Share

SMP • 06

Author: Kaitani_H
last update Huling Na-update: 2021-01-28 05:44:19

MIMPI dikejar-kejar setan ternyata lebih horor daripada mimpi dikejar-kejar mantan. Kalau mantan masih bisa disentuh, diajak rundingan, atau apa aja, tapi kalau setan, baru lihat juga langsung lari tunggang langgang.

Riri menghela napas kasar sembari menguap lebar. Dia menggaruk-garuk rambut lurusnya hingga berantakan sebelum melesat ke kamar mandi untuk mencuci muka di wastafel. Penampilan mukanya—sebelum mencuci muka—yang putih pucat dengan noda-noda hitam sialan, ditambah kantung matanya yang semakin menghitam nyaris membuatnya menjerit.

"Muka gue kayaknya perlu perawatan, nih," gumamnya.

Riri melangkah keluar, mengambil ponsel dan mulai menjalankan aplikasi mobile banking. Penampakan saldo ATM-nya yang pas-pasan, sukses membuat ia nelangsa bukan main.

"Gimana caranya gue dapat duit lebih biar bisa beli skincare yang bagus coba? Atau gue minta aja sama Mama kali, ya?"

Sepertinya bukan ide yang buruk, lagipula, Riri hampir tidak pernah meminta uang pada orang tuanya sejak ia kuliah. Jadi, sekarang bolehlah sekali-kali ia meminta pada ibunya? Untuk perawatan, kulit wajahnya hampir mirip kulit kuntilanak yang semalam menghantuinya di alam mimpi.

"Ma!" panggilnya seraya keluar kamar.

Riri memanggil-manggil mamanya, hingga ia menemukan mamanya sedang menunjukkan ekspresi senang yang aneh. Aneh, tentu saja, mamanya selalu memasang wajah judes dan galak, tapi ini ... senyuman mengembang yang kelewat lebar itu terlihat sangat mencurigakan.

"Ma, boleh minta uang, nggak?"

Riri menatap mamanya yang kini balas menatapnya dengan senyuman lebar. "Buat apa, Sayang?"

"Beli skincare, muka aku udah kusut mana pucat banget begini. Boleh, ya? Sekali ini aja, deh, aku minta. Habis ini nggak lagi-lagi, deh, janji."

Riri mengangkat jari kelingkingnya ke arah mamanya yang duduk di sofa. Arlin menarik wajah Riri ke arahnya dan memperhatikan kulit putrinya dengan cermat.

"Wajah kamu kenapa bisa jelek banget begini?" komentarnya sukses membuat Riri sakit hati. "Kamu belum mandi juga?"

"Belum." Riri nyengir. "Masih mager, nanti siang ajalah, kalau skincare-nya udah datang. Mau manja-manja ala aktris gitu sehari."

Arlin mendengkus. "Sekarang kamu mandi, nanti ikut Mama ke salon buat perawatan. Kulit wajahmu ini butuh perawatan tingkat tinggi, kalau nggak gitu, kamu bakal susah jadi cantik lagi."

Riri mendengkus. "Kalau mau cantik instan, sih, gampang, Ma. Pasang aja make-up setebel lima meter, pasti nggak ada yang sadar kalau muka asliku nyeremin kayak kunti."

"Hush! Memangnya kamu mau wajahmu jadi mirip kuntilanak? Gimana kalau gebetanmu tahu, kamu nggak malu?"

Riri melengos, tampak tak mengerti pada kata-kata mamanya. Dia punya gebetan. Ganteng, harus dong. Kaya, nggak perlu dibahas lagi. Tubuhnya bagus, sudah pasti, Riri sering melihatnya saat ia berenang. Masalahnya, entah kenapa dia tidak bisa menunjukkan perasaan yang lebih kalau dia menyukai pria itu.

Lagipula, Riri tidak berminat dengan pernikahan. Dia tidak perlu pasangan agar dia bisa sukses di masa depan. Dia hanya perlu usaha, kerja keras, dan kesabaran. Tidak ada kata pasangan yang menjadi faktor penentu kesuksesan seseorang.

Dan juga, Riri sadar diri. Mana ada laki-laki yang mau dengan cewek jelek seperti dirinya? Jangankan pergi perawatan, beli skincare saja dia merasa ragu, apalagi dia mendapatkan semua uang itu dari hasil kerja kerasnya sendiri.

Memang tidak banyak, tapi karena alasan itu pula, uangnya bisa langsung habis dalam satu kedipan mata, jika dia menuruti segala tetek-bengek masalah kecantikan. Kecuali, kalau kulit wajahnya sudah tidak tertolong lagi seperti sekarang. Dia akan berusaha mencari perawatan dengan skincare mahal walaupun dia merasa sayang dengan uang yang ia keluarkan.

"Kenapa diam? Kamu malu atau kamu nggak punya gebetan makanya nggak peduli sama kulit muka?"

Riri memamerkan cengiran andalannya. "Pilihan kedua lebih mendekati, Ma."

"Apa?!"

"Apa kenapa? Aku kan pengin jadi perawan tua, ngapain ngurusin gebetan juga? Yang ada aku sakit hati doang, apalagi dia nggak pernah ngelirik aku sekali pun."

Arlin menghela napas kasar. Dia menyisir rambut Riri yang kusut bukan main menggunakan jari tangannya, sebelum berkata, "Kamu mau jadi perawan tua, tapi sampai kapan? Kamu nggak pengin lihat Mama bahagia waktu kamu nikah sama pria pilihan kamu?"

"Pengin, sih, pengin, tapi mau nikah sama siapa juga? Makanya, Mama sama Papa bikin anak lagi aja, nanti Riri yang gedein nggak masalah, deh. Riri ikhlas jadi baby sitter-nya adik sampai dia gede. Jadi, Mama bisa lihat anak Mama yang lebih cantik menikah."

"Tapi bukan kamu yang nikah," dengkus Arlin. "Temen Mama ada yang mau ngelamar kamu, katanya anaknya naksir sama kamu. Kamu mau, nggak?"

"Nggak."

"Kok gitu?"

"Mukanya nggak kelihatan."

"Hah?"

Arlin mengangakan mulutnya tidak paham, tapi Riri hanya bisa mengedikkan bahu tak peduli. Jelas saja, ada yang melamarnya, pakai bilang kalau dia naksir sama Riri juga, tapi wajahnya Riri nggak tahu.

Iya, namanya muka nggak kelihatan sejenis itu, kan?

____

Dilarang sakit jiwa setelah baca cerita absurdku yang aneh ini. 

Kaugnay na kabanata

  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   SMP • 07

    "NAMA lengkapnya Aryiella Garcia, umurnya sekitar 22 tahun, status jomlo, masih perawan, anak rumahan yang hampir nggak pernah keluar rumah kalau nggak ada kepentingan."Raffa mengernyit sambil memandangi kertas yang disodorkan Nayla padanya. Di situ tertuliskan alamat Riri lengkap beserta nomor teleponnya. Raffa memandangi Nayla sekali lagi, lalu mengulangi kata-kata wanita itu barusan padanya."Aryiella Garcia?"Nayla mengangguk. "Namanya cakep, sih, tapi orangnya kelihatan biasa aja." Nayla mengangkat bahunya tak acuh. "Itu menurut pengelihatan gue, kalau aslinya, ya, gue nggak tahu. Apalagi sifatnya yang agak absurd, lo serius mau ngelamar dia? Ini lamaran, lho, Raf, jangan lo ajak dia buat main-main doang!"Raffa mendengkus. "Padahal, lo sebelumnya ngedukung gue banget buat ngelamar dia, Nay."Nayla menghela napas kasar. "Iya, sih, daripada dia ngejomlo sampai kiamat, kasihan juga a

    Huling Na-update : 2021-01-28
  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   SMP • 08

    SARAPAN seperti biasa. Tidak ada suara, bahkan bunyi sendok yang beradu dengan piring tak diizinkan untuk berbunyi ketika anggota keluarga sedang makan. August menyelesaikan acara makannya pertama kali, disusul Raffa yang kemudian bangkit hendak pergi ke kantor. Seperti biasa, lalu kenapa Rosa menyuruhnya pulang kemarin?"Kamu mau ke mana?" Suara itu membuat langkah Raffa terhenti. "Kita akan pergi bersama sekarang.""Eh? Emang mau ke mana?" Raffa mengernyitkan dahinya tidak mengerti.Jangan bilang mau melamar Riri? Mana mungkin! Dia baru menghubungi ibunya kemarin, jadi tidak mungkin mereka bisa melamar Riri hari ini?Mereka pasti butuh waktu untuk meneliti latar belakang keluarga Riri dulu, paling tidak satu minggu, mereka baru bisa melamar Riri untuknya. Iya, kan?"Melamar Aryiella untuk kamu."Raffa menatap ibunya dengan delikan. "Kalian nggak lagi bohongin R

    Huling Na-update : 2021-01-28
  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   SMP • 09

    "HEI!" Raffa berhenti melangkah, dia menatap Riri dengan ekspresi datar. Riri pun balas menatapnya dingin."Gue tahu, lo nggak suka dengan perjodohan ini.""Siapa yang bilang?""Gue."Raffa memejamkan mata. "Kenapa lo bisa mikir gitu?""Karena lo punya segalanya, lo ganteng, kaya, sempurna, lo pasti bisa nyari wanita yang lo suka sendiri, bukannya dijodohin kayak gini."Raffa mendengkus. "Nyari cewek yang baik nggak semudah nyari cewek murahan."Riri gantian mendengkus. "Lo kurang gaul, kalau nggak pernah ketemu sama cewek baik-baik.""Cewek yang kelihatannya baik, belum tentu hatinya juga baik." Raffa menatap wanita itu tajam, kakinya membawanya mendekati wanita yang pernah meninggalkannya di atas ranjang.Apa Riri sama sekali tidak mengingatnya? Apa dia tidak ingat pernah bersinggungan dengan

    Huling Na-update : 2021-01-28
  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   SMP • 10

    RAFFA kembali ke ruang tamu dengan wajah cerah yang mencurigakan, sedang Riri menyusul di belakangnya dengan wajah pucat pasi dan seperti baru kehilangan tiga per empat nyawanya.Rosa sampai mendelik, bahkan August menghunjamkan tatapan mematikan untuk putra semata wayangnya. "Kamu apain dia, Raffa?" bisik Rosa sewaktu Raffa duduk di sampingnya.Raffa melirik Riri yang matanya tidak punya fokus. Wajahnya yang pucat serta tatapannya kosong entah mengapa malah membuat senyumnya timbul."Nggak apa-apa, kok, dia mau nikah sama Raffa." Riri sontak melotot ke arah Raffa yang malah tersenyum puas. "Iya, kan? Kita udah sepakat untuk menikah, kan?""Eng—""Baguslah kalau begitu," potong Arya tanpa membiarkan Riri membuka suara. "Kalian bisa pendekatan dulu sampai bulan depan, dua bulan lagi kalian akan menikah."Arlin tersenyum cerah. "Nak Raffa nggak keberatan menikah dua bulan l

    Huling Na-update : 2021-01-28
  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   SMP • 11

    PENDEKATAN itu memang perlu untuk sebuah hubungan. Raffa tidak menyangkal, karena dia juga membutuhkan waktu untuk mengenal Riri dengan lebih baik lagi dan juga sebaliknya, Riri perlu mengenalnya sebelum mereka menikah dua bulan lagi.Padahal, niat awal Raffa meminta dijodohkan dengan perempuan itu hanya karena harga diri, tapi entah mengapa ia setuju dengan rencana kedua orang tuanya kali ini. Ia ingin perempuan itu menjadi miliknya, rasa baru yang mungkin pertanda baik untuk hubungan mereka ke depannya."Raf, lo nanti mau jemput Evan, kan?""Hm." Raffa memakan sarapannya seperti biasa, di hadapannya ada Ethan dan Nayla, juga putra mereka Evan.Dia memang biasa menginap di sana sebagai baby sitter keponakannya, kadang juga ia akan pulang ke rumah orang tuanya seperti kemarin-kemarin. Padahal, dia punya apartemen pribadi yang kini kosong melompong tidak berpenghuni. Apartemen yang beberapa tahun terakhi

    Huling Na-update : 2021-01-28
  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   SMP • 12

    SEKSI. Entah pikiran itu datang dari mana, tapi Riri terlihat seksi di matanya. Terutama saat ia berdiri, memamerkan kaki jenjangnya dengan lekuk tubuh sempurna. Raffa tersenyum di dalam hati, ternyata Tuhan sangat adil padanya.Ketika ia berpikir untuk melepas Riza lantaran wanita itu sudah punya kekasih, Raffa hampir tidak rela, tapi ia mencoba ikhlas. Jujur saja, dia memang menyukai Riza, sebagai playboy dia takkan keberatan menjadi orang ketiga, tapi entah kenapa dia tidak bisa berjuang untuk wanita itu.Setelah hari yang mereka lewati, setelah waktu yang mereka habiskan, dan setelah apa yang telah terjadi. Raffa tahu seperti apa sosok Riza yang sebenarnya, tapi rasa suka itu nyaris membuatnya buta. Namun dia berhasil melepaskannya, mengikhlaskan dia untuk kekasihnya, dan kini, Raffa mendapat pengganti seorang perempuan yang benar-benar sempurna di matanya.Cantik, tanpa polesan make up, Riri terlihat cantik, kulit

    Huling Na-update : 2021-01-28
  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   SMP • 13

    TIDAK sampai lima belas menit, Riri sudah mengganti pakaian bahkan menggunakan make up sederhana. Raffa yang menunggu di pintu masuk hanya dibuat terperangah melihat kecepatan Riri membenahi diri."Ayo, nanti Evan kelamaan nunggu!"Riri bahkan berani menarik tangan Raffa, mengabaikan amarahnya yang sempat memuncak pada Raffa sebelum ini. Pria itu menghela napas kasar, dia membiarkan tubuhnya ditarik-tarik oleh perempuan yang tampak cantik, tapi tidak berlebihan di depannya ini.Dengan rambut digerai, kaus putih, dan celana jin hitam, Riri terlihat sangat menakjubkan. Lalu, tatapannya beralih pada pakaiannya sendiri. Jas hitam khas pegawai kantor, ditambah kemeja, tak lupa dasi yang benar-benar membuatnya terlihat membosankan."Ayo, Raffa! Lama banget sih jalannya?""Bentar, lo nggak mau pamitan?"Riri berhenti, Raffa berdiri di sampingnya. Mereka saling tatap sebentar, se

    Huling Na-update : 2021-01-28
  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   SMP • 14

    BUKANNYA senang, Evan terus mengatupkan mulut sejak bergabung dengan Raffa. Awalnya, Evan menyambut Riri dengan senyum semringah, tapi ketika Riri membawanya pada Raffa, entah kenapa senyumannya menguap ke udara."Jadi, calon istrinya Om Raffa itu Tante?" tanyanya, sewaktu ia dan Riri duduk berdua di kursi belakang."Siapa yang bilang?""Daddy, Om Raffa juga bilang mau jemput Evan bareng sama calon istriya."Raffa melirik melalui kaca spion, ekspresi keponakannya benar-benar mengusik. Apa Evan tidak suka Riri dan dirinya menikah?"Hm." Riri memegangi dagunya seraya mendongak, ekspresi berpikir yang sukses membuat Raffa menatapnya dengan tatapan aneh. "Gimana bilangnya, ya?"Evan menatap penuh tuntutan, dia ingin mendengarnya secara langsung, atau dia akan membenci om-nya mulai sekarang."Tante dilamar, sih, tapi Tante belum bilang iya, jadi, status Tante s

    Huling Na-update : 2021-01-28

Pinakabagong kabanata

  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   (sequel) Evan - Lilya | Blurb

    Perusahaan keluarga nyaris bangkrut, keuangan menipis lantaran terbiasa hidup hedonis.Lilya harus menerima takdir Kenanga yang menolak dijodohkan dengan Pak Tua Mesum dari keluarga Gunawan yang terkenal. Demi keluarga dia rela berkorban, dia rela digadaikan, dinikahkan dengan Pak Tua Mesum Gunawan yang terkenal kaya raya.Namun, Pak Tua itu tidak mau menunjukkan dirinya sebelum hari pernikahan mereka tiba. Sosoknya yang misterius dan selalu bersembunyi di balik kamera, akhirnya terungkap saat ia menikahi Lilya dengan cara terhormat."K-kamu ... masih muda?" tanya Lilya dengan polosnya."Kamu kira saya sudah tua?"Lilya menggeleng panik. "Tapi, kata Kak Kenanga, kamu orang tua mesum dari keluarga Gunawan yang terkenal."Laki-laki bernama Evan itu mendengkus keras. "Itu hanya rumor palsu tentang saya, jangan percaya rumor sebelum kamu melihat sendiri buktinya."Apakah Lilya yang selalu menderita bisa hidup bahagia dengan suaminya Evan? Ataukah Kenanga akan menjadi duri dalam daging di p

  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   (Sequel) Dikejar Aktor Gila! | Prolog

    KEPALANYA terasa pusing, padahal Syila hanya perlu kembali pada teman-temannya dan mengatakan, kalau dia sudah menyelesaikan tantangannya untuk mencium orang pertama yang ia lihat ketika keluar dari toilet.Benar sekali, mereka sedang memainkan permainan terkenal "Truth or Dare" di mana Syila lebih memilih dare daripada dia harus berkata jujur pada teman-teman barunya.Syila menyenderkan tubuhnya ke tembok. Alkohol yang ia minum cukup banyak dan membuatnya mabuk, itu mengapa dia menerima tantangan gila itu tanpa protes apa pun."Hei!"Syila menoleh, dengan mata menyipit, mencoba mengenali sosok yang menghampirinya. Ternyata pria itu yang mendatanginya, Syila kira siapa."Kenapa?" Syila mengedip berulang kali.Awalnya, Syila pikir pria ini seorang perempuan, jadi ia sama sekali tak merasa ragu saat menciumnya. Apalagi dia sedang memakai hoodie hitam yang menutupi kepala, jadi identitasnya terasa samar-samar."Lo mabuk?""Hm, nggak apa-apa," gumam Syila seraya berjalan dengan menggunakan

  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   Ex • 04

    TIDAK ada hal yang lebih mendebarkan daripada menunggu kelahiran anak pertama. Apalagi, baik Riri maupun Raffa sama-sama tidak mau mengetahui jenis kelamin anak mereka. Yang mereka mau dengar setiap kali memeriksakan kandungan adalah kesehatan bayi mereka di perut Riri yang kini sudah menginjak usia sembilan bulan.Raffa mendekatkan wajahnya ke perut buncit istrinya. "Kak, kamu beneran nggak mau apa-apa di dalam perut mamamu?"Riri terkikik melihatnya, ini bukan kali pertama Raffa berbicara pada anak mereka, tapi entah mengapa dia selalu ingin tertawa setiap kali melihatnya.Dulu, saat pertama kali Raffa berbicara pada anak mereka, dia memanggilnya dengan sapaan 'Dek' yang kemudian Riri lerai, "Memangnya kamu nggak mau punya anak lagi setelah ini?"Dan setelahnya Raffa jadi bersemangat untuk menyapa anak mereka setiap malam dengan panggilan 'Kakak'.Raffa memandangi istrin

  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   Ex • 03

    RAFFA sedang bekerja. Punya asisten merangkap sekretaris seperti Allen membuat Raffa tidak bisa berbuat apa-apa selain duduk patuh di balik laptop dan mengerjakan semua tugasnya.Allen seperti memaksa Raffa membuang semua sifat malas yang ia punya. Dan pria itu berhasil, Raffa benar-benar ingin pekerjaannya segera selesai agar ia bisa pulang dan menemui istrinya, daripada harus menghadapi si Robot Allen terus-menerus.Ponsel Raffa tiba-tiba saja berbunyi. Dia meraih ponselnya dan mulai membuka akun sosmed yang barusan berbunyi.Dari Instagram Revan. Tampak, sahabatnya itu sedang memeluk seorang wanita dengan tangan kanannya.Raffa tersenyum manis, dia pikir Revan telah menemukan wanita pujaan hatinya, tapi begitu melihat wajah wanita itu, Raffa jadi ingin membunuh seseorang sekarang."Kalau jodoh nggak akan ke mana." Tulis Revan di caption Instagramnya yang membua

  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   Ex - 02

    RIRI tidak boleh stres, tidak boleh banyak pikiran apalagi memikirkan kapan dia punya anak. Dia harus rileks, santai, dan biasa saja. Riri juga harus mengenali kapan dia berada di fase lagi tanggal subur atau tidak dan berusaha meminimalisir hubungan seksual yang keras atau aneh-aneh.Nasihat dari Revan sudah nancap di otak. Riri berharap bisa hamil cepat, bulan depan paling tidak dia sudah isi. Ini hanya rencana dan Riri tidak boleh terlalu berharap, karena kembali lagi, apakah Tuhan akan merestui niat dan keinginannya?"Raffa!"Raffa menoleh, dia mengernyitkan dahi saat Riri menghambur memeluk tubuhnya yang sedang duduk di ranjang sambil memangku laptop kerjanya."Maaf buat yang tadi siang, ya?"Raffa mengangguk singkat, kemudian mencium kening istrinya. "Maaf juga, karena kamu harus menerima karma dari perbuatanku di masa lalu. Maafin, aku, ya, Ri?"Riri menggeleng pelan. "Kamu nggak salah, seenggaknya sekarang kamu udah berubah. Kita bel

  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   Ex - 01

    "GIMANA hasilnya?" tanya Raffa yang menunggu di depan pintu sambil menatap istrinya dengan harapan besar.Riri menyodorkan sebuah tes pack kepada Raffa dengan muka cemberut. "Negatif, aku nggak hamil."Raffa mendesah kecewa. Mereka merasa sudah membuat anak seperti biasa, tapi kenyataannya, Tuhan belum menitipkan seorang bayi pun pada mereka."Ya udah, deh, sabar dulu aja."Riri mendengkus. Raffa tahu pasti, kalau istrinya sedang kesal. Riri ingin punya anak secepatnya, tapi mereka belum dikaruniai juga. Namun, mau bagaimana lagi?"Aku sabar, kok, kamu juga yang sabar karena siap puasa lagi seminggu."Dan Raffa ingin segera punya anak, supaya dia tidak terkena lampu merah ketika ingin memiliki istrinya. Walau sembilan bulan kemudian dia akan merengut lantaran perhatian Riri terbagi, tapi setidaknya, Riri senang karena sudah punya baby, dan Raffa juga tidak akan

  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   Epilog

    RAFFA tidak mendapat jawaban apa pun soal pembicaraan Riri dengan Diva. Dua perempuan itu sepakat untuk menutupi hasil pembicaraan mereka tempo hari darinya.Raffa tidak masalah. Apalagi Riri dan Diva tidak terlihat sedang bermusuhan, malah terkesan biasa saja. Hari ini Diva resmi pindah, karena Raffa telah mendapatkan sekretaris sekaligus asisten pribadinya yang baru.Namanya Allen, orangnya dingin, tidak banyak bicara, tapi lebih banyak bertindak. Benar-benar mirip dengan Ethan jika serius, sayangnya Allen lebih seperti robot tak punya perasaan daripada sepupunya yang terlampau baik itu.Raffa mendesah kasar seraya melonggarkan ikatan dasinya yang terasa mencekik leher. Punya asisten satu, bukannya membantunya rileks, malah membuatnya semakin stres.Apa karena Raffa belum dijatah oleh istrinya, ya?Raffa menghela napas kasar, matanya terpejam erat. Masa hukumannya tinggal seh

  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   SMP • 60

    MELIHAT Riri keliling apartemen pakai kaus polos atau piama panjangnya saja, Raffa bisa terangsang. Apalagi, Riri sampai buka baju dan memamerkan perabotannya yang masih tertutupi bra dan celana dalam itu?Astaga!"Tidur, Ri!" pinta Raffa mati-matian menahan hasratnya sendiri.Namun, Riri tidak mau tidur, dia terus menggelayuti tubuh Raffa dan berulang kali mengecup sudut bibir atau area leher Raffa yang membuat pria itu mengerang keras.Antara dia harus meladeni istrinya atau dia harus menahan hasratnya.Jika hari ini bukan hari hukumannya, Raffa akan dengan senang hati meladeni ciuman panas Riri di sekujur tubuhnya. Bahkan perempuan itu dengan berani melucuti pakaian yang Raffa gunakan. Ikat pinggangnya bahkan sudah dilepaskan dan celana bahannya mulai ditarik-tarik ke bawah."Riri!" teriaknya frustrasi.Kalau dia meniduri Riri malam ini, bagai

  • Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA)   SMP • 59

    UNTUK mengatasi rasa hausnya tentang masalah Raffa tempo hari, Riri menghubungi Nayla, berharap jika suami kakak tingkatnya itu bisa mendapatkan rekaman CCTV di ruangan Raffa saat itu.Namun, Ethan tidak memberinya jawaban. Dia tidak memberikan apa yang Riri inginkan dan hal itu ,membuat Riri kecewa. Padahal, dia sangat penasaran tentang apa yang terjadi sebenarnya.Kalau benar-benar Raffa berniat main belakang, Riri sudah siap-siap mengasah pisau dapurnya."Cemberut mulu."Raffa bergabung dengan Riri yang duduk di atas kasur mereka seraya memainkan laptop. Riri sepertinya sedang bekerja, tapi kenyataannya dia sedang mencari-cari cara agar dia bisa meretas CCTV di ruangan Raffa."Nih!" Raffa menyodorkan sebuah flashdisk yang membuat Riri mengernyitkan dahi."Apa ini?""Rekaman CCTV kantor. Ethan bilang kamu minta dilihatin, kan?"

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status