Share

Penghuni Neraka

Author: Mirielle
last update Last Updated: 2024-11-12 23:10:48

Detektif Don tergopoh-gopoh. Berdesakan dengan para pengunjung rumah sakit, dia memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit. Dia mendapat laporan tentang keracunan minyak esensial dari berita dan berusaha secepatnya untuk mencaritahu sebanyak mungkin kejadian itu.

Tapi rumah sakit tampaknya masih sangat sibuk. Para reporter dan pemburu berita lainnya berkumpul di lobi, sebagian bahkan membuat tenda di halaman depan walau sudah ada himbauan untuk tidak melakukannya. Sepertinya, mereka juga bertekad mendapat informasi sama seperti dirinya.

Masih ada beberapa anggota keluarga yang menunggu istri masing-masing bangun dari koma nya. Ketika detektif Don mengunjungi ruangan khusus yang diperuntukkan untuk korban, dia dicegat oleh dua orang petugas keamanan. Dengan gaya khasnya yang angkuh, detektif Don menunjukkan kartu pengenalnya, lalu kedua petugas mengizinkannya masuk.

Dan entah ini sial atau tidak, dia malah bertemu Tristan di sana, mungkin sedang melakukan mediasi karena dia didampingi ol
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Pesan Misterius

    Isabelle terbangun ketika hari sudah sore, terlihat dari jam dinding yang menunjukkan angka lima sore. Dia menggeliat, tubuhnya sudah sedikit membaik walau suhunya masih lumayan tinggi. Dengan malas Isabelle menyingkap selimut yang menutupi kakinya.Kepalanya masih berdenyut sakit. Bahkan saat dia mencoba berdiri, dia nyaris jatuh karena pusing. Isabelle memutuskan duduk kembali di tepi tempat tidur ketika ponselnya berdering. Sebuah pesan masuk ke ponselnya dan Isabelle membelalak.[Jika kamu ingin tahu siapa sosok di balik beredarnya minyak esensial secara bebas, datanglah ke alamat yang akan ku kirim.]Isabelle mengecek alamat yang dikirim dari nomor tak dikenal itu. Dia mengernyit. Itu adalah salah satu villa milik Billy, karena Isabelle pernah ke sana sekali saat Billy dan Julia meresmikan villa itu. Apakah ini ulah Billy?[Tidak boleh ada yang mengetahuimu datang ke sana.]Pesan berikutnya muncul. Isabelle menimbang-nimbang. Dalam kondisi seperti ini, dia tidak boleh keluar semb

    Last Updated : 2024-11-13
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Dimana Kamu?

    “Sial.” Tristan berdecak saat mengambil ponselnya yang tercebur ke dalam lubang toilet ketika dia hendak menggunakannya.Dengan jijik pria itu mengangkat ponselnya dan meletakkannya di lantai. Dia mengibaskan tangan dan segera mencuci tangannya di wastafel. Menggunakan tumpukan tissue, Tristan mengambil kembali ponselnya.Walau jijik, dia tetap memegangnya dan mengumpat saat ponselnya tak bisa menyala. Tristan bersandar di tepi wastafel. Kenapa hari ini dia sial sekali? Dia bertemu detektif Don yang mengucapkan hal-hal ambigu, juga harus seharian berurusan dengan keluarga korban.Bahkan sekarang, saat jam sudah menunjukkan jam tujuh malam, dia masih di rumah sakit. Seharusnya Tristan bisa pulang, tapi tadi, saat dia akan masuk ke lift, mendadak seorang korban meninggal dan keluarganya histeris.Sebagai perwakilan Revive Orion satu-satunya yang masih berada di rumah sakit, tak mungkin Tristan tidak mendampingi mereka. Akhirnya pria itu di sana, menyelesaikan beberapa urusan adminitrasi

    Last Updated : 2024-11-13
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Bermain-main

    Tristan berjalan dengan perasaan marah menuju kediaman Billy dan Julia. Seharusnya ini ada hubungannya dengan Billy, Tristan sangat yakin. Sejak pertengkaran mereka tadi, perasaannya menjadi tidak karuan.Billy makin hari makin agresif. Tristan takut dia memang melakukan sesuatu pada Isabelle.Kedatangan Tristan disambut oleh pelayan rumah. Begitu memberitahu pemilik rumah kalau Tristan datang, Julia buru-buru turun. Dia sudah menggunakan piyama tidur dengan rambut yang acak-acakan.“Tristan, ada apa malam-malam ke sini?”“Dimana Billy?”“Billy?” Julia mengangkat alis. “Sepertinya masih di kantor. Dia belum kembali. Ada apa?”“Isabelle menghilang!” tegas Tristan.“Apa katamu?” Julia membelalak.“Aku tidak mau tahu Jule. Jika hal ini ada hubungannya dengan Billy, aku akan membuat perhitungan dengannya,” ancam Tristan dengan wajah memerah.“A-aku akan mencoba menyusul ke kantornya.” Julia buru-buru kembali naik. “Kamu cari Isabelle lebih dulu. Aku akan mengabarimu nanti.”Tristan pergi

    Last Updated : 2024-11-14
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Orang Yang Dihindari

    Tristan berjalan tergesa-gesa menuju sebuah kantor kepolisian sesaat setelah dia sampai. Pagi-pagi sekali dia mendapat panggilan yang memberitahunya kalau Isabelle sudah ditemukan dan sekarang menunggunya di sana.Isabelle tidak memiliki tenaga dan kekuatan lagi untuk memacu mobilnya. Itu sebabnya dia memutuskan berhenti saat melihat kantor kepolisian dan memutuskan untuk menenangkan diri di sana.“Di mana Isabelle?” Tristan tiba dengan ekspresi ketakutan yang nyata.“Ada di dalam, Tuan. Nona Isabelle sedang menenangkan diri,” jawab si petugas, lalu membawa Tristan masuk.Begitu bertemu muka dengan Isabelle, pria itu berlari dan mendekapnya. Isabelle menangis di pelukannya, tidak menyangka kalau dia masih bisa melihat wajah Tristan setelah mimpi buruk yang dialaminya.“Kamu baik-baik saja? Kemana kamu pergi sebenarnya?” Tristan mengusap wajah Isabelle yang membeku.“Nona Isabelle menerima sebuah pesan yang memintanya untuk datang ke sebuah villa.” Petugas kepolisian di sana menyahut.

    Last Updated : 2024-11-14
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Dilema

    “Kamu dari mana?” Julia mencegat Billy saat sang suami akhirnya muncul setelah semalaman tidak kembali ke rumah.Billy menaikkan alis, menatap Julia lekat-lekat. Dengan kasar dia menepis tangan Julia dan malah mendorongnya ke dinding. Dengan tangan kekarnya Billy mencekik Julia dan berkata, “Kamu menginterogasiku tepat saat aku pulang? Punya keberanian dari mana kamu, hah?”Nada tinggi dalam suara Julia tidak membuat wanita itu gentar. Dia menelan ludah, menatap balik mata Billy. “Isabelle hilang, semalam penuh. Dimana kamu saat adikku itu menghilang?”Billy menyeringai, mendekat hingga nafas Julia terasa di wajahnya. “Mana ku tahu? Memangnya aku ayahnya?”“Billy!!” pekik Julia.“Diam!!!!” Billy balik berteriak, kali ini berhasil membuat Julia kembali ketakutan. “Jangan pernah membentakku, mengerti?” teriak Billy lagi. “Isabelle hilang atau mati, aku tidak akan peduli.”Julia menangis sesenggukan ketika Billy melepaskan tangannya. Dia memegang lehernya yang memerah, duduk bersandar di

    Last Updated : 2024-11-15
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Pria Tepat Untukmu

    Perubahan sikap Isabelle yang cenderung diam dan terlihat mengabaikan dirinya membuat Tristan bertanya-tanya. Sebenarnya, apa yang dialami Isabelle malam itu? Kenapa dia bersikap sangat dingin? Hari pertama dan kedua pasca dia kembali, Tristan masih memakluminya. Mungkin dia terpengaruh oleh kejadian itu, mungkin dia sedikit shock. Tapi hari berikutnya, Tristan tak tahan lagi.Begitu Isabelle turun, dia sama sekali tidak menyentuh sarapan yang dibuat oleh Tristan. Dia lebih memilih berjalan ke pintu depan, memakai sepatu dan hendak pergi. Tristan bergegas, meraih tangan Isabelle dan menyeretnya kembali ke rumah.Pria itu berkacak pinggang di hadapan Isabelle, raut wajah penuh frustasi terlihat di sana. Dia menatap Isabelle lekat-lekat, namun gadis itu bahkan tidak perlu repot-repot untuk menengadahkan wajah padanya.“Katakan, apa yang kamu lakukan sekarang!” Tristan berusaha tetap tenang walau amarahnya siap untuk meledak.“Kamu menyeretku ke sini dan kamu bertanya apa yang ku lakukan

    Last Updated : 2024-11-15
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Piknik

    Tristan membiarkan perasaan Isabelle kembali dingin. Selama beberapa hari ini, dia tidak mendapatkan keluhan apa pun dari David, artinya Isabelle sama sekali tidak membicarakan hal ini dengan pria itu.Dia menunggu hingga akhir pekan. Isabelle mungkin berusia awal dua puluhan, tapi sisi remajanya yang manja masih kerap terlihat. Jadi Tristan memilih untuk meladeni Isabelle dengan cara yang kekanak-kanakan walau dia sendiri merasa itu memuakkan.Dia mengambil ponselnya. Seraya bersandar di sisi mobil, dia mengirim pesan pada Isabelle.[Ini akhir pekan.]Dia menunggu, namun tak ada balasan.[Belle, kamu suka piknik?]Tak lama, ponselnya bergetar.[Biasa saja!]Tristan tersenyum, dia kembali mengetik.[Bagaimana kalau kamu turun dulu? Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu.][Maaf, aku lelah.][Oh, aku pikir kamu akan tertarik.]Tristan menyimpan ponselnya kembali. Dia menatap ke pintu utama sambil menghitung mundur dalam hati. Lima... empat... tiga... dua... satu. Seperti dugaannya, Isabe

    Last Updated : 2024-11-16
  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Rencana Bulan Madu

    “Bagaimana kasus minyak esensial itu?” Isabelle menatap David dan Tristan ketika mereka bertiga ada dalam ruang rapat.Tristan memberikan beberapa kembar kertas ke depan Isabelle dan berkata, “Kita sudah memenuhi tanggung jawab kita. Semua korban sudah mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan peraturan perusahaan.”“Tak ada yang menuntut?”Tristan menggeleng. “Sudah ku bilang mereka tidak akan bisa melakukannya.”Isabelle membaca sekilas laporan keuangan untuk kasus itu. Gadis itu menarik nafas, masih merasa bersalah walau perusahaannya sudah terbukti tidak salah. Tidak ada acara ulang tahun perusahaan, orang-orang yang memberikan paket suplemen bukan staff perusahaan, dan pennyroyal tidak dipasarkan secara bebas.Semuanya jelas dan tegas. Revive Orion tidak mengalami pukulan apa pun, saham kembali bergerak di angka yang stabil. Jelas ini sebuah pencapaian yang bagus. Tapi Isabelle masih merasa hampa. Dia masih teringat dengan wajah Ben, dengan kelebat kemarahan dalam kedua bola mata

    Last Updated : 2024-11-17

Latest chapter

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Takdir

    Ben menggosok matanya saat melihat nominal biaya pengobatan yang harus dikeluarkannya untuk Sora. Sora membutuhkan setidaknya dua jenis operasi untuk mneyelamatkan nyawanya dan Ben memang berniat untuk bertanggung jawab.Dia hanya tidak menyangka kalau ternyata biayanya akan sebanyak ini.Pria itu menyerahkan kartu kreditnya. Entah bagaimana caranya untuk membayar tagihan kartunya bulan depan, namun dia akan berusaha. Saat ini, menyelamatkan nyawa Sora jauh lebih penting. Dia masih bisa mencari pekerjaan lain di luar sana sementara Sora mungkin hanya memiliki kesempatan hidup kali ini saja.Dia menghela nafasnya dalam-dalam. Kepalanya berdenyut sakit. Dia berkendaraan untuk mencari sedikit celah untuk kasus minyak esensial yang merenggut nyawa istri dan anak dalam rahim istrinya. Dia tidak bisa mengandalkan orang-orang itu lagi walau mereka berjanji akan menegakkan keadilan untuknya.Nyatanya, setelah Revive Orion dinyatakan tidak bersalah, kasus itu langsung tenggelam. Tak ada stasiu

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Karena Kamu!

    Judy membereskan barang-barang terakhirnya saat dia mendengar sebuah bunyi mencurigakan di luar apartemen. Dia seperti mendengar derap langkah dengan tempo tak biasa, seperti orang-orang yang tengah mengerubuti bangunan itu.Setelah Tristan memberitahunya soal kemungkinan persembunyiannya diketahui, Judy segera meminta orang-orangnya untuk memindahkan sejumlah komputer dan juga beberapa kardus berkas terlebih dahulu. Dan setelah barang-barang utama itu dipastikan selamat oleh Judy, baru dia menyusul.Namun siapa yang menyangka kalau ternyata langkahnya akan terlambat beberapa menit. Orang-orang ini sudah mengepung apartemen tempatnya dan Tristan melakukan pertemuan, Judy bisa melihat bayangan mereka dari celah bagian bawah pintu.Wanita itu mengambil pistolnya, menyematkannya ke belakang tubuh. Judy membuka jendela, menyelempangkan ranselnya dan segera turun melalui tingkap yang sedikit menjorok. Dia menempel tubuhnya ke dinding, menggeser kakinya selangkah demi selangkah hingga dia t

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Tabrakan

    “Gagal!” kata Tristan lewat ponselnya.Dia mengurut keningnya pelan. Dia menghembuskan asap rokok ke udara saat dia berada dalam ruangan khusus untuk perokok. Jepang memang kota yang unik dan tegas. Jika di Amerika dia bisa merokok kapan saja dan dimana saja, di negara ini berbeda.Isabelle menunggu di luar. Gadis itu terlihat sedih karena kematian Tetsuka. Saat mengetahui kalau yang dibawa polisi adalah mayat Tetsuka, Isabelle menangis tak karu-karuan. Apalagi ketika istri Tetsuka meraung sambil meneriakkan nama puteri mereka, tangisan Isabelle makin tak terkendali.Bulan madu ini membawa bencana, pasti begitu pikir Isabelle.Tristan menunggu sampai akhirnya Judy bicara, lebih tepatnya meneriakinya. “Apa yang kamu lakukan selama di sana? Bukankah kamu bilang tujuanmu untuk mencaritahu rahasia Tony? Atau, kamu malah terlalu fokus menghabiskan waktumu dengan Isabelle?”“Judy, apakah kamu tahu bukan itu masalahnya?”“Lalu apa?” teriak Judy lagi.“Seseorang mengikuti kita, mengerti!” Tri

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Aksi Bunuh Diri

    Mereka menghabiskan waktu mengunjungi beberapa tempat di Jepang. Seumur hidup, ini adalah perjalanan yang paling mengesankan bagi Isabelle. Bagaimana tidak, dia hanya membawa pakaian yang melekat dalam badannya, dan ketika mereka tiba, ternyata di dalam kamar hotel sudah tersedia setidaknya empat pasang gaun Yves Saint Laurent di atas tempat tidur.Ternyata, Tristan benar-benar sangat mempersiapkan bulan madu mereka. Hal itu membuat Isabelle merasa sangat dicintai oleh pria itu. Dia tidak akan melupakan hal ini seumur hidupnya.Keduanya berjalan menyusuri Shibuya, berpapasan dengan banyak pengunjung lainnya seperti mereka. Shibuya adalah kota yang hidup selama dua puluh empat jam. Banyak toko-toko branded di sini, salah satunya adalah toko Revive Orion yang dikunjungi oleh keduanya dengan sengaja.“Halo, Tuan Tristan. Senang melihat Anda kembali,” sapa sang manager, Shiba Tetsuka.Pria berusia lima puluhan itu membungkukkan tubuh pada Tristan dan Isabelle, dan keduanya melakukan hal y

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Pergi Ke Jepang

    “Aku ingin tahu apa yang paling kamu sukai.”Isabelle nyaris tertawa mendengar pertanyaan Tristan. Dia sedang santai di rumah sambil memandang matahari sore yang hendak turun sementara suaminya itu sedang melakukan kunjungan ke salah satu cabang perusahaan bersama David.“Kamu!” sahut Isabelle santai.“Aku tak perlu bertanya soal itu.” Tristan menyahut dengan percaya diri. “Aku tahu kamu sangat menyukaiku.”“Lalu apa?” Isabelle balik bertanya.“Brand fashion kesukaanmu, atau makanan. Apa pun. Pernikahan kita hampir dua bulan tapi aku ingat kalau aku belum pernah bertanya soal ini.”Isabelle menahan diri untuk berteriak karena terlalu senang. Gadis itu berdehem pelan, menyandarkan tubuhnya di sisi balkon rumah sambil tersenyum. Dia sangat mencintai Tristan. Demi apa pun, Isabelle sangat bergantung pada pria itu sekarang.“Well, aku tidak punya brand tertentu dalam hal fashion,” sahutnya. “Aku membeli merk apa pun kalau aku menyukai produknya. Jadi, aku tidak memiliki preferensi tertent

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Meretas Informasi

    “Kamu ingin aku melakukan apa?” tanya Summer Vinch, gadis berusia 25 tahun, seorang hacker kenamaan yang identitasnya tersembunyi.Namun detektif Don menemukan dia ketika gadis itu membutuhkan bantuan lima tahun yang lalu. Dan sejak itu, keduanya dekat seperti seorang ayah dan puterinya. Summer meludahkan sisa permen karetnya, lalu menatap detektif Don lagi.“Kamu yakin?” Gadis itu mengangkat alis.“Aku tahu ini ilegal. Tapi, aku harus melakukannya.”Summer menimbang-nimbang. Baginya, ini pekerjaan yang mudah. Ketika jemarinya menari diantara huruf dan angka di keyboard komputernya, dia tidak akan kesulitan menemukan dunia lain di dalam layar itu. Semua yang tersembunyi dalam dunia nyata akan tersingkap. Semuanya, bahkan rahasia yang terburuk sekalipun.“Well, baiklah.” Summer memutar kursi menghadap ke layar komputer. “Apa yang ingin kamu ketahui?”“Semuanya. Tentang Billy Spark, Tristan Theodore, David Castel dan juga Julia Hawthorne. Aku ingin kamu menemukan semua sisi kehidupan te

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Siapa Yang Berkhianat?

    Isabelle menyandarkan tubuhnya di pundak Tristan setelah seharian penuh disibukkan oleh Mellany. Dia menatap Tristan yang sibuk memeriksa sesuatu di laptop lalu dia menegakkan tubuh lagi. “Apa yang kamu lakukan?”“David memintaku untuk memeriksa beberapa cabang yang bermasalah dan aku meminta data dari mereka,” sahut Tristan tanpa menoleh. “Aku sedang melihat masalah apa yang mereka hadapi sebenarnya.”“Kamu sudah bisa menyimpulkannya?”Tristan terlihat menghela nafas, lalu menatap Isabelle. “Ada banyak eselon tinggi yang melakukan perintah tak manusiawi. Mereka banyak memeras Revive Orion dan juga staff yang bekerja di bawah mereka.”“Separah itu?”“Tenang saja.” Tristan menutup laptop dan menepuk pundak telapak tangan Isabelle. “Mereka tidak akan bisa menjatuhkan Revive Orion.”“Aku harap begitu,” gumam Isabelle lagi. “Omong-omong, sepupuku baru kembali dari Prancis. Dia bilang, dia ingin bertemu denganmu.”“Maksudmu Mellany?”Isabelle cukup terkejut karena ternyata Tristan mengenal

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Ingin Mengenalnya

    Taksi berhenti di wilayah Midtown West dan Ben langsung turun usai membayar ongkos taksi. Mellany menurunkan kopernya dengan susah payah dan menyusul Ben yang sudah berjalan cepat meninggalkannya.“Hei, tunggu aku!” teriak Mellany.Ben menoleh. Dia mengernyit melihat kelakuan Mellany yang membuatnya muak dan tidak tertarik sama sekali. “Apa yang sebenarnya kamu butuhkan?” tanya Ben dingin.“Sudah ku bilang aku tidak punya uang, jadi aku...”Mellany terjekut saat Ben melempar beberapa lembar dollar ke arahnya. Gadis itu membiarkan uang berserakan di jalan dengan wajah yang ditekuk. “Aku hanya ingin berkenalan denganmu. Kenapa tidak boleh?” katanya pelan.“Nona. Aku baru kehilangan anak dan istriku, jadi aku tidak memiliki tenaga untuk meladeni permainanmu. Jika kamu tidak punya uang, aku sudah memberikannya. Silahkan tinggalkan aku.”Mellany mematung. Dia sudah menikah dan ternyata baru saja kehilangan anak dan istrinya? Itu sebabnya dia terlihat sangat menderita? Mellany menatap Ben l

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Pertemuan Pertama

    Mellany Blaire berjalan sambil bersungut-sungut. Digeretnya koper besarnya keluar dari restoran cepat saji karena staff di sana memarahinya. Bagaimana tidak, semua kartunya ditolak dan dia sama sekali tidak memiliki uang cash.Gadis itu menggerutu, menaungi wajahnya dari sengatan panas matahari. Sang ayah memintanya kembali pulang ke New York karena ingin menikahkan Mellany dengan salah satu pria, anak sahabatnya. Padahal, Mellany sudah merasa sangat nyaman berada di Prancis selama lima tahun terakhir.Tapi ancaman ayahnya membuat nyalinya ciut. Dan terbukti, begitu dia mendarat, hal pahit ini terjadi. Dia tidak memiliki akses apa pun bahkan hanya untuk sekedar makan burger seharga beberapa puluh dollar saja.“Dad, aku membencimu,” teriak Mellany saat ayahnya, Teddy Blaire menghubunginya.Terdengar tawa renyah ayahnya di seberang sana, lalu pria itu berkata, “Keluarga Blaire hanya memiliki kamu sebagai puteri satu-satunya. Aku sudah tua, Mel. Semua sepupumu sudah menikah dan hanya tin

DMCA.com Protection Status