”Ok.” Mark merasa sedikit lega ketika mendengar ucapan Michael. Dia lalu berkata pada Smith, “Kalau kamu butuh bantuanku, katakan saja. Aku akan segera membantumu. Jangan terlalu sopan dengan orang-orang yang serakah.” Smith tidak langsung menjawab, dia lalu melihat Michael. Dia tidak berani berbicara sampai Michael menganggukkan kepalanya. “Terima kasih bos Mark, aku pasti akan membutuhkan bantuanmu. "Siap! Hubungi aku kapan saja," ujar Mark. Mark lalu berdiri dan berjalan menghampiri Smith, sambil menepuk pundaknya. “Ini kesempatanmu, pergunakan sebaik-baiknya.”"Terima kasih Bos Mark. Aku tidak akan mengecewakan Michael,” ujar Smith sambil menundukkan kepalanya. Dia pikir dia hanya bisa menjadi preman di sini seumur hidupnya. Tapi sekarang, dia punya kesempatan untuk mengembangkan sayapnya dan meninggalkan daerah miskin ini. Bagi Smith, walaupun dia harus berkorban jiwa raga, dia akan tetap memanfaatkan kesempatan ini. Ketika seseorang ada di dalam posisi tertentu, satu kata s
Di Hotel Peninsula, Teresa yang tidak sedang mengerjakan apa pun, tiba-tiba menerima berita yang cukup mengejutkan. Suzy ingin bertemu dengannya! Setelah datang ke Yuncheng, Teresa mengamati kondisi keluarga Michael. Dia tahu kalau Suzy adalah ibu mertua Michael. Ketika Suzy ingin bertemu dengannya, Teresa cukup bingung. "Nona, dia mengaku sebagai ibu mertua Michael. Apakah sekarang dia mau memutuskan hubungan dengan Michael?” tanya Amy. Dalam pikirannya, ini akan bagus sekali. Tapi mengapa bisa hal ini terjadi? "Yang aku tahu, Suzy itu adalah orang yang sangat egois. Bisa saja dengan mudah dia memutuskan hubungannya dengan Michael. Tapi dia tidak bisa semudah itu datang padaku,” kata Teresa. Dia sebenarnya suka berhubungan dengan orang-orang yang egois, karena mereka biasanya gampang untuk dikendalikan. "Nona, apa kamu ingin bertemu dengannya sekarang?" tanya Amy. "Iya sekarang saja, dan aku juga sedang bosan,” ujar Teresa. Di luar hotel, petugas keamanan tidak berani mem
"Tapi imbalan apa yang bisa aku dapatkan? Dengan kemampuanmu yang biasa-biasa saja, apakah ini pantas untukku?” tanya Teresa dengan ketus. “Aku bisa memberimu informasi mengenai Michael lewat Bella, dan apa yang sedang dia lakukan sekarang,” ujar Suzy. Sepertinya ucapannya barusan tidak membuat Teresa terkesan. “Aku tahu kamu bisa melakukan segalanya, tapi ada beberapa hal yang hanya Michael dan Bella yang tahu.”Teresa bisa saja menginvestigasi segala sesuatu mengenai Michael, tapi seperti yang dikatakan Suzy barusan, pasti ada beberapa kegiatan Michael yang sulit untuk dilacak. Jika dilihat dari sisi ini, kehadiran Suzy ada manfaatnya juga. “Kalau kamu membawa informasi yang berharga, aku akan mempertimbangkan permintaanmu,” ujar Teresa dengan nada datar. “Dan satu lagi, Michael sudah tidak ada hubungannya dengan Keluarga Su,” ujar Suzy. Teresa berkata dengan sinis, “Apa kamu pikir aku peduli dengan keluarga tidak berharga seperti Keluarga Su? Aku tidak mau mengotori tanga
Ketika Bella pulang dari kantor, dia melihat Andri duduk di ruang tamu. Raut wajahnya berubah. Andri adalah salah satu penggemar fanatiknya. Walaupun dia sudah cukup lama belum bertemu dengan Andri lagi, dia tidak akan pernah melupakan orang ini. Sekarang dia muncul lagi. "Halo Bella.” Melihat Bella, Andri lalgu berdiri dengan gugup. Bella tidak membalas sapaan Andri. Dia lalu menarik tangan Suzy, lalu berjalan menuju kamarnya. “Bu, memangnya kamu tidak tahu siapa dia? Bagaimana mungkin kamu membiarkannya masuk ke rumah kita?” tanya Bella sambil menggerutu. "Andri itu menyukaimu, tentu aku kenal dia,” jawab Suzy. "Nah, kalau sudah tahu, kenapa kamu biarkan dia datang ke sini lagi?” tanya Bella lagi. Suzy tersenyum lalu berkata, “Kamu sudah bercerai dari Michael sekarang. Andri itu laki-laki yang baik. Kenapa kamu tidak memberinya kesempatan lagi?"Kalimat Suzy membuat Bella tertegun. Walaupun perceraian itu kenyataan, tapi dia tidak pernah mau bersama laki-laki lain. L
"Masuk."Setelah masuk ke dalam kamar, Suzy lalu duduk di pinggir tempat tidur Bella. “Bella, apa yang aku lakukan ini semuanya untuk kebaikanmu. Mungkin ini juga salahku karena tidak memberitahumu terlebih dahulu. Jangan khawatir, tidak akan terulang lagi.""Bu, aku kan sudah bilang. Aku tidak bisa bersama laki-laki lagi kecuali Michael,” ujar Bella. "Aku tahu. Aku tidak akan menyinggung hal ini lagi, ok?” Suzy benar-benar ingin menghilangkan Michael dari muka bumi ini. "Kamu seharusnya tidak boleh membiarkannya menceraikanku. Kami adalah sepasang suami istri. Jadi seharusnya kami menghadapi semua persoalan bersama-sama,” ujar Bella. "Hei." Suzy menghela napas lalu berkata, “Aku hanya khawatir akan keselamatanmu.""Walaupun aku terluka, aku akan tetap bersamanya,” ujar Bella tegas. “Baiklah, aku tahu kamu sangat mencintainya. Aku sudah cukup lama tidak bertemu dengannya. Apakah kamu tidak mau mencari tahu bagaimana kabarnya?” Suzy bertanya sambil tersenyum. Bella adalah o
Tangan Bella gemetar sambil memegang ponselnya. Seolah-olah dia tidak pernah mengalami situasi seperti ini. Mendengar suara Michael di ujung seberang ponsel, dia merasa tidak bisa berkata-kata. Mendengar Bella tidak bersuara, Suzy memegang tangan Bella dan mendorongnya untuk berbicara. Suzy lebih gugup dibanding Bella, karena dengan cara ini dia bisa mencari tahu informasi mengenai Michael. Jadi dia bisa memberikan informasi ini pada Teresa. Bella mengambil napas dalam dan berkata, "Halo."Di ujung seberang ponsel, Michael yang mendengar suara Bella, tanpa sadar tersenyum. Meskipun dia menahan untuk tidak menelepon Bella, dia sangat gembira menerima telepon dari Bella."Aku minta maaf karena aku pergi tanpa pamit padamu," ujar Michael. Mendengar permintaan maaf Michael, seketika membuat Bella menangis, dan segala pemikiran tentang kepergian Michael menghilang. Saat melihat Suzy masih ada di ruangan, Bella memintanya keluar.Suzy, yang berencana menguping pembicaraan tern
"Jika ada waktu, aku akan mengajakmu makan malam," ujar Sally."Jika tidak ada waktu, tidak apa-apa," Michael tersenyum. Dari wajah Sally, dia bisa melihat Sally terburu-buru. Mungkin dia harus balik ke apartemennya supaya tidak ketahuan Helen. "Tentu saja, jangan khawatir. Aku pasti akan mengajakmu makan malam. Aku janji," Sally mengangkat tangan kanannya dan berkata dengan wajah serius. Michael tidak bisa menahan tawa. Sally dan Helen, benar-benar beda karakter tapi mereka bisa menjadi teman dekat. Hal ini membuat Michael bingung. "Jika tidak ada hal yang lain, pulanglah. Jika Helen sampai tahu kamu mendatangiku, dia pasti akan marah," kata Michael.Wajah Sally berubah merah. Tanpa diduga, Michael bisa membaca dirinya. "Han Tua, sebetulnya Kak Helen adalah orang baik," setelah mengatakan hal itu, Sally kembali ke apartemennya dan lega karena Helen belum beres mandi. Michael menutup pintu dengan ragu-ragu. Dia tidak tahu apakah Helen adalah orang yang baik. Yang dia tahu,
"Ngomong-ngomong, apakah Michael menceritakan sesuatu?" kata Suzy tidak sabar. Bella mengangguk dan berkata, "Dia punya rencana. Meskipun susah, aku percaya dia bisa melakukannya.""Rencana apa?" Suzy tanpa sadar memajukan badannya. Jiak dia tahu rencana Michael, dia bisa memberitahunya pada Teresa. "Masih rahasia. Aku tidak bisa cerita," kata Bella sambil menggigit roti. "Rahasia apa? Memangnya kamu harus menyembunyikan rahasia dari keluargamu? Kita bisa mencari jalan keluarnya bersama. Ayahmu dan aku mungkin bisa memberi saran," kata Suzy. Robert tidak berkata apa-apa. Hal ini tidak ada hubungannya denganmu, tapi seketika dia merasa Suzy menginjak kakinya. Dia tahu ini gilirannya bicara. "Bella, ibumu benar. Jika ada masalah, kita bisa cari jalan keluarnya. Bukannya kamu ingin menikah lagi dengan Michael. Semakin cepat masalah ini beres. Semakin cepat kalian bisa menikah lagi," kata Robert."Ya, ya," Suzy melanjutkan, "Jika kamu menikah lagi, tidak akan ada lagi yang beru
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua