Gagal membina hubungan baik! Kalimat ini benar-benar menyinggung perasaan Edward. Dia awalnya ingin mengancam Bella dengan ucapannya, tapi mengapa Bella bisa berbalik mengancamnya. Kalau Edward sudah bukan pimpinan dari perusahaan, siapa yang mau peduli untuk bekerja sama dengannya? Terlebih lagi Tom mati dengan tidak terduga. Edward menduga ada sesuatu di balik ini semua. Mungkin Bella yang sudah mengatur semua ini. “Bella, aku akan membuatmu menyesal,” kata Edward, lalu melihat anggota Keluarga Su yang lain, kemudian lanjut berkata, “Kalian semua harus tahu siapa yang bisa membawa nasib Keluarga Su menjadi lebih baik. Cepat atau lambat, kalian pasti akan menyesal sudah mengikuti Bella.” Setelah Edward pergi, rapat Keluarga Su berjalan seperti biasa. Rencana Bella sangat sederhana. Mereka harus bisa mempertahankan pembangunan yang sudah berjalan dan mencari inovasi baru. Tidak ada yang berani membantah keputusannya. Lagi pula mereka harus menggantungkan nasib pada perusah
”Apakah aku butuh perhatianmu? Ingat-ingat kata-kata Guru Besar. Kamu lebih baik berteman dengannya. Seseorang akan datang padamu di masa yang akan datang. Batu giok ini akan menunjukkan identitasmu,” ujar laki-laki berambut putih tersebut. Stephan berteman dengan Michael? Apakah kamu bisa membunuhnya dengan menusuknya dari belakang? Tapi kalau melihat kemampuan Michael saat ini, walaupun bisa saja ada keajaiban, kesempatannya sangat kecil. Lagi pula, siapa yang berani mendekatinya? Apa maksudnya batu giok ini akan menunjukkan identitasmu?“Aku tahu kamu punya banyak keraguan, tapi di masa yang akan datang, kamu akan mengerti. Tapi sebelum itu, untuk keamananmu sendiri, jangan menyelidiki apa pun dan biarkan semua terjadi,” laki-laki tua berambut putih itu memperingatkan. “Guru, kamu sudah mengangkatku dan membesarkanku dari kecil. Aku tidak akan berkata apa pun, tapi kalau aku sampai tidak bisa kembali lagi ke sini, apakah itu tidak berlebihan? Aku juga ingin menemanimu sampai ma
”Kalau aku membagikan video ini di intranet kampus, kira-kira bakal heboh gak ya?” ujar gadis dengan ponsel sambil tersenyum. Dari video itu, sepertinya direkam diam-diam oleh teman sekamarnya. Tapi sekarang, tidak peduli siapa yang merekam video itu. Kalau video itu sampai beredar di intranet kampus, namanya akan tercemar. Cheryl hanya bisa cepat-cepat merebut ponsel dari temannya.Tapi sebelum dia bisa merebutnya, temannya yang lain menjambak rambut Cheryl dan mendorongnya hingga terjatuh ke tanah. “Cheryl, coba lihat kebodohanmu. Aku beri kamu kesempatan. Selama kamu menuruti kemauanku, aku akan menghapus video ini. Bagaimana?” Gadis dengan ponsel berkata dengan suara lantang. “Ok, selama kamu berjanji untuk menghapus video itu, aku akan melakukan apa yang kamu mau,” ujar Cheryl dengan wajah pucat, dia tidak bisa membiarkan video ini tersebar, kalau tidak dia akan menanggung malu seumur hidupnya. “Kamu yang berjanji sendiri ya, aku tidak memaksa,” ujar gadis dengan pons
“Dia, di dalam ponselnya, ada rekaman aku sedang mengganti baju, yang direkam diam-diam oleh teman sekamarku,” Cheryl berkata pelan. Dahi Michael sedikit mengernyit lalu dia berkata dengan nada suara datar, “Berikan aku ponselmu.”“Kamu pikir kamu siapa? Bagaimana kalau aku tidak mau memberikan ponsel ini padamu?” Gadis itu menegakkan kepalanya dengan berkata dengan wajah menantang. Michael membalikkan badannya ke arah Cheryl lalu berkata, “Kalau kamu tidak bisa belajar lagi di sini, nanti aku bantu urus.”Mereka tidak mengerti arti ucapan Michael. Tiba-tiba Michael memegang pundak gadis itu dengan keras lalu berkata, “Apa untungnya buatmu dengan mengancam orang di gerbang kampus? Coba jelaskan padaku, baru akan kubiarkan kamu pergi.”Gadis itu tidak menyangka sikap Michael bisa sekeras itu, dan dia masih saja keras kepala. “Kamu … biarkan aku pergi. Kamu tahu siapa aku?” Gadis itu berkata sambil menggertakkan giginya. “Tidak penting siapa kamu. Kamu tidak bisa bermain-main
Tidak ada gunanya untuk menambah dosa. Dosen menghela napas. Dia sudah melakukan yang terbaik untuk menolong Cheryl, dan sebenarnya dia ingin menyelidiki kejadian ini sehingga jadi bisa menyelamatkan hidup muridnya. Tapi sikap Nixon yang keras membuat ini tidak mungkin dilakukan. Dan Cheryl datang dari keluarga miskin. Pihak kampus tidak begitu peduli dengan nasibnya. “Tidak ada gunanya membahas hal ini lagi. Kalau kamu tidak mengeluarkan Cheryl dari kampus ini, aku akan menyebarkan berita ini. Jangan salahkan aku kalau reputasi kampus ini jadi jelek,” ujar Maggie dengan dingin. Rektor dan para wakil rektor saling berpandangan. Walaupun tidak semua petinggi kampus datang, namun mereka yang hadir sudah cukup untuk bisa memutuskan. Hanya dengan mengeluarkan mahasiswi yang tidak terkenal ini bisa menyelamatkan nama besar universitas. “Ok, kalau begitu akan kami proses secepatnya,” ujar rektor. Maggie tersenyum, tapi sepertinya dia belum puas. Dia lalu berkata, “Dosen yang suda
Michael melihat ke arah rektor dan para wakil rektor, dia tidak tertarik dengan ucapan Nixon. Rektor tidak kenal siapa Michael, tapi Nixon punya hubungan baik dengan para petinggi kampus, dan dia baru saja menerima telepon mengenai hal ini. Cheryl tetap harus menanggung akibat dari kejadian ini, keputusannya sudah mutlak. “Ini sudah diputuskan. Karena dia adalah adikmu, bawa dia bersamamu hari ini,” ujar rektor. “Kalian juga mendukung keputusan ini?” Michael melihat ke arah para wakil rektor. “Anak muda, aku sarankan kamu tidak perlu ikut campur, dan cepat pergi.”“Kalau kamu tidak tahu siapa kami, cepat pergi. Tidak peduli siapa kamu sebenarnya, kamu tidak bisa merubah keputusan ini.” Para wakil rektor saling berpandangan dan tidak peduli sama sekali dengan Michael. Cheryl khawatir. Dia takut persoalannya akan semakin serius dan akan berdampak buruk pada Michael. Para petinggi di kampus ini adalah orang-orang penting di Chengdu. Kalau sampai mereka mendengar hal ini, bisa
Cheryl adalah orang yang paling menderita saat ini, dia takut Michael akan terseret ke dalam masalah besar karena dirinya. Menurutnya, tidak masalah kalau sampai dia dikeluarkan dari kampusnya, sepanjang Michael tidak dirugikan. Dia juga tidak berharap banyak Michael bisa menyelesaikan masalah ini. Para petinggi kampus ini adalah orang-orang penting. Michael sepertinya punya banyak uang, tapi apakah itu bisa membantu? “Sudah jangan repot-repot. Kalau kamu mengundang temanmu, sebut namaku, Nixon Lin. Coba lihat apakah mereka masih berani datang,” ujar Nixon. Michael mengetuk meja rapat. Terdengar langkah-langkah orang berdatangan. Dia tersenyum dan berkata, “Tidak, mereka sudah datang.”Nixon merapihkan bajunya lalu berkata, “Waktu yang tepat. Aku ingin lihat siapa mereka.”Nixon tertegun ketika melihat siapa yang datang, para petinggi kampus, dan beberapa orang yang datang membuatnya tambah kaget. Semua orang terkejut. Ada Simon Lu, Alexandra Ning, Vincent Bao, Marina Chen.
"Kenapa kamu ragu? Ayo cepat, bereskan masalah ini, bukannya kamu rektor kampus ini?" kata Vincent dengan jengkel."Ba … Baik," Sang rektor mengelap keringat di dahinya. Dia melihat Michael, "Bagaimana kalau Nixon meminta maaf pada Cheryl?"Ketika Vincent mendengarnya, dia menjadi marah. Dia pun berjalan ke rektor. Berapapun umurnya, dia tidak peduli. Dengan nada dingin, dia berkata, "Hanya itu yang bisa kamu lakukan? Sebuah permintaan maaf?"Sang rektor menjadi ketakutan. Marina juga berkata dengan nada yang sama, "Bisa saja minta maaf tapi di depan semua dosen dan mahasiswa. Aku tidak peduli. Masalah ini sangat penting bagi Cheryl, jadi lakukan yang terbaik."Kedua selebriti itu sudah mengeluarkan suara. Sang rektor tidak berani membangkang. Sedangkan bagi Nixon, dia merasa disudutkan orang-orang ini.Orang yang menjadi andalannya ternyata tidak bisa berkutik di depan selebriti Chengdu. Dia tidak punya pilihan lain selain melakukan yang harus dia lakukan. Vincent dan Marina
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua