Saat Michael sedang membereskan pakaiannya, Suzy sudah kembali ke kamar. Robert masih tertidur saat Suzy masuk kamar. Dia membuka matanya dan melihat Suzy sedang menatapnya. Seketika dia langsung bangun karena merasa ada sesuatu yang telah terjadi. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Robert.Suzy sulit menahan rasa bahagiannya. Sebelumnya dia tidak pernah memegang banyak uang. Sekarang di tangannya ada uang sebanyak lima miliar. "Bagaimana menurutmu?" tanya Suzy sambil memperlihatkan sebuah kartu. "Apanya yang aneh? Ini hanya kartu bank," tanya Robert dengan heran. "Menurutmu ini kartu bank biasa?" Suzy menatap Robert, "Di dalamnya ada uang sebanyak lima miliar."Robert tersenyum. Rupanya Suzy berhalusinasi. "Kamu bermimpi. Bangunlah," kata Robert."Tentu saja aku tidak sedang bermimpi. Michael dan Bella sudah menandatangani dokumen perceraian. Uang Michael akan diberikan pada Bella sebagai harta bersama. Setelah bercerai, aku tidak menyangka Bella akan menjadi kaya raya." Su
"Jadi apa rencanamu berikutnya?" tanya Mark pada Michael."Teresa ingin menguasai perekonomian Yuncheng. Aku bisa bergerak dari situ. Meskipun harapannya kecil, aku harus mencobanya," kata Michael. Jika Teresa berhasil memonopoli bisnis di Yuncheng, Michael akan seorang diri menghadapinya. "Ok, aku akan membantumu mencarikan orang-orang yang bisa mendukung rencanamu itu." Saat ini Mark hanya bisa mendukung penuh rencana Michael. Bagaimana situasi ke depannya nanti, Mark tidak memikirkannya sama sekali. Dia datang ke sini karena kematian istrinya. Meskipun Mark mempunyai kemampuan yang luar biasa, tanpa Michael, tetap saja dia tidak akan bisa seperti saat ini. Mark percaya pada Michael. Meskipun sedikit banyak dia akan terdampak dengan kejadian ini, Mark tidak peduli. "Michael, apa yang kamu membutuhkan dariku?" tanya Spence Michael terdiam. Ada Evie dan Kale yang berada di pihaknya. Meskipun kemampuan Kale mungkin saja berguna, tapi Michael pikir Teresa pasti memiliki banya
Melihat reaksi teman-temannya membuat Suzy tersenyum bangga di hatinya. Setelah kabar ini tersebar, reputasi Michael akan semakin jelek. Tapi hal ini akan melindungi reputasi Bella. Orang-orang tidak akan mencurigai Bella, malah mereka akan bersimpati padanya. Sedangkan jika reputasi Michael memburuk, Suzy tidak peduli. Dia tidak ingin menjadi ibu mertua Michael lagi. Suzy percaya kalau Michael tidak akan mengkonfirmasi berita ini demi melindungi Bella. Dia akan menerimanya. "Begitulah pria. Sekali pecundang tetap pecundang. Apa lagi yang bisa diharapkan?" kata Suzy sambil menghela napas. "Pasti Michael merasa percaya diri karena dia punya hubungan dengan Keluarga Tian. Dia berani menyakit Bella.""Memang pria tidak tahu balas budi. Selama ini Bella sudah menghidupinya tapi dia membalas kebaikan Bella seperti ini.""Untung saja mereka sudah bercerai. Kalau tidak, Bella akan terus diperdaya oleh si pecundang itu."Beberapa teman Suzy mengutuk sikap Michael. Pada saat yang be
Sebagai teman dekat Bella, Michelle tahu persis hubungan Bella dan Michael, Bagi Bella ini adalah hal yang menggelikan. Bagaimana bisa orang-orang mendapatkan gosip seperti itu? "Apa yang kalian bicarakan? Bagaimana bisa Bella dan Michael bercerai?" Michelle tidak bisa menahan dirinya dan mendekati orang-orang yang sedang bergosip."Aku dengar dari ibunya Bella. Tidak mungkin gosip ini palsu.""Bibiku adalah temannya Suzy. Suzy sendiri yang memberitahu bibiku."Michelle lalu terdiam. Benarkah Suzy yang menyebarkan berita ini? Kenapa? Kenapa dia melakukannya?Setelah kembali duduk, Michelle bertanya pada Bella, "Bella, apa yang terjadi? Kenapa ibumu menyebarkan berita ini?"Bella menundukkan kepalanya demi menghindari tatapan orang-orang. Dia berkata, "Aku tidak tahu. Mungkin berita itu tidak benar. Ibuku tidak mungkin menjelekkan Michael."Suzy sudah tahu identitas Michael sebenarnya. Dia tidak mungkin membuat gosip murahan ini. Bella berpikir ini pasti hanya salah paham."B
"Dia sudah pergi," ujar Suzy tanpa ada ekspresi. Bella cepat-cepat pergi ke kamar dan membuka lemari pakaiannya. Tidak ada baju Michael.Suzy mengikuti Bella ke kamar dan berkata, "Michael pasti sudah menyusun rencana ini sejak lama? Kenapa kamu harus bersedih?"Bang!Bella langsung terjatuh. Bella tahu bagaimana sikap Michael padanya. Tidak mungkin dia melakukan ini tanpa alasan. Hubungan mereka baik-baik saja. Tapi kenapa Michael menceraikannya sekarang?Bella memeluk dirinya sendiri dan menangis kencang. Pemandangan bintang-bintang di Restoran Crystal semalam sungguh indah. Tapi sekarang hidupnya menjadi gelap. Dia tidak mengerti mengapa Michael melakukan ini.Suzy yang melihat dari luar kamar menghela napas panjang. Dia sudah menduga reaksi Bella akan seperti ini. "Lihat apa yang kamu lakukan," kata Robert pada Suzy."Aku melakukan ini demi kebaikannya. Dia pasti akan baik-baik saja ke depannya. Kenapa kamu jadi menyalahkanku?" ujar Suzy dengan ketus.Robert menghela n
Dua perempuan berdiri di dalam lift sambil berpegangan tangan. Sepertinya mereka punya hubungan erat. Saat mereka melihat Michael menekan tombol lantai lift, mereka terkejut. "Apa kamu menyewa unit di lantai 16?" kata salah satu perempuan itu. Dia terlihat bersemangat, berbeda dengan perempuan satu lagi. "Ya," jawab Michael sambil tersenyum. Unit apartemen itu tidak disewa tapi dibeli. Tapi karena perempuan itu menganggapnya begitu, Michael enggan menjelaskan lebih lanjut. "Aku juga tinggal di lantai 16. Berarti kita akan menjadi tetangga. Namaku Sally dan dia Helen, senang berkenalan denganmu," kata Sally. Dia mengulurkan tangannya pada Michael.Michael merespon dengan sikap sopan. Dia menggenggam tangan Sally. Dia berkata, "Nama keluargaku Han. Panggil aku si tua Han."Sally terlihat bersemangat. Tapi Helen sebaliknya. Dia tidak melirik Michael bahkan tidak menyapanya. Michael bukanlah orang yang mudah terpesona dengan kecantikan perempuan. Baginya sikap kedua anak peremp
Keesokan paginya, Michael membuka mata dan melihat ke arah kirinya. Saat dia bangun tidur, dia terbiasa bertanya pada Bella, apakah mereka akan lari pagi atau tidak. Tapi saat ini dia tidak melihat siapa-siapa. Michael tersenyum sedih. "Aku sudah tidak bersamanya lagi, apa boleh buat."Di vila lereng gunung, suara alarm berbunyi menandakan saatnya lari pagi. Secara reflek, Bella berkata, "Michael, matikan alarm."Seketika Bella membuka matanya. Kemudian dia tersadar dia sendirian di tempat tidur. Bella merasa sangat kehilangan Michael. Bella lari ke puncak gunung sendirian. Michael akan pergi berolahraga di luar apartemen.Saat dia membuka pintu, Michael melihat Helen dengan baju olah raga. Dia terlihat bersemangat. Melihat dari bentuknya, sepertinya dia terbiasa melakukan olahraga di pagi hari. "Halo," sapa Michael.Saat mereka menunggu lift, Helen berdiri satu meter dari Michael. Sikapnya ini menunjukkan sikap hati-hatinya pada laki-laki. Dia hanya berdua dengan Michael,
Saat lift hendak menutup, Helen datang dengan kondisi marah. "Apa kamu puas menyaksikan kemarahanku tadi?" tanya Helen pada Michael."Jika aku Sally, aku akan dengan senang hati membantu," ujar Michael dingin. Mendengar ucapan Michael, membuat Helen terpana. Karena itukah Michael tidak mau membantunya? "Ya, Sally pasti akan menyapa orang-orang dengan ramah," kata Helen sambil menggertakkan gigi. Michael tersenyum dan berkata, "Karena kamu ingin menjadi orang yang susah didekati, seharusnya kamu sadar diri. Bersikaplah realistis. Memangnya dunia berputar di sekelilingmu?"Setelah mengatakan itu, pintu lift terbuka di lantai 16. Michael keluar dari lift meninggalkan Helen di dalam lift. Helen memang cantik. Meskipun dia selalu menjaga jarak, banyak pria ingin mendekatinya. Menurut Helen dengan sikap seperti ini, para pria tidak akan berani macam-macam dengannya. Michael yang juga menyewa unit apartemen, tidak ada apa-apanya di mata Helen. Tapi dia tidak menyangka Michael
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua