Share

Mati Kutu

Penulis: Sriayu23
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

POV Ela

"Tapi apa, La? pikirkan baik-baik. Kebahagian anak adalah hal yang utama. Jangan mengandalkan ego," ceramah Ibu mertua. Cukup nyelekit di hati.

Kenapa aku yang dia ceramahin? harusnya anaknya sendiri. Ayah yang sudah menyakiti istri dan anaknya. Aku ragu dia tulus. Pasti ada udang dibalik rengginang.

"Tapi, Zahwa tak akan mengizinkan, Bu. Perselingkuhan Ayahnya, yang dia saksikan di depan mata. Pasti membuat trauma tersendiri. Percuma toh, rumah tangga ini dilanjutkan. Belum tentu Mas Ilyas tulus. Yang ada, malah menambah luka batin buat aku dan Zahwa," cerocosku tak mau kalah.

"Soal Zahwa, kamu harus kasih dia pengertian. Ibu lihat, dia mulai lancang sama Ayahnya sendiri. Kamu harus mendidiknya dengan baik. Jangan gitu, Ndok."

Ya ampun, pantas saja calon mantan suamiku, punya sikap egois yang tinggi. Ternyata, ibunya juga demikian. Tak mau tahu siapa yang salah. Seenaknya melempar bola panas. Tanpa intropeksi diri.

"Hehehe, Maklum Bu. Ayahnya aja eror. Ela sebagai istri 'kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ida Haryadi
persis anakku...
goodnovel comment avatar
Tyafia Potter
I Love U Zahwa ... lanjutkan sayang, Aunty mendukungmu .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Kalah Telak

    "Zahwa, jangan durhaka. Dia tetap Ayahmu," bentak nenek Zahwa.Aku hanya bengong, menyaksikan adegan ini. Zahwa pasti sudah menahan diri berlaku kurang ajar. Dia anak yang baik. Selalu mencintai kedua orang tuanya di atas segalanya. Namun, perbuatan Ayah memang begitu menancap di relung hati. Meninggalkan jejak luka yang tiada tara kuantitas sakitnya."Awa udah coba menahan sakit ini, Yah. Mamah selalu minta, biar Awa memaafkan Ayah. Tapi gak bisa, Yah. Gak bisa."Perlahan aku dekap anakku. Menguatkan pundaknya, agar tetap tabah. Jangan sampai Zahwa melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri. Posisiku cukup sulit. Perbuatan Zahwa memang tak elok. Sebagai anak, seharusnya dia tetap bersikap sopan. Akan tetapi, Zahwa juga punya hati. Dia harus meluapkan emosinya. Kalau terus diipendam, takut berakibat fatal. Jadi, aku tak tega kalau harus melarangnya dengan amarah juga."Ma-maafkan, Ayah, Nak. Ayah sayang sama kamu.""Hahaha, Ayah bilang Sayang sama aku? tapi, Ayah malah menyakiti Ma

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Orang Misterius

    "Coba kita berhenti dulu, Mah. Tau aja ada mata-matanya nenek gayung.""Pak, kita minggir dulu."Mobil bapak mertua berhenti di pinggir jalan. Kami serempak memperhatikan laju mobil itu. Ternyata dia malah melewati mobil kami. Firasatku mengatakan ada yang aneh. Namun, mobil itu sudah menjauh. Mungkin hanya pikiran buruk saja."Gas, Pak. Cuman orang iseng, atau kebetulan aja.""Siap, Mbak.""Mamah gak usah bingung gitu. Paling kebetulan tadi sejalur. Jadi, kesannya kaya menguntit.""Iya kali, ya, Nak. Lupakan sajalah. Intinya kita bakal happy-happy di rumah eyang.""Oghe, Mah.""Kamu jangan sedih lagi, Wa. Tuh, matanya bengkak kaya panda. Nanti cantiknya luntur. Malu, dong pas ketemu temen di sekolah baru.""Hehehe, iya Mah. Awa bakal ceria terus buat Mamah. Tadi tuh, kesel. Ya, jadi gitu deh.""Mamah paham sayang. Kamu boleh nangis. Asal jangan berlarut-larut, yah.""Siap Macan. Nanti kita cari cogan, Mah. Biar menyegarkan mata.""Bocil, bisa aja." Aku acak-acak pucuk kepala Awa. Sen

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Pelukan Ayah

    "Eh, iya, beneran. Ada orang mencurigakan di depan. "Orang itu terus mengamati dari luar. Dia bersembunyi di dekat pepohonan. Rumah Emak memang tidak ada pagarnya. Sama seperti rumah warga desa yang lain. Sehingga, memudahkan orang masuk atau sekedar melihat rumah ini."Ya emang beneran, Mbak. Masa kita lagi akting gitu, biar viral. Itu orang aneh dari tadi ngikutin mulu. Mana serem pakaiannya, item-item gitu.""Terus kita harus apa dong, apa lapor polisi aja?" tanyaku panik. Jangan-jangan orang itu adalah suruhan Nadia atau Mas Ilyas. Mereka pasti masih dendam kepadaku. Belum bisa mendapatkan harta warisan. Zahwa juga begitu membenci Ayahnya. Mungkin mereka geram dan bersiap merencanakan hal ekstrim."Lah, gak usah polisi-polisian, lama dan ribet. Mending kita serbu tuh, orang. Sana Mbak ambil senjata.""Se-senjata a-apa?""Ya Allah, punya Kakak lemotnya ampun-ampunan. Ambil apa aja yang bisa bikin penculik itu kesakitan.""Ok, siap-siap."Aku berlari ke dapur mencari benda yang bi

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Belangsak Bersama Nadia

    POV Ilyas"Ayah sayang sama Awa, sampai kapanpun. Maafkan, Ayah.""Ayah ... Awa ...," ucap anakku menggantung. Isak tangis, seakan menyulitkannya untuk mengungkapkan isi hati. Deburan ombak penuh duka, seakan menghantam jiwa. Air mata tak henti menetes. Entah kenapa, setelah mendengar nasihat Emak, hatiku seakan sadar. Bahwa keluarga adalah harta paling berharga. Emak bilang, agar aku memperbaiki solat, dan selalu berdoa. Memohon pengampunan atas segala kesalahan yang aku lakukan. Ada banyak hati yang terluka. Terutama Zahwa.Dari situ, aku mulai solat dengan niat yang benar. Memasrahkan semuanya pada Gusti Allah. Memohon pertolongan dan kasih sayangnya. Setelahnya, Hatiku seskan-akan tercerahkan. Setiap memandang Zahwa, rasanya tak tega. Dulu, keluarga kecil kami sangat bahagia. Jalan-jalan bersama. Makan di luar penuh Senda gurau. Kehangatan itu, begitu aku rindukan. Drat!Drat!Di tengah suasana mengharu biru, ponsel di saku celanaku berdering keras. Menggangu momen kebersamaan

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   POV Nadia

    POV NadiaAwalnya aku dan Mas Ilyas hanya suka mengobrol bersama karena satu tempat kerja. Membahas masa lalu kami. Statusku sebagai janda, membuatku leluasa mendekatinya. Namun, Mas Ilyas kelihatannya hanya ingin main-main denganku. Sekedar jalan berdua menghilangkan jenuh. Kami hanya akrab sebagai sahabat dekat. Namun, setelah dia diangkat jabatan menjadi manager, jiwa miskinku meronta-ronta. Aku menghalalkan segala cara untuk meluluhkannya. Sesuai info yang di dapatkan dari sahabat dekat. Aku nekat mengunjungi seorang dukun terkenal. Untuk memikat Mas Ilyas dengan ajian-ajiannya. Perjalanan jauh ke pelosok Banten, aku susuri. Melewati jalan berkelok dan rimbun pepohonan. Tarif mahal, bahkan rela aku keluarkan. Bermodal uang gajiku dalam sebulan."Berikan serbuk Bakaran mantra ini, ke dalam minuman pria yang kamu cintai. Saya jamin, pria itu akan patuh dan tergila-gila padamu.""Apa benar, Ki Selo?""Silakan dibuktikan."Kadang aku merasa bodoh, karena masih percaya hal-hal mistis

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Ingin Rujuk

    POV Ilyas"Cepat katakan Nadia!" Rahang mengeras. Hati berkecamuk antara emosi dan prustasi. Mobil kesayanganku dijual. Ditambah lagi, bukti mengejutkan yang aku temukan. Nadia sudah gila. Kenapa dia bisa jadi bod*h seperti ini."Maaf, Mas. Aku terpaksa melet kamu. Biar kamu mau nikahin aku."Duar!Kepala pusing tujuh keliling. Aku sandarkan punggung di tembok. Menjambak rambut, sambil meracau tak karuan. Ternyata benar kata Ela, beberapa bulan lalu. Nadia telah meracuniku dengan hal gaib. Tak menyangka, Nadia senekat itu. "Mas, tolong maafkan aku. Toh, kamu juga mencintaiku. Gak salah dong, kalau aku lebih mempererat hubungan kita," bela Nadia. Plak!Emosi memuncak di sanubari. Aku bangun, dan sengaja menampar Nadia. Dia telah membuatku kecewa. Bahkan, dengan sadar menghancurkan keluarga kecilku. Hidupku jadi menderita seperti saat ini. Rasa bersalah pada Ela dan Zahwa, menancap dalam di hati. Pikiran benar-banar kacau. "Mas, mau kemana kamu, Mas?"Aku ambil barang-barang musyri

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Ela Kedatangan Cogan

    POV ElaPernikahanku dengan Mas Ilyas, sudah berakhir beberapa bulan yang lalu. Sekarang, statusku resmi menjanda dengan anak satu. Memang berat, menyandang status ini. Akan tetapi, tetap aku jalani sepenuh hati. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan Zahwa. Fokus menjaganya, sampai tanggung jawabku berpindah pada pria yang akan menjadi suaminya.Alhamdulilah, aku sudah bisa merintis usaha masker organik. Dari bahan rempah alami, khas daerahku. Bisnis masker kecantikan, aku tekuni baru tiga bulan ini. Memang, belum begitu menghasilkan. setidaknya, aku bisa mengembangkan ilmu yang didapatkan dari bangku kuliah.Laras membantuku dibagian marketing. Sesuai jurusan kuliahnya, yakni Sarjana ekonomi. Produk ini, hanya kami jual di pasar online. Belum merambah ke bisnis reseller."Kesian banget anak Mak marni. Anak bungsunya jadi perawan tua. Anak pertamanya jadi janda. Ya ampun," kicauan Eti, tetangga desa.Ketika aku dan Laras di pasar. Untuk membeli rempah-rempah pembuatan m

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Zahwa Mencurigakan

    "Ada apa, Mbak Ela?" tanya Mas Arya.Dia ikut bangkit, sambil celingak-celinguk mengikuti tingkahku. "Ti-tidak, Mas. Tadi kayanya ada kucing kawin.""Ah, masa, Mbak. Perasaan dari tadi gak ada suara kucing.""Hehehe, kayanya saya lagi halu, Mas. Maklum, kebanyakan membayangkan masa depan bersama cogan. Canda cogan, hihi.""Mbak Ela bisa saja," kekehnya. Bapak dosen ini, nampak bahagia bersamaku. Sedari tadi, bibirnya tak berhenti cengengesan. Heran, dia pikir aku topeng monyet? Untung ganteng, kaya opah Korea. Kalau, jelek, sudah aku tonyor dia."Ehem. Kalian kenapa berdiri di situ? lagi nunggu tukang cupang? sini duduk, Mas Arya," ucap Laras terlihat cemburu.Dia sengaja buang muka, saat aku melewatinya. Dasar adik, aneh. Kakak sendiri dicurigai. Siapa juga yang mau berebut cowok dengannya. Aku sudah cukup makan asam garam dunia percintaan. Rasanya masih trauma. Biar Bapak dosen ini, aku ikhlaskan untuk Laras saja. Semoga dia belum punya anak istri. Supaya bisa berjodoh dengan adik

Bab terbaru

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Tamat

    “Mah, ayok kita ke sana, Mah. Awa mau liat Mah," rengekku setelah Kak Fauzi menutup sambungan telepon."Iya, Wa. Kita pasti ke sana," jawab Mamah."Ya Allah, Nadia, hiks, hiks."Tangisan Ayah pecah. Bagaimana pun, Nadia pernah mengisi hatinya. Memberi suka duka. Pasti kabar ini cukup menekan batinnya."Sabar, Pak. Semua yang bernyawa pasti menemui kematian. Tugas kita yang masih hidup, hanya bisa mendoakan. Semoga segala Dosa Nayla dan Mbak Nadia bisa dimaafkan. Sehingga, dilapangkan kuburnya.""Aamiin," jawab aku dan Mamah.Wajah Mamah juga berubah murung. Aku bisa memahami perasaannya. Masa lalu tentang Nadia pasti berputar-putar memenuhi pikirannya. Ada rasa kecewa, tapi rasa kasihan jelas lebih besar. Mamah bukan tipe orang pendendam. Dia pasti ikut kehilangan Nadia. Begitu pula denganku. Perjalanan kehidupan yang aku lalui dengan hadirnya Nayla dan Kakaknya terus melintasi di kepala. Memang banyak kesan buruk yang membekas. Berusaha aku ikhlaskan, walaupun berat. Semampu diriku,

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Ending Kejahatan

    Pov Zahwa“Kak Fauzi ….”“Zahwa, bidadariku, bangunlah. Kakak ada di sini.”Tubuhku rasanya remuk. Sulit digerakan. Mata remang-remang. Aku seakan melihat keberadaan Kak Fauzi. Apa ini hanya halusinasi. Yang aku ingat, dia tidak bersamaku."Mamah ... Ayah ...."Perlahan aku bisa menatap sekitar dengan jelas. Mamah mengalirkan hujan di pipi. Dia memelukku erat. Bagaikan sudah bertahun-tahun baru bertemu. Begitu pula dengan Ayah. Mengelus kepala dengan mata berkaca-kaca. "Mah, Awa di mana?""Awa di rumah sakit, Nak. Sudah seminggu kamu gak sadarkan diri. Alhamdulilah, Awa bisa kuat melawan rasa sakit. Mamah sayang sama Awa. Cepat sehat Nak."Satu Minggu? selama itu aku tertidur lelap. Perlahan aku ingat-ingat kejadian terakhir sebelum tak sadarkan diri.Setelah mendapat pesan dari Nayla, aku segera datang ke lokasi. Sebelum itu, menelepon Fika untuk menyusul, dan membawa pasukan detektif Arya. Namun, ternyata aku dijebak. Tak ada orang di rumah reyot yang aku datangi. Aku terus mencari

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Pertarungan Sengit

    POV FauziMulut ini tak henti melafalkan doa. Memohon pertolongan-Nya. Ruangan pengap, dengan pencerahan minim, jadi saksi bisu. Untukku bertaruh nyawa. "Hey, calon suamiku," sapa Nayla dengan seringai mengerikan.Mulutku dibekap kain yang dililitkan sampai belakang. Tangan dan kaki diikat kencang. Hanya mata yang bisa merespon kejahatan Nayla. Hati tak hentinya beristigfar. Tak menyangka, jika ada perempuan tak berperasaan seperti Nayla.Aku menyesal tidak mendengarkan penuturan Zahwa. Pujaan hatiku, yang malah diabaikan. Padahal, dia bicara sesuai kenyataan. Aku yang terlalu bodoh. Tidak menaruh sedikitpun rasa curiga pada Nayla.Memang kita tidak boleh berprasangka buruk kepada sesama manusia. Namun, berwaspada juga penting. Membela diri sendiri merupakan hal yang diharuskan dalam agama. Dari sini aku belajar. Supaya, tetap berhati-hati menghadapi setiap manusia dengan isi hati yang sulit dipahami.Manusia bukan hanya diciptakan dari tanah. Namun, ada amarah bagai api yang tersimp

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Bertukar Nyawa

    "Zahwa!""Mah, Kak Fauzi, hiks, hiks."Aku menangis di lantai. Kepala diletakan di sofa. Tubuh tak ada tenaga. Mengingat nasib Kak Fauzi. Aku tau, Nayla memang mencintainya. Tak mungkin menyakitinya. Namun, kalau Kak Fauzi dijebak, lalu disuruh menikahi Nayla, bagaimana denganku?"Tenang, putri Ayah. Kita pasti bisa menyelamatkan Fauzi."Ayah merangkul tubuhku. Untuk duduk di sofa. Aku sandarkan beban ini padanya. Mamah ikut memelukku. Raut khawatir juga tergambar jelas di wajahnya."Arya, apa Nayla sama sekali tidak meninggalkan jejak?""Tidak ada Pak Ilyas. Kami kehilangan jejaknya. Ponselnya juga tidak bisa dilacak. Sulit menemukan keberadaannya. Tapi tenang, saya dan para polisi, sedang berkeliling daerah sini. Mencari keberadaan Fauzi.""Om Arya, tolong temukan Kak Fauzi, hiks, hiks.""Insyalloh, Wa. Om akan berusaha semaksimal mungkin."Air hujan di pipi, tak henti menetes. Perasaanku bagai daun berguguran di musim semi. Kering kerontang. Layu, dan tak ada energi keceriaan.Mama

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Serangan Balik

    POV ZahwaKak Fauzi jahat. Dia bilang cinta. Mau melamarku jadi istrinya. Dulu saja, ketika aku terjebak narkoba, dia yang paling percaya aku bisa keluar dari benda haram itu. Namun, kenapa sekarang tidak? Nayla dan Nayla lagi yang dibela. Padahal, bukan aku yang melukainya. Pasti nenek lampir itu gila. Dia yang melukai dirinya sendiri."Sabar ponakan Aunty. Kita belum kalah.""Tapi Aunty, hati Awa rasanya cenat cenut. Sakit banget.""Hahaha, Aunty paham. Tenanglah, kita dan Fika bukankah sudah mengatur strategi?""Iya, sih, tapi ....""Hust, ada yang sedang mengawasi."Aunty menarikku ke lorong lain dari rumah sakit. Bukan jalur pulang. Lalu, kami bersembunyi di ruang praktek dokter. Untung, ruangannya kosong. Dari balik kaca, aku bisa melihat ada dua preman yang sedang celingukan. Mereka pasti mencari kami."Hati-hati. Aunty yakin, Si Nayla punya rencana jahat untuk kita.""Rencana jahat apa, Aunty?""Ya, mana Aunty tahu.""Yah, gimana dong. Mau sampe kapan kita di sini." "Sabar, A

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   POV Nayla

    Kenalkan, namaku Nayla. Kakakku adalah Nadia. Seorang perempuan yang hidupnya di porak porandakan keluarga Ilyas dan Ela. Dua tahun lalu, ketika tahu kakakku masuk rumah sakit jiwa, napas rasanya tercekat. Raga tersesat. Dunia seperti kiamat.Akibat kejahatan keluarga Ilyas. Tanggung jawab keluarga pindah ke pundakku. Biasanya, keluargaku mengandalkan uang Kak Nadia. Ibu yang sakit-sakitan terpaksa tidak bisa berobat. Bapak hanya seorang pengangguran. Keluarga kami miskin dan menderita ketika Kak Nadia gila. Aku yang belum siap dengan permasalahan yang pelik ini, hanya bisa menangis setiap malam. Menahan perut yang kelaparan. Di tambah lagi menyaksikan kedua orangtuaku harus menahan penyakit, dan lapar diusia senja. Kondisi saat itu, merupakan keadaan paling buruk yang pernah aku rasakan.Aku pernah mengunjungi rumah Ilyas. Meminta bantuan pada mereka. Namun, aku malah diusir oleh ibunya Ilyas. Sedangkan kakak iparku itu, sama sekali tidak peduli. Dia kabur ke luar negeri. Tidak melih

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Bersaing

    "Ambil aja, Bang.""Oke, Neng. Makasih!"Aku tancap gas dengan kecepatan mirip halilintar. Segera menuju rumah sakit. Gantian Fika yang terus berteriak memintaku memperlambat kecepatan."Woy, Zahwa, berhenti!" "Arrgh!""Kenapa sih, Fik? urgent nih.""Lu mau nemuin si Fauzi sama Nayla 'kan? mending gua gak ikut dah. Dari pada si Nayla ngenalin gua. Bahaya buat penyelidikan kita nantinya.""Iya juga sih. Terus, kamu mau turun di mana?""Udah turun di sini aja. Nanti gua ngojek.""Gak papa, Fik? mau aku anterin dulu?""Gak usah. Nanti calon lu keburu di embat si Nayla. Sana cepetan gas. Kalau ada apa-apa, kabarin gua.""Oke siap. Makasih yah, Fik."Fika mengacungkan jempol. Aku kembali melanjutkan perjalanan. Beberapa menit kemudian, akhirnya sampai juga. Aku segera masuk ke rumah sakit. Ternyata Nayla sudah ditangani dokter. Kak Fauzi merangkulnya. Membantu dia berjalan. Kaki sebelah Kanan, diperban dari area lutut ke bawah sepanjang 30 cm. Nayla jalan terpincang-pincang.Pasti dia sen

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Kebusukan Nayla

    "Ih, santai dong, Ayah.""Maaf, Nak. Ayah kayanya salah denger, ya. Coba ulang-ulang kamu bilang apa tadi.""Ih, Ayah. Awa serius. Awa pengen NIKAH SAMA KAK FAUZI. Ayah gak salah denger."Suara benda jatuh terdengar jelas. Aku terus memanggil nama ayah tapi tidak ada jawaban. Namun, beberapa menit kemudian barulah ayah bersuara lagi. Dia mengatakan cukup terkejut dengan keinginanku. Lalu, aku jelaskan dampak positif menikah muda, dan kesiapan Kak Fauzi jadi imamku. Aku juga akan tetap kuliah meskipun sudah menikah. Menaklukan hati ayah ternyata tidak sesulit Mamah. Ayah akhirnya melunak. Dia mau menerima keinginanku. Namun, mau bertemu Fauzi terlebih dahulu untuk memastikan. Aku setujui permintaan ayah, dan menyuruhnya cepat pulang ke sini."Ayah harus bantu Awa bujuk Mamah, ya.""Hmmm, kalau soal itu Ayah gak jamin Mamah kamu bakal dengerin Ayah.""Ah, Ayah gimana, sih. Pokoknya Awa gak mau tahu, ayah harus bujuk Mamah. Pake cara apa saja, supaya Mamah setuju.""Aduh, cukup berat pe

  • Suamiku Lupa Privasi Story WhatsApp   Nayla Mendekati Fauzi

    Tanpa persetujuanku, Kak Fauzi mempersilakan Nayla duduk di jok belakang motornya. Apa sih, yang Kak Fauzi mau. Tadi dia merayuku untuk pergi bersama. Sekarang, kenapa dia mau meninggalkanku demi Nenek sihir?"Terus Awa gimana? dih, Kakak jahat banget.""Ya, Awa ikut juga.""Dih, ogah.""Emang Awa gak papa kalau Kakak berduan sama Mbak Nayla?" tanyanya seakan memberi kode."Ya, gak boleh. Kakak 'kan calon suami aku.""Ya udah ikut. Biar Nayla di tengah.""Lagian ngapain sih, nolongin dia. Orang jahat kaya dia malah ditolongin.""Gak boleh gitu, Zahwa Sayang. Menolong sesama manusia adalah kewajiban. Tanpa memandang sikap baik atau buruk orang itu pada kita."Mendengar kata-kata Kak Fauzi yang lembut. Dibumbui panggilan 'Sayang' membuatku tak bisa membantah. Baru kali ini, dia memanggilku dengan sebutan yang begitu romantis. Ternyata dia pandai sekali memperbaiki mood-ku."Hari ini kamu beruntung Nayla. Tapi, ingat, kapan-kapan jangan berharap menggoda calon suamiku," gerutuku setenga

DMCA.com Protection Status