Share

bab 26

Author: sibojax
last update Last Updated: 2024-11-06 00:18:32

. . .

Hari Minggu pun tiba, Reza sudah bersiap untuk berangkat menuju rumah Wisnu untuk melatih cucu sang Bos. Dia begitu bersemangat karena selain untuk melatih dirinya sendiri, dia juga akan mendapatkan bayaran yang cukup besar. Dua hal yang sangat menyenangkan. Tak sabar rasanya jika dia sudah memiliki gaji yang berkali lipat dari saat menjadi satpam komplek.

Dia ingin mengajak Nia dan ibunya jalan-jalan, membeli baju, makan di restoran dan segudang rencana Reza untuk membahagiakan kedua wanita yang amat disayanginya.

Reza menaiki motornya untuk menuju rumah sang Bos. Sesampainya disana, motor yang dikendarai Reza berhenti di depan gerbang sebuah rumah yang sangat mewah. Pagarnya sangat tinggi dengan halaman yang sangat luas.

Reza turun lalu menekan tombol bel yang ada di pilar.

"Mau ke siapa?" terdengar suara dari balik pintu gerbang.

"Saya mau bertemu Pak Wisnu," jawab Reza.

"Oh, apakah Mas sudah ada janji sama Tuan Besar?” tanya di seberang sana lagi.

“Iya, saya mau ngajar silat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 27

    Walaupun Rini masih merasa hatinya sangat sakit sampai sekarang, atas ucapan penghinaan dan perlakuan yang dia terima dari ibu mertuanya. Tapi saat mendengar ibu mertuanya telah meninggal, tetap saja Rini merasa sedih."Iya Rin, ibu sudah meninggal. Ibu juga berpesan padaku untuk mencari kamu. Dia menyesali semua perbutannya, dan meminta maaf atas semua kesalahan yang ibu lakukan pada kamu." Ucap wisnu menyampajkan pesan ibunya sebelum meninggal.Rini pu mengangguk. "Iya Mas, aku maafin ibu" ucapnya dengan tulus."Terima kasih Rin, semoga ibu tenang setelah kamu memafkannya." Sahut Wisnu lirih."Iya Mas." Ujar Rini "Mas, Kamu jangan terus berlutut seperti itu, malu dilihat tetangg Mas." Lanjutnya sambil menengok kanan kiri."Tapi Rin, kamu maafin aku kan?" Tanya Wisnu kembali untuk memastikan."Iya Mas aku maafin kamu, lagi pula semua ini bukun seutuhnya kesalahan kamu. Aku juga salah, waktu itu aku yang langsung pergi tanpa memberi tahu Mas kejadian sebenarnya yang aku alami." Papar

    Last Updated : 2024-11-07
  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 28

    Wisnu mengangguk. Dia tak merasa heran jika menantunya itu mampu membeli mobil. Sebab yang dia ketahui bahwa istrinya Reza adalah anak orang kaya."Rin, Kamu maukan ikut kerumah Mas? Kita tinggal bersama lagi?" Tanya Wisnu tiba-tiba mengalihkan pembicaraan."Iya Mas." Jawab Rini sambil mengangguk "Tapi, gimana dengan Reza dan istrinya? Apa mereka juga ikut? "Reza dan istrinya, untuk sementara mereka tetap tinggal disini." Jawab Wisnu dengan yakin. "Kamu juga jangan cerita dulu sama menantu kita, tentang Reza". Lanjutnya mengingatkan Rini.Rini pun mengangguk setuju dengan rencana Wisnu."Yah udah kalau begitu, Mas mau pamit pulang dulu Rin, takut keburu menantu kita pulang dan melihat Mas ada disini." Pamit Wisnun yang langsung berdiri dan menghapiri sang wanita. "Kamu siap-siap aja, besok siang Mas jemput kamu disini." Lanjutnya, dan kemudian kembali memeluk sang wanita.Rini pun menyambut pelukan dari sang lelaki yang sudah lama tidak dia rasakan. "Iya Mas, hati-hati." Ujar Rini ya

    Last Updated : 2024-11-07
  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 29

    Siang hari pada saat jam makan siang. Wisnu keluar dari ruangannya, dia aka pergi untuk menjemput Rini."Reza, kamu bisa menyetir?" Tanya Wisnu pada Reza yang sedang berjaga, saat dia telah tiba di lobi kantor."Bisa Pak." Jawab Reza tegas"Bagus, kamu antar saya sekarang." Perintah Wisnu pada Reza"Siap Pak." jawab Reza lagi. "Kemana Pak" lanjutnya dengan bertanya sopan."Nanti saya beritahu dijalan" jawab Wisnu sambil memberikan kunci mobilnya kepada Reza. Rezapun menyambutnya dan langaung keparkiran untuk membawa mobil bos nya.Sesaat kemudian mobil yang dikendarai Reza pun keluar dari area gedung dan lansung meluncur ke jalan raya. Saat diperjalan Reza mulai menanyakan arah tujuan mereka."Kita akan pergi kemana Pak?" Tanya Reza dengan sopan."Kita ke rumah sakit. Tapi sebelum ke rumah sakit kita kekontrakan kamu dulu." Jawab Wisnu yang membuat Reza terkejut dengan tujuan bos nya."Ke kontrakan saya?" Tanya Reza memastikan."Iya." Jawab Wisnu "Apa kamu keberatan membawaku berkunj

    Last Updated : 2024-11-07
  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 30

    Rini menangis bahagia saat menyaksiakan semua itu. Yang tak pernah sama sekali dia bayanag. Lalu dia pun menghampiri kedua. "Za, maafkan ibu juga yang tak pernah mau mengatakan kepadamu tentang ayah kandungmu." ucapnya setelah mendekati keduanya."Iya bu" jawab Reza lalu memeluk sang ibu. Kemudian mereka pun kembali duduk dan berbincang dengan hangat.Setelah cukup lama mereka mengobrol bercerita tentang masalalu dan bercanda. Mereka pun memutuskan pergi kerumah sakit untuk melaukan tes DNA."Yah, kenapa juga kita harus kerumah sakit untuk melakukan tes DNA? Padahal sudah jelas aku adalah anak kandung ayah dan Ayahpun mengakuinya." Tanya Reza yang penasaran kepada Wisnu saat mereka sedang diperjalan menuju rumah sakit."Reza, tes DNA hanya untuk penguat bukti untuk menghidari hal-hal yang tak di inginkan dari orang-orang yang tak bertanggung jawab dan iri pada keluarga kita." jawab Wisnu menjelaskan tujuannya. "Sebab, kamu akan mewarisi semua harta yang ayah miliki. Terutana perusahaa

    Last Updated : 2024-11-10
  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 31

    Reza mengkerutkan keningnya sambil menengok ke arah pelayan itu dengan penuh tanda tanya."Ada apa ya Mbak?" Reza bertanya penasaran pada pelayan itu."Maaf Mas, sata kurang tahu. Saya cuma disuruh memanggil Mas aja." Jawab pelayan itu."Ok Mbak. Saya nanti keruangan Tuan Besar" Ujar Reza"Ya Mas. Saya pamit kedalam lagi." Pamit pelayan itu sambil membungkuk hormat pada Reza."Oh iya Mbak. Terima kasih." Sahut Reza. Lalu dia menatap ke arah Dion.Dion yang ditatap oleh Reza pun hanya mengedikkan bahunya. "Om tahu ruangan kerja opa?" Tany Dion pada guru bela dirinya.Reza yang ditanya oleh Dion hanya menggelengkan kepala pertanda dia tidak tahu. Sebab dia memang belum pernah memasuki rumah Wisnu."Nanti Aku antar Om keruangan kerja opa." Ujar Dion saat melihat gelengan kepala dari Reza."Ok." Sahut Reza sambil tersenyum. Kemudian mereka pun kembali menikmati jus jeruk yang terasa sangat segar sambil bercanda untuk menghilangkan rasa lelah disisi lapangan tempat mereka berlatih bela dir

    Last Updated : 2024-11-10
  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 32

    Didalam ruangan. Setelah kepergian Baskara, kini hanya Wisnu bersama istri dan anaknya yang masih ada didalam."Apa ini Yah?" Tanya Reza saat disodorkan sebuah tas kecil oleh Wisnu kehadapanya."Disini ada tabungan beserta kartu kreditnya, yang telah Ayah siapkan untuk kamu." Jawab Wisnu membeei tahu isi dalam tas kecil itu. "Semoga semu ini bisa berguna dan bermanfaat buat kamu. ini bermanfaat buat kamu." Lanjutnya."Terima kasih Yah atas semunya. Ini lebih dari cukup buat Reza." Ucap Reza dengan haru, saat mengetahui semuanya telah disiapkan untuknya oleh sang Ayah."Ayah hanya berharap semua yang telah ayah siapkan dan ayah kasih kekamu, semua itu bisa menebus semua kesalah ayah dimasa lalu, yang tak pernah ada untuk mendampingi dan menjaga kamu di masa kecil." Papar WianuReza pun dibuat semakin terharu, hingga dia tak sadar meneteskan air matanya. Saat mendengar pemaparan Ayah nya barusan. Lalu dia pun bangkit dan berjalan menghampiri sang ayah."Terima kasih banyak Yah!" Ucap Re

    Last Updated : 2024-11-11
  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 33

    Saat sampai di teras samping rumah, Reza pun melihat Dion yang masih berlatih di lapangan."Dion." Tegur Reza pada muridnya. "Latihannya sudah selesai. Kita lanjut lagi minggu depan." Lanjutnya.Dion pun menghentikan gerakannya saat mendengar teguran dari gurunya. "Baik Om." Jawabnya sambil mengangguk hormat."Ya udah Om pamit pulang dulu. Sampai bertemu minggu depan." Ujar Reza pada muridnya."Ok om." Sahut Dion sambil melambaikan tangannya pada sang guru.Reza pun membalas dengan melambaikan tangannya pada sang murid. Lalu dia pun pergi....Setelah tiba di rumah kontrakannya, Reza langsung mandi. Karena merasa badannya terasa sangat lengket, sebab tadi setelah selesai melatih dia tak sempat mandi, cuma berganti pakaian saja. Selesai mandi dia masuk kamar dan melihat istrinya yang sedang duduk di depan laptopnya."Nia, kita jalan ke luar," ajak Reza yang memberanikan diri mengajak istrinya yang masih berkutat dengan pekerjaan."Aku lagi sibuk. Masih banyak kerjaan," jawab Nia data

    Last Updated : 2024-11-11
  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 34

    "Baik lah. Lakukan apapun yang kamu mau. Jika itu bisa membuatmu bahagia," ucap Reza pada akhirna mengizinkan Nia untuk pindah ke luar kota. “Tapi…” Reza menghentikan perkataanya, karena dia melihat seseorang yang tak asing baginya, sedang berjalan menghampiri meja yang ditempati mereka berdua. "Lho, Nia? Kamu sama Reza di sini?" tanyanya seseorang itu dengan heran. Sampai Alisnya bertaut. "Eh, itu... tadi... mmhh-" Nia terlihat salah tingkah karena dia kaget dengan pertanyaan Riki seseorang yang baru datang dengan tibatiba di tempat itu dan dia juga bingung untuk mencari alasan. "Kami nggak sengaja bertemu di luar. Bu Nia ngajak saya makan di sini," potong Reza untuk menyelamatkan sang istri. "Ooh, begitu, toh. Kamu baik banget, Nia." Riki menoleh pada sang wanita. "I-iya. Lagian Reza juga suka baik, kan, sama aku. Dia selalu bawain makanan pesanan aku kalau order online," sahut Nia yang melirik sekilas pada Reza. "Terima kasih atas traktirannya, Bu. Semoga rejeki Ibu sema

    Last Updated : 2024-11-13

Latest chapter

  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 49

    Nia masuk ke rumah itu dan melihat-lihat keadaan di dalamnya.Ternyata benar, barang-barang Reza masih lengkap. Bahkan baju-baju milik lelaki itu masih utuh di lemari. Foto saat mereka menikah pun masih ada di atas meja yang dulu sering dipakai Nia untuk bekerja.Nia mengambil jaket yang tergantung di balik pintu. Jaket kanvas warna army yang sering dipakai Reza saat bekerja.Dia memeluk dan menghirup bau keringat yang masih menempel di sana. Wangi tubuh itu seakan membawanya kembali pada saat mereka masih bersama. Kerinduan itu hadir tanpa bisa dicegah."Kamu di mana, Reza? Kenapa membuatku khawatir tanpa kabar?” gumamnya dengan mata terpejam menikmati bau jaket itu.Nia kemudian membawa jaket itu ke atas kasur yang terasa berdebu.Tentu saja, sudah sebulan sejak kepergian Reza dari rumah, sepreinya tak pernah dibersihkan apalagi diganti."Reza, apa kamu tau maksudku selama ini? Aku ingin kamu berjuang lebih keras agar tak ada siapapun yang berani merendahkanmu. Aku tidak mau jika ka

  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 48

    "Rezaaaaaa!" Nia menjerit seperti orang gila."Reza!" Nia menyebut nama itu saat terbangun dari tidurnya.Napasnya tersengal karena mimpi itu seakan nyata. Wajahnya dipenuhi keringat seperti telah berlari maraton sepuluh kilo meter.Tiba-tiba dia merasa khawatir dengan suaminya itu. Padahal baru beberapa hari dia tinggalkan.Dia meraih ponsel yang tersimpan di atas nakas di rumah dinas yang disediakan perusahaan. Melihat waktu di atas layar, sudah pukul setengah tiga dini hari. Nia mencari kontak Reza dan memilihnya.Tercantum jika lelaki itu terlihat memakai aplikasi whatsapp tiga hari yang lalu. Dia lalu menekan simbol telepon. Dia tak peduli meski sekarang sudah lewat tengah malam, tetapi dia ingin tahu kabar Reza.Namun, panggilan itu rupanya tak tersambung. Hanya tanda memanggil tanpa terlihat jika ponsel di seberang sana berdering."Apa Reza mematikan ponselnya?" gumam Nia. Dia lalu mencoba mengirimkan pesan. satu.[Reza, kamu lagi apa?]Terkirim, tetapi hanya centang Nia menden

  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 47

    Wisnu dan Rini pun tertunduk lesu medengar jawaban sang domter."Dok, apakah kami sudah boleh melihat langsung kondisi putra kami?" kali ini Rini yang bertanya pada dokter. Dia sudah tidak bisa menahan lagi untuk bisa melihat langsung kondisi sang putra."Bolah. Tapi Bapak dan ibu harus bergantian menemuinya." Jawab Dokter.Mereka pun menggangguk. Lalu Wisnu memberi kesempatan pada istrinya untuk masuk lebih dulu ke ruangan ICU di mana Reza dirawat. Sedangkan dia memanggil bawahannya untuk berjaga didepan ruangan itu. Agar tidak sembarang orang yang bisa masuk ke sana. Semua harus atas persetujuannya, demi keselataman sang putra.Lelaki itu takut, jika Doni mengetahui siapa Reza sebenarnya, maka Doni akan melakukan sesuatu yang curang untuk melenyapkan pemuda itu. Hak waris. Itu yang Wisnu khawatirkan. Meskipun dia sudah merencanakan untuk membaginya dengan Adil. Tujuh puluh persen asetnya akan jatuh ke tangan Reza, dua puluh persen ke tangan Dion dan sisanya untuk Doni. Namun, dia ta

  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 46

    "Tapi Pak...""Panggil ambulan sekarang juga cepat, atau kalian akan menanggung akibatnya!" teriak baskara lagi."Sebenarnya ada pa Pak? Kenapa Pak Baskara membantunya?" Tanya Doni yang merasa heran."Diam kamu. Pak Wisnu pasti akan marah besar melihat kondisi Reza seperti ini.""Kenapa? Emang dia siapa? Dia kan cuma sampah yang tak berguna." tanya Doni yang semakin terheran dan tak mengerti dengan ucapan Baskara."Nanti juga kamu akan mengetahuinya. Sekarang kamu bertanggung jawab dan siap-siap menanggung akibatnya. Karna papi kamu pasti akan murka." Papar Baskara yang membuat Doni semakin terheran dan penasaran.Doni pun hanaya diam mematung. Dia masih tak mengerti dengan apa yang disampaikan Baskara."Reza, kamu bisa dengar saya?” tanya Baskara sambil menggoyangkan tubuh Reza saat dia telah masuk keruangan tahanan. Tak ada jawaban. Reza pingsan setelah penganiayaan yang tak beradab oleh Doni dan satu oknum polisi."Reza, bertahan. Tolong bertahanlah," pinta Baskara dengan khawatir

  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 45

    . . .Sementara itu, Reza yang sudah berada di rumah kontrakannya. Dia duduk melamun di pinggiran kasur. Pikirannya melayang pada sang istri yang begitu bersemangat dalam mengejar harta dunia. Teringat dengan kata-katanya yang mengatakan hanya ingin memperbaiki kehidupan mereka."Jika kau bisa diinjak dan dihina, tapi aku tidak bisa!" kalimat itu begitu terngiang-ngiang di kepalanya. Kini, dia semakin merasakan jika yang diucapkan istrinya itu benar. Menjadi orang miskin hanya jadi bahan cacian dan hinaan. Dia sama sekali tak punya kuasa untuk membantah atau sekadar membela diri.Tapi, sekarang dia berjanji dalam hati. Bahwa ini adalah hinaan yang terakhir dalam hidupnya. Karena setelah semua rencananya selesai, dia akan menunjukan kepada semua orang siapa dirinya. Pikirnya.Reza merebahkan diri ke kasur, membayangkan wajah Nia yang kadang terlihat manis saat tersenyum. Namun, lebih sering terlihat judes dan ketus karena marah dan kecewa.Reza mengerti jika wanita yang dicintainya itu

  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 44

    "Hiiyaa!" Tiba-tiba Dion mempraktekan jurus yang sudah diajarkan Reza padanya.Dug!"Wow." Reza tertawa dengan tubuh terhuyung. "Sudah hebat sekarang, ya?"Dion pun ikut tertawa. Dia kemudian menyerang Reza lagi dengan jurus yang sudah dipelajarinya. Kali ini Reza bisa dengan mudah menghindar karena sudah waspada. Lalu, dia mulai memasang kuda-kuda dan bersiap menerima serangan."Hiyaaa!" Dion kembali menyerang dengan kekuatan penuh. Reza menerima serangan itu dan menunjukan bagaimana cara untuk melumpuhkan lawannya.Sukses. Dion bisa dilumpuhkan dengan beberapa gerakan tanpa menyakitinya."Om Reza memang keren!" Dion mengacungkan jempolnya. Dia kemudian kembali menyerang Reza dengan jurus-jurus yang lain."Hyaaa!" Dion menyarangkan tendangan dengan kekuatan penuh. Kali ini Reza memiringkan tubuhnya untuk menghindar, hingga tendangan Dion hanya mengenai angin.Namun, bukan hanya itu. Kaki anak itu mengenai kursi besi yang biasa dipakai untuk bersantai di pinggir lapangan.Reza tersent

  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 43

    Nia terkaget mendengar pemaparan dari ayahnya barusan. Sampai dia berdiri dari tempat duduk dan menatap heran kepada sang Ayah."Nggak Ayah. Aku nggak akan bercerai dari Reza sapai kapanpun, kecuali Reza sendiri yang menceraikan aku." Jawab Nia tegas kepada sang Ayah."Tapi Nia....""Nggak!" Potong Nia. " Walaupun Reza hanya seorang satpam, tapi dia baik, setia dan selalu menjaga aku. Dan aku sudah mulai mencintainya." Lanjutnya."Cinta dan baik aja nggak cukup Nia!" Ujar Dewangga lagi sambil dia berdiri."Maaf Ayah. Kedatangan aku kesini hanya untuk berpamitan kepada ayah, bukan untuk meminta pendapat tentang rumah tangga aku. Jadi sekarang aku pamit Ayah. Permisi." Ujar Nia yang merasa kecewa kepada Dewangga. Lalu dia pun pergi dari rumah sang ayah untuk kembali kekontrakannya."Nia!" Terika Dewangga, yang tak dihirauan oleh Nia. Dia pun hendak mengejar putrinya itu. Tapi Desi menahannya."Sudahlah Pa, jangan kamu paksa putrimu untuk bercerai dari suaminya. Dia terlihat sangat menci

  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 42

    Seperti permintaan Anita sebelumnya, dia pulang ke rumah Dewangga. Desi tampak semringah saat tahu jika sang putri memilih pulang ke rumahnya. Dia menyangka jika Anita kembali ke sana, maka Ardi pun akan ikut kembali ke rumah itu.Akan sangat menyenangkan bisa serumah lagi dengan sang menantu idaman, yang selalu membuat dirinya selalu terpuaskan.Namun, Desi merasa heran karena saat malam tiba, lelaki itu tak pulang ke rumah mereka. Ardi lebih memilih untuk pulang ke rumahnya."Kamu kenapa nggak nyuruh dia pulang ke sini, sih?” Desi tampak geram. Anita hanya tersenyum sinis."Kenapa memangnya? Mama kangen bercinta sama dia?" sindir Anita dengan senyum mencibir."Sstt, jaga ucapanmu. Ada Papamu di rumah. Jangan sampai dia mendengarnya." Mata Desi melotot marah."Yang harusnya dijaga tuh, kelakuan Mama. Udah tua masih aja kelakuan kaya ABG. Insyaf, Ma. Inget kalau Mama tuh, udah bau tanah.” Anita mulai berani melawan."Lancang kamu!” Desi meraih dagu sang putri dan menekannya dengan ker

  • Suamiku Bukan Satpam Biasa   bab 41

    Wajah Reza tampak bingung, antara ingin tertawa dan bingung dengan sikap Nia yang seperti ini. "Apa buktinya?" akhirnya kalimat itu yang keluar dari mulut lelaki itu."Aku melihat kalian pergi berdua, lalu berpelukan di tempat parkir restoran," ungkap Nia keceplosan.Reza lantas terbahak mendengarnya. “Hanya karena itu kau menuduhku selingkuh?" tanya Reza yang mulai merasa senang karena sepertinya Nia cemburu."Kau cemburu?” Reza semakin mendekat dan memojokan Nia yang kini berdiri membelakangi meja makan."A-apa maksudmu? Aku nggak mungkin cemburu. Jangan pikir yang aneh-aneh, deh.” Nia tampak gugup, karena kini jarak Reza dan dia hanya tinggal sejengkal saja. Tatapan Reza menghujam ke maniknya yang indah."Benarkah?" Reza mengangkat sebelah alisnya."Bagaimana kalau aku bilang jika aku cemburu melihatmu dengan lelaki lain? Apa kamu akan peduli dengan perasaanku?" tanya Reza.Nia kembali membuang muka. "Jika yang kamu maksud adalah Pak Riki, dia bukan siapa-siapa. Dia hanya atasan ba

DMCA.com Protection Status