Georgia sangat senang melihat Lark dan Michael saling berhadap-hadapan. Michael pasti babak belur. Dia tidak sabar melihatnya. Georgia ingin memberi pelajaran pada Michael, sebagai akibat dari menyinggung perasaannya. "Beraninya, kamu melawan Lark. Tahu tidak dia siapa?" kata Georgia dengan niat memanas-manasi situasi. Lark tidak mendengarnya sama sekali. Dirinya merasakan kemarahan yang luar biasa dan ingin membunuh Michael.Para satpam itu tidak menyangka kalau Michael sanggup melawan Lark. Walaupun Keluarga Lark adalah lawan bisnis Simon, tapi kalau sampai Lark terluka di pesta ini, bagaimana mereka menjelaskan pada ayahnya, Alexander? Beberapa satpam segera menangkap Michael dan berusaha menyeretnya pergi. "Apa yang kalian lakukan!" kata Simon yang memperlihatkan dirinya. "Tuan Lu.""Tuan Lu.""Tuan Lu."Para tamu memberinya jalan. Simon mendatangi satpam dan bertanya, "Ada apa ini?"Mereka ketakutan. Tapi apa boleh buat, mereka harus jujur. "Tuan Lu, aku minta maaf
Simon menyeringai. Dia sudah menduga Lark akan datang ke acaranya. Sedangkan ayahnya mungkin menunggu kabarnya. Mungkin juga dia akan memuji anaknya di rumah. Tapi hari ini, keadaannya akan berbeda. "Alexander, dengarkan baik-baik ya. Aku mengundang Michael hari ini. Putramu sudah membuat masalah dengan Michael. Aku tidak bisa menolongmu kali ini," kata Simon."Apa katamu?" suara Alexander terdengar ketakutan. "Kamu sudah dengar sendiri. Putuskan segera," kata Simon sambil mematikan ponselnya. Alexander menjadi bingung. Michael Han.Putranya, Lark, membuat masalah dengan Michael. Alexander langsung merasakan tangannya gemetaran. Sebenarnya dia tidak tahu identitas asli Michael tapi dari kejadian sebelumnya dia tahu betul Michael sangat berpengaruh. "Kita berangkat ke Hotel Lufeng," kata Alexander kepada supirnya.Simon berkata pada Lark, "Ayahmu akan segera datang. Pikirkan bagaimana kamu menjelaskan kejadian ini pada ayahmu."Lark tersenyum kecut. Georgia terkejut l
Di mata orang-orang, ini adalah perseteruan kedua keluarga terbesar di Chengdu. Keluarga Lu dan Keluarga Ning sama-sama memiliki harga diri yang tinggi Alexander menampar putranya. Mungkinkah itu adegan pura-pura? Setelah ini pasti dia akan meminta maaf pada Simon. Tapi mereka melihat Alexander berjalan ke arah Michael, tidak ke arah Simon. Apa dia bermaksud memberi pelajaran kepada pria muda itu? "Aku tidak mengerti kenapa Alexander berbuat seperti itu?""Kalau aku jadi dia, aku tidak akan melakukannya.""Tidak masuk akal. Yang Alexander lakukan ini justru merusak reputasi keluarganya."Saat orang-orang berbisik-bisik, Alexander mendatangi Michael dan dia membungkukkan badannya. "Tuan Han, maafkan kesalahan putraku. Aku akan bertanggung jawab," pinta Alexander.Semua orang dibikin terkejut. Alexander meminta maaf pada pria muda itu.Mereka mengucek-ngucek mata. Mungkinkah ini hanya ilusi? Alexander meminta maaf dan membungkukkan badan. "Kenapa ... Kenapa dia melak
“Apa yang kamu bicarakan? Minta maaf pada Tuan Han," kata Alexander sambil menggertakkan gigi."Tidak, Aku tidak mau. Ayah, kenapa kamu begitu takut menyinggung Simon?" kata Lark. Dia masih berpikir alasan ayahnya melakukan ini gara-gara Simon. Tapi sejak kapan ayahnya takut pada Simon? Alexander menampar lagi Lark. "Berlutut dan minta maaf pada Tuan Han."Pada saat ini, pikiran Alexander penuh dengan kebingungan. Ibaratnya dia sedang berjalan di atas es yang tipis. Jika salah melangkah, dirinya dan keluarga Ning akan jatuh ke dalam air. Lark masih tidak paham alasannya mengapa ayahnya melakukan ini. Dia tidak tahu dasar ketakutan Alexander. Padahal Lark adalah orang yang sangat menjaga reputasi. Bagaimana dia bisa berlutut disaksikan banyak orang?Lebih baik dia mati!"Ayah, aku tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tapi aku tidak mau berlutut untuk sampah seperti dia!" teriak Lark.Sampah?Alexander semakin marah. Memangnya punya hak apa putranya berkata seperti itu?Bang!
Perkataan Alexander membuat yang hadir terdiam. Dia bahkan tidak menolak atau membantah. Hal ini semakin menguatkan perbedaan status antara dirinya dan Michael. Benarkah Alexander tidak punya jalan keluar lainnya? Tiba-tiba Lark menjauh dari kerumunan. Dia menyadari nasibnya akan berubah. Ini semua gara-gara Georgia. Jika bukan karena perempuan itu, dia tidak akan bertemu dengan Michael. Dia menggoncang-goncangkan bahu Georgia. "Ini salahmu. Aku akan membuat perhitungan denganmu."Georgia ketakutan. Saat melihat Alexander meminta maaf, dia merasa situasinya berubah menjadi lebih parah. Puncaknya pas Alexander berlutut juga kemunculan Vincent dan Anton. Pria itu bukan sopir sama sekali. Bahkan dia lebih mempunyai pengaruh dibandingkan Lark! Simon mengundangnya sebagai tamu VIP. Alexander berlutut padanya. Bahkan Vincent dan Anton memperlakukannya dengan hormat. "Lark, lepaskan aku," kata Georgia. Dia sudah berniat ikut berlutut dan meminta maaf pada Michael. "Melepaskanm
Keluarga Ning harus dihancurkan. Sedangkan nasib Keluarga Lu ditentukan dengan penawaran yang akan diberikan oleh Simon.Begitu Lark dan keluarganya dihancurkan, keseimbangan bisnis di Chengdu akan berubah. Siapapun yang mengincar kesempatan ini, pasti akan segera bertindak. Mungkin mereka akan berharap Simon juga disingkirkan, sehingga mereka bisa menguasai bisnis. "Bro, kamu sungguh hebat. Tidak salah aku memutuskan untuk mengikutimu," kata Stephan begitu mereka sampai di hotel. Michael tidak ingin pindah ke Chengdu, tapi sepertinya hal itu sudah diputuskan. Bahkan dia merasa hal ini terpaksa dia lakukan. Keluarga Ning tidak membutuhkan dirinya. Karena keluarga Ning akan segera bangkrut. Jaringan bisnis mereka pun akan berjatuhan satu per satu. Sedangkan untuk Simon, mungkin dia akan jadi pebisnis nomor satu di Chengdu. Tapi itu tergantung dengan tawaran yang akan dia ajukan pada Michael. "Ini bukan yang kuinginkan," kata Michael."Kamu sungguh pandai berpura-pura. Simon
Di mata orang lain, mungkin kebiasaan Michael sulit dimengerti. Hanya Michael sendiri yang tahu. Michael dan Bella saling menghargai satu sama lain. Hanya mereka yang tahu sampai sejauh mana batasan yang tidak boleh mereka langgar. Setelah beres menelepon, Stephan bertanya dengan penasaran, "Apa istrimu orangnya cantik?"Michael melihat Stephan dengan tajam. "Kamu bisa mengganggu perempuan manapun, tapi jangan sekali-kali kau ganggu dia."Stephan menganggukkan kepala. Tapi sorot matanya terlihat berbeda.Ekspresi Michael menjadi kaku. Dia belum bisa membaca apa maksud Stephan mendekatinya. Oleh karena itu dia memberi peringatan kepada Stephan terlebih dahulu. Bisa saja Stephan bakal memberi pengaruh buruk pada Bella."Jika ada orang yang berani menyentuhnya, aku akan membunuhnya," kata Michael.Raut wajah Stephan kembali normal. Dia tahu betapa serius perkataan Michael. Mungkin maksud Stephan menanyakan kalimat barusan adalah untuk memperlihatkan kekhawatirannya pada Bella.
"Stephan, tingkahmu sudah seperti asistenku ya?" tanya Michael.Melihat wajah Michael tersenyum, sangat jelas ada niat tersembunyi. Stephan dengan cepat berkata, "Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya membantumu berbicara. Sebagai saudara, sudah jelas itu menjadi tugasku."Stephan ini mirip dengan Matthew. Sama-sama bermulut manis. Michael tidak tahu kabar saudara kembarnya sekarang. Mungkin dia dihajar oleh Paul di Yunlong. Ngomong-ngomong soal Paul, Michael berencana mengeluarkan Paul dari dalam penjara. Michael berencana untuk meminta Paul menyusup ke Penjara Bumi bersama Julius. Setelah urusan di Chengdu beres, Michael kembali ke Yuncheng bersama Stephan. Mobil Lamborghini kembali masuk bengkel. Sepertinya untuk sementara waktu, mobil itu harus diistirahatkan. Bagaimanapun juga, Michael memiliki mobil yang lebih kecil. Jadi tidak masalah. Saat mengatur penginapan untuk Stephan, Michael pergi ke Klub Malam Kota Ajaib. Michael mulai merencanakan untuk menyusup ke Penja
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua