Di tepi vila.Perjamuan makan malam terasa sepi, karena besok adalah hari terakhir yang diberikan oleh Lan. Michael harus datang ke taman kota untuk berlutut. Suzy sudah mendengar kabar itu dari teman-temannya. Orang-orang ingin melihatnya besok. Hal ini membuat Suzy khawatir. Dengan banyak orang berkumpul, jika Michael tidak memikirkan jalan keluarnya, reputasinya akan hancur. Bagaimana dia bisa berhadapan dengan teman-temannya kelak? Bertha juga cemas dengan Michael. Bagaimanapun juga, Michael yang memberikan dia pekerjaan dan menolong putrinya tempo hari. Dia tidak ingin Michael dipermalukan tapi suaranya tidak berpengaruh. Bahkan dia tidak bisa membantu. Bagaimana seorang pembantu bisa menolong?"Michael, apa kamu sudah memikirkan jalan keluarnya besok? Kamu mewakili keluarga kita. Bukan hanya kamu saja yang reputasinya rusak," kata Suzy pada Michael.Dia tidak peduli dengan reputasi Michael. Yang dia pedulikan hanya reputasi dia. "Aku akan pergi lebih awal besok dan me
Pada saat yang bersamaan, di vila kediaman Keluarga Tian. Ruby mengganggu kakeknya. Dia harap sang kakek mau menolong Michael. Apalagi Michael adalah pria pujaannya. Meskipun Michael selalu membuat Ruby kesal, dia tidak ingin reputasi Michael menjadi rusak. "Kakek, tolonglah dia. Siapa lagi yang bisa menolongnya selain kakek?" kata Ruby sambil mengambil tangan kakeknya. Teddy sudah menduga, Ruby ingin melakukan segalanya demi Michael, tapi untuk hal ini dia tidak ingin mengintervensi. Terlebih lagi, Michael tidak membutuhkan bantuannya. "Bukankah kakek bilang, dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Jangan cemas," kata Teddy.Ruby tidak percaya. Michael terbiasa menggunakan Keluarga Su sebagai pendukungnya, tapi sekarang Keluarga Su sudah habis riwayatnya. Bagaimana bisa Michael menangani orang-orang seperti Lan."Kakek, mungkin Michael pandai dalam bermain Go, tapi dia tidak akan bisa melawan Ian. Jika kakek tidak bisa menolongnya, masalahnya akan semakin gawat," kata Rub
Taman Kota.Pada pukul delapan pagi, sudah ada kerumunan orang. Jalan-jalan terasa sepi. Mereka semua berkumpul untuk menyaksikan keseruan hari ini, melihat sosok Michael berlutut. "Apa Michael akan datang? Aku tidak sabar melihatnya.""Harus datang. Lan sudah memberitahu.""Aku selalu mendengar nama Michael tapi aku belum pernah melihat wajahnya. Aku penasaran."Semua orang bersemangat membicarakan Michael. Situasi ini sudah terjadi sejak kemarin. Topik Michael sudah banyak dibahas orang-orang. Mereka sudah mendengar reputasi Michael sejak tiga tahun sebelumnya. Tapi mereka belum pernah wajahnya. Satu jam setelahnya, cuaca menjadi sangat panas. Kerumunan mulai tidak sabar. Angin panas mempengaruhi mood mereka. "Sepertinya Michael tidak akan datang.""Karena dia pecundang, tentu saja dia tidak datang.""Aku sudah menunggu-nunggu saat ini. Sebaiknya Ian memberi pelajaran untuk pria seperti dia."Saat orang-orang mulai kesal, sebuah mobil Audi A6 berhenti di jalan. Michael
Di kerumunan, Edward dan Amanda juga datang. Peristiwa ini adalah hal langka untuk mereka yang membenci Michael. Bagaimana mereka bisa melewatkan momen ini?"Edward, apa Michael akan datang?" tanya Amanda."Memangnya penting dia akan datang atau tidak. Jika dia datang, dia akan berlutut dan meminta maaf. Jika dia tidak datang, reputasinya tetap akan rusak. Apa bedanya?" kata Edward sambil tersenyum.Mendengarnya membuat Amanda tersenyum dan berkata, "Aku sungguh ingin tahu perasaan Bella sekarang. Dia sudah menikahi seorang pecundang dan akhirnya perusahaan akan bangkrut. Akan menarik kalau bisa melihatnya.""Datang!" Seketika Edward melihat orang-orang berseru. Michael dan Bella sudah datang."Aku tidak menyangka Bella datang. Perempuan sialan itu sungguh tebal mukanya. Padahal reputasinya akan rusak bersama Michael. Bukankah ini hal menarik untuk dilihat bagi sepasang suami istri?" kata Amanda.Orang-orang semakin bersemangat. Kemunculan Michael sudah didengar. Mereka menjinjit
Bella menjadi semakin gugup. Tubuhnya kaku karena orang-orang berkumpul mengelilinginya yang membuatnya merasa tertekan. Saat Michael merasakan ketidaknyamanan Bella, dia menggenggam tangan Bella untuk rileks. Tapi dalam situasi seperti ini, bagaimana Bella bisa relaks?Beberapa menit kemudian, tidak ada yang berdiri dan menyuruh Michael untuk berlutut. Penonton yang ada di sana mulai gelisah. Mereka menunggu pertunjukan segera dimulai. Matahari semakin lama semakin panas. Siapa yang mau terkena panas matahari sepanjang hari? "Ada apa? Tidak ada yang meminta Michael untuk berlutut?""Lan sudah mengumumkan hal ini. Apa tidak kegiatan lain selain meminta Michael berlutut?""Berlutut … Berlutut!"Orang-orang melihat ke kumpulan orang Asosiasi Go. Justru orang-orang itu berlutut di hadapan Michael satu per satu, yang mengejutkan semua orang. "Bagaimana ini bisa terjadi? Bukannya yang harusnya berlutut itu Michael!""Mereka orang-orang hebat di Yuncheng. Kenapa …. kenapa mereka y
Evie tidak bisa membayangkan bagaimana cara Michael melakukannya.Tentu saja, hal ini membuat Evie yakin pada Michael. Mungkin dia adalah pria yang selama ini Evie cari. Hanya Michael yang bisa menyelamatkan Keluarga Qi dari masalah. "Kamu tidak terkejut? Mereka pebisnis di Yuncheng, loh. Tapi … sekarang mereka berlutut di depan Michael!" Michelle berkata dengan bingung. Evie menarik napas dalam dan berkata, "Pebisnis? Mungkin di mata Michael, mereka hanyalah lalat.""Apa yang kamu bilang, Evie?" Michelle tidak mendengar perkataan Evie sama sekali. Dia mendekati Evie. Evie menggelengkan kepala sambil berkata, "Tidak ada. Lan belum muncul. Padahal dia yang bertanggung jawab dengan keramaian ini."Michelle mengangguk. Dia memperhatikan keseharian orang-orang menengah ke atas. Meskipun pria-pria tua ini statusnya bukanlah rendahan, mereka tidak bisa disandingkan dengan Lan. Lan yang memulai semua ini. Jika dia tidak hadir, masalah ini tidak akan selesai. Orang-orang yang berkum
"Datang, Lan akhirnya datang.""Baguslah, Michael tidak bisa bersikap sombong sekarang.""Sialan, si pecundang ini ingin mengambil alih reputasinya."Lan berjalan mendekati Michael.Saat dia melihat orang-orang asosiasi berlutut di depan Michael, dia menjadi marah. Dia tidak ingin Michael menggunakan momen ini. Sekarang hidup mati Terry berada di tangan Mark. Mark sudah menitipkan pesan bahwa Lan harus berlutut di depan orang-orang. Hal memalukan seperti ini bukanlah sesuatu yang bisa Ian lakukan. "Michael, kamu pikir kamu sudah mengontrol situasi? Mungkin hari ini aku kalah, tapi bisakah kamu menghadapi pembalasan dendamku nanti?" kata Lan pada Michael."Nanti? Lan, kamu terlalu naif. Kamu kira grup Jiang punya masa depan?" kata Michael.Lan semakin marah. Hanya orang bodoh yang berani melawan grup Jiang di Yuncheng. Bahkan keluarga Tian tidak berani ngomong seperti itu. Benar-benar seorang pecundang."Michael, aku akan memberimu waktu dua menit," kata Lan."Aku akan memberi
Pada saat ini, semua orang menatap Michael dengan berbeda. Mereka tidak menganggap Michael seperti sebelumnya. Bahkan mereka mengakui bahwa Lan berlutut di depan Michael. Bella menelan air ludahnya. Tak bisa dipercaya, Lan benar-benar berlutut!Dia Lan, statusnya kedua tertinggi setelah Keluarga Tian!Edward dan Amanda menjadi sangat marah. Mereka pikir Lan bisa membalikkan keadaan saat dia datang. Ternyata yang terjadi berbeda dari yang mereka kira. Mereka mendorong Michael dan Bella ke pinggir mata badai ternyata malahan menguasai badai!"Edward, apa yang terjadi? Lan, si pria tua beneran berlutut di depan Michael," kata Amanda.Edward mengernyitkan dahi. Apa Michael menggunakan kekuatan Keluarga Han? Tapi kan dia sudah dibuang. Bagaimana mungkin?Atau sebenarnya Michael, si pecundang, berpura-pura menjadi pecundang dengan bantuan Keluarga Han?Edward ingin membuka identitas Michael Tapi Ray sudah bilang, itu tidak boleh dilakukan. Kalau perintah Ray dilanggar, dia sendiri ya
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua