Share

Bab 154

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-14 17:00:09

Waktu terus berlalu sudah dua minggu Zaki terus berusaha meluluhkan hati Nadin, memang ada perubahan, Nadin tidak seketus pada awal-awal mereka bertemu paska bercerai.

Zaki sudah meminta Nadin agar pindah dari rumah Riswan ke rumah mewahnya yang dia bangun dengan biaya dua miliar itu. Namun Nadin masih enggan menerima pemberian mantan suaminya itu, sudah selama itu juga Nuraini ataupun Zaki belum bisa berterus terang pada Nadin jika mereka ibu dan anak. Riswan sendiri sudah sering menyarankan agar Nuraini berterus terang, tetapi ada saja kendala yang menghalangi mereka, intinya Nuraini belum berani mengatakannya, dia takut kehilangan Nadin.

Hari ini sudah libur akhir tahun, Nadin mendapati tiga hari libur bersama, tetapi hari ini juga dia mendapat kabar jika Adam dan Chika sudah mendapat putusan sidang pengadilan agama bahwa mereka resmi bercerai. Hal itu tentu membuat Nadin tidak enak hati, masih jadi suami Chika saja Adam berani mengajarnya lagi apalagi sudah berstatus duda.

"B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 155

    Nadin tidak menjawab perkataan mantan wanita tua ini, dia hanya terpaku memandangnya, sampai wanita tua itu memanggil lelaki paruh baya yang datang bersamanya."Bahtiar, panggil anak itu ke sini! Akan ku kasih pelajaran dia."Lelaki yang dipanggil Bahtiar itu langsung menuruti perintah wanita tua itu. Sedangkan Nadin hanya bisa mempersilahkan wanita itu untuk masuk, dan memintanya duduk di sofa ruang keluarga yang lebih empuk dari ruang tamu."Tunggu sebentar ya, Bu. Saya buatkan teh dulu.""Iya, gilanya satu sendok teh saja, jangan banyak-banyak," jawab wanita tua itu.Nadin membuatkan dua gelas teh dan segelas kopi untuk lelaki yang bersama wanita tua ini, lelaki itu hanya menunggu di kursi teras.Nadin juga menghidangkan kue brownies kukus yang dia buat kemarin dan dimasukkan kulkas."Kue ini kamu yang buat?" tanya wanita tua itu."Iya, Bu.""Sungguh sempurna, kamu juga pandai memasak? Besok akan kusuruh dia memindahkanmu ke rumah utama, tidak tinggal di rumah kecil seperti ini. Ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 156

    Semua mata menatap pemuda yang baru datang dengan terbelalak, apalagi perkataan pemuda itu yang dirasa sangat tidak sopan.Nadin yang tidak nyaman dengan kedatangan mantan suaminya itu menyapa nyalang ke arah lelaki itu. Ketika Zaki datang tadi, lelaki itu melihat ada mobil Riswan terparkir di halaman dan ada juga mobil lain di sana, ketika mendapati seorang lelaki paruh baya sedang duduk di teras dia bertanya mobil siapa satunya itu, lelaki itu menjawab mobil ibunya Riswan, jadi Zaki menduga bahwa hari ini Riswan akan melamar ibunya, karena lelaki itu juga bilang di dalam ada anak-anak Riswan. Tetapi betapa terkejutnya Zaki ketika mendengar wanita tua itu mengatakan kalau dia hanya setuju jika Riswan menikah dengan Nadin. Apa-apaan itu?"Kau sudah dengar itu, Nadin? Lelaki ini dan ibunya menginginkanmu jadi istrinya. Aku tidak rela! Sudah kubilang dari kemarin agar kau ikut pulang ke rumah kita, jangan tinggal di sini lagi. Sekarang kau cepat bereskan baju-bajunya!""Mas ... Ini han

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 156

    "APA? MAS ZAKI ANAK KANDUNG MAMA NURAINI?" pekik seseorang di depan pintu kamarnya. Zaki dan Nuraini langsung memucat melihat siapa yang tengah menatapnya dengan tatapan kosong. Situasi tiba-tiba hening beberapa saat, tidak ada yang berani bersuara, mata Nadin menatap ibu dan anak itu dengan nanar, mata bening itu bertambah bening karena ada air yang tergenang di sana. "Sekarang, selesaikan masalahmu dengan anak dan menantumu itu, aku dan anak-anak permisi dulu, besok kami akan kembali lagi," ujar Riswan memecahkan keheningan diantara mereka.Lelaki paruh baya yang masih terlihat gagah itu melangkahkan kakinya ke luar diikuti oleh kedua putra tampannya itu. Sementara Nuraini terlihat begitu canggung dengan keadaan ini, berkali-kali dia menelan ludah dan menarik napas, hal yang dia takutkan akhirnya terjadi, menantu kesayangannya itu tahu siapa dirinya. Ini semua gara-gara mulut putranya yang brengsek itu. Kenapa anak ini selalu saja membuat masalah dan membuat kepalanya seperti

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 157

    "Aku tidak percaya janjimu, sebelum ada hitam di atas putih dan diberi materai," ucap Nadin tegas "Oke ... Nanti aku akan langsung mengubah akta perusahaan atas namamu di notaris, kau tidak perlu kuatir." Zaki bicara dengan wajah yang serius, membuat Nadin sedikit lega. "Sekarang, ayo kita tinggal di rumahku," ajak lelaki itu. "Nanti saja setalah kita resmi rujuk kembali, silahkan mas urus surat menyuratnya kembali." "Aku akan merujuknya saat ini, biar kutelpon Fahmi dulu. Mama, tolong panggilkan om Riswan ke sini juga," ujar Zaki. "Untuk apa?" tanya Nuraini penasaran, Nadin juga. "Aku sudah bertanya pada Pak ustaz, kalau mau rujuk karena Nadin masih dalam masa Iddah, talak yang kuberi juga baru talak satu, maka aku cukup membawa dua orang saksi dan mengatakan aku rujuk. Biar Fahmi yang membawakan surat pernyataan dua orang saksi itu, semua sudah kubuat, tinggal mengambil buku nikah dan pembatalan akta cerai," ujar Zaki. "Oh ya? Semudah itu?" ujar Nadin penasaran. Tak berapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 159

    "Assalamu'alaikum?" "Walaikumsalam," jawab semua orang serentak menatap lelaki tampan itu memasuki rumah yang sudah tampak ramai sekali. "Ahmad! Sini ... Sini ... Duduk dekat sini!" ajak Nuraini dengan semangat. "Baik, Bu." tentu saja Ahmad tidak berani menolak permintaan klien pentingnya ini. Lagi pula tempat duduk dekat Nuriani ini masih lebih longgar, karena Hana duduknya lebih mepet ke arah keponakannya Keenan dan Zaidan. "Ini keponakannya pak Arjuna?" tanya Zaki penasaran. "Iya, Ahmad Subekti. Anaknya dokter Dewangga sekaligus pengacara Mama. Mumpung dia masih ada di kota ini makanya Mama ajak sekalian makan siang di sini," ujar Nuraini. "Nah, semuanya ... Maksud kami mengundang kalian semua ke sini, mau merayakan rujuknya kembali ananda kami Zaki Nur ikhsan dan Nadin Hanaya Putri, kita doakan semoga keluarga mereka sakinah, mawadah, warohmah until Jannah dan tidak akan terpisah lagi sampai mau memisahkannya," ujar Riswan mengawali makan siang mereka. "Amiin," jawab semua

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 160

    Dua hari sebelumnya .... "Pak, ada seorang lelaki ingin bertemu dengan Anda, dia bilang ayah mertua anda, Pak," ujar seorang Rian, satpam di kantornya yang kini tengah berdiri di pintu masuk. "Ayah mertua saya?" "Benar, Pak. Apa saya persilahkan masuk?" "Ya, suruh temui saya di lobi saja. Di ruang tamu." "Baik, Pak." Zaki melangkah dengan malas menuju lantai satu, bisa saja sebenarnya dia menyuruh Rian membawa lelaki itu ke ruangannya, tetapi dia malas menghadapi mertuanya itu, biar bagaimanapun Zaki bukan orang bodoh, dia sudah lama menyelidiki siapa sebenarnya ayah mertuanya itu. Dia hanya seorang lelaki mata duitan yang gemar berjudi dan menghambur-hamburkan uang. Padahal harta peninggalan Surya sangatlah banyak, tetapi mereka masih saja kekurangan, itu karena uang itu sudah dipakai Suhendri untuk memuaskan hobinya yang tidak pernah merasa puas. Ketik Zaki menapak ke tangga terakhir, dia sudah bisa melihat lelaki paruh baya itu duduk di sofa tamu. Pintu ruangan yang terbuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 161

    Sebulan yang lalu .... "Bang, untuk apa kita ke sini?" tanya seorang gadis menatap seorang lelaki kurus tinggi setelah mengamati keadaan sekitarnya. Lelaki ini membawanya ke sebuah night clubs, tempat yang belum pernah gadis ini sambangi seumur hidupnya. Suasana benar-benar di luar dugaannya, di beberapa sisi tempat bahkan terlihat orang bermesraan, di tempat tertentu ada beberapa orang yang tengah bermain kartu dan ada yang tengah berjoget dengan iringan musik. "Kita ke atas, di sana Abang kenalkan dengan seseorang, siapa tahu dia ada kerjaan untukmu, di Jakarta ini sulit cari kerja kalau gak punya koneksi." Mereka tiba di ruang VVIP, dengan sekali ketuk, pintu ruangan itu sudah terbuka, di sana terlihat ada tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan penghibur yang tengah menuangkan minuman ke dalam gelas. "Bos Sandy?" "Hei, Fajar! Akhirnya ke sini juga kau, apa kau membawa barang pesananku?" tanya Sandy. "Ada, Bos. Tenang saja, aku bawa stok yang cukup untuk pesta kalian m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 162

    Bab 162Begitulah perkenalan Assyifa dan Faisal. Mereka memiliki hubungan dan mudah yang sama, Assyifa sangat senang karena dia bisa membalas Nadin yang sudah melampaui kehidupannya, Assyifa memang tidak mendengar jika Nadin dan Zaki sempat bercerai, ketika mereka bertemu dengan Nadin ketika di rumah makan saung, Assyifa sudah membisikkan pada Faisal bahwa wanita itu adalah Nadin, istrinya Zaki. "Jadi ini istrinya Zaki? Uh, cantik juga, walaupun tertutup jilbab, tapi aku yakin perempuan ini spesial, Zaki mana mau dengan perempuan sembarangan," gumam lelaki itu. Mata lelaki itu memicing ketika melihat perut Nadin yang membuncit. 'jadi perempuan ini sedang hamil? Bagaimana bisa? Tidak akan ada keturunan dari Zaki yang akan menghalanginya kami. Berurusan dengan Zaki saja sudah pusing, apalagi ada bayi sebagai ahli warisnya?' Sebuah rencana disusun sebaik mungkin, dia akan melakukannya dengan baik, mengumpulkan orang-orang yang bermasalah dengan Zaki, seperti strategi ayahnya Mustof

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16

Bab terbaru

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Ekstra part 2

    Extra part 2Pagi yang sama, kenapa kebahagiaan rasanya menguap dalam kehidupannya. Paska cerai dengan Chika, dalam waktu dua bulan Adam langsung dijodohkan oleh ibunya dengan wanita dari kampungnya, dulu perempuan itu adalah murid ibunya yang sangat pintar dan cantik. Tetapi pernikahan itu bagai kutukan bagi Adam, dia sama sekali tidak merasa bahagia. Ayuni, istrinya memang sangat cantik, dia juga berprofesi seorang bidan, sudah pegawai negeri pula. Bertugas di rumah sakit di kota yang sama dengan Adam sekarang, hanya saja kehidupan Adam terasa begitu hambar. Ayuni tidak bisa masak seenak masakan Nadin, wanita itu juga perhitungan dengan uangnya, setiap gaji Adam diperhitungkan dengan seksama tanpa mau uangnya dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Ayuni beranggapan, uang istri hanya untuk untuk istri, sedangkan yang suami sepenuhnya uang istri. Ayuni beralasan jika penghasilannya habis dipakai untuk kebutuhan ibu dan adik-adiknya di kampung, hal itu sebenarnya tidak dimasalahkan ole

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Ektra part 1

    Extra partKeesokan harinya Nuraini, Andini, Arif beserta Bik Sumi dan Mang Karta mengantar Fahmi belanja untuk hantaran dan seserahan untuk melamar Nabila.Sedang Nadin dan Zaki dilarang ikut, mereka menghabiskan waktu dengan putri kecil mereka, tak menyia-nyiakan waktu yang telah hilang selama ini.Para orang tua itu begitu semangat mengantar Fahmi belanja, pasalnya bagi mereka berlima, momen menyiapkan pernikahan putra mereka tidak akan terjadi lagi. Zaki dan Nadin sudah menikah tanpa sepengetahuan mereka, jadi mereka tidak bisa menyalurkan hasrat mengental putra dan putri mereka ke pelaminan.Nuraini pernah mengusulkan agar Zaki dan Nadin mengadakan resepsi, tetapi tetap ditolak oleh keduanya, pasalnya pernikahan mereka sudah setahun lebih, mereka mengatakan bahwa resepsi itu sudah terasa basi.Sepulang mereka masih tetap heboh, berbagai barang mereka kemas sendiri, terutama bik Sumi yang memang punya keahlian mengemas hantaran, dia juga punya usaha catering serta tenda dan dekora

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 181

    Bab 181"Apa? Maksud Papa Arif apa? Apa maksudnya ini?!!" Nadin sedikit berteriak mengatakan semua ini."Nadin, Sayang ... Slowly! Tenang, Sayang ... Tenang, nanti Mas ceritakan sama kamu, Sayang. Tetapi syaratnya kamu harus tenang jangan emosi?" ujar Zaki menenangkan."Jangan nanti! Aku minta sekarang juga kamu ceritakan, Mas."Semua orang terdiam, Zaki juga tidak bisa mengatakan apapun, tiba-tiba tenggorokan nya tercekat, seolah-olah ada yang menyumbatnya."Sebaiknya kita masuk ke rumah dulu. Ayo, Sayang ... Kamu pasti lelah. Kita masuk rumah dulu, ya?" ujar Andini dengan lemah lembut sambil mengusap punggung putrinya."Bik Sumi, tolong buatin mereka minuman segar, ya? Mereka pasti lelah diperjalanan.""Baik, Mbak Andin.""Mbak Nura, mari masuk dulu, Mbak ... Fahmi, ayo ... Ayo, Zak, ajak ibu dan istrimu masuk ke rumah dulu," ujar Andini dengan perkataan yang lembut.Nadin hanya bisa mengikuti ibunya yang sudah mengajak masuk ke rumah. Dengan perlahan dia duduk di sofa ruang keluarga

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 180

    Bab 180"Wow, apakah Bisa Sumi punya bayi? Ya Allah, Alhamdulillah kalau Bi Sumi akhirnya punya anak setelah dua puluh tahun lebih menikah belum diberi buah hati, aku sangat senang!" ujar Nadin dengan wajah sumringah."Nadin!" Biar Sumi langsung memeluk Nadin setelah berlari menyongsongnya. "Bibi! Apa kabar, Bi?" Seru Nadin dengan suasana mengharukan."Baik, Sayang. Bagaimana keadaanmu? Bibi sangat kuatir mendengar kamu ditembak, Nadin. Bibi ingin menjengukmu ke kota provinsi, tetapi Mamang kamu itu, malah darah tingginya kambuh, dia juga terpaksa dirawat, sampai sekarang masih minum obat dari dokter." "Oh ya? Kasihan Mang Karta! Tapi kelihatannya sudah sehat ya, Bi?" Nadin memperhatikan lelaki paruh baya yang tengah menimang-nimang bayi kecil di kedua tangannya."Bibi ... Itu bay____""NADIN! NADIN! NADIIIN!!" Belum juga Nadin menyelesaikan kalimatnya, dari arah pintu namanya dipanggil dengan suara keras menggelar. Seorang wanita berjilbab maroon senada dengan gamisnya berlari ke

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 179

    Bab 179Jam empat sore mereka baru sampai di gerbang kabupaten, suasana pegunungan yang sejuk dan dingin sudah terasa menusuk kulit, Nadin langsung mengenakan switer-nya agar tidak kedinginan, Nuraini bahkan memakai jaket berbulu agar lebih hangat, sedangkan Zaki yang memang memakai kaos panjang masih bisa menahan hawa dingin, Fahmi mengecilkan AC mobil agar hawa dingin di dalam mobil berkurang, lelaki ini sudah mengenakan jaket Levis dari rumah, jadi tidak begitu merasakan udara sore yang menggigit. "Ini masih lama?" tanya Nuraini dengan nada penasaran. "Masih satu jam lagi sampai ke kampung Nadin," jawab Zaki. "Alamnya sangat indah, sebaiknya kamu pikirin untuk membuat resort di sini, potensinya sangat bagus, Zak," ujar Nuraini lagi. "Kalau itu nanti bicarakan dengan om Arif, aku mau fokus mengembangkan Z-Teknologi saja," jawab Zaki dengan malas-malasan. "Itu tenang saja, Bu. Nanti pembangunan resort-nya memakai jasa Adiguna konstruksi saja, langsung saya ACC nanti," jawab Fahm

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 178

    Bab 178Berita penangkapan dan penggrebekan tempat judi ilegal dan aplikasi judi online diberitakan secara nasional. Pemiliknya ternyata orang yang sama, Mustofa Kemal. Seorang pria tua berusia enam puluh tujuh tahun. Polisi bergerak cepat setelah Riswan membuat laporan. Bukan main-main, koneksi Riswan ternyata seorang jenderal kepolisian bintang tiga di Humas mabes polri. Jenderal tersebut memiliki hutang Budi yang cukup besar pada Riswan, baru kali ini Riswan meminta tolong padanya, jadi bagaimana mungkin dia tidak melakukannya dengan tuntas. Bahkan antek-antek Mustofa juga ikut ditangkap,. Salah satunya orang kepolisian juga yang menjadi pelindungnya selama ini. Tak lupa juga Respatih dan Farhan ikut juga ditahan. Tidak main-main ancaman hukuman berlapis akan dikenakan, karena mereka juga terlibat human trafficking dan prostitusi.Zaki yang mendengar berita itu dari siaran langsung di layar televisi di kantornya tersenyum lega. Biarlah dia tidak bisa memenjarakan mereka atas kas

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 177

    Bab 177Situasinya memang tidak terduga. Riswan rupanya gerak cepat untuk membuat pergerakan Mustofa terhenti. Menurut sumber informasi, Mustofa memiliki jaringan mafia yang cukup ganas, bisa membunuh tanpa tersentuh oleh hukum dan Riswan yakin, dalang pembunuhan Rafiq adalah kakak kandungnya sendiri yaitu Mustofa. Dengan persetujuan Nuraini, maka biro travel milik wanita itu juga segera diambil alih oleh Riswan. Semua pegawai bahkan di-rolling, sehingga menejemen berubah besar-besaran, Ahmad segera ditunjuk Riswan untuk menjadi direktur utama, sedangkan Willi di tempatkan di daerah Indonesia timur. Mustofa yang mengetahui hal tersebut sangat marah, dia tidak menyangka jika Nuraini menjual perusahaannya dan pindah ke provinsi selatan bersama putranya. "Bukankah usaha mereka itu berkembang pesat? Kenapa mereka jual," keluh Mustofa. "Menurut informasi yang saya dapatkan, usaha itu dulu sempat bangkrut, dan mereka mendapat suntikan dana yang tidak sedikit untuk bangkit lagi, mer

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 176

    Bab 176Sudah dua Minggu Riswan dan Ahmad mencari bukti dan cara menjerat Mustofa, tetapi bukti dan saksi tidak bisa dihadirkan. Bahkan Faisal yang sudah dijebloskan ke dalam penjara saja hanya mengakui bahwa dia adalah dalang perampokan rumah Zaki, motifnya iri karena Zaki lebih sukses. Dia tidak satu katapun melibatkan ayahnya dan juga saudara-saudaranya. Zaki yang merasa lelah menghadapi semuanya, hanya menyerahkan semuanya pada pengacaranya dan tim investigasi dari kepolisian yang dipimpin oleh komandan Rusdi. Zaki hanya fokus menemani istrinya yang terguncang, semua diurus oleh Fahmi. Fahmi yang bekerja keras di sini, sementara perkerjaan kantor diurus oleh Riko. Zaki menyerahkan sepenuhnya pada Riko sebagai ketua tim pengembang yang baru, sementara Pak Hadi menempati jabatan general manajer, sedang pak Anwar masih di posisi manajer HRD.Pagi itu Riswan dan Ahmad berkunjung ke rumah Zaki, sudah dua Minggu Riswan tidak bertemu Nuraini, rasanya sangat rindu sekali. Wanita itu jug

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 175

    Bab 175Hari ini Nadin kembali ke kediaman Zaki, sudah sebulan dia dirawat di rumah sakit dan sekarang sudah dinyatakan sembuh. Nuraini, Shintia dan Nabila ikut menjemputnya, tak lupa Fahmi dan Zaki juga ikut menjemput, sedang Riswan yang masih di luar kota hanya bisa menelponnya saja. "Jadi kapan lelaki itu mau menikahi Mama?" tanya Zaki dengan penasaran, pasalnya ibunya itu sudah bicara dengan begitu mesra di telpon, membuat anak lelakinya itu merasa jengah."Insyaallah nanti, kalau persoalan kita sudah selesai.""Kalau selesainya setahun lagi, dua tahun lagi, atau gak selesai-selesai gimana? Mama dan om Riswan gak bilah-bilah, gitu? Dosa, Ma. Terlalu lama menjalin hubungan gak jelas begitu." Zaki mencebikan bibirnya ke arah ibunya, harusnya sebagai orang tua mereka itu lebih tau mana itu dosa mana itu pahala. "Jadi Mama harus bagaimana?" tanya Nuraini dengan sangsi, dia sebenarnya masih belum yakin menikah dengan lelaki itu.Hingga suatu hari Riswan pernah menanyakan kenapa dia b

DMCA.com Protection Status