Beranda / Romansa / Suamiku Gay?! / Bab 58 - Pulang

Share

Bab 58 - Pulang

Penulis: Caty Perii
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-19 22:26:09

"Kamu sudah lebih tenang?" tanya Revo pada Teresia yang terlihat tak lagi menangis namun wanita itu masih tersengguk akibat tangisnya tadi. Dan kini Teresia juga sudah memakan beberapa makanan ringan yang tadi sempat Revo beli untuknya.

"Hmm, sedikit" paraunya dengan suara serak, namun meski dia sudah puas menangis hatinya tetap saja masih terasa sangat sakit.

"Jadi kita mau pergi kemana lagi?" tanya Revo karena sedari tadi mereka hanya berkeliling naik mobil tanpa ada tujuan yang ingin disinggahi.

"Rumah Asuh Kasih Sayang! Bawa gue ke sana" ujar Teresia mendesahkan napasnya pelan.

"Kenapa kesana?" Revo berkerut dahinya tak mengerti mengapa harus ke panti asuhan.

"Gue mau pulang" lirihnya pelan

"Gue rindu Ibu" bisik Teresia menambahi dan satu air mata berhasil lolos dari pipinya.

Revo mulai mengerti keinginan Teresia, namun jika ia mengantar Teresia ke sana bukan tidak mungkin jika Teresia ingin menjauhinya juga.

"Kamu yakin?" tanya Revo, dia cukup tau masalalu dan dari mana Tere
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suamiku Gay?!   Bab 59 - Keadaan Arga

    "Apa putraku baik-baik saja Dokter?" tanya Ayah Romi dengan perasaan yang masih terasa sangat kacau. "Kita tunggu sampai Arga bangun ya untuk memeriksa seluruh kondisinya, namun dari hasil pemeriksaan dan luka luar yang sudah kami obati. Terjadi pembengkakan akibat benda tumpul yang dimasukan ke dalam anus Arga. Kami sudah memberikan salep dan obat untuk mengurangi rasa sakit dan bengkaknya, semoga saat sadar nanti Arga tidak dalam keadaan gelisah, agar kami bisa melanjutkan pemeriksaan" jelas Dokter Rian, dokter keluarga Anata tersebut menjelaskan panjang lebar pada Ayah Romi yang terisak kembali, bersandar di dinding rumah sakit. "Tenanglah, Arga pasti akan baik-baik saja" desah Dokter Rian yang sudah mendengar kejadian ini dari Ayah Romi. Pria itu ikut sedih atas kejadian yang menimpa Arga. "Arga!" desah Ayah Romi mendudukan dirinya di atas kursi tunggu rumah sakit, hatinya masih tidak terima dan merasa sangat sakit terhadap apa yang sudah Arga lalui. Dokter Rian yang sama ikut

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-20
  • Suamiku Gay?!   Bab 60 - Kesempatan Revo

    Revo sudah pergi sejak tiga puluh menit lalu, saat pria itu merasa tak enak melihat wajah Teresia yang sedari tadi hanya menunjukan wajah sedihnya. Bahkan Ibu Ros merasa ada yang janggal dengan Teresia, terbukti saat Revo pulang tanpa membawa serta Teresia. Wanita itu memilih tinggal tanpa membawa pakaian atau tas. "Kamu sedang ada masalah sama suami kamu?" tanya Ibu Ros tepat sasaran yang berhasil mengundang air mata Teresia turun dengan begitu lancarnya. Masih teramat sakit untuk mengingat apa yang sudah Arga lakukan padanya. Dia yang sudah menaruh hati pada Arga harus dihancurkan seperti itu. "Aku tidak mau kembali ke rumah itu ..." isak Teresia menundukan wajahnya dan membiarkan air matanya mengalir dengan deras tanpa mau dilihat oleh Ibu Ros yang menatap Teresia dengan pandangan iba. "Aku tidak mau bertemu pria itu Ibu" bisik lirihnya pada Ibu Ros yan mendesah pelan dan mengusap pundak Teresia lembut. Untuk yang kali ini ia tak akan menceramahi Teresia, Ibu Ros akan membiark

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-21
  • Suamiku Gay?!   Bab 61 - Memperkeruh Suasana

    "Arga makan ya?" Ayah Romi tak tau harus dengan cara apa lagi untuk membujuk Arga makan. Sejak kemarin saat sadar tubuh Arga seolah hanya raga namun jiwanya entah pergi kemana. Setiap Ayah Romi mengajaknya bicara tak pernah Arga tanggapi, pria itu hanya akan menatap kosong pada jendela kaca di samping ranjang atau menanyakan Teresia apakah wanita itu sudah mengunjunginya atau belum selebihnya pria itu akan diam dan melamun. Tak hanya itu, Arga pun jadi merasa was-was dan takut jika ada orang lain yang akan masuk ke dalam kamar rawatnya selain Dokter Rian yang Arga kenal dan Tenzo yang biasa datang mengunjunginya. Arga yang saat ini duduk di ranjang perawatannya tanpa sinar di matanya itu sungguh tak Ayah Romi kenal. Dia bukan Arganya. Dan hanya menangis yang bisa Ayah Romi lakukan jika melihat Arga yang seolah tak punya sinar kehidupan di matanya itu. "Ayah akan menjemput Teresia, ayah akan membawanya kemari untuk bertemu denganmu" bisik Ayah Romi yang syukurlah berhasil mengamb

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-21
  • Suamiku Gay?!   Bab 62 - Kedatangan Tamu

    "Astagfirullah Tere!" Teresia tersentak kaget saat Ibu Ros memukul punggung tangannya dan menyadarkan Teresia dari lamunannya. "Telurnya gosong" Teresia membuka bibirnya kaget dan dengan segera mematikan kompor dan membawa teflon yang digunakannya untuk menggoreng telur ke atas wastafel dan mencucinya dengan air. Asap yang tiba-tiba muncul membuat Teresia terbatuk dan matanya perih. "Apa yang kamu pikirkan Tere?! Kenapa tidak fokus?" Ibu Ros mengipasi asap hitam yang menguap dari teflon tersebut sembari menutup hidungnya. Teresia menangis sambil menggeleng "maaf Ibu" ujarnya dan mengusap kedua matanya yang berair.Ibu Ros mengerutkan alisnya melihat Teresia justru menangis sembari membasuh teflon di atas wastafel. "Kamu kenapa nangis" tanyanya yang dijawab Teresia dengan gelengan pelan."Asapnya masuk ke mata, pedih" hanya alasan, dan Ibu Ros tau itu. Nyatanya, Teresia masih terus terkurung dalam masa penyembuhan luka hatinya sudah sering Ibu Ros mendapati Teresia yang selalu men

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-21
  • Suamiku Gay?!   Bab 63 - Kenyataannya Adalah?!

    "Apa kabar Teresia?" mendengar suara Ayah Romi, Teresia baru sadar bahwa penampilan pria baya itu nampak kurang baik. "Ayah" sapa Teresia pelan dan kemudian mengambil duduk di depan Ayah Romi serta memperhatikan dengan seksama wajah Ayah Romi yang kali ini terlihat pucat dan lingkar hitam di kedua matanya menyatakan bahwa pria baya itu kesulitan tidur. "Sepertinya kondisimu juga sama tidak baiknya dengan Arga" mulai Ayah Romi menilai penampilan Teresia. Mendengar nama Arga disebutkan makin membuat hati Teresia nelangsa dibuatnya. Oh rindu yang benar-benar menyiksa hati serta batin. ."Ayah kenapa datang ke sini?" tanya Teresia yang tak terkejut melihat Ayah Romi mengetahui keberadaannya. "Apa kamu tidak mau menemui Arga Tere?" tannya Ayah Romi mengabaikan pertanyaan Teresia. Teresia mengepalkan kedua tangannya yang berada di atas paha. "Buat apa? Arga sendiri tidak menemui aku! Dia benar-benar menikmati perselingkuhannya dengan pacar prianya, dia bohong dan dia-""Di rumah sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-21
  • Suamiku Gay?!   Bab 64 - Rindu Terbayarkan

    Ibu Ros memilik Teresia dengan erat "kamu harus bisa berbaikan dengan Arga mengerti Teresia?" paksa Ibu Ros yang diberi tawa pelan oleh Teresia, wanita muda itu mengangguk kuat. Ya, memang itu tujuannya dia harus memperbaiki hubungannya dengan Arga. "Nanti Teresia datang lagi ya Bu" bisik Teresia tak kuasa membendung air matanya dan harus diusap oleh Ibu Ros yang melihat bulir air matanya terjatuh. "Iya, tapi harus dengan suami kamu" Teresia mengangguk kuat dan tertawa pelan. "Kami berangkat ya Bu" pamit Ayah Romi yang diangguki oleh Ibu Ros. "Hati-hati" pesannya pada Teresia dan Ayah Romi yang kemudian memberi salam padanya dan pada anak-anak panti yang mengantar mereka sampai depan gerbang panti. Sepanjang perjalanan tak ada percakapan di antara keduanya, Teresia tak mau mendengar apapaun tentang Arga sampai ia bisa meliat sendiri bagaimana keadaan pria itu. Sampai akhirnnya mobil yang Ayah Romi kendarai itu berhenti di parkiran rumah sakit, Teresia nampak sangat tidak sabar u

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-22
  • Suamiku Gay?!   Bab 65 - Satu Lagi Fakta Pahit

    Teresia menyelimuti tubuh Arga, saat pria itu akhirnya mengeluh mengantuk dan meminta Teresia berjanji untuk tetap bersamanya sampai Arga membuka mata nanti. Padahal tanpa Arga bilang, Teresia memang akan ada di ssisi Arga sampai pria itu bangun nanti.Tangannya dan tangan Arga masih saling tertaut dan itu membuat hati Teresia menghangat bahagia. "Arga sudah tidur?" Teresia menoleh dan melihat Ayah Romi yang kembali masuk ke dalam kamar dengan senyum yang terbit di bibirnya. "Iya, baru saja" ujar Teresia tak memutus pandangan dari wajah Arga yang terlelap namun masih terlihat pucat. Ayah Romi mendesah pelan dan tak memungkiri hatinya yang terasa begitu tenang dan bahagia karena melihat Teresia serta Arga kembali bersama dan menyelesaikan kesalahpahaman di antara keduanya. Kali ini fokus Ayah Romi akan mencari orang-orang yang sudah membuat Arga terbaring dirumah sakit.Dan urusan Arga akan Ayah Romi biarkan Teresia yang merawatnya. "Baru kali ini dia bisa tidur dengan lelap sep

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Suamiku Gay?!   Bab 66 - Terapi Hapus Ingatan?

    Arga tidak tau berapa lama dia tertidur. Namun tidurnya kali ini begitu nikmat dan tidak terganggu dengan mimpi buruknya. Dan saat ia membuka mata, Arga tau apa yang menyebabkan mimpi buruknya tak lagi datang. Teresia masih duduk di samping ranjangnya dengan tangan wanita itu yang masih menggenggam kuat tangan Arga. Melihat Teresia masih berada di sisinya dengan setia membuat Arga terharu dan melebarkan senyum cerianya. Satu tangannya yang diinfus ia gerakan untuk mengusap kepala Teresia yang direbahkan di atas ranjangnya.Wanita itu pun tertidur cukup pulas, bibir Arga menahan geli melihat Teresia, pemandangan yang sangat ia rindukan. Namun tak tega, takut Teresia sakit jika tertidur dengan posisi tidak nyaman itu, Arga memutuskan untuk membangunkan Teresia. "Hei" panggilnya pelan dengan gerak tangannya yang membangunkan Teresia. Teresia tersentak kaget dan lansung bangun dengan mendadak. Arga terkejut, namun tak urung kekehannya mengudara. Kebiasaan Teresia yang sangat Arga

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23

Bab terbaru

  • Suamiku Gay?!   Epilog

    "Kakak kue nya udah datang, ini mau diletakkan di mana?" Arshan mengangkat kue stroberi di tangannya pada Zanna yang tengah menempelkan balon-balon huruf di atas jendela dengan Arhan yang memegangi tangganya."Di atas meja aja Dek, setelah itu kamu lihat ke luar ya. Pastikan Mamah dan Papah belum pulang"Arshan mengangguk dan meletakkan kue tersebut ke atas meja.Ia sempat melihat hasil dekorasi sang Kakak yang menyulap ruang keluarga rumah mereka dengan hiasan yang menurutnya cukup cantik.Hari ini adalah hari ulangtahun pernikahan Teresia dan Arga yang ke dua puluh tahun.Saat ini keduanya tengah pergi ke rumah Kakek mereka dan kesempatan itu Zanna gunakan untuk mengajak kedua adiknya untuk menyulap ruang keluarga mereka untuk memberikan kejutan untuk orangtua mereka."Selesai!!" pekik Zanna merasa senang saat ia selesai menempelkan balon-balon huruf di atas gorden ruang keluarga."Bagus gak Dek?"Arhan ikut melihat dekorasi sang Kakak dan memberikan anggukan kuatnya."Bagus! Kakak

  • Suamiku Gay?!   Bab 89 - Kebahagiaan Tiada Akhir!

    Arga mengerjapkan kedua matanya, dan melihat sekelilingnya.Ia di rumah sakit dan hanya seorang diri.Bangkit dengan kasar, Arga turun dari atas ranjang, dengan linglung ia bergerak menuju ruang operasi.Tak tau berapa lama ia pingsan, namun yang Arga ingat ketika sadar adalah kenyataan pahit yang Dokter katakan tentang keselamatan istrinya. Bahkan Arga belum melihat kedua bayi kembarnya yang amat ia dan Teresia tunggu dengan tak sabar."Suster!! Di mana- di mana pasien wanita yang ada di ruang ini?!" Arga tercekat dengan air mata yang bersiap untuk keluar.Perawat wanita itu nampak terkejut sejenak dan melirik ke belakangnya."Ehm, para petugas baru saja mengirim pasien di kamar ini ke ruang jenazah"Lutut Arga lemas seketika. Dadanya terasa sesak, bahkan keluarganya sudah tak di sini lagi."Bapak baik-baik aja?" perawat tersebut nampak khawatir, ia merasa bersalah karena sudah memberitahu Arga.Arga mengangguk singkat, ia memilih bangkit dan pergi menuju ruang jenazah yang dimaksud

  • Suamiku Gay?!   Bab 88 - Ketakutan Terbesarnya

    Memasuki usia pernikahan yang ke tiga tahun, membuat hubungan Arga dan Teresia makin erat.Bahkan di saat Zanna yang sudah berusia dua tahun, Teresia kembali hamil dan berhasil hamil anak kembar. Mendengar bahwa ia akan memiliki dua anak sekaligus membuat Teresia dan Arga tak percaya dan bahagia tentunya.Di kehamilan keduanya ini cukup baik Teresia menjalaninya, meski ia sedikit kepayahan karena saat ini ia mengandung dua janin sekaligus.Arga juga menjadi lebih protektif padanya. Bahkan pria itu selalu izin bekerja dari rumah demi bisa menjadi suami yang siap dibutuhkan lapan saja.Dan tentu jadwal bermainnya dengan Zanna menjadi banyak, karena dengan perut besar, Teresia jadi mudah lelah untuk menemani Zanna yang senang sekali berlarian dan memintanya untuk dikejar.Terkadang hal yang menjadi favoritnya adalah saat melihat Zanna dan Arga bermain kejar-kejaran di halaman belakang rumah mereka.Mendengar tawa Zanna dan bagaimana gadis kecil itu berbicara dengan tidak jelasnya kian me

  • Suamiku Gay?!   Bab 87 - Merasa Terabaikan

    "Kyaa! Baju Mamah basah" Suara tawa balita berusia 7 bulan itu nampak memenuhi ruangan di dalam kamar mandi kamar Teresia dan Arga. Bayi itu kembali menepukan air yang dipakai berendamnya sehingga mencipratkan air mengenai Teresia yang tengah menemaninya mandi. "Yahh basah" balita itu kembali tertawa geli seolah apa yang dilakukannya nampak sangat menghibur dirinya. Arga mengamati dengan senyum geli di depan pintu kamar mandinya. Bayi mungil yang sudah tumbuh itu makin menempel pada Teresia, dan bahkan Teresia juga mulai melupakan Arga sepertinya karena sibuk untuk mengurus Zanna. Arga sempat menawarkan baby sitter agar Teresia tidak lelah untuk menjaga Zanna, namun Teresia menolak, wanita itu tak mau ia kalah populer dibandingkan baby sitter. Teresia mau terus ada di samping bayinya. "Yuk pakai baju, nanti Zanna kedinginan" Teresia mengangkat Zanna dan membawanya ke dalam kamar. Wanita itu sedikit terkejut melihat Arga sudah berada di depan pintu kamar mandi. "Kamu sudah pula

  • Suamiku Gay?!   Bab 86 - Zanna Kirania Anata

    "Kita duduk dulu ya?" Arga nampak khawatir melihat Teresia yang sudah banyak berkeringat namun masih terus menginginkan berjalan. Teresia menolak, dia meminta botol air yang selalu Arga bawa. "Perut aku sakit lagi, ahh bayi kamu aktif banget" bisik Teresia mendesis sakit saat kontraksinya kembali menyerangnya. Arga ikut berkeringat, dirinya sendiri sangat khawatir. "Kamu benar gak mau sesar aja? Aku khawatir banget" ujar Arga mengusap-usap perut Teresia dan ia bisa merasakan bagaimana bayinya yang senantiasa menendangnya. "Apa sakit?" tanya Arga saat mendengar desisan Teresia saat bayi di perutnya menendang ke bawah telapak tangannya. "Lumayan" "Sesar-""Arga stop! Aku udah pembukaan enam! Aku gak mau sesar!!" Teresia mendengus kesal jika setiap kekhawatiran Arga selalu mengusulkan dia untuk operasi sesar. "Aku mau kembali ke kamar! Kamu pegangin aku, ini sakit banget" ujarnya lirih dan mengusap-usap perutnya pelan. ***"Ahh ini sakit banget!!" Teresia benar-benar ingin sekal

  • Suamiku Gay?!   Bab 85 - Bertengkar Kembali

    "Aku gak mau yang ini! aku mau yang beruang pink itu di tengah" Teresia menunjuk dengan penuh kekesalan pada Arga yang sedari tadi tak mendapatkan apa yang dia inginkan. "Susah Teresia! Kamu aja coba yang ambil!" Arga menyerah dan memberikan mesin capit boneka itu untuk Teresia. Mungkin sudah ada dua jam mereka hanya bermain alat capit demi mendapatkan apa yang Teresia inginkan. Boneka yang Teresia inginkan itu berada di bawah tumpukan boneka lainnya, dan jelas itu mustahil untuk bisa ia dapatkan. "Kamu 'kan bilang mau melakukan apa aja buat aku! Masa ambil boneka yang aku mau aja gak bisa!" Teresia melipat kedua tangannya kesal dan menghentakkan kakinya ke atas tanah. "Aku beli aja ya, aku gak bisa jika harus mengambilnya dari mesin capit ini" Teresia menggeleng menolak "kamu gak mau berjuang buat aku?! Aku jadi ragu sama pernyataan cinta kamu itu! Kamu pasti gak bener cinta sama aku, kalo soal permainan capit ini aja kamu gak mau sedikit berjuang untuk aku!" Kepala Arga bena

  • Suamiku Gay?!   Bab 84 - Selamat Ulang Tahun

    Kehamilan Teresia sudah memasuki minggu ke-24. Banyak yang terjadi belakangan hari ini dari seringnya wanita itu terbangun di tengah malam untuk meminta Arga mencarikan makanan-makanan aneh yang Teresia inginkan hanya dari mimpinya. Pernah saat Arga besok paginya harus pergi meeting ke luar kota, namun Teresia membangunkannya memintanya mencarikan ia batangan coklat namun yang terbuat dari stroberi dan bukan coklat. Tengah malam dan Arga harus mencarinya kemana?Lalu saat kembali dan membawakan coklat dengan perisai stroberi, pria itu disalahkan dan hasil akhirnya adalah Teresia akan mengurung dirinya di kamar mandi untuk menangis. Meski saat keluar dari kamar mandi Teresia akan memakan coklat yang Arga berikan. Arga mau marah, dia sangat mengantuk namun dia bisa apa?Teresia sedang hamil anaknya dan tidak mungkin dia bisa marah pada Teresia. Meski setelah makan, Teresia akan kembali dalam mood yang baik dan meminta Arga untuk memeluknya sepanjang malam. Juga saat keesokan hari

  • Suamiku Gay?!   Bab 83 - Teman Lama

    "Aku tidak pernah melihatnya bisa tertawa lepas seperti itu" ujar Arga menatap dengan binar bahagia ke arah Teresia yang tertawa lepas dengan teman-teman wanitanya. "Kamu bisa mencari kontak teman-teman Teresia, dari mana kamu mendapatkannya?" tanya Ayahnya yang nampak penasaran bagaimana bisa Arga merencanakan pesta ini dengan sangat mendetail. "Di ponselnya aku melihat hanya ada dua orang temannya dan itu pun mereka jarang sekali mengirim pesan, namun karena aku rasa dia akan senang jika teman sekolahnya hadir di sini jadi aku meminta dua temannya itu menginfokan pada seluruh teman kelasnya untuk datang dan memeriahkan pernikahanku ini" Ayah Romi tertawa dan mengacak rambut Arga dengan perasaan senangnya. "Kamu benar-benar berbakat membuat Teresia bahagia" Arga tersenyum hangat dan pandangannya tak lepas pada Teresia yang masih asik berkumpul dengan teman-teman wanitanya. Pandangan Arga perlahan menyipit tajam saat ada seseorang pria yang mendekati istrinya dan berjabat tangan

  • Suamiku Gay?!   Bab 82 - Pesta yang Dinanti!!

    Teresia mengerjapkan kedua matanya, dia mendengar banyak orang berisik di dalam kamar, hingga membuatnya membuka kedua matanya. "Akhirnya pengantin wanitanya bangun" Kedua mata Teresia terbuka lebar dan menatap kaget pada beberapa wanita yang ada di dalam kamarnya. "Ka-kalian siapa?" Teresia melirik ke sampingnya di mana tempatnya Arga tidur, namun pria itu sudah tidak ada di sampingnya. "Yuk kita bersihkan tubuhnya, lalu berikan riasan yang sangat memukau seperti yang suaminya pesan" ujar salah satu wanita di antar keempat wanita yang berada di kamarnya namun ucapannya itu diiyakan oleh semuanya membuat Teresia mengerjap makin tak mengerti. "Yuk Mbak!" Teresia menolak saat tangannya ingin ditarik pelan menuju kamar mandi. "Kalian itu siapa?! Kenapa ada di sini?" Teresia waspada, dan merasa takut akan kehadiran para wanita asing di matanya ini. "Kami pegawai salon Mbak, dan mereka penata rias yang akan merias wajah anda" Teresia menggeleng pelan masih belum mampu mencerna ata

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status