Saat lift hendak menutup, Helen datang dengan kondisi marah. "Apa kamu puas menyaksikan kemarahanku tadi?" tanya Helen pada Michael."Jika aku Sally, aku akan dengan senang hati membantu," ujar Michael dingin. Mendengar ucapan Michael, membuat Helen terpana. Karena itukah Michael tidak mau membantunya? "Ya, Sally pasti akan menyapa orang-orang dengan ramah," kata Helen sambil menggertakkan gigi. Michael tersenyum dan berkata, "Karena kamu ingin menjadi orang yang susah didekati, seharusnya kamu sadar diri. Bersikaplah realistis. Memangnya dunia berputar di sekelilingmu?"Setelah mengatakan itu, pintu lift terbuka di lantai 16. Michael keluar dari lift meninggalkan Helen di dalam lift. Helen memang cantik. Meskipun dia selalu menjaga jarak, banyak pria ingin mendekatinya. Menurut Helen dengan sikap seperti ini, para pria tidak akan berani macam-macam dengannya. Michael yang juga menyewa unit apartemen, tidak ada apa-apanya di mata Helen. Tapi dia tidak menyangka Michael
Michael, Helen dan Sally tiba di kantor Weak Water Property. Saat Michael masuk ke ruangan Henry, Helen dan Sally sedang menunggu giliran interview di ruangan HRD. Karena kondisi perusahaan sedang tidak bagus, hanya ada mereka yang datang untuk diinterview. Kebanyakan orang pasti tidak akan mau melamar ke kantor yang sedang dalam kondisi seperti ini. Hanya sedikit orang yang berpikiran seperti Helen. Saat diinterview, pewancara dari HRD mengajukan pertanyaan kenapa mereka memilih perusahaan ini. Jawaban Helen sama seperti yang dia ceritakan Sally. Jawabannya langsung dan menunjukkan keinginannya yang terpendam. Dari sisi HRD, dia baru kali ini mewawancarai orang seperti Helen. Bagaimanapun juga, hasil interview mereka masih harus menunggu keputusan dari Henry. "Baiklah, aku sudah selesai. Silakan tunggu sebentar."Setelah itu pewancara dari HRD meninggalkan ruangan. Sally terlihat gugup, sementara Helen terlihat sangat percaya diri. "Kak Helen, apa kita bisa lolos intervie
Orang yang mereka temui pertama kali adalah Liam dari Keluarga Liu.Jika sebelumnya dia diinterview oleh Weak Water Property, dia akan menyambutnya dengan penuh semangat. Karena saat itu kondisi perusahaan pasti masih bagus. Interview itu akan menjadi kesempatan bagus buat menjalin hubungan dengan Keluarga Han di Yanjing. Tapi sekarang, Liam tidak tertarik. Grup Han sudah membuat proyek lain untuk bersaing dengan Weak Water Property. "Liam, aku tidak mengira kamu akan datang lebih cepat," ujar Henry pada Liam sambil tersenyum. Liam tidak memperdulikan sapaan Henry. Bagaimana mungkin Henry masih bisa tersenyum? "Henry, kebetulan jadwalku hari ini tidak penuh. Lebih baik kamu ceritakan apa maksud pertemuan hari ini. Jika Grup Han sampai tahu hal ini, perusahaanku akan kena resikonya," kata Liam. Henry duduk di depan Liam. Dia meminum secangkir teh dan berkata, "Liam, aku harap kita bisa menjalin kerja sama."Liam tersenyum tipis dan berkata, "Bos Henry, kalau aku tahu, aku ti
"Bos Henry, aku sudah salah berucap, mohon maafkan aku,” kata Liam. Sebelumnya dia bersikap sombong, tapi setelah Henry meresponnya seperti itu, dia kembali sadar. Meskipun dia tidak bekerja sama dengan Weak Water Property, rasanya tidak perlu menambah jumlah musuh. Bagaimanapun juga, situasi ini tidak menguntungkan. Perusahaan yang sejenis dengannya sudah bekerja sama dengan Grup Han. Dalam kasus ini, bermusuhan dengan Weak Water Property hanya akan merugikan dirinya. Henry berkata, "Aku akan melaporkan hal ini pada bosku. Lebih baik kamu pikirkan dengan hati-hati dengan siapa kamu akan bekerja sama."Henry lalu meninggalkan pertemuan itu. Michael berdiri di belakang Henry dan tidak mengucapkan apa-apa. Bagaimanapun, melihat sikap Liam, dia mengerti mengapa orang-orang takut dengan Grup Han dan tidak bekerja sama dengan Weak Water Property."Michael, seharusnya dia bisa bekerja sama dengan kita," kata Henry pada Michael saat mereka di mobil.Michael melihat ke luar jendela mo
"Tenang dulu. Kamu ingin tahu cerita sebenarnya tidak?" tanya Bella dengan tenang."Cepat katakan. Jika pria sialan itu bersikap kurang ajar padamu, aku akan membunuhnya," kata Michelle sambil menggulung lengan bajunya. Dia terlihat marah. Bella tersenyum. Michelle memang seorang teman yang setia kawan. Bella yakin kalau perasaan Michael padanya tidak akan berubah. Bahkan dia percaya bahwa perasaan Michael pasti sangat terluka saat dia mengambil keputusan ini. Saat Bella memberitahu Michelle, perasaan Michelle menjadi lebih tenang. "Bagaimana kalau dia digoda oleh wanita lain?" tanya Michelle dengan curiga. "Ada beberapa hal yang tidak bisa aku beritahukan padamu, tapi kurang lebih sama." Bella mencoba menutupi identitas Michael dan hanya menyebutkan bahwa Michael punya masalah dengan Grup Han. Jika Bella memberitahu identitas Michael sebenarnya, Michelle pasti mempercayainya. Tapi Bella tidak akan melakukan hal itu, karena Michael tidak ingin orang lain tahu. Bella juga t
"Kak Helen, ada kabar terbaru tentang Michael dan Bella," ujar Sally sambil masak untuk makan malam. Perempuan memang suka bergosip, apalagi mendengar kabar mengenai pasangan yang sedang digosipkan oleh warga Yuncheng. "Pria menyedihkan. Memangnya tidak ada berita lain yang lebih bagus?" tanya Helen. "Gosipnya Bella belum pernah disentuh oleh Michael," kata Sally.Helen tersenyum dan berkata, "Jika aku adalah Bella, aku juga tidak mau disentuh olehnya. Bella sudah bersikap bijak.""Kak Helen, memangnya Michael seburuk itu?" tanya Sally penasaran. Meskipun dia tidak terlalu mengetahui apa yang sedang terjadi, dia merasa kasihan pada Michael yang selalu diremehkan orang-orang."The Emerald? Memangnya kamu belum pernah mendengar tempat itu? Seorang pria yang pernah pergi ke sana sudah pasti bukan pria yang baik," kata Helen. Sally mengangguk dan berkata, "Memang benar, tapi setelah berita perceraian itu, berita ini muncul. Seolah-olah ada yang sengaja menjelekkan-jelekkan Micha
Tiga tahun!Setelah tiga tahun menikah, dia ... dia tidak pernah menyentuh Bella sama sekali. Teresa tidak bisa menahan tawanya, bahkan Amy juga tertawa terbahak-bahak. "Bagaimana sih laki-laki itu? Kok bisa sampai tiga tahun belum menyentuh istrinya sendiri.” Teresa menghapus air matanya akibat terlalu banyak tertawa. Amy terduduk di sudut kamar sambil memegang perutnya. Dia lalu berkata, “Aduh, sakit sekali perutku. Bagaimana mungkin ada orang seperti itu hidup di muka bumi ini? Pengecut sekali.”"Apakah mungkin ini hanya gosip saja?" Teresa benar-benar tidak bisa mempercayai berita ini. Lagipula mungkin saja sebuah hubungan suami istri naik turun selama tiga tahun. Tapi kalau sampai ada pasangan yang belum melakukan hubungan suami istri selama tiga tahun, rasanya keterlaluan juga. “Gosip ini valid, aku sengaja menelusurinya dari sumber terpercaya,” Penn berkata dengan serius. Kalau saja Michael dan Bella sudah pernah melakukan hubungan suami istri, walaupun Bella sangat cantik,
Bella dan Michelle berjalan bergandengan tangan meninggalkan kantor saat pulang kerja. Sesuatu yang normal dilakukan di dalam pertemanan perempuan. Mereka biasa berjalan-jalan bergandengan tangan sambil bercerita. Sesuatu yang agak aneh dilakukan oleh para pria. Sesampainya di depan gerbang kantor, Michelle terpana melihat sebuah mobil sport parkir dengan elegan. Dia percaya mobil itu tidak menunggunya. Tapi berita perceraian Bella baru saja beredar, bagaimana mungkin sudah ada yang mendekatinya secepat ini. “Bella, pesonamu memang luar biasa. Baru saja bercerai, sudah aja yang mau mendekatimu,” ujar Michelle sambil tersenyum. Jika perempuan lain yang mengalami hal ini, mereka mungkin bahagia. Tapi untuk Bella, ini bukan sesuatu yang membuatnya bahagia. Dia malah merasa sedikit terbebani saat ini. Walaupun sekarang dia sudah bercerai, tapi ini hanya sementara dan Michael hanya berusaha melindunginya. Bella tidak akan pernah menerima cinta dari pria lain saat ini. Banyak orang yang
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua