Saat mereka dalam perjalanan menuju vila, Bella masih belum bisa habis memikirkan peristiwa di taman kota. Lan berlutut di hadapannya. Perasaan menyenangkan ini membuatnya seperti berada dalam alam mimpi. Bahkan dia takut mencubit pipinya karena bisa membuatnya terbangun dari mimpi. "Ada apa?" Michael bertanya saat dia melihat wajah bengong Bella."Michael, apa aku bermimpi?" tanya Bella.Michael tersenyum sambil menjawab, "Tentu saja tidak. Saat kita tiba di rumah, kita akan membeli tiket ke Pulau Bedrock. Ayo kita ambil foto pernikahan kita.""Tapi bagaimana dengan perusahaan? Bukannya masalah itu tidak bisa ditinggalkan begitu saja?" tanya Bella. Meskipun masalah dengan Lan sudah beres, tapi perusahaan masih mengalami masa krisis. Bagaimana Bella bisa tenang pergi berlibur? "Aku sudah minta tolong pada temanku. Dalam dua hari, dia akan membawa sekumpulan orang ke Yuncheng untuk mengambil alih perusahaan. Orang-orangnya sangat pintar. Serahkan saja padanya," kata Michael.Men
Suzy seketika terdiam. Dia adalah seorang realistis. Jika Michael tidak punya uang dan kekuasaan, tentu saja dia tidak akan memperlakukan Michael dengan baik. "Aku tidak menjawab pertanyaan hypothetical," kata Suzy.Bella mendesah. Suzy masih tidak menyadari identitas Michael. Dia memperlakukan Michael karena status Michael. Tapi Bella tahu jika Michael suatu saat bangkrut, Suzy tidak akan ragu untuk memperlakukan Michael dengan buruk. Sebagai seorang pembantu, Bertha tidak punya hak untuk bicara, tapi dia ikutan mendesah saat mendengar perkataan Suzy. Jika orangnya baik pasti akan memperlakukan Michael dengan baik walaupun dia tidak punya uang. Tapi yang Suzy pedulikan hanyalah uang. Setelah meninggalkan villa, Michael menuju kantor Weak Water Property. Henry sudah menunggu di dalam kantor. Disampingnya berdiri, seorang pria paruh baya, Jimmy!Henry sudah mengenal Jimmy. Mereka teman dekat selama bertahun-tahun. Tapi Henry tidak menyangka kalau Jimmy bisa berkembang sukses sep
Mendengarnya membuat Henry terperangah!"Malam itu, hujan turun dengan deras. Aku menaruh uangku di kasino. Aku dikejar, dipukuli dan hampir mati. Kemudian dia muncul dan menyelamatkan nyawaku. Dia bilang padaku apakah aku ingin menjadi manusia atau tidak. Pada saat itu, aku merasa putus asa, jadi meskipun dia lebih muda dariku, aku memilihnya," kata Jimmy.Henry mengernyitkan dahi. Dia kira Jimmy sudah menjadi seorang pebisnis dari dulu. Meskipun bisnisnya kecil tapi itu sudah menjadi suatu keberhasilan. Baru sekarang Henry mendengar cerita ini. "Bukannya bisnismu dimulai dari skala kecil dulu?" tanya Henry."Semua orang punya ambisi. Aku tidak bisa terus menerus menjadi pemilik bisnis yang kecil. Pada saat itu untuk memperluas bisnisku, aku menghubungi teman-temanku. Sampai aku masuk kasino, hidupku berubah jadi lebih buruk," kata Jimmy."Aku masih belum paham kenapa Michael memilih dirimu," kata Henry. Padahal Jimmy hanya memiliki bisnis yang kecil, kenapa Michael memilihnya m
Seketika Ruby bersemangat dan berkata, "Ok, kalian bicaralah. Aku harus make up dan memilih pakaian."Teddy melihat cucunya dengan perasaan berat. Michael sengaja mengusir Ruby. Tentunya ada sesuatu yang penting untuk diobrolkan. "Guru, minumlah tehnya dulu," Teddy mencoba mengontrol ekspresinya dan tersenyum pada Michael. Saat Teddy hendak menuangkan teh pada Michael, Michael merebut teko. "Guru, biar aku yang melakukannya," kata Teddy.Michael mengabaikannya dan menuang teh-nya sendiri, Cangkirnya sudah penuh dan tehnya tumpah. Michael tetap tidak berhenti.Melihat ini, Teddy dengan cepat berkata, “Penuh. Guru."Sambil menuang teh ke cangkir, Michael berkata, "Cangkirku masih kosong. Aku menginginkan yang lebih. Pada akhirnya teh ini akan habis. Apa aku terlalu rakus?"Bagaimana bisa Teddy tidak mengerti perkataan Michael? Dia mengatakannya dengan muka keruh, "Dalam beberapa tahun ini, Lan diam-diam sudah mengontak orang. Aku tahu dia sudah tidak ingin berada di bawah peng
Saat Teddy memberitahu putranya apa yang terjadi, Alfred terduduk dengan muka pucat. Saat dia membayangkan Michael minum teh panas itu, Alfred merasa kebas. Sebelumnya, jika Alfred ketemu jalan buntu dalam menghadapi masalah, Teddy akan mengajarkannya beberapa hal. Bahwa mereka yang punya ambisi tinggi harus melakukannya tanpa takut, tapi hari ini Teddy tidak bisa ngomong seperti itu, karena dia ditekan oleh ancaman Michael."Ayah, apa tidak ada cara lain untuk memperbaiki?" tanya Alfred. Dia mengerti perbedaan status antara Keluarga Tian dan Keluarga Han. Keistimewaan Keluarga Tian sebagai keluarga kelas pertama di Yuncheng tidak membuat Alfred merasa sombong. Bahkan dia mengerti artinya dari menyinggung Michael.Teddy mendesah. Michael bukanlah orang kaya biasa. Baginya, tidak ada manfaatnya jika mereka mencoba bernegosiasi memperbaiki ini semua. Kerusakan ini tidak bisa diperbaiki. Yang bisa mereka lakukan adalah menghindari menyinggung Michael di masa depan. "Tidak ada gunany
Saat dia melihat Michael, Brenda merasa terkejut karena tidak seperti apa yang dia bayangkan. Meskipun Allan punya model foto yang tampan, wajah Michael yang rupawan lebih baik dari model-model itu. Wajah mereka tidak bisa dibandingkan dengan Micheal menurut pendapat Brenda."Nona Su, kami siap mulai kapan saja," Allan berkata pada Bella."Panggil saja aku Bella. Kamu tidak perlu memanggilku dengan nona," kata Bella.Mendengarnya membuat Allan menyukai Bella. Dia sudah lama bekerja di bidang fotografi. Para pelanggannya adalah orang-orang kaya, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang yang sombong dan memperlakukan dirinya sebagai pembantu. Sangat jarang dia menerima perlakuan seperti Bella."OK, selamat datang, Aku punya banyak pengalaman mengambil foto di Pulau Bedrock. Di sana ada tempat yang menyediakan gaun pengantin. Kamu bisa tenang memilih gaun pengantin selama di sana," kata Allan."Sepertinya tidak ada hal yang perlu aku cemaskan. Kami sudah menyiapkan tiket pesawat un
"Apa yang kamu lakukan? Ini toilet laki-laki," kata Michael sambil menatap curiga pada Evie.Evie sudah memberi tanda dilarang masuk pada pintu toilet, jadi dia tidak perlu mengkhawatirkan seseorang yang akan masuk. Evie melepas kacamata dan mendekati Michael."Apa pernikahanmu dengan Bella cukup lama?" tanya Evie di telinga Michael.Sikap Evie membuat Michael mengernyitkan dahi. Bella menganggap Evie sebagai sahabatnya. Tapi apa yang Evie lakukan ini seperti yang dilakukan sepasang kekasih. "Itu urusanku dan Bella. Apa hubungannya dengan kamu?" kata Michael.Seketika Evie mengangkat tangannya dan menyentuh dada Michael. Dia bertanya dengan suara merayu, "Tidakkah kamu memiliki gairah?""Evie, aku adalah suami sahabatmu," kata Michael dengan nada tajam. "Terus kenapa? Bagiku, selama menguntungkan, aku tidak peduli dengan hubungan pertemanan," Evie melingkarkan tangannya di leher Michael. Dia sangat menggoda apalagi dengan pandangan matanya yang sayu. Bahkan Michael sedikit ter
Saat hendak tidur, Bella merasa gugup saat membayangkan dirinya hendak memakai gaun pengantin. Perasaan ini baru pertama kali dia rasakan. Senang dan bersemangat. Terakhir kalinya dia memakai gaun pengantin tiga tahun yang lalu, tapi sekarang dia tidak sabar untuk memakainya. Keesokan paginya, mereka bangun dan lari pagi seperti biasanya. Setelah lari, mereka sarapan di hotel. Setelah meeting Allan dan Brenda, mereka pergi ke toko gaun pengantin berdasarkan informasi Allan.Toko itu adalah toko yang cukup banyak dikunjungi. Disediakan gaun pengantin untuk sewa dan jual. Ada satu gaun pengantin yang menjadi kebanggaan di toko. Gaun pengantinnya murni dibuat tangan. Harga dua juta. Allan pernah datang beberapa kali setiap tahunnya tapi gaun tersebut selalu dipajang tanpa ada yang membeli. Bagi kebanyakan orang, gaun pengantin hanya digunakan sekali seumur hidup. Jadi mereka lebih memilih untuk menyewa. Kalaupun membeli, mereka tidak akan membeli yang mahal. Kalau orang kaya, mereka
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua