"Ayo sarapan bersama." Rainero memecah keheningan di ruangan itu."Rainero kau mungkin lupa pernah berkata seperti ini 'Aku tidak akan pernah duduk satu meja denganmu!'." Cassalyn menatap Rainero acuh tak acuh."Bisakah kau berhenti mengungkit masa lalu, Cassalyn?""Tidak bisa. Aku adalah wanita pendendam." Cassalyn berkata dengan ringan.Rainero tidak ingin melanjutkan perdebatan dengan Cassalyn. "Aku akan pergi. Jangan lewatkan sarapanmu."Pria itu meninggalkan ruang makan tanpa memakan sedikit pun sarapan yang sudah dia buatkan."Tentu saja, aku tidak akan melewatkan sarapanku." Cassalyn segera duduk. Wanita itu mulai menyantap sarapannya. Dia mengerutkan sedikit keningnya, lidahnya sangat tajam, dia yakin bahwa bukan Maera yang memasak sarapan pagi ini."Siapa yang membuat sarapan ini?" Cassalyn bertanya pada pelayan yang berjaga di ruangan itu."Tuan Rainero, Nona."Cassalyn tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Tidak pernah ada dalam pikiran terliarnya bahwa Rainero akan membua
Wajah Raphine langsung pucat. Wanita itu tidak jadi masuk ke dalam mobilnya melainkan kembali masuk ke gedung perusahaan Rainero.Dia melangkah dengan sedikit lebih cepat, wanita itu tidak bisa mempertahankan ketenangannya.Sepanjang dia berada di dalam lift, tubuhnya bergetar. Kuku tajamnya menancap di telapak tangannya, tapi rasa sakitnya tidak terasa sama sekali oleh Raphine.Raphine telah sampai di lantai tempat ruangan Rainero berada. Dia tidak mencari Rainero melainkan Alonso."Wanita jalang itu mengirimiku pesan lagi. Lihat ini." Raphine menunjukan ponselnya dengan tangannya yang bergetar."Bingkisan itu tidak akan sampai pada Rainero. Aku akan memastikan itu." Alonso berkata dengan yakin. Selama itu berada di wilayahnya maka Red Fox tidak akan bisa menghubungi Rainero.Selain itu akun yang digunakan oleh Rainero untuk berhubungan dengan Red Fox juga sudah dihapus oleh Alonso. Rainero sendiri setelah bertemu dengan Raphine, dia tidak pernah menggunakan akun berkirim pesan itu l
Rainero mengangkat wajahnya, untuk apa Cassalyn mengirim asisten pribadinya ke perusahaannya. "Biarkan dia masuk!""Baik, Tuan."Alonso keluar dari ruangan itu, kemudian berganti dengan Ravia yang masuk ke dalam sana."Selamat pagi, Tuan Rainero. Saya datang ke sini untuk mengantarkan sarapan pagi Anda," seru Ravia."Letakan saja di meja.""Baik, Tuan.""Apakah ada yang lain?""Tidak ada, Tuan," balas Ravia. "Saya permisi." Wanita itu segera menundukan kepalanya lalu berbalik dan pergi. Dia hanya diperintahkan oleh atasannya untuk mengantarkan sarapan saja, jadi dia tidak akan berlama-lama di sana.Rainero meninggalkan tempat duduknya, pria itu segera melangkah menuju ke meja. Dia membuka kotak makan berwarna merah. Aroma lezat langsung menerjang indera penciuman Rainero. Pria itu melewatkan sarapannya tadi, tapi dia tidak merasakan lapar. Dia sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu sejak dia masih kecil.Sekarang melihat sarapan di meja membuat perutnya tiba-tiba menjadi sangat lap
"Robelia, aku memberimu peringatan. Jangan pernah berani melawanku atau kau akan menyesal seumur hidupmu." Raphine benar-benar menyesal tidak menyingkirkan Robelia selamanya, dengan begitu wanita ini tidak akan menjadi gangguan bagi karirnya."Raphine, apakah kau berpikir dengan posisimu sebagai tunangan Rainero Cassion kau akan selalu bisa melakukan apapun yang kau inginkan? Ckck, Raphine, kau akan berakhir seperti saudaramu dan tunanganmu itu tidak akan pernah bisa membantumu."Amarah Raphine sudah di ubun-ubun karena ejekan dari Robelia. Atas dasar apa wanita rendahan seperti Robelia berani mengejeknya. Raphine balas mengejek Robelia. "Kau pasti sangat menderita karena tidak bisa membuktikan karya-karyamu telah dicuri olehku. Ckck, Robelia kau sangat menyedihkan. Kau berpikir keras untuk merancang satu demi satu perhiasan, tapi aku yang menikmati hasil rancanganmu. Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah kau dipandang sebagai pencuri oleh semua orang. Kau benar-benar pecundang!"Su
Ponsel Rainero terus berdering saat pria itu sedang bercinta dengan Cassalyn, tanpa melihat siapa yang memanggilnya Rainero mematikan ponselnya. Pria itu tidak ingin diganggu.Di sisi lain saat ini Raphine seperti seseorang yang sudah berada di ambang batas kewarasan. Dia menghubungi Rainero, tapi Rainero tidak menjawab panggilannya sama sekali. Dan sekarang ketika dia mencoba menghubunginya sekali lagi nomor ponsel Rainero tidak dapat terhubung.Ini sudah pukul dua pagi, sudah lebih dari dua jam sejak dia menghubungi Rainero tadi, tapi pria itu tidak kunjung datang ke apartemennya.Pikiran-pikiran buruk mencekik Raphine. Bagaimana jika Rainero menghabiskan waktunya dengan Cassalyn.Tidak, dia tidak bisa membiarkan hal seperti itu terjadi. Rainero dan Cassalyn tidak boleh bersama.Wanita itu meremas ponselnya dengan kuat. Jarinya yang lain saat ini menggaruk punggung tangannya sampai berdarah. Dia memiliki kecenderungan menyakiti dirinya sendiri ketika dia merasa tidak aman.Setiap de
"Ya Tuhan, aku tidak menyangka jika Raphine benar-benar akan melakukan hal menjijikan seperti itu. Selama ini dia memiliki citra murah hati dan bersih, lihat bagaimana dia begitu arogan menekan seseorang yang berada di bawahnya.""Aku benar-benar tidak menyangka jika Raphine adalah seorang pencuri. Dia benar-benar tidak bermoral!""Raphine adalah wanita jahat! Dia sangat mengerikan! Wanita itu benar-benar seperti kakaknya!""Ibunya adalah seorang wanita simpanan yang tidak tahu malu, jadi sangat wajar jika putrinya juga tidak tahu malu."Kepala Raphine berdenyut sakit ketika dia melihat komentar-komentar mengerikan tentang dirinya di internet. Wanita itu sangat marah sehingga dia ingin mematahkan jari-jari orang yang memaki, mencaci dan menghinanya.Tidak pernah ada dalam pikiran Raphine bahwa akan datang suatu hari dirinya akan mengalami hal buruk seperti ini.Sudah berjam-jam berlalu, tapi video tentang dirinya masih ada di internet dan masih terus dikomentari oleh orang-orang."Alo
"Ya. Dia memberitahu Kakek bahwa kau yang telah menyebarkan video Raphine di internet."Cassalyn duduk di sebelah kakeknya. "Itu memang aku.""Apa yang dilakukan oleh Raphine padamu?"Karena kakeknya telah bertanya maka Cassalyn tidak akan menyimpan rahasia lebih lama lagi. "Raphine mencoba membunuhku dan Kakek pada hari peringatan kematian Nenek dengan menggunakan bom."Jantung Vernand seperti terlepas dari tempatnya. Wajah pria itu tampak sangat terkejut. "Kenapa kau tidak memberitahu Kakek lebih cepat? Raphine ini pasti bukan manusia.""Aku tidak ingin membuat Kakek khawatir.""Oh, benar. Ketika aku pergi melakukan perjalanan ke luar negeri, pembunuh bayaran yang disewa oleh Raphine ingin membunuhku lagi dengan menembak dari jarak jauh, tapi aku mengetahui gerakannya dan kemudian membunuhnya."Vernand merasa dadanya sangat sesak. Cucu kesayangannya telah melewati hal-hal yang sangat mengerikan.Raphine, sampai dia mati dia tidak akan pernah mengakui wanita itu sebagai cucunya. Tida
"Apakah kau yang telah menyebarkan video Raphine di internet?" Rainero masih berharap bahwa itu bukan Cassalyn."Ya, itu aku."Namun, jawaban Cassalyn telah mematahkan harapan Rainero. "Cassalyn, kenapa kau begitu jahat pada Raphine? Dia tidak menyakitimu sama sekali.""Rainero, itu bukan urusanmu." Cassalyn berkata dengan acuh tak acuh."Cassalyn, kau telah menghancurkan hidup Raphine.""Dia hancur karena perbuatannya sendiri! Dia mencuri karya orang lain, Rainero!" Cassalyn membalas dengan tegas."Raphine memang mencuri karya orang lain, tapi jika kau tidak menyebarkan di internet apakah orang lain akan tahu?""Rainero, kau benar-benar menyedihkan. Kau tahu bahwa Raphine salah, tapi kau masih tetap membelanya. Cintamu benar-benar telah membutakanmu!""Jangan pernah membicarakan tentang cintaku, Cassalyn! Wanita berdarah dingin sepertimu tidak akan pernah tahu apa itu cinta!" Rainero menatap Cassalyn tajam.Cassalyn merasakan sakit di hatinya lagi. "Aku berdarah dingin, tapi Raphine