Di dalam kamar hotel, Carlsen memesan tiket untuk kembali ke Yuncheng. Evie tidak berdaya melihat Michael yang dari tadi diam saja. Dia tidak mengerti mengapa sejak Michael kembali dari toilet, permainan tiba-tiba berubah. Sepertinya memang dia sengaja mengalah. Para pendukung Peter mungkin tidak bisa melihat kemampuan Michael, karena mereka penggemar fanatiknya. Tapi Evie bisa melihat, dengan kemampuan Michael, mestinya mustahil untuk kalah. “Apakah kamu bisa bayangkan apa yang akan dilakukan para anggota Asosiasi Go Yuncheng jika mereka mengetahui hal ini?” tanya Evie kepada Michael. “Aku tidak peduli dengan mereka semua. Mengapa mereka tiba-tiba penting untukku?” tanya Michael. Dia paham betul, setelah kembali ke Yuncheng, pasti dia akan dihina habis-habisan oleh mereka, tapi apakah itu penting? Di mata Michael, menang atau kalah tidak penting. Keselamatan Bella jauh lebih penting. Kalau orang-orang itu mau membuat masalah dengannya, dia tidak keberatan untuk menghadapi
Pria mengejar wanita tapi mereka juga menginginkan kekuasaan dan reputasi."Memangnya Keluarga Su memberikan manfaat apa untukmu?" tanya Evie. Mungkin pertanyaan ini tidak terlalu berkaitan tapi sangat penting buat Evie."Dunia sudah siap memberikan segala sesuatunya untukku. Aku juga bisa memberikan seluruh dunia padanya. Memangnya aku butuh Keluarga Su?" ujar Michael.Kalimat ini membuat Evie tertegun. Apakah dia hanya mengada-ada mengatakan hal ini? Tapi sepertinya dia serius dengan ucapannya. Bagi seorang wanita, betapa beruntungnya jika pria miliknya bisa memberikan seluruh isi dunia padanya. Evie tidak bisa membayangkan. Tapi jika Michael benar-benar serius dengan ucapannya, Evie akan sekuat tenaga menggantikan Bella.Ini adalah impian Evie sejak kecil. Dia menginginkan seorang pria yang bisa membawanya ke puncak dunia dan mengatakan bahwa dunia bisa dia miliki. "Kamu ..." katanya sambil berusaha mencari kata-kata. Dia ingin memberitahu Michael bahwa dia bisa membantuny
Daerah vila Keluarga Tian.Teddy sudah menerima kabar kekalahan Michael. Dia cukup terpukul dengan berita ini. Dia sendiri yang melihat perbedaan kemampuan Michael dan Peter terakhir kali. Seharusnya Michael yang menang. Kok bisa dia kalah dalam pertandingan ini? Dengan karakter Michael, tidak mungkin dia membuat kesalahan. Teko yang dipakai untuk merebus teh sudah matang. Tapi Teddy tidak menyadarinya sampai Ruby memberitahu, "Kakek, apa yang sedang kamu pikirkan? Itu tehmu sudah matang.""Ah." Teddy kembali tersadar. Dia melihat teko tehnya yang sudah menggelegak airnya, "Aduh, airnya hampir tumpah."Ruby yang mengenakan pakaian longgar, duduk di samping Teddy dan bertanya, "Ada masalah apa?"Teddy tidak ingin membahas Michael bersama Ruby. Di pertemuan terakhir mereka di Gunung Yunding itu, membuat Ruby bersedih. Tapi Teddy sendiri tidak bisa menahan berita kekalahan ini lebih lama lagi. "Ruby, Michael kalah di pertandingan," kata Teddy."Kalah? Kalah dari siapa?" Ruby te
Bandara Yuncheng.Mobil-mobil mewah sedang diparkir di pintu bandara. Orang-orang yang melihatnya cukup dibuat penasaran. Apakah ada orang penting atau artis yang akan datang ke Yuncheng? Ada mobil Bentley dan Rolls Royce. Orang-orang mengira, pemilik mobil-mobil ini adalah pebisnis terkenal di Kota Yuncheng."Ada apa ini? Kenapa ada mobil-mobil itu di sini?""Sepertinya mereka dari Keluarga Tian. Siapa lagi kalau bukan mereka.""Benar, mungkin pria tua Keluarga Tian hendak bepergian. Tapi aku sudah lama tidak mendengar dia akan pergi."Teddy dari Keluarga Tian sangat terkenal di Yuncheng. Hampir semua orang tahu, bahwa Teddy tidak pernah meninggalkan kota sejak dia mengurusi keluarganya. Beberapa orang mulai berkerumun di dekat mobil-mobil mewah itu berada. Mereka ingin tahu siapa yang akan dijemput mobil-mobil itu. Tak berapa lama kemudian, ada seorang pria yang diikuti seorang perempuan muda dan pria tua yang keluar dari pintu bandara. Seketika pintu mobil-mobil itu dibuk
Orang-orang menertawakan Michael. Orang yang mengejek Michael terlihat puas. Kalau bukan karena dia yang sudah memberitahu, orang-orang tidak akan tahu reputasi Michael sampai seperti ini."Michael, kamu harus berterima kasih padaku. Kalau bukan karena aku, kamu tidak akan dikenal banyak orang. Sebentar lagi penduduk Kota Yuncheng akan mengetahui siapa dirimu." kata pria itu sambil tersenyum.Kapan Michael tidak pernah diejek? Sejak kecil, dia sudah diremehkan oleh keluarganya sendiri. Setelah bergabung dengan Keluarga Su, diapun masih diremehkan. Sekarang kejadian yang sama terulang kembali.Sejak di Keluarga Su, Michael sudah tidak peduli lagi dengan omongan orang-orang. Dia pernah berkata pada ibunya, Chaterine, bahwa seorang pria akan menyembunyikan “senjatanya” yang akan dia gunakan saat waktunya telah tiba. Sampai saat itu tiba, Michael akan tetap bersabar menerima semua penghinaan dan ejekan. Sekarang, Michael menargetkan sesuatu yang lebih besar dari sekedar mengalahkan Ke
"Mulai sekarang, aku keluar dari asosiasi.""Aku juga.""Aku juga."Mendengarnya membuat Carlsen tersenyum lega.Orang-orang ini tidak menghargainya dengan semestinya. Jadi dia juga tidak akan menghargai mereka."Baiklah, aku tidak akan ikut campur dengan urusan ini. Jangan minta tolong padaku. Karena kalian tidak mendengarkan saranku." Setelah mengatakan hal itu, Carlsen meninggalkan mereka.Setelah Michael dan Evie meninggalkan bandara, mereka pergi menuju kota Yuncheng. "Aku akan mengantarmu terlebih dulu." Michael menjelaskan pada Evie bahwa Bella tidak tahu menahu soal reputasi Michael di Yuncheng. Michael sendiri tidak ingin menceritakan kondisi ini pada Bella. Evie adalah teman dekat Bella. Karena itu, Michael meminta Evie untuk tidak menceritakan hal ini pada Bella.Evie adalah perempuan pandai. Ini juga alasannya mengapa Michael tidak ingin Bella ikut dengannya. Dia khawatir dengan reaksi Bella. "Apa kamu tidak cemas, aku akan memberitahu Bella yang dia tidak ketahu
Hal ini mengejutkan Michael. Meskipun Teddy pingsan di depannya, dia tidak akan terkejut seperti ini. Tapi saat melihat nama Bella di layar ponselnya, Michael sempat merasakan tangannya gemetaran. Melihat momen ini, membuat Evie merasa jengkel. Padahal itu hanyalah panggilan masuk dari Bella. Kenapa Michael memperlakukan Bella sebegitu perhatiannya!Michael telah diejek-ejek oleh Keluarga Su selama tiga tahun. Mengapa justru dia jatuh cinta pada Bella!Sebagai seorang pria, bukankah ada yang lebih penting dari perasaan cinta? Harga diri, misalnya? Sebenarnya, bukan hanya Michael yang merasa resah, tapi juga Mark. Tanpa sadar, dia menggosok hidungnya yang merupakan pertanda dia sedang gundah. Bagi Mark, mungkin orang-orang tidak tahu mengetahui perasaan Michael pada Bella, tapi dia sendiri sudah menyaksikan perbuatan Michael terhadap Bella selama tiga tahun ini. Tidakkah yang lain menyadarinya?"Angkat, Michael. Apa lagi yang kamu tunggu?" kata Mark.Michael menarik napas dala
"Mungkin Michael bisa mendapatkan satu miliar. Tapi apa yang akan kamu lakukan jika satu miliar itu telah habis?" tanya Bella.Edward tertawa. Apa dia tidak salah dengar? Meskipun Bella ingin mendukung reputasi Michael, Bella tidak perlu berkata sombong seperti itu. Edward pun berkata pada Bella, "Kamu bisa juga berkata sombong seperti itu. Kamu kira aku bakal percaya?"Bella tersenyum dan berkata, "Tidakkah kamu menyadari sekaya apa Michael?""Kaya? Dia? Dia yang menumpang hidup darimu?" Edward melanjutkan, "Sebagai sesama pria, aku sungguh malu melihat hidupnya yang bergantung darimu."Bella menggelengkan kepalanya. Dia tidak bisa menjelaskan lebih banyak pada Edward. Satu hal yang pasti, Michael tidak akan melepaskan Edward begitu saja. "Aku harap kamu tidak akan menyesal," kata Bella."Menyesal? Saat si brengsek itu tidak berlutut dan meminta maaf padaku, baru aku akan menyesal," kata Edward.Pada saat itu, Michael memerintahkan Mark untuk mencari Edward. Michael pun perg
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua