Wajah Master Anres terlihat panik setelah mendengar suara itu. Dia menatap ke sekelilingnya, "Siapa? Siapa? Siapa yang bicara barusan?"Wajahnya menjadi pucat. Kemudian terdengar suara mengejek. Suara itu membuat punggungnya dingin dan berkeringat. Dia menatap Michael yang berdiri di depannya. Tidak … tidak ….Ini mustahil. Benar, kan? Ini pasti hanya ilusi. Bagaimana bisa orang mati bangkit lagi?Master Anres ketakutan. Kulit kepalanya seperti mati rasa. Michael masih bisa berdiri lagi. Bukannya ... bukannya dia mati?Mustahil. Dengan kekuatannya, tidak ada yang bisa bertahan hidup.Ini bukan karena Master Anres percaya diri tapi itu kenyataannya. Tidak peduli seberapa kuat lawannya, lawannya tidak bisa bertahan jika diserang oleh orang yang memiliki kemampuan membunuh iblis dengan kekuatan tidak terbatas. Badan Michael yang kecil, pasti tidak begitu kuat. Bagaimana mungkin dia bisa bertahan?Master Anres mengerjapkan matanya memikirkan ini. Dia merasa seperti melihat
Master Anres kalah. Ini benar-benar hal yang mengejutkan. Orang-orang sulit percaya pada kenyataan ini.Ada pembatas di Istana Qishan untuk pertandingan ini. Pembatas itu berusia ribuan tahun. Namun, tidak peduli sebanyak apa pertandingan yang terjadi di sini, pembatas itu tidak pernah rusak. Tapi ini bukan berarti tidak pernah ada peserta yang tidak menyentuh pembatas itu selama pertandingan. Malah, ada lebih dari satu orang yang pernah terlempar.Selama ini, pembatas itu tetap utuh. Orang-orang Istana Qishan tidak pernah berpartisipasi dalam pertandingan. Mereka hanya mengatur jalannya pertandingan. Itu pun hanya yang memiliki pangkat menengah ke atas. Bagaimana mungkin orang dari Istana Qishan tidak memiliki kemampuan sama sekali?Ada energi yang membuat semua mata penonton terpukau di luar istana. Ada bentuk api yang menarik perhatian. Kemudian ada pembatas pertandingan. Semua itu adalah manifestasi kemampuan orang-orang dari Istana Qishan. Meskipun bentuknya tidak rumit t
"Aron sudah menganggap remeh orang itu. Meskipun dia menang, kita semua harus tetap tenang."Kemudian, Roby ikut berlutut dan memohon. "Kamu menganggap remeh orang itu? Master Anres sudah melakukannya. Hilang sudah nyawanya. Masih berani kamu berkata seperti itu?" tanya sosok hitam itu dengan marah. Sosok hitam itu mendesah, "Bagaimanapun juga, Master Anres berpikiran pendek. Dengan karakternya seperti itu, dia tetap akan kalah, cepat atau lambat. Aron seharusnya kamu perhatikan pria itu. Jika dia bisa menunjukkan kemampuan yang bagus di masa depan, bukan tidak mungkin dia bisa bergabung di Keluarga Laut Abadi.""Baik," Roby mengangguk. "Aku berharap dia memiliki kemampuan untuk menjadi budak caturku di kehidupan abadiku," ujar si sosok hitam itu dengan nada dingin. Lalu terdengar suara pintu ditutup. Pada saat yang bersamaan di sebuah ruangan. Guru Agung dan para pengikutnya kembali ke rumah dalam keadaan marah. Suara orang-orang yang merayakan kemenangan Michael di luar s
Bella terkejut. Matanya yang indah melebar. Dia tidak menangkap maksud ucapan Michael. Enam kesuksesan?Jika orang lain yang berkata seperti itu, Bella akan melawan orang bodoh itu sampai mati. Master Anres adalah penakluk iblis. Bagaimana mungkin Michael bisa mengalahkannya? Kekuatan Michael hanya selevel kekuatan Tanah Suci!Tapi kenyataannya, Michael bisa menaklukan sang penakluk iblis. Dia hanya menggunakan jurus yang barusan dia katakan itu? Karena itu, jika orang lain yang mengatakan itu, Bella langsung akan membunuhnya. Namun jika Michael yang mengatakan itu, Bella akan percaya. Saat ini Bella percaya."Apa? Kamu pikir aku berbohong?" Michael tersenyum. Bella mengangguk, "Aku pikir begitu tapi aku percaya dengan ucapanmu."Michael tersenyum. Bella tidak mengerti. Sebenarnya Michael tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba jadi bertambah kuat. Jika dia menggunakan Kapak Pangu, wajar orang-orang akan mendukungnya. Lagi pula, Kapak Pangu adalah raja dari para senjata. Muda
"Ada apa?" Michael mengerutkan kening, "Apa kamu dikejar seseorang? Sepertinya kamu kelihatan panik."Danu tersenyum. Dia tidak marah dengan ucapan Michael sama sekali. Dia menunjuk keluar dan berteriak, "Kamu … kamu ….""Katakan saja," potong Michael dengan nada tidak sabar. "Pertandingan kemarin membuat namamu jadi terkenal. Sekarang banyak orang yang bertaruh untuk kemenanganmu. Kamu sudah jadi orang terkenal," ujar Danu dengan semangat. "Benarkah?" Michael terpana"Hebat bukan?" Danu sendiri tidak percaya. Michael tidak tahan untuk memutar bola matanya. Dia menyuruh Danu duduk dan bertanya sesuatu. Danu jadi bingung. Dia tidak tahu apa yang ditanyakan Michael. "Aku bertanya padamu. Apa kamu pernah dengar Jimat Mata Ketiga?"Karena Raol adalah nama palsu, berarti jimat yang dia bawa juga palsu. Benar kan? Mungkin Michael bisa melacak Raol dari jimat itu. Michael mencoba ide ini dengan bertanya pada Danu. Danu sendiri berkata, "Apa itu Jimat Mata Ketiga?""Bukannya
Keesokan siangnya, kurang dari satu jam sebelum pertandingan. Orang-orang mulai ramai membicarakan pertandingan itu. "Apa kamu sudah dengar? Pria misterius berkata dia akan melawan Kakek Fery dalam waktu lima menit.""Apa? Lima menit? Dari mana kamu dengar ucapan omong kosong seperti itu?""Ya, bukankah itu terlalu mengada-ngada? Meskipun pria misterius itu bisa mengalahkan Master Anres dengan mudah, itu karena Master Anres memang lemah. Mungkin pria misterius itu sungguh kuat tapi jelas-jelas dia sudah gila. Sekarang, Kakek Fery adalah lawan yang cukup kuat dan pria misterius itu mengaku bisa menyelesaikan pertandingan hanya dalam lima menit?""Ya, apa kamu percaya berita itu? Sepertinya pria misterius itu terlalu arogan. Pasti dia belum pernah mendengar Jurus Sembilan Api Surga.""Kamu benar. Sembilan Api Surga adalah jurus paling misterius di dunia. Meskipun pria misterius itu menang di pertandingan kemarin, dia pasti tidak bisa berkutik berhadapan dengan jurus mematikan it
Tubuh pria itu bersinar. Rambutnya seperti warna darah. Dia tidak memiliki janggut. Dia kelihatan perkasa dan aneh. Wajahnya penuh dengan aura kemarahan. Sorot matanya seperti mampu menjentikkan api. "Pria misterius! Beraninya dia ngomong sembarangan! Dia meremehkan kemampuanku. Lihat saja, aku akan membuatnya mati dibakar api."Pria ini adalah Fery yang sangat terkenal di dunia preman."Apakah dia ingin mengalahkan Kakek dalam waktu lima menit? Justru Kakek yang akan mengalahkannya dalam waktu lima menit," ujar salah satu muridnya. Kakek Fery begitu marah. Saking marahnya, terlihat hembusan api dari hidung si kakek. "Kakek Fery, pria ini sungguh sombong. Sekarang di seluruh Istana Qishan sudah terdengar berita itu. Bahkan para petinggi mencemaskan pertandingan nanti. Yang semula hanya pertandingan biasa tapi karena berita itu, pertandingan nanti akan menarik perhatian banyak orang. Jika kita kalah, maka ...." ujar salah satu murid. Sudah jelas. Pertandingan ini bukan pertandin
Api biru ada di mana-mana. Meskipun Michael sudah mempersiapkan diri dan menggunakan baju zirah yang tidak terkalahkan, kulitnya mulai melepuh. Organ di dalam tubuhnya terasa perih. Hanya campur tangan dewa yang bisa menyelamatkan dirinya untuk tidak meledak. Jurus Sembilan Api Surga benar-benar sesuai namanya!Waktu pertandingan lima menit itu hanya gertakan Michael. Sekarang gertakan Michael tidak berfungsi lagi. Namun, jika kamu ingin melihat Tabib Huw secepat mungkin, kamu harus menciptakan kesuksesan dirinya sendiri. Cara cepat untuk mendapatkan kesuksesan adalah menciptakan sedikit kehebohan. Karena itu, Michael harus melakukan ini!Namun, seperti yang dia ucapkan, apa yang Michael butuhkan adalah dia harus mencoba memenuhi janjinya. Dengan ukuran waktu lima menit. Micahel akan lebih terkenal dibanding pertandingan pertama!Ketika dia tidak bisa menggunakan Kapak Pangu, Michael hanya bisa menjadi semut di dalam panci. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Tanpa sa
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua