"Sialan, aku masih penasaran. Aku tahu jawabannya pasti bukan yang ingin kudengar. Hanya saja, aku tetap ingin tahu. Tolong, tahan aku supaya aku lebih tenang," kata Mark pada Boris dengan raut muka yang tidak bisa ditebak. Boris tersenyum masam. Mark itu tergolong orang yang aneh. Terkadang, emosi yang dia rasakan sangat berbanding terbalik dengan umur sebenarnya. Dia sangat kekanak-kanakan. Sama sekali tidak bisa bersikap seperti bos. "Lupakan saja. Kamu tidak bisa membujukku. Tidak ada yang bisa mencegahku hari ini," Sebelum Boris menjawab, Mark berdiri dan berjalan menuju Michael.Michael duduk di sofa sendirian. Mark duduk di sampingnya. Sambil merangkul pundak Michael, dan bertanya, "Apa ada hal yang membahagiakan? Bagaimana kalau membaginya bersamaku?"Michael melirik Mark dan berkata, "Apa hubungannya denganmu?""Tidak ada, tapi aku penasaran," kata Mark. Dia mengeluarkan sebungkus rokok dan menyerahkan pada Michael.Michael terkejut melihat Mark. Pria itu terkenal peli
Setelah mendengar pertanyaan Mark, Boris hanya tersenyum. Di depannya, kedua bos sedang berbeda pendapat. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi jika dia salah menjawab. Dengan kepala menunduk, Boris hanya bisa berpura-pura tidak mendengar apa-apa. "Mark, aku perhatikan kamu semakin tua dan semakin bertindak kekanak-kanakan," kata Michael."Kamu meremehkanku, Michael. Aku selalu bersikap seperti ini. Jadi, lupakan soal aku pinjam uang itu," kata Mark.Di depan sikap keras kepala Mark, Michael tidak bisa melakukan apa-apa. Meskipun uang 200 juta itu bukan jumlah kecil, tapi 200 juta itu bukan apa-apa dibanding masalah dengan Grup Han.Saat melihat jam, sudah waktunya makan siang. Michael berkata, "Jika kamu tidak bisa bayar, traktir aku makan siang.""Kamu boleh makan sebanyak apapun yang kamu mau. Aku akan menyuruh koki dapur untuk menyiapkan dua mangkok nasi untukmu," kata Mark. "Dasar si tua pelit," balas Michael.Di Hotel Peninsula, Teresa sedang menghukum seseorang dari
"Yang aku tahu, Kale adalah pengawal anak perempuan Daniel. Karena Kale sedang ada di Yuncheng, Evie juga pasti sedang ada di Yuncheng. Nona, ini saat yang cocok untuk sekali dayung dua pulau terlampaui. Nona juga bisa langsung membereskan Michael dan Evie. Jika Evie mengalami kecelakaan di Yuncheng, Daniel pasti kelabakan," kata Brian."Evie?" Teresa mengernyitkan dahi. Dia ingat nama itu. Pada acara ulang tahun ayahnya, kehadiran Evie mengundang perhatian banyak orang. Bahkan Penn sangat terobsesi pada Evie sampai rela tidak makan dan minum. Setelah acara itu, Evie langsung pulang ke rumah, jadi Penn tidak berhasil berkenalan dengannya. Teresa juga tidak punya kesempatan untuk memberi pelajaran pada Evie."Aku tahu!" Teresa seketika teringat. Dia berkata pada Brian, "Saat Michael memakai kursi roda, rasanya aku kenal dengan sosok perempuan yang membantunya. Wajahnya saat itu tidak terlihat jelas, karena dia menundukkan kepala. Sekarang aku tahu itu Evie. Rupanya dia takut aku menge
Kale yang tadinya mau pergi lalu berhenti. Dia tahu apa dampaknya jika dia membunuh Michael. Evie mungkin tidak akan memaafkan dirinya. Menggunakan kematian Michael untuk memuluskan hubungannya dengan Evie seperti angan-angan belaka. Tapi saat dia mendengar tawaran Brian, Kale tidak bisa menahan gejolak membunuhnya. Jika dia diberi kesempatan, dia tidak akan melepaskan Michael.Brian tersenyum dan melanjutkan, "Aku jamin Evie tidak akan tahu kalau kamu yang membunuh Michael. Akan ada orang lain yang mengemban tugas itu.""Siapa?" tanya Kale."Suzy," kata Brian.Kale mengernyitkan dahi dan berkata, "Bukannya dia ibu mertua Michael? Kenapa dia jadi terlibat?"Brian lalu berkata, "Ibu mertuanya tidak seperti yang kamu bayangkan. Dia sama sepertimu. Dia juga ingin membunuh Michael."Kale tidak begitu mengerti drama di antara anggota keluarga Su. Yang dia tahu, Keluarga Su tidak menyukai Michael. Hanya saja, Michael sudah melakukan banyak hal untuk Keluarga Su. Tidakkah Suzy
Ada begitu banyak pengunjung di tempat ini. Pria botak itu langsung menuju dirinya. Sudah jelas dia tahu siapa Michael. Michael yang curiga, mengikuti pria botak itu ke daerah sepi, tempat tidak ada orang lain. "Jika kamu tidak cepat, aku tidak bisa menjamin keselamatan istrimu," kata pria botak itu pada Michael.Michael menjadi semakin marah. Meskipun dia tidak tahu motivasi pria botak ini, Michael tahu bukan Bella yang sedang menunggunya.Untuk mengetahui motivasinya, Michael akan ikuti dia. Michael dan pria botak itu masuk ke dalam rumah terlantar. Saat pintunya ditutup, beberapa orang keluar mengepung Michael. Total ada tujuh orang di dalam ruangan. Sorot mata mereka menunjukkan mereka memiliki niat jahat. "Kalian ingin menghajar aku?" tanya Michael. Meskipun terlihat otot kekar mereka, sepertinya mereka tidak memiliki keahlian khusus. Jadi kemampuan mereka pasti level amatir. Ada orang yang ingin menghajar Michael di Yuncheng tapi mereka semua bisa terkalahkan. Kem
Tak berapa lama kemudian, hanya Michael yang berdiri sendirian. Semua lawannya terkapar di lantai. Tentu saja, Michael pemenangnya. Ini perkelahian yang bisa dimenangkan olehnya dengan mudah. Pria botak itu sudah lama mengerjakan pekerjaan seperti ini. Dia tidak pernah kalah. Menurutnya, hari ini pun dia bisa membunuh targetnya dengan mudah. Hanya saja dia tidak menyangka dia akan kalah begitu cepat. Melihat Michael yang berdiri membuatnya takut. Siapa pria ini? Kenapa dia begitu kuat? "Kamu ingin membunuhku. Sebagai gantinya, aku bisa membunuhmu," kata Michael. Pria botak itu menunjukkan raut muka takut dan panik. Meskipun dia sudah membunuh banyak orang, tetap saja dia merasa ketakutan. Saat kematian datang, bagaimana bisa orang tidak takut? "Kami hanya mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepada kami. Kamu tidak perlu membunuh kami," kata pria botak itu. Michael tersenyum dan berjalan mendekati pria botak itu. Dia bertanya, "Siapa yang menyuruhmu?"Di ruangan lain, Su
"Bunuh si pecundang itu," kata Suzy pada dirinya sendiri. Pada saat yang bersamaan, Michael mengambil ponselnya dan menunjukkan pada Kale."Kalau kamu membunuhku, akan kukirim gambarmu pada Evie. Tebak apa yang akan dilakukannya?" kata Michael.Kale terkejut. Dia lalu marah dan berkata, "Michael, dasar penipu. Kamu tidak pantas menggunakan cara kotor ini.""Cara kotor? Aku pikir tidak. Lagi pula, kamu bukan lawanku. Ini satu-satunya cara agar aku selamat," kata Michael. Memang cara ini cara pengecut, tapi mau diapakan lagi. Dia tidak bisa menang melawan Kale. Kale ingin menghancurkan Michael berkeping-keping. Namun, jika Michael berhasil mengirimkan gambarnya pada Evie, apa yang bisa dia lakukan?Alasan terbesar dia tidak membunuh Michael adalah Evie. Evie tidak boleh tahu Kale melakukannya. Jika Michael mengirimkan fotonya ke ponsel Evie, nasib Kale akan tamat. "Jika kamu pergi sekarang, aku anggap tidak ada kejadian ini diantara kita. Aku juga tidak akan memberitahu Evie,
Wajah Suzy menjadi pucat. Dia duduk lemas di lantai. Pria botak itu dibunuh oleh Michael. Michael bilang ini pelajaran untuknya!Suzy tahu apa artinya.Dia tahu Suzy menyaksikan kematian Florence di depannya. Yang melakukan itu juga Michael.Di balik sikap pecundangnya, terdapat sisi seorang pembunuh. Suzy tahu jika bukan karena Bella, dia pasti sudah mati.Tapi … tapi Suzy tidak mau kalah. Dia masih ingin membunuh Michael.Jika Michael dan Bella menikah lagi, di mana perannya di Keluarga Su? Suzy sudah terbiasa menjadi penguasa di keluarga Su. Dia tidak rela perannya diambil orang lain, apalagi oleh pecundang itu. Suzy berdiri dan menuju ruangan setelah Michael pergi. Pria botak itu sudah mati. Michael pelakunya. Ada saksi di ruangan ini. Muncul sebuah ide untuk membalas Michael."Dia sudah membunuh bos kalian. Tidak panggil polisi?" kata Suzy. Jika polisi dipanggil, Michael bisa dijadikan pelaku pembunuhan. Inilah harapan Suzy.Anak buah pria botak itu menatap Suzy s
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua