Satu hari menjelang perayaan Anniversary Crown Castle Group, keluarga Daisy mengalami masalah yang tak terduga. Sore hari, Hillary menjerit panik setelah mendapat telepon dari Harris, suaminya. Dengan segera, Harris menenangkan Hillary dan meminta istrinya untuk diam agar Harris bisa menyampaikan pesan penting.“Sayang, cepat perintahkan Richard ke sini segera! Aku sedang sangat membutuhkan bantuannya! Jika tidak, aku tak tahu hal buruk apa yang akan menimpaku!”Hillary masih ingin bertanya lebih jauh tetapi sambungan telepon sudah ditutup. Ia yakin suaminya sedang tertekan dalam ketakutan saat meneleponnya barusan. Hanya saja, Harris tak benar-benar memberitahu situasinya.“Silver Moon Restaurant?!” Hillary bergumam seraya menahan gemetar di tubuhnya. Dengan masih diliputi kegelisahan, Hillary berlari menuju ke kamar Daisy untuk menemui Richard, menantunya.“Daisy… Daisy…” Hillary berteriak sembari menggedor-gedor pintu kamar Daisy. “Daisy, di mana suamimu, ayahmu sedang dalam bahaya
Selang beberapa waktu, Richard telah tiba di Silver Moon Restaurant. Berkali-kali Richard memandangi ponselnya, saat itu ia sedang mencoba menghubungi nomor telepon Harris, tetapi sepertinya ponsel Harris sedang mati.Telepon Richard tak tersambung, membuat Richard kebingungan ke mana ia harus mencari keberadaan ayah mertuanya di dalam restaurant yang cukup luas seperti Silver Moon Restaurant.“Aaargh!!! Tidak… Tolong hentikan! Menantuku sebentar lagi akan datang. Ia akan menyelesaikan masalah ini!”Suara jeritan terdengar dari arah utara. Richard berlari menuju ke sumber suara sebab telinganya mengetahui bahwa jeritan itu tak lain tak bukan adalah suara ayah mertuanya, Harris.BUG! BUG! BUG!Richard mendengar bunyi pukulan benda tumpul yang sepertinya diarahkan ke tubuh ayah mertuanya. Jeritan kesakitan pun semakin membahana. Tak mau membuat ayah mertuanya semakin menderita, Richard berlari cepat.Hingga akhirnya, Richard berhenti berlari setelah menemukan ayah mertuanya sedang bersu
“Tunggu… Sebenarnya, apa masalah ayah dengan orang ini? Jika ini menyangkut hutang piutang, bukankah ini bisa diselesaikan dengan tanpa kekerasan seperti ini?”Setelah mengajukan pertanyaan itu, Richard menemukan wajah Harris mendadak gelisah dan ketakutan. Dari perubahan ekspresi ayah mertuanya itu, Richard beralih memandangi Greg Bosman lalu bertanya.“Tuan Greg, sebelum aku terlibat, bisakah anda menjelaskan situasinya?” tanya Richard dengan nada sedikit lebih sopan. Jika sebelumnya Richard mengutuki Greg Bosman karena bertindak kasar, kini Richard mulai curiga pada ayah mertuanya sebab Harris masih terlihat gelisah dan enggan memberi jawaban.“Kuberitahu kau, ayah mertuamu baru saja mentraktir makan malam seorang perempuan muda yang jelas bukan istrinya, perempuan itu lebih cocok disebut selingkuhan ayahmu dilihat dari cara mereka berkomunikasi. Masalahnya, ayahmu tak sanggup membayar tagihan makan malamnya! Bukankah ayah mertuamu menjijikkan?!”Richard memicingkan mata tepat ke a
Pria lain tak mau melewatkan kesempatan itu dan mulai memukuli Harris.“Cepat perintahkan pemuda itu untuk menyerah atau kau akan hidup di atas kursi roda selama sisa hidupmu!” Seorang petugas keamanan menampar pipi Harris sembari memberi pengancaman.Harris menahan rasa sakit yang mendera tubuhnya, ia kumpulkan sisa-sisa kekuatan dari tubuhnya yang melemah. “Richard…. Aku akan mati segera jika kau tak menyerah. Richard, Daisy sangat menyayangiku, jaga baik-baik Daisy-ku setelah aku wafat…”Richard yang sedang berkelahi dengan Greg Bosman terpaksa menghentikan serangannya setelah ia mendengar teriakan Harris. Richard melihat Harris yang sudah berlumuran darah di bagian wajah. Seketika, lutut Richard ambruk ke tanah. Ia tak akan bisa meminta maaf pada Daisy jika Harris tewas di malam itu.“Baiklah… Aku menyerah…!”Greg Bosman lantas tertawa terbahak-bahak melihat Richard kini telah berlutut di depan tubuhnya. Greg Bosman menolehkan kepala ke belakang lalu berujar pada Harris. “Hei, men
Greg Bosman tersenyum sinis tatkala mengeluarkan sesuatu dari dalam resleting celananya. Siapapun bisa melihat bahwa pandangan mata Greg Bosman kini tertuju pada mulut Richard Forger. Dengan penuh kebencian Greg Bosman bergumam, “suasana hatiku sedang buruk jadi kupikir aku butuh sedikit hiburan!”Richard tahu jika sebentar lagi Greg Bosman akan kencing di wajahnya, membayangkan itu terjadi, perut Richard mual dan nyaris ingin muntah.“Sial! Ini keterlaluan dan jangan kira aku akan diam saja!” Richard bereaksi dengan mengguncang tubuhnya beberapa kali. Sentakan yang kuat itu lantas membuat empat bawahan Greg Bosman terpental mundur.“Maafkan kami, dia sangat kuat, Boss!” Salah seorang bawahan Greg Bosman segera bangkit setelah tubuhnya terjungkal ke belakang sementara tiga lainnya menganggukkan kepala untuk menegaskan bahwa kekuatan Richard memang berada di atas mereka.“Aku sudah muak dengan ulah kalian! Kupastikan kalian akan menyesali perbuatan kalian malam ini!” Richard melinting
Ketika tubuh Harris terangkat ke atas, urat-urat nadinya kian menonjol di wajah. Mata Harris membelalak membesar seiring dengan tekanan di lehernya yang menguat. Harris sudah tak bisa lagi berkata-kata sebab pita suaranya telah terhimpit dan saluran pernapasannya pun tak lagi bisa digunakan.Wajah Harris memerah, ia berada dalam keadaan sekarat karena kekurangan oksigen. Melihat ayah Daisy yang akan segera tewas, tubuh Richard bergidik dan gemetar.“Cukup! Lepaskan dia! Aku menyerah!” Richard menghantamkan lututnya ke lantai tetapi ternyata Greg Bosman belum mau melepaskan cengkraman tangannya. Greg Bosman hanya mengurangi tekanan di leher Harris sembari menurunkan tubuh Harris pelan-pelan.“Aku tak mendengar ucapanmu, anak muda!” Greg Bosman menyeringai menatap Richard yang berlutut beberapa meter dari tubuhnya.Richard menarik napas dalam lalu memohon. “Aku menyerah! Lepaskan ayahku…”Greg Bosman tersenyum sinis, ia lantas melempar tubuh Harris ke arah sekelompok bawahannya yang tel
Harris sedang berada dalam keadaan antara hidup dan mati di tangan empat anak buah Greg Bosman. Hanya dengan satu gerakan perlawanan dari Richard Forger, Greg Bosman berjanji akan menghabisi nyawa Harris tanpa ragu-ragu. Dihadapkan pada pilihan seperti itu, Richard memutuskan untuk menekan amarahnya.‘Aku sudah pernah mengalami yang lebih buruk dari ini ketika menjalani misi-misi Naga Langit! Aku bisa menahan ini semua!’ Richard Forger bergumam dalam batin dengan dua tangannya mencengkeram paha. Dalam hitungan beberapa detik ke depan, Richard yakin Greg Bosman akan menghujaninya dengan air kencing.Saat itu, tepat di depan tubuh Richard yang berlutut, Greg Bosman sedang memain-mainkan alat vital miliknya yang baru saja ia keluarkan dari dalam celana. Bibir Greg Bosman tak berhenti menampakkan seringai pongah selagi ia memandangi tubuh musuhnya kini telah berlutut tanpa bisa melakukan perlawanan.Tangan kanan Greg Bosman bergerak ke arah kepala Richard, menjambak rambutnya lalu menarik
Suara gemericik air langsung terdengar begitu Greg Bosman menumpahkan air kencingnya tepat di wajah Richard Forger. Gemuruh tawa para anak buah Greg Bosman meledak bersama-sama, membuat ruangan itu dipenuhi dengan suara suka cita dan rupa-rupa sumpah serapah.Sementara itu, Richard tampak tak mengedipkan mata ketika ia dipermalukan di hadapan semua orang. Tatapannya yang tajam dan tak memiliki ketakutan sedikit pun itu akhirnya membuat Greg Bosman geram tapi juga sedikit khawatir.Ketika air kencing Greg Bosman menjelang habis, ia tersenyum sinis lalu memberi penawaran. “Richard Forger, aku sangat menikmati hiburan ini jadi kurasa aku akan memberimu sedikit hadiah. Lihat, anak buahku juga ingin merasakan kesenangan yang aku rasakan, jadi, kubiarkan hutang ayahmu lunas setelah mereka semua bersenang-senang mempermalukan dirimu! Kau bisa berterima kasih nanti!”Richard mencengkeram tangannya lebih kuat lagi karena kesal. Saat itu Greg Bosman telah selesai menumpahkan air kencing di waja