Satu kesalahan lagi, maka kota itu akan penuh dengan mayat. "Aku tidak bohong. Bella dan lainnya tidak ada di sini. Mereka sudah dibawa dan kami tidak tahu identitas mereka. Mungkin itu Paviliun Dewa Pengobatan atau Laut Abadi. Kami hanya sebatas menerima perintah saja. Tujuannya adalah menggiring kamu datang ke Kota Huoshi. Kemudian kami akan menyingkirkanmu dengan bantuan banyak pihak," ujar Kai, "Mungkin mereka takut jika kami tidak berhasil menyingkirkanmu. Jadi mereka menangkap Bella.""Michael, kalau kamu tidak percaya, lihat saja sendiri. Pasukan Paviliun Dewa Pengobatan dan Laut Abadi akan segera datang."Michael menatap langit. Keempat naga terbang di atasnya. Mereka seperti mencari sesuatu. Apakah yang dikatakan oleh Kai itu benar?Penyihir Laut adalah mata-mata dari Paviliun Dewa Pengobatan atau Laut Abadi? Dia menjual informasi soal Bella. Kemudian dia berpura-pura ikut dengan tim Bella. Sepertinya begitu. "Kalau begitu, kamu ikut aku," ujar Michael. Dia mengarah
Wiley terkejut ketika sepertinya Marcus tidak tahu apa-apa. Apa penculikan itu bukan bagian rencana Marcus?"Bukan kamu yang menyuruh mereka?" tanya Wiley. "Kapan aku melakukan itu? Aku baru tahu sekarang dari kamu," jawab Marcus dengan ketus. "Aku ... aku pikir kamu tidak percaya dengan Keluarga Zhu. Jadi kupikir kamu menculik Bella.""Sepertinya ada orang lain yang ingin mencampuri urusan ini," Marcus mengerutkan dahi. Apa artinya ini?"Terserah. Yang penting Michael sudah masuk ke Kota Huoshi seperti yang kita rencanakan. Tujuan kita sudah tercapai," Wiley juga tidak tahu apa yang sedang terjadi. Namun, tujuan Marcus sebenarnya adalah Paviliun Dewa Pengobatan dan Laut Abadi menginginkan Michael disingkirkan. Sedangkan Bella, siapa yang mau peduli?!Nasib perempuan itu tidak penting. Asalkan Michael mati. "Mungkin itu sama dengan orang yang mengirim pesan padaku," lanjut Marcus. Kalau memang begitu, kenapa orang itu menculik Bella? Padahal sudah cukup dengan Bella di ta
"Michael!"Marcus menatap Michael dengan sorot mata membunuh. Dia menggertakkan gigi. "Lihat, bukankah itu Kai, Wali Kota Huoshi?""Benarkah pria itu menghabisi warga kota?""Seorang diri? Benar-benar pria misterius yang aku idolakan. Kalau saja keluargaku tidak mengabdi ke Laut Abadi, aku pasti sudah bergabung dengan Kelompok Misterius.""Dia mengerikan. Kota Huoshi berubah menjadi tempat pembantaian. Seharusnya dia bukan Pria Misterius tapi Iblis Pembantai. Dia membunuh layaknya iblis!"Wajah Theo menjadi tegang. Jantungnya berdetak lebih kencang. Sekarang, Michael sudah memiliki pengaruh. Kalau ini dibiarkan, bisa-bisa akan terbentuk kekuatan sendiri. Theo tersenyum, "Aku tidak menyangka kamu adalah orang yang sama dengan si menantu tidak berguna Keluarga Fu. Menarik, tapi tetap saja di depanku, kamu tetap ditakdirkan untuk mati."Michael menjawab, "Beraninya kamu menangkap istri dan anakku. Kamu pikir aku akan melepaskanmu begitu saja?""Dasar sombong," gertak Theo. Be
Michael terpana. Darahnya adalah darah beracun. Senjata yang terkena darah Michael akan mengeropos dan hancur. Lihat saja ketika Michael bisa keluar dari penjara Keluarga Fu waktu dulu. Namun, tombak Kimi tidak kenapa-kenapa!Kimi melemparkan lagi tombaknya lagi. Whuss! Whuss! Whuss!Tombak itu menduplikasi dirinya. Michael terdiam melihat serangan tombak-tombak itu. Mirip seperti ilusi yang dia ciptakan. Berkali-kali Michael terkena sabetan tombak. Pakaiannya robek. Namun, itu tidak masalah. Dia punya baju zirah yang tidak terkalahkan. Dalam sekejap, Michael bisa melihat celah di antara serangan tersebut. Michael tidak melepaskan celah tersebut. Bang!Dia menyerang Kimi. Puff!Di saat yang sama, tombak kimi mengenai pundak Michael. Keduanya merasa terkejut. Michael menyentuh pundaknya. Kemudian dia menatap tangannya yang berlumuran darah. Kimi juga terkejut. Tadinya dia ingin menembak dada Michael. Ternyata tembakannya meleset. Namun, dirinya yang muntah darah.
Michael mengayunkan Kapak Pangu. Kimi menghentikan Kapak Pangu. Berikutnya, Pedang Giok Michael bergabung dengan api langit dan roda bulan. Ketiga senjata itu mengenai lengan Kimi. Wuuz!Kalau Kimi tidak segera menghindar, mungkin pedang itu akan mengenai jantungnya. Kimi menatap terkejut. Mustahil dia bisa terluka. "Ternyata seperti itu Tubuh Sembilan Surga," Michael tersenyum. Kimi menggertakkan gigi. Dia ingin menyerang lagi, tapi dia tidak tahu harus mulai dari mana. Tampaknya Michael bisa mengalahkan Kimi. Ini tidak seimbang. Seharusnya Kimi bisa mengalahkan Michael. Tombaknya bisa melukai tubuh Michael dengan mudah. Kenapa Kimi tidak mudah melukai Michael?Bukannya Kimi tidak kuat, tapi Michael lebih kuat. "Tangkap dia. Aku mau menjadikannya istriku," ujar Kelinci Sakti. Michael mengerutkan kening. Kenapa Kelinci Sakti mengikuti buah ginseng?! Tapi kan mereka berbeda. Tujuan buah ginseng mengambil istri adalah karena dia menyukai Pam. Namun, keinginan Kelinci
Boom!!!Cahaya keemasan membelah langit diikuti suara yang menggelegar. Duaaarrr!!Langit berubah keemasan seiring dengan ledakan yang diakibatkan oleh cahaya keemasan. Cahaya keemasan pun menyebar ke seluruh dunia hanya dalam sekejap. Huh! Kimi merasakan kekuatan aneh tiba-tiba mendorongnya mundur hingga dia terhuyung beberapa langkah ke belakang. Kimi muntah darah. Sementara Buddha yang terbaring di atas, gemetaran hebat. "Pria ini ....” Kimi menggertakkan giginya sambil menatap Michael tidak percaya. Wajah Michael dingin dengan dikelilingi cahaya keemasan yang menyilaukan mata, “Kamu bukan lawan yang sepadan untukku.” Kimi terkejut. Walaupun dia tidak ingin mengakuinya, tapi apa yang diucapkan Michael merupakan fakta yang tidak dapat disangkal. Kimi menatap baju zirah hijaunya yang telah rusak. Dia ragu sejenak dan mengambil tombaknya. Dia tahu dia akan mati apabila dia kembali bertarung. "Aku kalah,” Kimi mengangguk dan mundur. Dilarang membakar naga!
Naga emas yang ke luar dari tubuh Michael sangat besar dan tampak tak berujung. Delapan naga kuat yang melayang-layang di depannya hanya terlihat seperti ular piton. Si naga emas mengelilingi delapan naga sambil menggeram. "Tembak!” Mulut naga emas lebar sekali dan geramannya memekakkan telinga. Delapan naga yang tadinya terlihat angkuh menundukkan kepala dan langsung tunduk pada naga emas. Hati Keluarga Naga merupakan harta karun yang sangat berharga. Naga mana yang berani melawannya? Naga emas memang tak terkalahkan! "Ini ....” "Mengapa jadi seperti ini? Energi bocah itu berubah menjadi naga emas?” Huw terkejut di luar himpunan sinar emas. Theo juga mengernyitkan dahinya. Meskipun dia belum pernah menyerang Michael langsung, tapi dia telah menyiapkan segala sesuatu saat Kimi masih bertarung melawan Michael. Dia pikir semua yang telah dilakukannya sudah cukup untuk bisa menahan Michael untuk beberapa waktu. Tapi pria ini ternyata mampu melepaskan diri da
Si Kelinci Sakti berubah menjadi bayangan putih dan bergegas menuju medan tempur. "Ow!"Dia menghajar beberapa orang yang mengepung Michael sambil berteriak. Kemudian dia berbalik dengan ganas dan melindungi Michael. "Michael, aku tidak akan meninggalkanmu sendirian. Jangan pernah berpikir ingin menjadi pahlawan sendirian!” "Ow!"Si Kelinci Sakti kembali berteriak! Michael tidak mempunyai pilihan lain kecuali tertawa pahit. Dia ingin rasanya membunuh langsung si Kelinci Sakti dengan Kapak Pangu. Kelinci Sakti melindungi Michael dari dekat dan menangkis serangan dari kiri dan kanan Michael.Jurus Dewa Wuxiang! Api langit roda bulan! Semuanya tidak berhasil! Kemampuan Tianyin! Boom!!!Michael yang telah terkepung, bertarung dengan bantuan seekor hewan kecil berbulu putih dengan berani. Cakar Harimau! Auman Naga Setan! Para jagoan lawan menyatukan kekuatan mereka dengan mengeluarkan jurus-jurus rahasia yang bervariasi dalam berbagai macam level. K
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua