Share

Bab 51 Lisa Bertemu Giora

Penulis: Manila Z
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-27 13:42:26

Aku sudah melaporkan semua kejahatan beserta bukti tentang suaminya Hani yang membakar rumahku. Sejujurnya aku sama sekali tidak menyangka dengan hal ini.

Bahkan aku tidak habis pikir kalau semuanya akan jadi seperti ini. Aku juga awalnya tidak menyangka sama sekali.

"Sudah selesai?" ujar Serin menghampiri aku.

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. "Iya, aku senang karena semuanya sudah selesai. Tidak ada yang dikhawatirkan lagi untuk sekarang."

"Syukurlah kalau begitu."

"Sekarang kita temui suami kamu," ajak Serin.

Aku tersenyum ketika mendengar hal tersebut. Terlebih semuanya sudah berjalan dengan baik. Leon tidak tahu harus berbuat apalagi setelah ini. Dia memang melakukan semuanya dengan baik.

Sampai tak lama kemudian, dia teringat akan sesuatu sekarang. "Tunggu dulu."

"Kenapa?" tanya Serin sambil melirik kearah diriku.

"Semua laporan tentang suaminya Hani tengah di proses. Tapi bagaimana aku memberitahu Mas Giora."

"Kamu takut memberitahu Mas Giora kalau rumah kamu t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 52 Mencari Kebenaran Serin

    Setelah pertemuan yang menegangkan dengan Mas Giora, aku dan Serin memutuskan untuk kembali ke apartemen. Dalam perjalanan, suasana terasa canggung, banyak pikiran mengganggu benak kami. Sesampainya di apartemen, Serin membuka pintu. “Ayo masuk,” ujarnya, tetapi ada nada cemas dalam suaranya. Aku melangkah masuk, merasakan hawa dingin yang aneh. Begitu pintu tertutup, kami segera menyadari sesuatu yang tidak beres. Lampu di ruang tamu menyala terang, padahal kami yakin sudah mematikannya sebelum pergi. Kami saling pandang, bingung. “Apakah kamu menghidupkannya?” tanyaku, suara bergetar. Serin menggelengkan kepala, wajahnya pucat. “Tidak. Kita pasti sudah mematikannya.” Kami melangkah perlahan ke ruang tamu, perasaan tegang menjalari setiap langkah. Bayangan-bayangan di dinding tampak bergerak, dan suara berisik dari dalam apartemen seolah memanggil kami. “Apa yang terjadi?” Serin berbisik, suaranya hampir tak terdengar. Di antara keraguan dan rasa takut, kami tahu kami harus me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 53 Lisa Dijebak Menikah

    Aku berjalan menyusuri jalan setapak menuju rumah ibu, pikiran melayang ke kenangan-kenangan masa lalu. Angin berhembus lembut, namun suasana hatiku terasa berat. Tiba-tiba, dari kejauhan, aku melihat sosok yang membuatku terhenti sejenak. Martin, teman lama yang selalu bisa mengusik ketenanganku."Lisa, kamu masih ingat yah dengan ibuku?" tanyanya, nada suaranya mengandung kepalsuan yang kutangkap dengan cepat."Bukan urusan kamu, Martin!" balasku, berusaha menahan nada sinis yang tak bisa kuhindari. Keberadaannya selalu mengingatkanku pada masa-masa sulit, saat hubungan keluargaku masih rumit. Dia terus mendekat, ekspresi wajahnya menunjukkan rasa ingin tahu yang berlebihan.Martin tertawa terbahak-bahak, suaranya menggema di sepanjang jalan sepi itu. Tawa itu bukan hanya konyol, tetapi penuh penghinaan. "Hahaha, kamu masih saja sombong. Suamimu sudah masuk penjara sekarang. Jadi aku bisa bebas mendekati," katanya, dengan senyum yang semakin memperlihatkan niat jahatnya.Ketika dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 54 Menggalakkan Pernikahan Lisa

    Hari berikutnya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa di dalam sebuah kamar. Berusaha untuk kabur pun tidak bisa. Aku hanya berharap Serin akan segara menemukan aku. Sampai tiba-tiba pintu terbuka dan muncul dua orang wanita yang datang bersama dengan ibu. "Ibu."Aku terbangun dalam keadaan bingung, melihat pintu yang terbuka lebar. Kecemasan dan harapan bercampur aduk dalam diriku. Tanpa berpikir panjang, aku berusaha untuk melarikan diri. Namun, saat aku melangkah, tanganku tiba-tiba ditarik dengan kasar oleh ibuku."Jangan berusaha untuk kabur, di luar akan banyak orang," katanya dengan nada tegas.Pernyataan itu membuatku tertegun. "Apa maksudnya?" tanyaku, rasa ingin tahuku semakin membara. Aku menatapnya, mencari jawaban di wajahnya yang tampak cemas.Namun, ibuku hanya terdiam, matanya menghindar dari pandanganku. Dia tidak memberi penjelasan, dan semakin lama aku semakin bingung. Apa yang sebenarnya terjadi di luar? Kenapa ia begitu takut? Perasaan terjebak menghimpitku, membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 55 Terungkap Identitas Mas Giora

    Aku tersenyum puas melihat Mas Giora berjalan mendekat. Rasanya seperti beban berat yang telah lama aku pikul akhirnya terlepas. Dia datang tepat pada waktunya, menyelamatkanku dari pernikahan yang tak pernah aku inginkan. Setidaknya kini aku bisa merasa sedikit lega. "Mas Giora..." aku menyebut namanya dengan suara yang bergetar, penuh harapan. Namun, sebelum Mas Giora bisa menjawab, suara keras Martin menyela. "Lisa dan keluarganya masih memiliki hutang padaku! Aku tidak akan membebaskan dia begitu saja!" Tangannya mencekal erat pergelangan tanganku, membuatku sedikit terkejut dan merasa terjebak kembali dalam jaringnya. Dengan wajah tenang dan penuh keyakinan, Mas Giora berdiri di hadapanku. Tanpa ragu, dia menatap Martin dan berkata, "Aku akan membayarnya." Nada suaranya tegas, tanpa ada keraguan sedikit pun. Pernyataan itu bukan hanya tentang uang atau kewajiban. Ada sesuatu yang lebih, sebuah janji untuk membebaskan aku dari belenggu yang tak terlihat, dan aku bisa merasakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 56 Rumah Baru

    Mobil yang kami tumpangi tiba-tiba berhenti di depan sebuah gerbang besar yang terbuat dari besi tempa. Di balik gerbang itu, terbentang perumahan yang begitu sangat mewah, setiap rumah tampak seperti istana dengan halaman yang luas, tertata rapi, dan pepohonan tinggi yang menambah kesan anggun. Suasana begitu tenang, seolah-olah waktu berhenti di sini. Aku terkejut, tak bisa menahan mata yang melirik ke segala arah."Ini rumah siapa?" tanyaku, suaraku terdengar sedikit tergetar saat melihat sebuah rumah megah di ujung jalan, berdiri tegak dengan desain modern yang dipadu dengan elemen klasik. Sekilas, rumah itu memancarkan kekayaan dan kemewahan yang luar biasa.Aku menoleh ke arah Mas Giora yang duduk di sampingku, sedikit bingung. Tidak mungkin ini rumah Mas Giora, kan? Aku selalu mengenalnya sebagai sosok yang sederhana, tidak pernah berbicara tentang rumah seperti ini. Hati aku berdebar-debar, perasaan ingin tahu menggebu.Mas Giora tersenyum tipis, tidak banyak bicara. Dia kemud

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 57 Kejujuran Mas Giora

    Aku menatap Mas Giora sekilas, bingung dan tercengang dengan pernyataan yang baru saja keluar dari mulutnya. Tidak pernah aku bayangkan bahwa dia akan berpikir sejauh ini. Bahkan, aku sendiri masih merasa seperti ada yang salah dan sulit untuk memahaminya."Tomas, coba kamu jelaskan!" kataku, suaraku sedikit meninggi, tak bisa menyembunyikan kekesalan yang mulai mengalir dalam darahku.Namun, sebelum Tomas bisa merespon, Mas Giora mendekat dan menarik tanganku dengan lembut. Aku terdiam sejenak, merasa hangatnya pelukan yang tiba-tiba menyelimuti tubuhku."Maafkan aku, Lisa. Sebenernya semuanya ini adalah permintaanku. Aku tidak mau kalau sampai Tomas ketahuan kaki tanganku selama ini," ujar Mas Giora. "Jadi kamu juga ikut adil," kataku mendengus. Tomas juga ikut menjelaskan semuanya padaku. "sebenernya ini permintaan suamimu."Mas Giora melihat ke arah diriku kembali, dia terlihat meminta maaf padaku dengan sekilas. "Maafkan aku Lisa. Aku tidak bermaksud untuk berbohong padamu.""B

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 58 Bertemu Dengan Nia

    Aku sudah rapi dengan pakaian yang kukenakan, tetapi hatiku gelisah. Mas Giora belum juga kembali, dan aku merasa ada yang tidak beres. Ke mana dia pergi? Aku mencari-cari tanda keberadaannya, namun tidak menemukannya. Aku turun ke bawah, mencoba mencari jawaban.Dengan langkah yang cepat, aku mendekati salah satu pelayan yang sedang sibuk di ruang tamu. "Apa ada yang melihat Mas Giora?" tanyaku, berusaha tetap tenang meski kecemasan mulai merayapi pikiranku.Pelayan itu berhenti sejenak, lalu menjawab, "Tadi beliau keluar bersama Tomas, Nyonya."Aku menahan napas sejenak, mencoba mencerna kata-katanya. "Apa dia bilang akan pergi ke mana?" tanyaku, rasa penasaran yang tak terelakkan membuatku bertanya lebih lanjut.Pelayan itu menggelengkan kepala dengan raut wajah kebingungan. "Tidak, Nyonya. Beliau tidak bilang akan ke mana."Aku menunduk, merasa sedikit lega sekaligus khawatir. Tidak ada petunjuk, hanya ketidakpastian. Mengapa dia tidak memberi tahu ke mana tujuannya? Apakah itu ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 59 Artikel Tentang Mas Giora

    Aku memikirkan sesuatu, sampai pada akhirnya aku teringat. Bisa-bisanya aku berpikir seperti ini. Tetapi apa yang dikatakan oleh pembantu itu memang mencurigakan. Sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi Serin. Siapa tahu kalau wanita itu bisa membantuku untuk menyelidiki kasus ini. "Hallo Serin.""Ah Lisa, tumben sekali kamu menghubungiku.""Kamu sedang sibuk Serin?" tanyaku padanya. "Tidak, memangnya kenapa?" tanya Serin yang penasaran sepertinya. "Kamu bisa ke rumahku sekarang, kebetulan ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu," kataku padanya. "Baiklah, mempeng masih siang. Aku akan datang ke sana. Tunggu aku," ujar Serin. "Iya siap. Kalau begitu aku tutup dulu."Akhirnya aku memutuskan untuk mematikan sambungan telepon. Ada rasa yang membuat aku bahagia, setidaknya semuanya sesuai dengan keinginan diriku. Setelah menelepon Serin, aku berjalan menuju ruang keluarga, tempat di mana banyak kenangan tertanam. Aku duduk di sana, memandangi bingkai foto yang berse

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28

Bab terbaru

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 69 Siapa Istri Pak Bos?

    Aku kembali ke kantor dan semuanya terasa sangat aneh. Karyawan yang ada di sini malah justru terlihat heboh sekali. Diam-diam aku mendengar percakapan mereka karena memang penasaran. "Pak Bos mengupload foto bersama dengan istrinya.""Iya, tetapi sayang gak bisa melihatnya.""Pasti istrinya sangat cantik."Aku mendengar percakapan heboh mereka, rupanya mereka tengah tengah membicarakan tentang Mas Giora. Aku seketika yang mendengarnya pun merasa sedikit penasaran. "Jangan-jangan benar lagi fakta itu, kalau Pak Andreas punya hubungan gelap dengan Bu Nia," ujar karyawan yang lainnya. "Maksud kamu, ini adalah Bu Nia," ujar karyawan yang suka bergosip. Aku kesal mendengarnya, sudah jelas kalau memang itu adalah aku. Tetapi aku tidak bisa mengungkap semuanya sekarang. Bisa jadi masalah kalau aku mengungkap semuanya. "Wah, aku dengar juga Pak Andreas pernah dipenjara karena kasus ini, tetapi dia bebas dan tidak terbukti bersalah.""Iya namanya juga orang kaya, sudah jelas kalau punya

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 68 Melihat Pertujukan Menarik

    Nina menatap Hani dengan pandangan tajam, "Kamu masih belum paham dengan situasi ini rupanya. ingat yah Mas Irwan adalah suami saya.""Ah tidak mungkin," kata Hani. Aku dan Mas Giora hanya diam di sudut ruangan, menyaksikan drama yang sedang terjadi di depan mata kami. Kami berdua seperti menonton pertunjukan teater yang penuh ketegangan dan kejutan. Terlebih lagi, melihat Hani yang kini tengah dilabrak oleh istri sah Irawan, Nina. Aku tak pernah membayangkan akan berada di tengah-tengah situasi seperti ini.Irawan yang terpojok, berusaha membela dirinya, berkata dengan nada putus asa, "Sayang, kamu harus percaya, wanita itu yang menggodaku duluan," suaranya terdengar lemah, seolah ingin meyakinkan Nina agar tidak meninggalkannya.Nina, yang tampaknya sudah terlalu banyak menahan amarah, hanya menyeringai sinis. "Cih, kamu pikir aku bodoh, hah?" kata Nina, dengan nada yang tajam dan penuh penghinaan. "Kamu sengaja berselingkuh dengan wanita murahan ini. Mulai sekarang, kamu aku pecat

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 67 Bertemu Tetangga Lama

    Aku membisikan sesuatu pada telinga Mas Giora setelah melihat Hani dan kekasih barunya, Irawan, berdiri dengan angkuh di tengah butik mewah itu."Sudah Mas, kita berikan saja. Biarkan mereka merasa menang.""Tidak, Lisa, kamu tenang saja." Mas Giora seolah menenangkan aku, suaranya lembut namun tegas. Meski tengah dikelilingi situasi yang memanas, dia terlihat begitu tenang, bahkan seperti tidak terpengaruh sedikit pun. Aku pun mulai merasa cemas, tak tahu apa yang sebenarnya sedang direncanakan oleh Mas Giora.Hani, yang masih dengan tatapan penuh kecemasan namun berusaha menunjukkan keberaniannya, kini berkata, "Lebih baik kalian menyerah saja. Tidak ada yang bisa kalian lakukan."Tiba-tiba Mas Giora mengangkat dagu, tersenyum tipis, dan dengan nada penuh tantangan menjawab, "Memangnya kalian bisa membayar baju ini?" suaranya mengalir begitu sinis, menantang.Hani, yang merasa tersinggung, segera berbalik menghasut Irawan. "Wah, dia merendahkan kamu, Mas Irawan," ujar Hani, berusaha

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 66 Berada Di Butik

    Mas Giora menatapku dengan pandangan aneh, memangnya kenapa dengan dirinya? Kebetulan Serin dan Tomas sudah pulang sekarang. Jadi hanya tinggal kami berdua saja di sini, aku sendiri pun merasa heran dengan Mas Giora sekarang, tidak biasanya dia seperti ini. "Besok aku akan mengajak kamu ke mall dan kita akan beli baju untuk kamu," kata Mas Giora. Aku hanya tersenyum tipis ketika mendengar hal itu, ada rasa senang dalam diriku ketika mendengar usulan dari dirinya. "Benar yah, aku ingin datang ke sana.""Tentu saja, kamu boleh beli apapun yang kamu inginkan, semuanya pokonya."Mas Giora mengatakan itu dengan baik, aku hanya tersenyum tipis. Mungkin memang benar kalau pada akhirnya akan jadi seperti ini. Aku pun tidak tahu harus berbuat apalagi sekarang. "Mas Giora," ujarnya sambil tersenyum tipis. "Iya, kenapa?" tanya Mas Giora sambil melirik kearah diriku dengan sekilas. "Aku kepikiran dengan ibuku, dia tidak datang ke sini untuk menjenguk ayah," kataku. Mas Giora menatapku den

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 65 Mas Giora Merasa Khawatir

    Pagi hari. Aku melihat kearah samping dan lupa kalau Mas Giora memang tidak pulang semalam. Aku sendiri pun tidak tahu alasan yang sebenarnya. Sampai aku turun ke bawah dan melihat ada Serin yang tengah menyiapkan sarpan. "Lisa, kamu sudah bangun.""Serin, kamu yang menyiapkan ini semuanya?" tanyaku pada Serin. "Iya tentu saja. Aku menyiapkan ini semuanya untuk kamu. Semoga kamu akan suka," kata Serin dengan tulus. Aku akhirnya memutuskan untuk duduk dan makan omlet pisang yang dibuat oleh Serin. Ditambah madu dan bluberi yang membuat makanan ini terasa sangat enak. "Kamu pandai sekali membuat sarapan. Aku yakin Tomas pasti senang kalau tiap hari kamu buatkan," godaku. "Kamu bisa saja Lisa. Tetapi Tomas saat ini belum ada niat untuk berkomitmen denganku," kata Serin. "Loh, kenapa?" tanyaku yang merasa sedikit penasaran. Sebenernya apa yang sudah terjadi dan membuat dia sedikit berubah. Bahkan dia tidak yakin kalau akan jadi seperti ini. "Dia masih fokus ke karirnya.""Astaga

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 64 Pulang Dari Kantor

    Aku melangkah keluar dengan perlahan, menikmati udara sore yang sejuk. Matahari mulai meredup, menorehkan sinarnya di balik gedung-gedung tinggi. Saat itu, mataku tertuju pada Yuna yang sedang bersiap untuk pulang. Dia tampak sibuk menata tasnya, sementara aku sudah selesai membersihkan meja dan menata dokumen."Eh, kamu pulang sama siapa?" tanya Yuna dengan senyum manis, seperti biasanya.Aku tersenyum kecil, "Aku pulang naik taksi.""Kalau begitu, kamu mau pulang bareng aku?" Yuna menawarkan dengan nada yang ramah, seakan tak ada yang salah dengan tawarannya itu. "Ah, enggak usah, Yuna. Kebetulan aku ada janji juga," jawabku sambil tersenyum, berusaha terlihat santai.Yuna mengangguk, "Oke deh, kalau begitu aku pulang duluan yah.""Iya, hati-hati di jalan," jawabku, dan tanpa sadar aku melambaikan tangan, menatap Yuna yang mulai berjalan menuju pintu keluar kantor.Aku hanya bisa melihat punggungnya yang semakin menjauh. Perasaan tak menentu tiba-tiba menghampiriku. Aku hanya mela

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 63 Mengusir Orang Jahat Di Kantor

    Mas Giora berdiri tegak di depan Nia, dengan tatapan tajam yang cukup membuat suasana menjadi tegang. Suara tawa dan bisikan yang sempat mengiringi pembulian terhadapku mulai mereda. Aku merasa sesuatu yang berat mulai hilang, seperti beban yang sudah lama mengganggu.Aku menatapnya dari kejauhan, jantungku berdebar tak karuan. Tadi, ketika dia membelaku, aku merasa seperti ada yang melindungi, seperti aku tidak sendirian menghadapi dunia yang keras ini. Tetapi aku tahu, dia tidak harus melakukannya. Tidak perlu, sebenarnya. Aku bisa menghadapinya sendiri. Namun, meskipun begitu, rasa terima kasihku tidak bisa dibendung."Mas. Aku baik-baik saja." Ucapku dengan suara yang tenang, meskipun hati masih berdebar hebat. Aku tahu apa yang dia lakukan untukku, dan aku benar-benar menghargainya.Mas Giora melirikku sekilas, matanya seakan-akan mengerti perasaan yang sedang aku alami. "Lisa, kamu bisa kembali ke ruangan kerjamu." Suaranya datar, tetapi penuh perhatian.Aku hanya mengangguk den

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 62 Berusaha Melawan Nia

    Waktu istirahat telah tiba, rasanya lelah sekali karena banyak sekali yang harus aku kerjakan sekarang. Walaupun semuanya bukan tugasku, tetapi aku mengerjakan semuanya dengan baik. "Seharusnya kamu tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh mereka untuk mengerjakan tugas ini, apalagi ini bukan bagian kamu," kata Yuna yang ikut membelaku. "Iya gak papa."Aku mengatakan itu karena memang merasa masih baru. Tidak menyangka kalau mereka akan menyuruh aku mengerjakan banyak sekali pekerjaan. "Kamu terlalu baik. Tadi Hana juga malah menyuruh kamu seperti itu.""Yaudah lebih baik kita ke kantin yuk, aku lapar. Kamu tahu tempatnya kan?" tanyaku pada Yuna. "Aku tahu, kalau begitu ikut aku," ajak Yuna sambil menarik tanganku. Aku hanya mengikutinya saja dengan sekilas. Bersama dengan Yuna yang kini membantuku dengan baik. Sampai tak lama kemudian, kita berdua berada di tempat kantin kantor. "Ini kantin kantor?" tanyaku melihat dengan seksama. "Iya, tempat ini memang sedikit bagus. Kamu

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 61 Lisa Berangkat Ke Kantor

    Mas Giora kini tengah berada di dekatku. Sebenernya aku ingin memikirkan sesuatu untuk sekarang. Bahkan aku tidak yakin kalau hal ini akan terjadi padanya. "Kamu sudah siap Lisa?" tanya Mas Giora yang kini menatap kearah diriku dengan sekilas. Aku melihat kearah cermin dan melihat penampilan diriku. Terlihat sangat cantik dan begitu elegan, aku senang karena bisa berada di dekatnya seperti ini. "Aku sudah siap.""Kalau begitu, ayo kita berangkat bersama," ajak Mas Giora. Aku berpikir sejenak, tidak mau jika jadi bahan gosip orang lain. Terlebih semua orang juga tidak tahu hubungan aku dengan Mas Giora sudah menikah. "Eh tidak usah Mas, aku akan berangkat sendiri saja.""Loh kenapa?" tanya Mas Giora yang terlihat kebingungan karena aku menjawab seperti itu. Tetapi aku punya alasan sendiri dengan hal ini. "Aku tidak mau kalau ada rumor tentangku nanti. Lagian ini adalah hari pertama aku masuk ke kantor Mas," kataku berusaha menjelaskan. "Baiklah, jika itu yang kamu mau." Aku te

DMCA.com Protection Status