Bagaimana kamu mau mati! Pertanyaan Jordan itu langsung membakar suasana para penonton. Mereka berteriak-teriak bersemangat. Tapi ketika Jordan mengangkat tangannya, semua orang terdiam. Ini menunjukkan betapa besar pengaruh Jordan. "Sepertinya semua orang meragukanmu. Apakah kamu sudah memikirkan resikonya, jika kamu berani melawanku?” Ketika Jordan selesai mengucapkan kalimat ini, dia melirik Spence. “Kedatanganmu mewakili tempat tinju illegal. Apakah kamu tidak takut mati?”"Cukup untukku untuk bisa bertemu denganmu,” ujar Michael. Jordan tertawa keras, para penonton juga tertawa, seakan-akan mereka mendengar sebuah lelucon. "Waduh, orang ini benar-benar gila. Dia sepertinya tidak takut pada Jordan sama sekali.” "Kalau kamu berani bicara pada Jordan seperti itu, dia tidak akan melepaskanmu begitu saja. Orang ini pasti mati.”"Kalau dia tidak mati, dia pasti akan disiksa Jordan hidup-hidup.”Setelah selesai tertawa, dia berkata pada Michael, “Kalau kamu bisa bertahan
Kejadian ini tidak terduga, para penonton belum bisa mencerna kejadian ini. Jordan terlempar, dia berusaha bangkit. Mulutnya penuh darah, tapi dia jatuh ke lantai dengan tidak berdaya. Suasana menjadi hening. Donny untuk beberapa saat terdiam. Dia meloncat dari atas sofa di ruang privasi, lalu melihat ke arah Michael dari kaca. Orang ini. Bagaimana mungkin hal ini terjadi! Dengan kekuatan Jordan, bagaimana ini bisa terjadi. Michael hanya orang biasa. Donny menggaruk kepala botaknya berulang kali. Jordan adalah jagoan di arena tinju Naga Biru. Sekarang Jordan terluka. Tanpa Jordan, Naga Biru bisa sepi!Setelah hening beberapa saat, kemudian mulai terdengar orang-orang berteriak. Semua tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Mereka merasa, apakah ini hanya halusinasi mereka saja. Bagaimana mungkin Jordan sampai bisa terlempar ke luar? Bukannya mestinya Michael yang mati?"Apa yang sudah aku lihat barusan? Dia berhasil memukul Jordan.""Ya Tuhan, ini benar-benar
Antusiasme penonton semakin lama semakin besar. Meskipun mereka tidak tahu siapa Michael, semua orang menyebut nama "pemenang". Hal ini tertuju pada Michael sebagai pemenang baru di ring tinju. Inilah dunia tinju. Di ring tinju illegal seperti ini, pemenang adalah raja. Selama ada yang lebih kuat, mereka tidak segan-segan untuk meninggalkan pemenang yang lama. Ini bukan soal menang atau kalah, ini soal siapa yang lebih kuat. Donny ketakutan. Di matanya, Spence tidak mungkin bisa membalikkan keadaan. Dengan lawan kuat seperti Jordan, Donny yakin ring tinju miliknya akan menjadi jaya. Namun Donny tidak menyangka Jordan akan dikalahkan oleh seseorang yang namanya saja tidak dia kenal. Bahkan orang ini sungguh sederhana. Jika masalah ini tidak diatasi, reputasi arena tinju Naga Biru akan segera berakhir. Jordan bukanlah lawan yang pantas bagi pendatang baru ini. Donny tahu jika petinju lainnya tidak akan bisa menang lawan pendatang baru ini. "Siapa pria itu? Bagaimana Spence
"Pulanglah. Aku mau istirahat," kata Michael.Zach menghela napas. Meskipun dia sudah menduga Michael akan menolak, tetap saja dia merasa kecewa. "Sekarang aku mengerti, mengapa kamu mengikutinya. Michael adalah orang yang kuat," ujar Zach."Tidak hanya fisik, dia juga memiliki aura yang menarik. Kamu akan tahu nanti. Meskipun aku tidak bisa memastikan masa depan Michael, tapi aku jamin kamu tidak akan menyesal karena sudah mengikutinya," kata Spence.Saat Michael tiba di apartemen, Evie sedang menonton TV menggunakan pakaian tidur sutra. Hal ini membuat Michael terkejut. Dia kira Evie sudah tidur. "Belum tidur?" tanya Michael.Tadinya Evie berniat tidur. Namun saat dia mendengar kepergian Michael, Evie tidak bisa tidur. Jadi dia menunggu Michael sambil menonton. "Aku cemas dengan dirimu. Siapa tahu kamu terluka," kata Evie."Menurutmu aku lemah? Aku sudah jadi juara malam ini," kata Michael.Evie tidak percaya. Dia berkata, "Paling-paling lawanmu tidak begitu kuat."Mich
Michael beristirahat lebih lama dari biasanya. Saat dia keluar kamar, Evie bisa melihat dengan jelas, wajah Michael lebih pucat."Ada apa? Apa kamu sakit?" tanya Evie. Michael menggelengkan kepala. Setelah sakit kepalanya hilang, dia merasa lemah. Michael menjawab, "Tidak apa-apa. Aku tidak bisa tidur semalaman.""Aku tahu kamu sedang banyak masalah, tapi kamu harus menjaga kesehatanmu. Jika kamu sakit, kamu tidak akan bisa pergi ke mana-mana," kata Evie."Kalau aku di rumah, aku akan melihat pemandangan pakaian dalammu di kamar mandi," kata Michael tersenyum sambil bercanda. Mengenai hal itu, Evie sebenarnya sengaja melakukannya. Dia berkata, "Bukannya itu bagus? Apa kamu memandangnya tanpa berkedip?"Michael tidak menyangka Evie akan berkomentar seperti itu, "Bagus dari mana? Pakaian dalam tetaplah pakaian dalam.""Kalau mau, akan aku tunjukkan milikku yang lain," kata Evie tanpa malu. Michael cepat-cepat makan. Kesetiaan Michael tetap pada Bella. Namun, terkadang dia me
Namun Kale berubah pikiran sekarang. Dia tidak bisa membunuh Michael. Setelah terdiam beberapa saat, Evie tersenyum lebar. Kalau Michael bertambah kuat, ini kabar baik. Semakin kuat Michael, Evie semakin tertarik pada Michael."Aku sudah tidak ada urusan lagi. Pulang saja," kata Evie.Kale bersedia melakukan apapun untuk Evie. Dia mengingatkan Evie: "Nona, jika benar Michael bertambah kuat, tidakkah ini berbahaya? Mampukah Michael mengontrol kekuatannya?""Mungkin aku tidak akan menjadi miliknya, tapi asalkan dia tidak kasar padaku, kenapa aku harus menjauhinya?" tanya Evie.Mendengar komentar Evie, Kale menggelengkan kepala. Dia tidak mengerti mengapa Evie masih mau bersama Michael, bahkan tinggal satu atap dengannya."Aku ingin dia merasa bersalah padaku. Sedikit bersalah, tidak apa-apa," kata Evie sambil tersenyum. Dia tidak mengharapkan Michael akan mencintainya. Namun rasa bersalah? Itulah yang diinginkan Evie. Perasaan Kale kembali terluka, "Nona, mengapa kamu tetap kera
Saat matahari bersinar terik, orang-orang akan beristirahat, mereka menikmati waktu istirahat itu dengan tangan masih menempel dengan lumpur. "Aku sudah dengar kejadian semalam," kata Victor sambil tersenyum. Dulu wajah itu penuh dengan kekuatan. Meskipun wajah Victor sekarang terlihat ada kerutan-kerutan, inilah wajah yang dirindukan Michael. "Guru, tidakkah menurutmu ini aneh. Aku bisa mengalahkan Jordan dengan sekali pukulan," kata Michael.Victor menganggukkan kepala, "Memang saat aku mendengarnya, aku sendiri ikut terkejut.""Guru, jika aku mendapatkan kekuatan ini dengan tiba-tiba, apakah guru akan percaya?" tanya Michael.Wajah Victor terlihat serius, "Apa baru-baru ini kamu mengalami kejadian aneh?"Kejadian aneh? Mungkin hanya sakit kepalanya yang muncul tiap malam. Saat Michael mengatakannya, kerutan di wajah Victor semakin terlihat. "Sakit kepala?" Victor menggelengkan kepala. Dia tidak tahu apa artinya. "Memang aneh. Setelah sakit itu, aku menemukan kekuatanku
"Guru, aku pikir guru terlalu berlebihan. Mereka itu kan orang biasa," kata Michael. "Mereka bukan orang biasa, itu intinya. Jika kamu ingin tahu, kamu harus mulai selangkah demi selangkah," kata Victor. "Guru, aku akan membantumu melakukan pekerjaan ini. Ini lebih baik dibandingkan aku tidak mengerjakan apa-apa," kata Michael sambil membantu memindahkan tanah.Victor meletakkan tangannya di pundak Michael, "Baiklah, bantu aku. Sebentar lagi waktu istirahat."Michael membantu Victor dengan penuh semangat. Mereka tidak berhenti makan siang. Michael membantu gurunya hingga matahari terbenam. Hidup Victor sangat sederhana. Dia tidak merokok, minum atau main perempuan. Bisa dikatakan dirinya tidak memiliki hawa nafsu. Keinginan dalam hidupnya adalah memastikan Keluarga Han selamat, dan satu hal lagi, keinginannya untuk melindungi Michael. Keadaan Michael membuat Victor penasaran, tapi dia tidak bisa banyak membantu. Sekarang Michael harus mencoba untuk berjalan sendiri mencari j
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua