Setelah Bella dan keluarganya turun ke bawah, mereka masuk ke dalam mobil yang sudah diatur oleh James, tidak ada yang mengetahui hal ini kecuali Michael. “Sejak kapan kamu punya teman di Binxian?” Bella duduk di sebelah Michael dan bertanya penasaran, karena Michael baru datang ke Binxian satu kali. Bagaimana mungkin dia bisa langsung punya teman. Banyak barang-barang mereka di dalam mobil. Penuh sekali. Kaki Michael berdempetan langsung dengan kaki Bella. Ini adalah momen spesial yang sangat intim untuk Michael, dan jantungnya berdegup kencang dari biasanya. Bella sepertinya tidak peduli dengan hal ini. Yang aneh justru melihat keringat yang mengalir di jidat Michael. “Kenapa kamu terlihat gugup? Apakah temanmu ini perempuan?” Bella terus bertanya. “Tidak, tidak, tidak.” Michael menggelengkan kepalanya dengan cepat dan berkata, “Dia laki-laki. Kami bertemu di Yuncheng sebelumnya, dan sekarang dia berbisnis di Binxian.”“Apa kamu kepanasan?” Bella melihat keringat di jidat
Untuk Suzy dan Robert yang sudah merasakan tinggal di vila di lereng Gunung Yunding, tidak ada yang perlu dikagumi dari lingkungan ini. Dekorasi yang mewah juga tidak sebanding dengan vila mereka. “Apakah kalau hari biasa tidak ada orang yang tinggal di sini? Kenapa tidak ada satu pun barang-barang personal?” Bella bertanya kepada Michael sambil mengemasi barang-barangnya. Michael tidak tahu situasi sebenarnya, tapi kalau melihat profil James, rasanya tidak mungkin hanya tempat biasa saja. Vila ini mungkin tempat sesekali dia membawa wanita-wanita cantik. Tapi tidak masalah selama spreinya diganti dengan yang baru. “Dia kaya raya, tapi masih sendiri. Mungkin dia membeli vila ini tapi tidak sering digunakan,” jawab Michael memikirkan jawaban yang pantas. Bella tidak bertanya lagi. Wajar saja untuk orang-orang kaya punya banyak property. Walaupun seperti vila ini, di Binxian biasanya orang-orang tidak begitu peduli. Setelah membereskan kopernya, Bella duduk di tepi tempat ti
Beberapa hari kemudian, Michael dan yang lainnya tinggal di vila. Tidak ada kegiatan lain kecuali pergi berbelanja. Sehari sebelum Festival Perahu Naga, Suzy berusaha untuk menghubungi Christian, tapi selalu sibuk. Dia sama sekali tidak bisa menghubunginya. Beberapa kali dicoba, tetap saja gagal. “Ada apa? Kenapa aku tidak bisa menghubunginya?” Suzy berkata pada dirinya dengan curiga karena besok sudah waktunya festival. Sekarang dia tidak bisa menghubungi Christian. “Jangan-jangan nomer ponselmu diblokir,” ujar Michael dengan santai mengingat kejadian sebelumnya dengan keluarga Anne, rasanya bukan tidak mungkin hal ini terjadi. “Diblokir?” Suzy terlihat kaget, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Bagaimana mungkin? Kakekmu tidak tahu kejadian kemarin dengan Anne. Kenapa dia mau memblokir nomorku?” “Mungkin sebenarnya kakek tidak tahu kalau nomormu sudah diblokir.” Michael menduga mungkin saja Anne yang berbuat licik. Suzy sangat marah ketika mendengar hal ini. Ini sa
Tiga orang keluarga Ben tahu kejadian sebenarnya, tapi mereka tidak mau ketinggalan untuk ikut menyebarkan gosip. Leny ikut berkata, “Kalian tahu tidak, terakhir aku pergi ke Yuncheng, mereka semua membeli mobil Audi baru. Sekarang mereka sudah jadi orang kaya. Bagaimana mungkin peduli dengan saudara sendiri.”“Audi? Apakah Bella benar-benar kaya?”“Aku tidak pernah menyangka kalau keluarga mereka sangat tergantung pada perempuan. Robert benar-benar seorang pecundang, sama saja dengan Michael. Mereka berdua memang pembawa sial.”“Betul, kalau ada laki-laki seperti Michael menikahiku, aku pasti tidak berani keluar rumah karena malu.”Jerry sepertinya berpikir ucapan ini belum cukup untuk memalukan Michael, dia lalu menambahkan, “Kalian tahu tidak, Bibi Suzy sering kali marah pada Michael, dan dia tidak bisa berkutik sama sekali. Di rumah dia seperti tikus terjepit. Aku tidak tahu sampai kapan dia bisa bertahan, seperti sudah tidak ada harga diri lagi. Kalau aku jadi Michael, aku p
Manajer hotel melihat ke arah Stanley. Hari ini bos besar secara langsung memberikan instruksi kepadanya kalau seluruh hotel sudah dipesan. Tidak peduli siapa yang sudah melakukan reservasi sebelumnya, mereka tidak bisa dihitung. Dia kenal Stanley, tapi tidak ada urusan. Tidak ada yang boleh masuk kecuali atas perintah bos besar. Tidak masalah bagi Hotel Mahkota kalau sampai hari ini tidak ada yang bisa masuk. Mereka bisa datang lagi lain hari. Yang penting hari ini tidak boleh ada yang masuk. “Stanley, apa kamu tidak bisa mendengar? Hari ini hotel sudah dipesan, jadi tidak ada yang boleh masuk,” ujar manajer dengan tegas. Reputasi Stanley di Keluarga Jiang selama ini sudah bagus. Kalau hari ini dia mengecewakan mereka, bagaimana nasibnya di masa yang akan datang? “Apakah ini sudah diputuskan? Aku akan protes pada bosmu sekarang. Kamu tahu kan, kalau pelanggan itu adalah raja?” ujar Stanley dingin. “Ok, coba saja. Kalau kamu tidak punya nomor ponselnya, aku bisa berikan pad
”Kakek, ayo kita pergi ke tempat lain saja,” ajak Anne. Christian mengerutkan keningnya. Dia benar-benar kecewa akan sikap Stanley. Bagaimana mungkin dia diam saja? Benar-benar memalukan. “Anne, apa yang kamu katakan? Jadi maksudmu kita mau saja dilecehkan?” Christian berkata dengan marah. Ketika manajer mendengar hal ini, dia berkata, “Maaf kakek, aku sarankan kamu mencari tahu dulu siapa bos besar dari hotel ini. Memangnya kamu tidak tahu?”Melihat situasinya tambah tidak kondusif, dan kalau terus begini, bisa saja nanti sampai ke telinga James. Stanley buru-buru berkata, “Maaf, kami akan pergi segera.”Pergi? Ini benar-benar membuat Christian marah. Dia sudah kehilangan muka bahkan sebelum sempat masuk ke dalam hotel. “Stanley, apa maksudmu? Mau pergi begitu saja? Mau disembunyikan di mana muka kita?” bentak Christian. Manajer tidak bisa menahan tawanya, lalu berkata, “Kakek, keluarga kalian benar-benar luar biasa ya. Keluarga Jiang? Apakah keluarga kalian benar-benar
Setelah melihat Michael dengan penuh kebencian, Anne juga melihat Bella dengan penuh amarah. "Bella, apakah kamu sengaja mempermalukan kami?" Anne sangat marah sampai tubuhnya gemetar. Dia tiba-tiba ingat kejadian tempo hari, dan menjadi lebih marah lagi. Dia pikir Bella sudah mendapatkan cukup pelajaran ketika diusir dari rumah. Tapi ternyata tidak. Bella malah membuat masalah lagi di hotel hari ini. “Sengaja? Anne, aku perjelas ya. Mengapa aku dengan sengaja membuat masalah denganmu? Bukankah kamu yang sudah memblokir nomor ibuku di ponsel kakek?” kata Bella. “Apa maksudmu? Apakah kamu punya hak untuk menghadiri pesta keluarga?” tanya Anne. “Kalau aku tidak punya hak, tidak mengapa. Aku tidak akan datang ke pesta keluarga. Jadi aku hubungi saja pihak hotel dan mau makan malam di sini.” Sebenarnya Bella tidak suka bicara blak-blakan seperti ini, tapi kesabaran orang ada batasnya. Anne jelas-jelas sudah menyinggung dirinya, jadi dia terpaksa sedikit menyombongkan diri. “Bel
"Cepat katakan,” sebelum Marie bisa berbicara, Christian berkata tegasSuzy menceritakan semua yang terjadi di mal kepada Christian. Jelas siapa yang benar dan siapa yang salah. Ini membuat Christian marah. Dia sudah berburuk sangka kepada Suzy, bahwa dia sudah melupakan ayahnya karena sudah kaya. Tapi ternyata Keluarga Suzy sudah dibuat susah oleh Anne, dan diusir dari rumah. Keluarga Anne bahkan merencanakan hal ini semua. Christian menatap Shane dengan tatapan marah, “Aku sedang tidak ada di rumah. Kamu sebagai kakak tertua, kamu bahkan memutuskan hubungan antara kakak dan adik.”“Ayah, aku …”“Berhenti bicara, kamu dan keluargamu, cepat minta maaf pada Suzy,” perintah Christian. Shane melihat ke arah Marie dan Anne dengan pandangan malu. Dia mungkin bisa saja minta maaf, tapi keluarganya, apakah mereka juga mau minta maaf?”Terutama Anne, dia sudah dipermalukan. Kalau dia meminta maaf pada Suzy, apakah dia masih bisa menyelamatkan mukanya di kemudian hari? “Kakek, kenap
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua