"Bisa-bisanya kamu tertawa, Michael. Aku sudah menganggapmu sebagai teman baik, tapi kamu malah menertawakanku. Jangan salahkan aku kalau aku menghajarmu sampai mati," Buah Ginseng mengata-ngatai Michael dari dalam api.Jika Buah Ginseng memiliki tubuh asli, ia bisa menghindari situasi ini. "Michael, ada apa?" Pam menatap Michael. Bulan juga menatap Michael dengan bingung.Michael tampak sedang berpikir, "Apa kalian tahu mengapa dia terlihat begitu kesal?""Mengapa?""Karena Buah Ginseng sama sekali tidak bisa mematikan apinya."Seketika suasana langsung terasa hening. Yang terdengar hanya suara api menyala.Pam dan Bulan langsung tertawa terbahak-bahak. Ketika mendengar suara tawa itu, rasanya Buah Ginseng ingin menggali tanah dan masuk ke dalamnya. Padahal dia baru bersikap sombong. Sekarang Buah Ginseng merasa malu. Dia juga sebenarnya sedikit tersinggung. "Michael, jangan menggodanya lagi, oke?" Pam berhenti tertawa. Dia bertanya, "Bisakah kamu memikirkan caranya? Buah
Batu lima elemen menyimpan energi kekacauan api. Dengan begitu Michael bisa menghemat energinya. Setelah mengirim Hanna kembali, Pam dan yang lainnya selesai menabur benih tanaman. Tugas berikutnya adalah menyiram tanaman yang jatuh ke tangan Michael. Hanya Michael yang bisa melakukannya. Namun, terjadi sesuatu ketika Michael membantu menyiram. "Apa kamu merasa udaranya jadi bertambah dingin?" tanya Bulan ketika dia menanam benih. Pam juga menanam benih demi menyelamatkan Buah Ginseng. Tanpa mengangkat kepalanya, dia berkata, "Kamu benar. Selain itu suasananya tampak lebih tenang."Michael juga merasakan hal yang sama. Udara jadi lebih dingin dan suasana di sekeliling mereka tampak lebih tenang. Michael membalikkan badan. Dia lalu tertegun.Sudah tidak ada lagi bola api. Hanya ada batu lima elemen yang masih mengeluarkan air. Di tempat ada air mengalir itu muncullah pelangi tujuh warna. Di tempat bibit Buah Ginseng berada, terdapat cahaya merah. Cahaya merah tersebut me
"Brengsek, kamu Michael. Kamu benar-benar kejam. Padahal kamu lebih kuat dariku, tapi kamu bertanya apakah aku mati atau tidak," Buah Ginseng mengutuk Michael, "Aku tidak mau bicara denganmu. Dasar pencuri. Menjauhlah dariku sepuluh meter."Michael tidak tahan untuk menggelengkan kepalanya. Terkadang dia benar-benar tidak mengerti apa maunya Buah Ginseng, "Memangnya apa yang akan terjadi kalau aku tidak pergi sejauh sepuluh meter? Apa yang akan kau lakukan?""Aku ...." Buah Ginseng terbata-bata, tapi dalam hatinya dia berkata jika kamu tidak pergi, aku yang akan pergi!"Mengapa kamu tidak menunjukkan bibitmu yang sedang tumbuh?"Singkat kata, Buah Ginseng tidak bisa apa-apa. Lagi pula tempat dia berada sekarang adalah ladang mayat, bukan tempat biasa. Apalagi Buah Ginseng masih berbentuk bibit. Bagaimana dia bisa jalan?!Namun, Buah Ginseng tidak patah semangat. Michael dan lainnya bisa melihat jelas bibit Buah Ginseng yang berusaha bergerak menjauhi mereka dengan pelan. Tidak p
Menangis!Buah Ginseng menangis!Kejadian ini bisa diibaratkan keajaiban dunia. Sungguh tidak diduga!Sejak mengenal Buah Ginseng, Michael melihatnya sebagai sosok yang keras kepala dan bicara apa adanya. Kalau Buah Ginseng memarahi seseorang, hal itu sudah biasa. Kamu tidak akan pernah melihat Buah Ginseng menangis. Upaya untuk membuat Buah Ginseng menangis lebih sulit dari mendaki puncak gunung tinggi.Namun, sekarang Buah Ginseng menangis.Bukan hanya Michael yang terpana, Pam yang berada di sampingnya juga merasakan hal yang sama. Dia menatap Michael dengan bingung. "Ah, ini benar-benar tidak adil.""Demi Dewa.""Ah …."Semakin lama waktu berlalu, tangisan Buah Ginseng semakin terasa pedih seolah-olah dia meluapkan perasaan frustasinya. Buah Ginseng menangis lebih keras. Nada suaranya bertambah serak seperti ada yang meninggal."Aku hancur. Aku dihancurkan oleh bajingan!""Hidupku tamat. Habis sudah hidupku.""Jika dia seorang wanita, aku masih bisa memakluminya, tapi
"Ah …."Buah Ginseng menangis lagi."Itu hartaku. Hartaku yang berharga. Kamu mencurinya dan sekarang kamu berpura-pura menjadi anjing yang tidak bersalah. Kamu bukan manusia. Dasar sialan."Michael jadi malu. Dia tidak menyangka situasi ini akan terjadi.Kalau dipikir-pikir lagi, sebenarnya itu salah Michael. Bukankah Michael mengambil sesuatu yang bersinar merah ketika batu lima elemen sedang mengalirkan air ke ladang mayat? Michael tidak tahu kalau yang dia pegang itu adalah Batu Dewa Api milik Buah Ginseng. Dia memasukkan batu tersebut ke dalam kotak bersama batu lima elemen.Seperti Giok Bunga dan Mutiara Awet Muda, Batu Dewa Api ditelan oleh batu lima elemen!"Pemimpin, apa jangan-jangan Batu Dewa Api Buah Ginseng adalah bagian dari batu lima elemen?" Bulan mengerutkan kening.Michael mengangguk, "Ya. Setelah Batu Dewa Api ditelan, muncul warna merah pada batu lima elemen."Hanya Pam yang menatap mereka berdua dengan tatapan kosong."Kalian membicarakan apa? Batu Dewa Ap
Michael berjalan menuju bibit Buah Ginseng. Dia tidak menghiraukan jeritan protes Buah Ginseng dan melihat lebih dekat. Tubuh Buah Ginseng sepenuhnya tubuh tanaman. Tidak ada apa-apa. "Apa yang kamu lakukan? Michael, apa kamu lupa? Di dalam tubuhmu ada naga. Kenapa aku, Buah Ginseng tidak bisa hidup bersama batu?" protes Buah Ginseng. Apa yang diucapkan Buah Ginseng itu benar. Namun naga dalam tubuh Michael itu adalah arwah. Arwah yang tinggal dalam kesadaran Michael. Sedangkan konsep Buah Ginseng hidup dengan batu adalah hal yang berbeda. "Batu Dewa Api akan merespon ketika aku marah. Saat itu aku bisa mengeluarkan energinya dari tubuhku.""Energi di tubuhku digunakan untuk penyembuhan jadi ...." Buah Ginseng terdiam."Jadi api dari Batu Dewa Api bisa dipakai menyerang musuh. Hanya saja harga dari penggunaan energi itu … tubuhmu akan hancur karena panas," Pam mengerutkan kening.Buah Ginseng mengangguk. Saat dia menyerang Marcus, tubuhnya otomatis berubah bentuk dan warna.
“Tapi apa?” Michael mengerutkan dahi."Aku tidak yakin," Buah Ginseng menggelengkan kepalanya, "Sepertinya aku melihat kata "Takdir" pada alat pengusir lalat.“ Alat pengusir lalat?Apa maksudnya camara?"Bukankah camara adalah peralatan yang biasa digunakan Biksu Tao? Setahuku hanya para biksu yang memiliki camara," Bulan mengerutkan dahi. "Jika orang itu bukan Biksu Tao, setidaknya dia manusia yang muncul di dunia keabadian dan bergabung dalam Kelompok Iblis," kata Pam dengan nada serius.Benar. Michael berpikir hal yang sama dengan Pam. Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin seseorang meninggalkan urusan duniawi dan bergabung dengan Kelompok Iblis? Apa jangan-jangan dia sedang terjebak? Dia menyuruh Buah Ginseng lari ke makam keramat. Bagaimana dia bisa terjebak di sana?!"Huruf Takdir?" tanya Bulan."Orang-orang yang keluar masuk Kota Kremasi pasti para jagoan yang berasal dari berbagai penjuru mata angin. Di antara mereka mungkin saja ada yang memiliki benda tersebu
"Buah Ginseng, kamu bilang kamu tidak tahu bagaimana kamu dilahirkan. Orang itu adalah orang pertama yang kamu kenal. Dia mengirimmu ke makam keramat. Kamu juga tidak tahu alasan kamu dikirim ke sana. Benar, bukan?"Michael segera pergi ke ladang mayat untuk bertanya pada Buah Ginseng. Nada suaranya terdengar cemas.Pam dan Bulan mengikuti jejak Michael. "Aku ….""Dengan karaktermu yang cepat merah, siapa yang bisa memaksamu melakukan hal yang tidak ingin kamu lakukan? Contohnya waktu itu kamu bilang ingin menghisap darahku. Kamu bilang kamu menginginkan darah dewa. Namun kamu tidak melakukannya karena kamu tidak benar-benar menginginkannya.""Bukankah aneh ketika kamu tidak mengambil harta berharga di makam keramat padahal kamu datang dari Kelompok Iblis?""Aku tahu kamu tidak tahu alasannya tapi aku menduga itu karena naluri dari tubuhmu. Benar bukan?"Penjelasan Michael ini membuat hati Buah Ginseng tersentuh meskipun penjelasannya sangat panjang. Buah Ginseng bertanya, "Ba