Setelah Bella pulang kerja, dia melihat mobil itu terkena goresan. Dirinya tidak bermaksud mengeluh, tapi hanya bertanya pada Michael, "Mengapa kamu begitu ceroboh?""Aku menjemput keluarga Jiang hari ini. Tapi yang mengemudi Jerry. Dia tidak sengaja menabrak,“ jawab Michael."Jerry?" Bella mengerutkan kening. Dia melihat Jerry sebagai orang yang menyebalkan. Usianya dua puluhan, pengangguran, dan tidak melakukan kegiatan apa-apa sepanjang hari. Dia juga suka membual seperti Ben. Sekarang dia menabrak mobil."Jika ibuku tahu, apa yang akan dia lakukan," ujar Bella cemas.Dalam perjalanan pulang, mereka melihat Jerry, Suzy, Robert dan keluarga Jiang lainnya sudah menunggu di rumah. Bahkan Michael merasa heran. Benarkah mereka hanya ingin menunggu Bella pulang?Suzy dan Robert melihat ke bagian depan mobil dengan gugup. Sungguh sayang sekali mobil baru itu sudah ada cacatnya. “Berikan aku kuncinya,” Suzy berjalan ke arah Michael dan berkata dengan dingin.Merasa bingung, Michael
Setelah makan malam dan meminum tiga gelas anggur, Ben berkata, "Suzy, aku ingin meminta bantuanmu."Suzy berkata, "Saudaraku, apa pun yang kamu butuhkan aku akan membantu.” “Aku mengalami sedikit kesulitan baru-baru ini. Aku ingin meminjam uang,” kata Ben blak-blakan.Leny menambahkan dengan cepat, "Jika bukan karena terpaksa, kami tidak akan meminta bantuan darimu."Begitu Suzy mendengar kata “pinjaman”, dia segera tersadar. Dia tahu siapa Ben. Setelah uang itu dipinjam, besar kemungkinan pinjaman itu tidak akan dikembalikan. “Saudaraku, berapa banyak yang ingin kau pinjam?” tanya Suzy. Ben membuat gerakan tangan.Suzy bertanya, "Dua ribu?"“Suzy, apa maksudmu dengan dua ribu?” Ben bertanya dengan nada marah.“Jadi berapa?” Suzy menjawab. Jika dia ingin meminjam dua puluh ribu yuan, dia akan mencari uang itu demi reputasinya. “Dua ratus ribu,” Ben berkata dengan tenang. "Dua ratus ribu!" Suzy seperti baru minum obat pahit. Meskipun hidupnya lebih baik sekarang, tetapi
Jerry terlempar dengan keadaan wajah bengkak dan diikuti beberapa pria.Leny adalah seorang perempuan yang selalu pasang badan melindungi anaknya. Begitu melihat putranya dipukuli seperti itu, dia berlari menghampiri putranya. “Jerry, ada apa? Apa kau baik-baik saja?” Leny bertanya khawatir.Jerry sangat ketakutan. Dia menangis seperti seorang wanita. “Siapa kalian. Kenapa kamu memukuli anakku?” teriak Leny.Seorang pria gemuk dengan kalung emas di leher dan perut besar, menampakkan dirinya "Siapa namamu? Ini putramu? Dia berani merayu pacarku. Jadi aku pukuli dia."Setelah keluar toilet, Jerry bertemu dengan seorang wanita yang mengenakan gaun seksi. Dia mabuk dan menggodanya. Dia tidak tahu bahwa wanita itu sudah ada yang punya. Jerry yang ketakutan, menangis di tempat dan berlutut untuk memohon belas kasihan. Tetapi mereka menolak dan terus memukulinya. Bahkan saat Jerry menyebut nama keluarga Su, itu tidak berguna.Mendengar kata-kata pria gendut itu, Leny tanpa sadar be
“Kau bercanda,” wajah Bella berubah drastis. Dia tidak menyangka pria gemuk itu punya rencana seperti itu. Pria gemuk itu tersenyum dan melihat Bella dari atas sampai ke bawah. "Sungguh cantik. Apalagi kalau dalam keadaan telanjang. Aku sarankan kau mengikuti apa yang yang aku katakan. Dijamin kamu tidak akan menyesal."“Jangan main-main, dia adalah cucu dari keluarga Su. Keluarga Su tidak akan membiarkanmu pergi.” Suzy tidak bisa membiarkan reputasi Bella dihancurkan oleh pria gendut ini. Jika kejadian ini diketahui oleh nenek, masa depan Bella akan berakhir."Keluarga Su?" Pria gemuk itu mengerutkan kening. Dari tadi keluarga Su terus yang disebut. Dia bahkan tidak tahu siapa keluarga Su. "Di mana keluarga Su ini?""Keluarga Su adalah keluarga terpandang di Yuncheng. Dia adalah Bella dari keluarga Su," sahut Ben.Pria gemuk itu menendang Ben, "Dasar sialan, kamu harus membungkuk ketika berbicara denganku, mengerti?"Ben ingin menampar dirinya sendiri. Jika dia tidak banyak bic
Suzy menyaksikan Bella menghubungi nomor Michael. Dengan cemas dia berkata, "Bella, kau benar-benar ingin memanggilnya? Itu hanya buang-buang waktu saja. Bagaimana jika pria gemuk itu segera kembali?"“Bu, coba berhenti bicara. Kalian semua juga diam.” Bella menaikkan volume suaranya.Leny memelototi Bella. Keponakannya ini punya nyali juga. Tetapi sekarang urusannya si pria gemuk itu ingin Bella menemaninya. Urusan dengan Jerry sudah beres. Dia akan selamat. Setelah beberapa saat, Bella berhasil menghubungi Michael. "Michael, di mana kamu?"Michael sambil makan mie instan menjawab, "Di rumah.""Aku sedang dalam masalah. Bisakah kau membantuku?" Bella berkata dengan malu. Dia tidak membawa Michael bersamanya saat makan tapi sekarang dia dalam masalah. Ini salah ibunya. Jika bukan karenanya, Michael tidak akan ditinggalkan di rumah."Oke, aku akan segera datang," sahut Michael tanpa ragu-ragu.Mendengar apa yang dikatakan Michael, Bella menghela napas lega. Dia tidak akan memaks
Pria gemuk itu dipukul habis sampai babak belur. Dia masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi tetapi dia tahu bahwa pria di depannya ini bukanlah orang sembarangan.Sikap Boris terhadap pria itu penuh rasa hormat. Itu menunjukkan bahwa statusnya lebih tinggi dari Boris.Sangat disayangkan pria gemuk itu tidak tahu siapa Michael sebenarnya.Tentu saja, dia tidak akan mengira bahwa pria di depannya adalah menantu dari keluarga Su yang terkenal di seluruh kota Yuncheng.Di bagian lain hotel, Suzy berdiri dengan cemas saat menunggu Michael. "Bella, aku sudah memberitahumu Michael itu tidak dapat diandalkan. Bahkan jika dia naik taksi, seharusnya dia sudah tiba di sini dari tadi. Mungkin dia bersembunyi di rumah dan tidak berani keluar. Bagaimana kamu bisa mempercayainya?" ujar Suzy. “Karena kamu percaya pada si sampah itu, kita semua jadi menunggu,” kata Jerry tanpa malu. Jelas masalah ini disebabkan olehnya, tetapi sekarang dia menyalahkan Bella dan Michael. "Suzy, pikirkan
Sebelum mereka berpisah, Leny berkata, "Suzy, aku akan akan membawa Jerry ke rumah sakit terlebih dahulu. Kami akan datang lagi besok untuk mengambil uang."Tanpa memberi Suzy kesempatan untuk berbicara, ketiga orang itu segera pergi.“Anakku. Apa kamu baik-baik saja? Lukamu serius atau tidak? Jika tidak serius, kita tidak perlu pergi ke rumah sakit. Jangan menghambur-hamburkan uang jika tidak perlu.” Setelah berjalan pergi, Leny bertanya pada Jerry.Meskipun Jerry dipukuli sampai parah, tidak masalah apakah dia pergi ke rumah sakit atau tidak. Ada satu hal yang dia khawatirkan."Ayah, sebaiknya ingatkan Bibi Suzy untuk menyiapkan uangnya besok. Setelah itu lebih baik kita segera pulang ke rumah," kata Jerry."Bukankah kamu dengar bahwa Bibi Suzy butuh waktu untuk menarik uang. Tidak usah cemaskan hal itu," sahut Ben."Ayah, apa kamu tidak lihat apa yang barusan terjadi? Mungkinkah pria gemuk itu jatuh begitu saja? Pasti Michael memanggil preman untuk mengambil tindakan. Pria gem
Ketika Bella kembali ke kamarnya, Michael baru saja menghabiskan suapan terakhirnya. Ketika dia hendak bangun membuang wadah mie, Bella berdiri tepat di depannya."Aku akan membuangnya untukmu."Sebelum Michael menjawab, Bella sudah mengambil wadah mie itu.Melihat Bella bersikap kikuk, Michael tersenyum. "Ada yang ingin kamu katakan padaku?”Bella menundukkan kepalanya. Dua ratus ribu yuan. Dia tidak bisa mendapatkannya dari perusahaan. Meskipun keluarga Su bahkan nenek berpikir dia punya uang sehingga bisa mengganti mobil, dia tidak akan melakukan hal semacam ini.Jadi saat dia menyetujui permintaan Suzy, Bella sudah memikirkannya. Dia hanya bisa meminjam dari Michael."Pergilah tidur di kasur. Aku ingin tidur di bawah lantai malam ini," perintah Bella.Michael memandang Bella dengan senyum masam. "Jika kamu ingin mengatakan sesuatu, katakan saja."Ini adalah pertama kalinya dalam tiga tahun Bella berbicara dengan Michael tentang uang. Dia tidak tahu bagaimana mengatakannya.
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua