Beranda / Romansa / Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini / Bab 56. Evander Terus Memikirkan Elizabeth

Share

Bab 56. Evander Terus Memikirkan Elizabeth

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-11 15:50:47

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Exel kini jatuh sakit. Anak itu demam hingga berhari-hari dan dia hanya terus menerus memanggil Mamanya, Elizabeth.

Evan tidak tega melihat kondisi putranya yang sekarang, ia memutuskan untuk mendatangi Elizabeth di kediaman gadis itu.

Namun, saat Evan datang, ia melihat ada Daniel di sana yang tengah berbincang dengan Elizabeth. Kedatangannya pun langsung disambut oleh Daniel dengan tatapan tak suka.

"Mau apa kau ke sini lagi?" tanya Daniel dengan wajah datar.

"Aku tidak ada keperluan denganmu, aku ingin bertemu dengan istriku," jawab Evan menatap lawannya dengan nyalang.

Evan beralih ke arah Elizabeth, gadis itu bersembunyi di balik punggung kekar Daniel dan meremas lengan sahabatnya itu pelan sebelum Elizabeth menatap sendu pada Evan.

Elizabeth telah muak dan lelah, ia tidak ingin terus berurusan dengan laki-laki ini. Sebisa mungkin, ia akan terus menghindarinya, dan apapun alasannya.

"Tidak ada lagi yang perlu kita bahas, Evan. Aku
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
mmang lebih baik Eliza yang menjaga Exel...dia akan sembuh lebih cepat d banding bersama clarisa
goodnovel comment avatar
Sari
karepmu van..nek aku sama kamu amit amit pantes kamu sama ulat bulu clarisa
goodnovel comment avatar
Jin92 bestboy
kasian exel, thor biarin exel bareng Elizabeth
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 57. Pembelaan dan Ketulusan Daniel

    Pagi ini Elizabeth sudah membuat janji dengan Daniel di rumah sakit untuk melakukan pengobatan rutinnya kembali setelah kondisinya belakangan ini agak menurun.Elizabeth berjalan perlahan di lorong rumah sakit. Ia berangkat terlalu awal hingga lorong yang dia lewati kini benar-benar sepi. Namun, saat ia berbelok, Elizabeth mendengar suara tangisan seorang anak laki-laki. "Suara itu..." Elizabeth berucap dan menghentikan langkahnya di depan sebuah pintu. "Exel?" Elizabeth terdiam menyadari suara anak yang menangis berteriak di dalam sangat persis dengan suara Exel. "Mau pulang! Tidak mau di sini! Mau sama Mama pokoknya! Ayo pulang... Pulang sekarang!" Suara jeritan tangis anak laki-laki di dalam ruangan itu membuat ulu hati Elizabeth nyeri. Wajah Elizabeth menjadi cemas dan panik. "Exel... Itu suara Exel," ucap Elizabeth bergetar. Gadis itu lebih mendekat ke arah pintu dan Elizabeth ingin memastikannya. Saat Elizabeth hendak menyentuh gagang pintu, tiba-tiba seseorang mencekal

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 58. Rahasia Sakit Elizabeth Telah Diketahui

    Menjaga Exel yang rewel sejak pagi membuat Clarisa terus mengeluh dan mengumpat dalam hati. Wanita itu kini baru saja keluar dari dalam ruangan rawat inap Exel, perasaan lega dirasakan olehnya setelah Melody datang untuk menggantikannya. "Huhhh sampai kapan anak itu terus merepotkanku seperti ini! Kalau bukan karena Evan, aku malas sekali mengurusnya!" Wanita cantik itu berjalan di lorong rumah sakit sembari terus mengomel. Sampai tiba-tiba langkahnya terhenti, Clarisa menepi di dekat dinding saat beberapa suster melintas membawa pasien dalam sebuah brankar. Namun, wajah pasien perempuan itu membuat kedua mata Clarisa melebar dengan wajah amat terkejut. "I-itu, Elizabeth?!" pekik Clarisa menutup mulutnya tak percaya. "Astaga, aku tidak salah lihat, kan?!" Clarisa urung pergi, ia kembali mengejar beberapa suster tadi sebelum sebuah pintu ruangan tertutup dan satu orang suster keluar dari dalam sana. Segera Clarisa mendekati suster tersebut. "Suster... Suster, maaf

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 59. Istriku, Benar-benar Ingin Mengakhirinya

    Hari terlalu pagi untuk suara ketukan pintu yang keras dan beruntun di kediaman Elizabeth sekarang ini, entah siapa yang datang, nampaknya sangat tidak sabaran. Gadis itu berjalan tertatih menuju pintu depan, mungkin saja yang datang adalah Daniel, untuk mengantarkan obat milik Elizabeth. "Tunggu, sebentar!" pekik Elizabeth dengan suara kecilnya. Elizabeth pun membuka pintu rumahnya cepat, namun gadis itu terdiam dan kembali merasa kaget setelah melihat siapa yang datang sepagi ini. Perlahan Elizabeth mundur tanpa mengalihkan pandangannya pada wanita cantik di hadapannya kini. "Untuk apa kau ke sini, Clarisa?" tanya Elizabeth sembari merapatkan selendang yang ia pakai. "Untuk berbicara penting denganmu," jawab Clarisa satu langkah masuk ke dalam rumah Elizabeth. Clarisa menatap Elizabeth dengan sorot angkuh, berdiri dengan kedua tangan terlipat di dada. Air muka wanita itu berbeda tiap kali menatap Elizabeth, tidak seperti saat dia datang bersama Melody dan saat dia dengan deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 60. Sekali Lagi, Penolakan Bercerai dari Evan

    Waktu berjalan dengan cepat, hari ini Elizabeth pikir ia akan bertatap muka dengan Evan di pengadilan untuk segera menyelesaikan perceraian mereka. Namun sampai berjam-jam lamanya, Evan tidak kunjung datang hingga persidangan pun dibatalkan. Elizabeth merasa kecewa dan marah dipermainkan oleh laki-laki itu. "Dia benar-benar tidak datang!" geram Elizabeth memukulkan tangannya ke dinding dengan pelan. Padahal gadis itu sekuat tenaga melawan rasa sakit di tubuhnya untuk datang ke pengadilan dan segera menyelesaikan perceraiannya. "Evander Collin, teganya kau mempermainkanku... Aku tidak akan menyerah untuk terlepas darimu!" seru Elizabeth berkaca-kaca. Saat itu juga Elizabeth meninggalkan gedung pengadilan, gadis itu berjalan ke depan dan mencari taksi untuk mengantarkannya ke suatu tempat. Elizabeth telah muak dengan semua ini, dan terus disalahkan dari segala sisi oleh semua orang. Elizabeth ingin segalanya segera berakhir. Beberapa menit kemudian, Elizabeth tiba di depan kantor

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 61. Clarisa Mulai Terabaikan

    Evan mengejar Elizabeth yang berlari keluar dari dalam ruangannya. Gadis itu melangkah terseok-seok dengan napas yang terputus-putus menuju lift. "Jangan mengikutiku!" pekik Elizabeth pada Evan yang kini melangkah ke arahnya. Jemari tangan Elizabeth yang gemetar menekan tombol lift dengan tak sabaran, berharap pintu itu segera tertutup. Namun, Elizabeth terlambat, Evan lebih dulu masuk ke dalam sana dan pintu lift barulah tertutup. Elizabeth menatap laki-laki itu dengan tatapan benci, sangat-sangat benci. "Elizabeth..." "Aku tidak mau mendengarkan apapun darimu! Harusnya kau tetap di sana dengan Clarisa dan biarkan aku pergi sekarang!" pekik Elizabeth memalingkan wajahnya dari Evan."Aku tidak tahu bila Clarisa akan datang," jawab Evan mendekati Elizabeth dan meraih lengan gadis itu. Namun, Elizabeth tetap menyentak tangan Evan. Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya sebelum akhirnya pintu lift terbuka. Semua orang di lantai dasar kini menatap ke arah mereka berdua, Evan yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 62. Evan Menolong dan Memeluk Elizabeth

    Dua hari setelah kejadian di kantor Evan, Elizabeth jatuh sakit dan kondisinya menurun. Pukul sembilan pagi, Elizabeth memutuskan untuk pergi ke rumah sakit setelah ia menghubungi Daniel dan berkata ingin pergi sendiri.Ia merasa kondisinya lebih buruk dari hari-hari sebelumnya. Dadanya sering terasa nyeri dan berdebar kencang. Beberapa lebam muncul dan persendiannya terasa sakit. Gadis itu merapatkan jaket tebalnya, ia baru saja keluar dari jalan gang kecil rumahnya. Elizabeth menahan rasa pusing yang mencekam, bahkan saat berjalan menuju halte langkahnya seperti tidak sampai. 'Ya Tuhan, semoga aku bisa sampai ke rumah sakit. Jangan sampai aku pingsan di sini,' batin Elizabeth memohon dan berdoa. Saat gadis itu berjalan di tepian jalan, tiba-tiba sebuah mobil berwarna merah melaju dengan kecepatan tinggi dari belakangnya. Elizabeth menoleh cepat ke belakang mendengar deru keras mobil itu, kedua matanya melebar saat mobil itu benar-benar lurus tepat ke arahnya dengan sangat cepa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 63. Aku Adalah Suami Elizabeth!

    Usai Daniel memeriksa dan menangani Elizabeth, barulah Evan kembali masuk ke dalam ruangan tadi. Di sana, Evan menatap Elizabeth yang terlihat begitu pucat dan lemah. "Tetaplah di sini. Kau perlu dirawat untuk beberapa hari supaya aku bisa terus memantau kondisimu," ujar Daniel menyentuh pundak Elizabeth. Gadis itu masih belum menjawab. Elizabeth gelisah dan bingung, ia tidak punya uang sama sekali untuk biaya perawatan di rumah sakit bila dirinya harus dirawat inap. "Tapi aku tidak papa Niel, aku kuat untuk pulang," ujar Elizabeth menatap Daniel. "Tidak bisa, Elizabeth. Kondisimu benar-benar menurun drastis," bisik Daniel dengan wajah serius. Evan, dia yang berada di antara Elizabeth dan Daniel, seolah paham apa yang tengah digelisahkan oleh Elizabeth. Evan pun melangkah mendekati Elizabeth dan berhadapan dengan Daniel. "Tolong rawat istriku di sini dengan baik, semua biaya perawatannya adalah tanggunganku," ujar Evan sembari menatap Daniel. Mendengar hal itu, sontak Elizabe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 64. Pulang ke Rumah Kita, Rumah Kita Berdua

    Hari telah berganti, pagi ini Clarisa datang ke kediaman Evan seperti kemarin-kemarin, sekedar untuk mencari perhatian pada Evan melalui Exel. Bahkan dia tetap tenang seperti tak terjadi sesuatu. Clarisa melangkah masuk ke dalam rumah, ia mendengar suara mungil Exel yang keras tengah bernyanyi-nyanyi di ruang keluarga. "Selamat pagi, Sayang," sapa Clarisa melihat putranya tengah duduk di sofa menonton kartun kesukaannya. Raut wajah Exel langsung berubah masam seketika. "Pa... Papa ayo cepat, Pa!" teriak anak itu. Clarisa mendekati Exel dan menekuk kedua lututnya di hadapan si kecil. "Exel mau ke mana, Sayang?" tanya Clarisa. "Mau ke tempat Mama, dong! Tante jahat mau ngapain lagi ke sini, coba?!" seru Exel dengan wajah tak suka. "Ke tempat Mama?" ulang Clarisa dengan dahi mengerut. Alih-alih menjawab, justru anak itu malah turun dari atas sofa dan berlari naik ke lantai dua berteriak memanggil sang Papa. Clarisa terdiam dengan hati bertanya-tanya. Rasa kesal dan marah langsun

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14

Bab terbaru

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 509. (PAULINE STORY) Pauline, Bukalah Pintu Hatimu untuk Xander

    Suara gema tangisan Alicia menggelegar di dalam rumah Evan. Alicia marah saat ia bangun tidur, Xander tidak ada di sana, hingga membuat anak itu menangis mencari sosok yang ia panggil 'Papa' tersebut. Tangisannya membuat semua orang heboh pagi ini. Sampai Evan dan Elizabeth ikut berusaha menenangkannya cucu kesayangannya. "Sayang, sudah jangan menangis ... nanti Papa Xander akan ke sini, kok," bujuk Elizabeth menggendong Cucunya. "Huwaa ... maunya sekarang, Oma! Alicia maunya sekarang! Huwaa ... Papamu di mana?!" jerit Alicia menangis. Sedangkan Pauline kini berada di lantai dua, gadis itu tengah mencoba menghubungi Xander. Namun hingga berkali-kali panggilannya tidak dijawab oleh Xander meskipun terhubung. Pauline sampai mondar-mandir dengan kepala pening. Sejak petang dia menggendong Alicia yang rewel mencari Xander. "Mama!" pekik Alicia dari lantai satu. "Huwaa ... Mama!" Gegas Pauline turun ke lantai satu dan segera mendekati putrinya yang kini berjalan ke arahnya sambil me

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 508. (PAULINE STORY) Sebuah Restu

    Pauline dan Xander sampai di wahana akuarium raksasa. Di sana, Alicia terlihat sangat senang. Bahkan anak itu tidak mau turun dari gendongan Xander sejak mereka sampai. Tak hanya diam, Pauline pun sesekali mengambil momen dengan membuat video tentang Alicia yang digendong oleh Xander. "Wahh ... Papa! Itu ikannya besar!" pekik anak perempuan itu menunjuk seekor ikan di dalam akuarium raksasa. "Itu ikan apa, Papa?" "Itu ikan paus, Sayang," jawab Xander. "Ikan paus juga punya Mama dan Papa, juga?" tanyanya dengan polos. "Tentu saja punya," jawab Xander terkekeh. Pauline berdiri di samping Xander dan wanita itu menunjukkan gerombolan ikan-ikan cantik di sana. "Itu bagus ya," ujarnya. "Hm." Xander mengangguk. "Apa kau tidak pernah jalan-jalan saat Prancis?" "Tidak pernah. Alicia sangat nakal. Aku pernah mengajaknya ke taman bermain saat itu, hanya berdua, tapi aku awalnya ingin membiarkannya mendapatkan teman, tapi baru beberapa menit, belum ada satu jam sudah jat

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 507. (PAULINE STORY) Sosok Laki-laki yang Setia

    Pauline menuruti keinginan Alicia yang meminta jalan-jalan bersama Xander pagi ini. Meskipun situasi tampak canggung yang terjadi antara Xander dan Pauline saat ini, namun justru Pauline lah yang banyak diam, karena Xander sibuk berbincang dengan Alicia. "Papa, jadi lihat ikan lumba-lumba kan, Papa?" Anak perempuan kecil itu duduk di pangkuan sang Mama dan menoleh pada Xander yang tengah mengemudi. "Jadi dong, Sayang. Papa kan sudah janji dengan Alicia," jawab Xander terkekeh. "Asikk...! Nanti pulangnya kita beli es krim ya, Pa..." "Iya, Sayang." Xander tersenyum manis menatap wajah Alicia yang terlihat begitu berbinar berbunga-bunga. Anak perempuan itu menyandarkan kepalanya di dada sang Mama. Pauline menoleh pada Xander yang kini tampak begitu bahagia. Ia tidak tahu banyak tentang laki-laki ini selama lima tahun terakhir. Hanya saja, setahu Pauline kalau Xander memang belum menikah atau memiliki pasangan. "Kau tidak sibuk kan, hari ini?" tanya Pauline memecah keheningan. "Sa

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 506. (PAULINE STORY) Sosok Papa yang Diinginkan Alicia

    Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Alicia tampak sudah bangun dan anak itu terlihat jauh sangat bersemangat. Pauline tidak tahu apa yang membuat anaknya begitu antusias, di sisi lain ia hanya pandai menebak kalau kemungkinan besar Xander lah yang membuat Alicia begitu senang."Mama ... ayo cepat, Alicia mau mandi!" pekik anak itu memanggil Pauline yang masih sibuk di dapur. "Mama...!" "Iya, Sayang sebentar!" Elizabeth terdengar menyahuti teriakan cucu kesayangannya. Sampai tak lama kemudian barulah Pauline muncul dan wanita muda itu naik ke lantai dua menemui si kecil yang langsung memasang wajah protes karena Mamanya terlalu lama. "Kenapa, Sayang? Tumben jam segini sudah bangun, hm?" Pauline langsung mengangkat tubuh Alicia dan mengecupi pipinya."Mama, Alicia mau mandi, terus ganti baju yang bagus warna merah muda!" serunya, antusias. "Alicia juga mau pakai sepatu yang merah muda, pakai jepit yang lucu, Mama..." Pauline terkekeh mendengarnya. "Memangnya Alicia mau ke mana, Saya

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 505. (PAULINE STORY) Alicia Ingin Punya Seorang Papa

    Sementara di dalam kamar, Pauline panik saat ia terbangun dari tidurnya, wanita muda itu tidak menemukan putrinya. Padahal sudah jelas-jelas tadi saat ia tertidur, Alicia ada di sampingnya. "Ya ampun, ke mana Alicia malam-malam begini!" pekik Pauline kebingungan. Wanita muda bertubuh langsing itu berjalan membuka pintu kamar mandi, dan anaknya tidak ada. Pauline menoleh ke arah pintu kamarnya yang terbuka. Buru-buru Pauline keluar dan ia berjalan ke lantai satu. Di sana sepi, hanya ada suara beberapa orang di ruang tamu. Sampai Pauline berjalan ke depan dan kemunculannya disambut oleh Papa dan Kakaknya, juga rekan-rekannya. "Pa ... Papa melihat Alicia?" tanya Pauline panik.Evan menunjuk ke arah depan dengan dagunya. Laki-laki itu tampak tidak ragu dengan Xander, apalagi saat Evan tahu, selama Pauline pergi, Xander masih setia sendiri dan dia bilang kalau suatu saat dia kukuh ingin menemukan Pauline. Evan benar-benar melihat kesungguhan itu, hingga ia tidak membuat jarak antara

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 504. (PAULINE STORY) Sosok Papa untuk Alicia

    Hari sudah malam, Pauline tertidur nyenyak memeluk Alicia. Tetapi anak kecil itu belum juga terlelap. Alicia memeluk botol susunya dan diam menatap ke arah langit-langit kamarnya sambil mengoceh sendiri. "Mama capek, Alicia nakal terus, jadi Mama bobo cepat-cepat..." Anak itu mengerucutkan bibirnya. "Alicia mau punya Papa yang baik, biar seperti Kakak kembar. Emmm, Papanya Alicia pergi jauh dibawa Tuhan," ocehnya dengan mata lebarnya yang mengerjap. Anak bertubuh mungil dengan balutan piyama hangat berwarna ungu muda itupun perlahan-lahan merangkak turun dari atas ranjang. Alicia berjalan membawa botol susunya dan keluar dari dalam kamar, setelah ia tahu pintu kamar tidak ditutup rapat. Dengan langkah kecilnya, anak itu berjalan menuruni anak tangga. "Aduh ... aduh ... anak tangganya sangat banyak. Alicia harus hati-hati. Satu, dua, satu, dua!" seru anak itu dengan suara mungilnya. Tampak di ruang tamu, beberapa orang laki-laki yang tengah berada di sana, sibuk membahas pekerja

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 503. (PAULINE STORY) Siapa Papanya Alicia?

    Napas Pauline tercekat saat ia melihat sosok Xander berdiri di depannya dengan ekspresi yang sama kagetnya dengan Pauline. Belum lagi Alicia yang kini memeluk kaku Xander dan anak itu berisik terus meminta gendong. "Om, itu Mamaku, ayo ... Alicia mau gendong. Katanya kalau bertemu Alicia mau digendong lagi! Ayoo, gendong!" pekik Alicia berjinjit-jinjit mengulurkan tangannya pada Xander.Lamunan Xander buyar karena anak itu, ia menunduk dan tersenyum pada Alicia. "Iya, Sayang..." Xander langsung menggendong Alicia dan mengangkat tubuh mungil itu dalam pelukannya sebelum ia berjalan mendekati Pauline yang masih diam membeku di tempatnya. Alicia tersenyum lebar memeluk leher Xander dan menyandarkan kepalanya di sana. "Om, Alicia kok tahu kalau Alicia di sini?" tanya anak itu. "Tentu saja Om tahu, Sayang," jawab Xander. Pauline mengerjapkan kedua matanya dan napasnya terengah tiba-tiba. Ia tercengang melihat pemandangan di hadapannya saat ini. Sejak kapan Alicia dekat dengan Xand

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 502. (PAULINE STORY) Pertemuan Tak Terduga

    Sepulang dari jalan-jalan bersama Exel beberapa menit yang lalu, tampak Alicia begitu gembira. Anak itu mengoceh ini dan itu sambil menunjukkan mainannya pada sang Mama. Ditemani Elizabeth dan juga Evan yang bersama mereka sekarang. "Wahh ... banyak sekali mainannya, Sayang?" tanya Elizabeth mengecupi pipi cucunya. "Papa Exel sama Mama Tante yang belikan buat Alicia, Oma. Terus ini boneka panda dari Kakak Vano," ujar anak itu menata semua bonekanya di atas sofa ruang keluarga. "Persis sekali dengan Pauline saat masih kecil," sahut Evan. Elizabeth menoleh. "Oh ya, Pa?" "Iya, Sayang." Pauline terkekeh geli, sampai akhirnya Alicia menarik lengan sang Mama. "Mama ayo tidur, Alicia mau tidur sama Mama," seru anak itu. "Ayo, Maa...!" Evan menatap putrinya. "Sudah, sudah, cepat anak Alicia tidur, Nak," ujarnya. "Iya, Pa." Pauline memasukkan semua boneka-boneka milik Pauline ke dalam paper bag ukuran besar dan membawanya naik ke lantai dua. Alicia tampak sangat ceria dan banyak be

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 501. (PAULINE STORY) Pertemuan Xander dan Si Kecil Alicia

    Sore harinya, Exel tidak mengingkari janji untuk mengajak Alicia pergi jalan-jalan dengannya. Bahkan setelah siang tadi Alicia bertemu Exel dan menganggap kalau Exel sungguh-sungguh seorang Papanya, sejak saat itu juga Alicia tidak mau diturunkan dari gendongan Exel. Untung saja, Si kembar tidak banyak protes setelah mereka berdua paham kalau sebenarnya Alicia tidak memiliki Papa. "Dad, kita makan malam di sana yuk, Dad!" ajak Varo menunjuk sebuah rumah makan Jepang. "Iya, Sayang. Jangan lari, Vano!" pekik Exel saat kedua anaknya turun dari dalam mobil. Hauri menoleh pada Alicia yang kini berjinjit meminta gendong pada Exel. "Alicia, mau gendong Mama Hauri?" tawar wanita itu. "Tidak mau. Alicia mau gendong Papa saja, Mama Tante" jawab anak itu. Alicia tidak mau memanggil Mama secara langsung pada Hauri, hingga ia juga menyematkan nama Tante di belakangnya, sampai menjadi Mama Tante. Mereka semua berjalan masuk ke dalam rumah makan tersebut dan memilih tempat yang pas. "Papa,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status