Share

148). Saling Cemburu

***

"Seka dulu ya, Pak."

"Iya, Suster."

Danendra yang sejak tadi terus memandang pintu—menunggu kedatangan Adara, langsung mengalihkan pandangannya pada perawat yang baru saja selesai mengganti infus.

Kegiatan rutin, pagi ini saatnya Danendra diseka. Belum bisa bergerak banyak, Danendra memang selalu diseka dua kali sehari untuk menghilangkan keringat karena sampai kondisinya benar-benar pulih, dia tidak dianjurkan turun dari kasur.

Buang air kecil pun, Danendra masih menggunakan kateter.

"Ada keluhan enggak, Pak?" tanya sang perawat ketika dengan sangat hati-hati dia membuka satu persatu kancing baju yang dipakai Danendra.

"Enggak sih, Sus. Cuman kadang masih suka pusing tiba-tiba aja," kata Danendra.

"Oh kalau itu nanti disampaikan ke dokter Ferdi ya, Pak."

"Iya suster."

Selesai membuka kancing, perawat tersebut melirik Aksa yang masih terlelap di sofanya. Kembali ke rumah sakit pukul dua belas malam, Aksa memang belum bangun sejak pagi tadi.

Sebenarnya ketika Adam pulang, pria ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
kalau ada laki laki kenapa harus perempuan sih perawat nya
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
dara mode singga kalau lagi cemburu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status