Laki-laki tua itu terkejut.Bukankah tadi dia melihat ada Michael di sana? Tiba-tiba dia menghilang.Laki-laki tua itu pikir dia salah lihat, tapi seketika dia merasakan ada angin berhembus di belakangnya. Ternyata sosok hitam itu ada di sana, siap membunuhnya. Laki-laki tua itu segera membalikkan badan. Dia mundur beberapa meter. Dirinya adalah orang yang memiliki kemampuan membunuh roh jahat. Kemunculan Michael di depannya sempat membuatnya terkejut, tapi dia segera tersadar. Laki-laki tua itu segera mengayunkan tongkat tengkorak. Namun, begitu dia selesai mengayunkan tongkatnya, sosok Michael menghilang lagi. "Plak!""Ini buat ibumu karena kamu sudah memukul perempuan.""Plak!""Ini buat ayahmu yang gagal mendidikmu menjadi laki-laki sejati.""Plak!""Sedangkan ini buat anakmu. Aku akan mengajarkanmu untuk tidak berbuat jahat dan membunuh anak-anakmu."Plak! Plak! Plak! Plak!Laki-laki tua itu kesulitan berdiri. Dia ditampar berkali-kali dan dilihat semua orang. Ora
Para pengikut Istana Biyao terkejut, "Pemimpin, maksudmu ....""Ya. Level kemampuan orang itu berbeda dengan kita." Meskipun Bulan tidak mau mengakuinya, tapi itu yang terjadi. Michael bisa menang dengan mudah hanya mengandalkan tenaga dalamnya. Sudah pasti sosok itu sulit dikalahkan. "Kalau begitu, orang ini bisa menolong kita?" Seorang pengikut perempuan bertanya penuh harap. Bulan menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu."Bulan bertanya-tanya bisakah Michael mengalahkan 70.000 pasukan?! Dia sendiri meragukan hal itu. Michael terdiam. Sosoknya yang tegap berdiri tampak seperti dewa perang. "Apa yang kalian lihat? Serang dia!" teriak Gery. Berbeda dengan Bulan, dia tidak menganalisa kemampuan Michael. Gery hanya memberikan reaksi setelah jagoan laki-laki tua ditampar berkali-kali. Laki-laki tua itu juga ingin membalas perlakuan Michael, tapi dia menjadi ragu. Pasukan Gery melaju kencang ke arah Michael.Michael segera terbang ke langit. Dia mengeluarkan senjata andalan
Medan pertarungan menjadi hening!Pasukan yang masih hidup tidak berani berbuat apa-apa. Mereka takut berikutnya adalah giliran mereka yang mati. Laki-laki tua itu menatap Michael yang masih melayang di langit. "Hei, apa yang kalian takutkan? Kita pasti bisa mengalahkannya. Dia sudah mengeluarkan energi yang cukup besar. Dia pasti membutuhkan waktu lagi untuk mengisi energinya," teriak Gery. Tadinya dia memiliki 70.000 pasukan. Sekarang hanya tersisa 10.000. Mau ditaruh di mana mukanya?!Gery tidak percaya kalau Michael memiliki jurus yang lebih ampuh lagi. Sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mereka melakukan serangan balik.Pasukan Gery terdiri dari kelompok-kelompok kecil di sekitar Kota Qinglong. Mereka memerlukan waktu untuk beradaptasi. Setelah Gery berkata seperti itu, pasukan yang tersisa memantapkan hati mereka. Si laki-laki tua dan Gery saling menatap. Kemudian laki-laki tua itu mengangguk. Dia berjalan ke para pengikutnya yang mewakili Paviliun Dewa Pengo
Usia Michael lebih muda dari kebanyakan pengikut Paviliun Dewa Pengobatan. Mungkin kamu bisa tidak yakin ketika melihat wajahnya, tapi kamu bisa menebak dari bentuk tubuhnya. Michael menertawakan mereka. Hal ini membuat mereka merasa tersinggung. "Beraninya kamu menertawakan kami!" ujar salah satu pengikut dengan nada tinggi. "Aku akan membuatmu berlutut dan minta maaf," timpal yang lain. Laki-laki tua itu tersenyum. Michael sudah diracuni. Sebelumnya ada ketua kelompok lain yang mereka racuni dengan metode yang sama. Dia mati hanya dalam waktu seperempat jam. "Kita belum tahu siapa yang bakal mati," Michael tersenyum. Michael mengayunkan tangan kirinya ke arah laki-laki tua itu. Kemudian dia mengangkat tangan kanan dan menggigit jari tengahnya hingga keluar darah. Begitu darahnya keluar, Michael memercikkan darahnya ke arah keempat pengikut Paviliun Dewa Pengobatan. Keempat pengikut itu lengah. Mereka pikir racun laki-laki tua berhasil meracuni Michael. Tidak disangka Mi
Bruk!Tubuh ketiga pengikut itu membuat debu-debu tanah beterbangan. Hal ini mengejutkan semua orang.Situasi yang terjadi ini berubah dengan cepat. Sebelumnya mereka penuh percaya diri melawan Michael. Sekarang mereka berempat menemui ajalnya. Keempat mayat itu menunjukkan keadaan yang sama. Darah hitam mengalir keluar dari mulut mereka. Mata mereka terbuka dan menunjukkan ketakutan!Darah Michael sanggup membunuh mereka?!Jika orang lain tidak melihat kejadian ini secara langsung, mereka tidak akan percaya!"Sekarang giliranmu," Michael menatap laki-laki itu dengan tajam. Laki-laki tua itu menjadi tambah takut. Namun dia segera berpura-pura kuat dan berkata, "Kamu ingin membunuhku? Kamu pikir itu mudah?"Pasukan Gery sedang bersiaga. Mereka sudah membentuk formasi untuk mengepung Michael. Formasi ini sering mereka pakai dalam pertarungan-pertarungan sebelumnya.Formasi ini digunakan ketika menghadapi lawan tangguh. Mereka sudah menyiapkan lebih dari satu jagoan yang memil
"Ini ....” Bulan menghela napas sambil menatap tak percaya peristiwa yang terjadi di hadapannya. Sekelompok pengikut Istana Biyao yang berdiri di belakangnya, diam tak bergerak dengan tatapan tidak percaya. Di waktu bersamaan 20.000 pasukan yang berdiri di belakang Gery juga tercengang dan berdiri mematung. Lima puluh ribu orang gugur karena sebuah ledakan. Seandainya ada yang bertanya peristiwa apa yang paling mengerikan dalam hidup mereka maka hari itu adalah jawabannya. Mayat-mayat bergelimpangan bagai tempat para pendosa yang sedang menunggu untuk menebus dosa. Biasanya sekumpulan semut bisa mengalahkan gajah. Tapi kini, sebuah serangan telah menewaskan ribuan orang. Mereka bagai semut yang diinjak sesuka hati saat menghadapi Michael. Pasukan cahaya menyerang langit. Suaranya bergemuruh karena membawa energi yang luar biasa besar. Namun serangan mereka tidak menyebabkan Michael terluka sedikit pun. Sebaliknya, Michael bisa menyerang balik secara akurat. "Y
Gery menatap Michael dengan penuh ketakutan. Ekspresi wajah ingin membunuh dari balik topeng yang dikenakan Michael membuat Gery panik. Cekikan di leher Gery semakin kencang. Gery semakin sulit bernapas. Cengkraman Michael di lehernya bagai penjepit baja. Cengkraman itu seperti tak peduli seberapa kuat Gery berusaha melepaskannya. Pasukan yang berada di belakang Michael mundur seketika dan mencari tempat aman saat melihat Michael tiba-tiba muncul. Mereka semua dihantui ketakutan tak terhingga terutama mereka yang berada di barisan terdepan. Para pasukan itu juga tahu masih ada ribuan pasukan di belakang mereka tapi mereka tidak sanggup menyangga tubuh mereka sendiri hingga punggung mereka pun bersandar pada rekan-rekan mereka yang berada di belakangnya. Mereka merasakan dingin mulai menjalar di punggung masing-masing. Bagi mereka, apa yang dirasakan sekarang adalah seperti punggung kematian! "Lepaskan aku ... aku mohon. Lepaskan aku!” suara Gery terputus-putus. Sorot ma
Bulan kebingungan melihat Gery dilepaskan begitu saja, “Tuan, mengapa dia dilepaskan? Membiarkannya hidup sama saja dengan membiarkan harimau kembali ke hutan.” "Harimau? Kamu anggap dia seekor harimau? Kalaupun dia harimau, dia hanyalah harimau ompong yang akan mati karena kelaparan,” Michael mencemooh. Sangatlah mudah bagi Michael membunuh Gery. Tapi apa gunanya?! Di angkasa, Naga Perak tiba-tiba muncul di atas kepala semua orang dengan dikendarai oleh seorang manusia kerdil yang duduk di punggungnya. Siapa lagi yang datang kalau bukan Danu?! Danu memegang bendera perak bertuliskan ‘Topi Bambu’. Bendera perak berkibar diiringi suara menggelegar, “Kami adalah Kelompok Misterius yang dibentuk oleh pemimpin baru Keluarga Fu dan saudaraku si Pria Misterius. Kalian yang bersedia bergabung dengan kami, tetaplah di tempat. Tapi untuk kalian yang tidak ingin bergabung, silakan pergi!” Ucapan Danu membuat semua orang terkejut. Munculnya Naga Perak di angkasa saja sudah me
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua