aww, kakiku."Elsa pura-pura meringis kesakitan walaupun sebenarnya dia masih bisa menahannya.Sementara Dilan buru-buru memeriksa kaki Elsa."Sepertinya kaki kamu terkilir mungkin akibat kamu tadi terjatuh, Ayo aku papah kamu ke dalam mobil kita pergi ke rumah sakit untuk memastikan bagaimana keadaan kamu." Dilan menatap Elsa dengan tatapan mata cemas. "Tapi aku nggak bisa jalan.""Aku bantu ayo."Dilan merangkul pundak Elsa untuk memapah wanita itu menuju ke mobil. Namun, ketika mereka berjalan beberapa langkah tiba-tiba Elsa berhenti."Ada apa?""Bagaimana dengan motorku apa tidak hilang nanti kalau ada di situ?" Elsa
Pesan Siaran Yang Membuat Suamiku Mati Kutu Seson 2Bab 25 Rencana Licik ErvanDi sebuah Cafe tepatnya di pinggiran kota tampak dua orang lelaki dan perempuan sedang berbicara dengan anda serius."Apa kamu serius?"tanya wanita itu kepada lelaki di depannya yang tak lain adalah Ervan. "Iya serius buat apa aku berbohong sama kamu Elsa aku itu hanya kasihan sama kamu. Jadi sebenarnya dulu itu kamu sudah mau menikah dengan Dilan tetapi karena fitnah dari si Rena jadinya Dilan lebih memilih memilih Rena daripada kamu. Rena itu Wanita yang licik dia sengaja menjebak kamu dengan laki-laki lain dengan tujuan agar Dilan percaya dan benci kamu lalu setelah itu dia yang datang bak seorang pahlawan lalu berusaha menundukkan hati Dilan dan parahnya lagi Dilan itu lebih percaya sama Rena daripada kamu."Elsa perlahan mengepalkan telapak tangannya, dada wanita itu perlahan bergelombang."Licik sekali wanita itu."
Pesan Siaran Langsung EndAkupun melangkah menuju mobil yang tak begitu jauh jaraknya namun saat akan membuka mobil perhatianku tiba tiba tertuju pada seorang gadis yang baru saja turun dari taxi."Ceril," gumamku.Tanpa pikir dua atau tiga kali aku segera menghampiri, wanita yang mirip Ceril itu."Ril, alhamdulilah lo selamat, lo kenana aja Ril? Apa yang terjadi sama Lo? Siapa yang menculik lo, Ervan?" cercaku. "Maaf mbak anda salah orang, nama saya Elsa bukan Ceril," Degjantungku seketika berdetak cepat.Bagaimana mungkin salah orang, dari suara bentuk tubuh semua mirip Ceril tapi kenapa dia bilang namanya Elsa."Lo jangan bercanda deh Ril, gue masih bisa mengenali lo dengan baik," ujarku masih tak percaya dengan ucapan wanita di hadapanku ini."Tapi nama saya benaran Elsa mbak." Aku diam, sejenak ku perhatikan wanita di hadapanku ini tak ada yang berubah dia Ceril.Apa mungkin Ceril sedang hilang ingatan?"Maaf Mbak, saya buru buru," ujar perempuan itu kemudian berlalu dari had
Bab24 Menuju EndDasar wanita tak tahu diri, mau lari kemana kau hah?" teriak Ervan dan menatap tajam ke arahku, matanya merah, rahangnya mengeras."Bagaimana ini? Aku tak mau tertangkap lelaki ba***at ini, aku harus cari ide untuk lepas dari lelaki ini!"Ervan menatap tajam ke arahku, langkah kakinya kian mendekat seiring semakin cepatnya detakan jantungku.'Bagaimana ini,' aku membatin, otakku terus berputar mencari cara agar aku bisa lepas dari lelaki ini.Aku mundur saat Ervan semakin mendekat."Mau kemana kau? Wanita bo**h." Ervan terus mendekat ke arahku dan aku terus melangkah mundur ke belakang.Dalam keadaan ketakutan kakiku menyandung sesuatu hingga aku terjatuh."Haha, mau kemana kamu?" kata Ervan dengan menaikkan sebelah bibirnya.Dia terus melangkah maju dan semakin mendekat dan menyeringai ke arahku.BugSaat dia semakin dekat aku mengambil ranting kering dan memukul tepat di bagian alat vitalnya.AaaaaErvan menjerit sambil memegang alat vitalnya yang terkena pukulan r