"Bunuh si pecundang itu," kata Suzy pada dirinya sendiri. Pada saat yang bersamaan, Michael mengambil ponselnya dan menunjukkan pada Kale."Kalau kamu membunuhku, akan kukirim gambarmu pada Evie. Tebak apa yang akan dilakukannya?" kata Michael.Kale terkejut. Dia lalu marah dan berkata, "Michael, dasar penipu. Kamu tidak pantas menggunakan cara kotor ini.""Cara kotor? Aku pikir tidak. Lagi pula, kamu bukan lawanku. Ini satu-satunya cara agar aku selamat," kata Michael. Memang cara ini cara pengecut, tapi mau diapakan lagi. Dia tidak bisa menang melawan Kale. Kale ingin menghancurkan Michael berkeping-keping. Namun, jika Michael berhasil mengirimkan gambarnya pada Evie, apa yang bisa dia lakukan?Alasan terbesar dia tidak membunuh Michael adalah Evie. Evie tidak boleh tahu Kale melakukannya. Jika Michael mengirimkan fotonya ke ponsel Evie, nasib Kale akan tamat. "Jika kamu pergi sekarang, aku anggap tidak ada kejadian ini diantara kita. Aku juga tidak akan memberitahu Evie,
Wajah Suzy menjadi pucat. Dia duduk lemas di lantai. Pria botak itu dibunuh oleh Michael. Michael bilang ini pelajaran untuknya!Suzy tahu apa artinya.Dia tahu Suzy menyaksikan kematian Florence di depannya. Yang melakukan itu juga Michael.Di balik sikap pecundangnya, terdapat sisi seorang pembunuh. Suzy tahu jika bukan karena Bella, dia pasti sudah mati.Tapi … tapi Suzy tidak mau kalah. Dia masih ingin membunuh Michael.Jika Michael dan Bella menikah lagi, di mana perannya di Keluarga Su? Suzy sudah terbiasa menjadi penguasa di keluarga Su. Dia tidak rela perannya diambil orang lain, apalagi oleh pecundang itu. Suzy berdiri dan menuju ruangan setelah Michael pergi. Pria botak itu sudah mati. Michael pelakunya. Ada saksi di ruangan ini. Muncul sebuah ide untuk membalas Michael."Dia sudah membunuh bos kalian. Tidak panggil polisi?" kata Suzy. Jika polisi dipanggil, Michael bisa dijadikan pelaku pembunuhan. Inilah harapan Suzy.Anak buah pria botak itu menatap Suzy s
"Kakek Charles, bagaimana menurutmu?" tanya Teresa."Michael memiliki potensi. Jika tidak, Victor tidak akan peduli padanya. Tapi di saat ini, Michael bukanlah lawan seimbang untuk Kale," kata Charles."Nona, Kale tidak akan berani melanggar perintah Evie. Jadi meskipun dia ingin membunuh Michael, dia harus mendapat persetujuan dari Evie. Mungkin Michael memperalat Evie sehingga Kale tidak berani melakukannya," kata Brian.Hal ini membuat Teresa tersenyum mengejek dan berkata, "Si pecundang itu hidup dari perempuan. Sungguh menjijikkan.""Nona, jika kamu membunuh Evie, Kale tidak akan menjadi masalah," kata Brian.Ini rencana menarik bagi Teresa. Ayahnya hanya melarang untuk tidak membunuh Michael, tapi dia tidak bilang apa-apa tentang membunuh orang lain. Tapi masih ada masalah. Jika Kale tahu siapa yang membunuh Evie, dia pasti akan membalas dendam. Pada saat itu, mungkin dia tidak peduli dengan kondisi Michael yang mati atau hidup. "Maksudmu, kamu ingin membuat seolah-ola
Niat Teresa sudah jelas. Dia tidak peduli dengan Penn. Demi mencapai tujuannya, dia akan mencoba segala cara. Charles sangat menyukai keadaan ini.Meskipun Teresa hanya seorang perempuan, dia lebih pantas mewarisi Keluarga Han dari Amerika dibanding Penn.Karakter Teresa lebih kuat dari Penn, yang kerjaannya sehari-hari hanya bersantai-santai. Jika Keluarga Han jatuh ke tangan Penn bisa berbahaya. Akhir-akhir ini tersebar kabar di antara warga Yuncheng. Ada seorang pria muda yang kaya raya. Dia baik hati dan suka memberikan tip yang banyak. Menurut pemilik klub, pria muda ini hampir menghabiskan uang puluhan juta dalam sebulan. Dia juga sangat royal kepada para perempuan yang berkunjung di klub. Sekarang, pemilik klub menantikan kehadiran pria muda ini. Para perempuan juga mengharapkan kehadirannya. Mereka semua ingin mendapatkan uang banyak darinya. Selama pria muda ini puas dengan layanan yang mereka berikan, dia akan memberikan uang yang banyak. Dengan ciri-ciri sepert
"Di mana dia? Apa dia ada di Yuncheng?" tanya Penn dengan penuh semangat. Berhubung dia sudah terbiasa dengan perempuan-perempuan Yuncheng, dia merasa tertantang untuk mendapatkan Evie.Tentu saja, sifat playboy Penn tidak pernah terpuaskan. Semakin sulit targetnya, dia semakin bersemangat. "Ya, aku tahu di mana dia tinggal. Kamu ingin tahu?" tanya Teresa sambil tersenyum. "Kakakku yang baik, jangan pelit sama adikmu ini. Cepat beritahu. Hatiku tidak sabar ingin bertemu Evie," kata Penn. Sikapnya saat ini seperti anak kecil yang tidak sabar ingin mendapatkan mainan. "Apa kakakmu ini baik orangnya?" tanya Teresa."Tentu saja, lebih baik dari siapapun," kata Penn tanpa ragu. "Kamu memang pandai memuji. Baiklah, akan kukirimkan alamatnya padamu sekarang," Tak lama kemudian, Teresa mengirimkan alamat Evie pada Penn.Alamat itu adalah alamat tempat tinggal Michael.Penn yang tidak paham, segera meninggalkan klub. Perempuan-perempuan di klub itu kecewa. Mereka belum mendapatkan
Ada berbagai jenis penghuni apartemen di daerah tempat tinggal Michael tinggal. Bagi Penn, yang tidak memiliki pengalaman untuk mengejar perempuan, dia berniat menggunakan segala cara untuk bertemu dengan Evie. Sesuatu yang pasti tidak akan membuat Evie merasa nyaman.Saat dia tiba di alamat yang diberikan Teresa, Penn memencet bel di unit samping tempat tinggal Michael.Bagi masyarakat kota besar, wajar jika tidak pernah bertemu dengan tetangga. Bahkan mereka tidak saling mengenal. Saat pemilik unit itu membuka pintu dan melihat Penn, dia merasa asing. "Kamu cari siapa?" kata pemilik tersebut. Akhir-akhir ini, ada penghuni yang baru pindah. Orang itu mendengar kalau penghuni baru itu laki-laki. Jadi dia mengira Penn-lah orangnya. "Apa kamu yang tinggal di unit ini?" tanya Penn."Ya," kata orang itu. "Aku mau membeli unit ini," kata Penn. Niatnya sudah jelas. Tidak ada basa-basi. Bagi Penn, tidak ada hal yang tidak bisa diselesaikan dengan uang.Pemilik tersebut mengerny
"Terjual? Mengapa begitu tiba-tiba?" tanya Helen dengan penasaran. "Aku juga tidak menyangka. Tapi begitu ada kesempatan, ya harus aku terima. Hari ini ada seseorang yang datang ke unitku dan membayar dengan harga tinggi," kata Joe. Aneh sekali, masa ada yang membeli rumah dengan harga tinggi. "Jadi kamu bakal pindah? Sudah ada tempat tinggal baru?" tanya Helen. "Kalau itu, tidak penting. Yang penting, dia akan memberiku tambahan dua ratus ribu yuan jika bisa pindah dalam dua hari," kata Joe bersemangat. Dia sendiri tidak pernah bermimpi hal ini akan terjadi. Helen terkejut. Orang macam apa bisa memberi uang sebanyak itu. Dua ratus ribu yuan.Helen tidak banyak bertanya karena dia tahu penghuni baru nanti ini adalah tipe orang yang sombong. Kalau benar begitu, mengapa orang itu membeli rumah di sini? Kenapa tidak di luar sana?Saat dia pulang, Helen terus memikirkan hal ini. Sally juga terkejut. Menurutnya tidak mungkin orang kaya mau membeli unit apartemen di daerah sini
Saat Michael kembali ke rumah pada sore hari, dia melihat tetangganya pindah rumah. Michael tidak bertanya. Dia tidak akan tinggal di sini selamanya. Jadi dia tidak peduli siapa tetangganya. Evie sedang sibuk. Ruangan itu penuh dengan aroma masakan. Michael mengagumi kemampuan memasak Evie. Meskipun Michael sendiri bisa masak, tetap saja ada perbedaan antara dia dan Evie.Michael dan Evie memiliki karakter yang sama. Mereka sama-sama lahir di keluarga kaya tapi mereka pandai mengerjakan urusan rumah tangga. Padahal pekerjaan itu bisa dilakukan pelayan rumah. "Apa kamu tahu ada tetangga yang pindah rumah?" tanya Michael pada Evie di dapur. "Ya, suaranya sampai terdengar ke sini, tapi aku tidak mau keluar untuk melihatnya," kata Evie. Sejak dia tinggal di sini, Evie jarang keluar rumah. Karena di apartemen ini tercium bau aroma tubuh Michael, jadi dia merasa dekat dengan Michael. Lagi pula Evie tidak memiliki kegiatan lain. Jadi jika dia keluar rumah, dia tidak tahu mesti berbuat
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua