Di antara ketiga pria yang ada di hadapan Michael, hanya satu orang yang menundukkan kepalanya. Terlihat jelas, dia tidak ingin membuat masalah atau pun mengolok-olok orang lain. Michael tiba-tiba bergerak cepat ketika dua orang di hadapannya menertawakannya. Beberapa detik kemudian, sebuah pedang giok melingkar di leher kedua pria tersebut. Gerakan Michael begitu cepat hingga mereka berdua terlambat mengantisipasinya. Si pemimpin yang sedang memegang gelas tersenyum canggung, “Aku hanya bercanda. Jangan dianggap serius.” "Reno, kamu bicara apa? Dia kan sampah. Dia hanya berani pamer di hadapan kita. Istrinya diambil orang tapi dia tidak berani berhadapan dengan Pitt.” Si pemimpin sedikit percaya diri mendapat suntikan semangat dari temannya. Dia diam-diam melirik Michael dan berkata, “Ya, musuhmu bukan kami. Lagi pula, apa kamu tahu siapa kami? Nasibmu akan berantakan jika berani menyentuh kami!” Michael tersenyum dingin, “Mereka yang berani menyentuh Alina akan mat
Michael?Arga mengernyit. Mengapa namanya begitu akrab di telinganya? Tiba-tiba tatapan matanya tajam, Michael? Apakah dia sampah dari bumi yang diceritakan sepupunya? Arga mengedipkan mata sekejap lalu membukanya kembali. Di mana Michael? Tanpa berpikir panjang, Arga cepat-cepat pulang ke rumah. Dia harus memberi tahu kabar penting pada sepupunya tentang kemunculan Michael. Kabar kemunculan Michael yang tiba-tiba di Kota Dihuo langsung didengar Pitt dari Arga. Pitt tidak gentar sedikitpun mendengarnya karena di matanya Michael hanyalah seorang badut.Di hari pernikahannya nanti, dia akan menunjukkan kemampuannya mempermalukan Michael. Dia tidak memberi tahu siapa pun mengenai kemunculan Michael karena menurutnya kemunculan Michael tidaklah penting. Bagi Pitt, melawan sampah dari bumi bagaikan membunuh ayam dengan pisau sapi. Tiga hari kemudian.Lentera di rumah Keluarga Fu tergantung tinggi. Bait puisi pernikahan terpampang di pintu depan. Segala macam pernik p
Bella langsung berlari menuju halaman. Senyum bahagia mengembang saat melihat Michael terbang di udara. Air matanya mengalir deras di pipi. Akhirnya orang yang selalu ada dalam pikirannya muncul tepat di hadapannya setelah menunggu berhari-hari siang dan malam tanpa tidur. Bella sangat bahagia. Michael yang terbang di udara tersenyum manis menatap Bella. Tatapan matanya penuh dengan cinta. Michael tahu Bella mengerti kalau dia sangat merindukannya. "Michael? Mengapa nama itu terdengar akrab di telingaku? Di mana aku pernah mendengar nama itu?” ucap seorang tamu yang baru saja melewati Kota Tianhu sambil mengernyit. "Ya, aku juga pernah mendengar nama itu!” "Ha ha, Michael si sampah yang mengguncang dunia biru!” ungkap salah satu anggota Keluarga Fu. "Ah, kabar mengatakan salah satu orang suci Keluarga Fu pernah tidur dengan pria ini. Ternyata ini orangnya. Tidak istimewa sama sekali. Aku pikir Alina jatuh cinta pada seorang lelaki hebat.” "Apa benar wanita suci
"Alah, sampah tetaplah sampah. Aku tidak tahu apa yang dilihat Alina darinya. Jika dibandingkan dengan Pitt. Mereka bagai bumi dan langit!” "Haha, kamu lihat? Si sampah bukannya melarikan diri tapi malah menyerang balik. Apa dia bodoh?” "Naif sekali dia. Apa dia pikir ini pertarungan antara kakak adik? Dia hanya bisa memukul Pitt sekali. Pitt itu kekuatannya sangat luar biasa. Dia bisa membunuh hanya dengan sekali pukul. Pukulan Michael hanya seperti menggelitik bagi Pitt!” Michael dan Pitt mulai meningkatkan serangan masing-masing di udara. Namun hasilnya diluar dugaan semua orang. Mereka saling menyerang. Namun masalahnya bukan Michael yang babak belur terkena pukulan. Orang-orang sepertinya terlalu optimis Pitt akan memenangkan pertarungan. Pitt seperti memukul lempengan besi dengan tinjunya. Pukulan tangan kanannya memantul dan tubuhnya terlempar beberapa meter. Sementara Michael tidak bergerak sama sekali. Kejadiannya begitu jelas terlihat oleh semua orang yang me
Michael membalikkan badannya dalam menghadapi serangan ganas Gugi lalu melempar dirinya pada titik terlemah Gugi. Orang biasa sudah biasa mengorbankan dirinya untuk menyerang bagian terlemah lawannya. Jurus anjing gila ini dilakukan untuk menakuti lawan agar terlepas dari pengepungan. Tapi pertarungan yang sedang dilakoni Michael kali ini adalah pertarungan adil satu lawan satu. Strategi anjing gila sangat bodoh dilakukan karena lawannya bisa dengan mudah membunuh hanya dengan sekali gerakan! Dan hasilnya, penyerang sering kali terlambat mengantisipasi serangan lawan. Namun Michael berlari ke arah berlawanan! Gugi menatap Michael yang terlihat sangat emosi. Mengapa dia melakukannya? Apa dia tidak bisa menilai kekuatannya sendiri? Gugi pun mengerahkan 70 persen kekuatannya untuk menyerang balik Michael. Seberkas cahaya terang keluar dari tangan Gugi. Namun kekuatan yang dilontarkan Gugi tak berdaya saat mengenai punggung Michael. Cahaya keemasan tiba-tiba menyala dari pungg
”Tolong jelaskan lebih jauh padaku,” pinta Cameron kegirangan. Pak tua Shen tersenyum, “Kekuatan Dewa Wuxiang menitikberatkan pada penggandaan kekuatan. Dan semua kekuatan bisa digandakan dengan kekuatan Dewa Wuxiang. Cara terbaik mematahkan kekuatan Dewa Wuxiang adalah dengan menggunakan senjata sakti! Kekuatan senjata sakti tidak bisa digandakan menggunakan kekuatan Dewa Wuxiang.” Senjata sakti? Apa tidak bisa hanya dengan mengepungnya kemudian menebasnya dengan pedang biasa? Bukankah mengerahkan para jagoan berani mati untuk mencincangnya dengan pedang akan jauh lebih mudah? Cara yang dipikirkan Cameron memang tampak lebih mudah tapi pertahanan Michael tidak mudah ditembus dengan pedang biasa. Pak tua Shen tersenyum lembut melihat Cameron bimbang, “Kamu bisa membantu keluargamu dengan menggunakan pedang sakti yang kamu miliki.” Shen menyadarkan Cameron dengan menepuk kepalanya! Membunuh seseorang dengan pedang sudah menjadi hal yang biasa. Tapi membunuh orang denga
Cameron menghabiskan energinya seperti orang gila dengan terus mengibas-ngibaskan pedang ular hijau keemasan untuk membunuh Michael. Bagi Michael, pedang ular hijau keemasan seperti nyamuk yang mengganggu. Michael harus terus menerus berputar walaupun pedang tersebut hanya membuatnya sedikit kesakitan. Michael bosan dibuatnya. Melihat Michael yang kebosanan, Cameron semakin bersemangat. Para jagoan Keluarga Fu pun tidak ingin kehilangan kesempatan baik menunjukkan senjata saktinya dengan ikut menyerang Michael. Gugi dan Pitt pun kembali menyerang. Mereka berusaha mengembalikan harga dirinya yang telah runtuh oleh Michael. Gugi mengeluarkan pedang Tiangang, pedang delapan naga yang paling berharga dari Keluarga Gugi. Kerumunan yang menyaksikan pun kembali riuh. Para tamu semakin banyak yang mendukung Keluarga Fu. Mereka yang membantu Cameron tidak mungkin bisa langsung membunuh Michael dalam sekali serang. Tapi setidaknya mereka bisa memamerkan pedang mereka masing-masing.
Angin berhembus kencang. Langit tiba-tiba berubah!Arthur menggerakkan tangannya. Pedang iblis Jiuyou langsung menyerang Michael. Michael menangkis serangan itu. Pedang iblis Jiuyou seperti ular piton. Setidaknya itulah yang kelihatannya terjadi. Michael tidak tahu apakah pedang iblis Jiuyou adalah pedang beracun atau tidak. Dia juga tidak tahu apakah baju zirah miliknya bisa menahan pedang iblis Jiuyou.Michael tidak berani bertindak gegabah. Jika dia kalah, pedang Iblis Jiuyou bisa membuatnya tidak pernah dilahirkan. Sementara itu, orang-orang yang menonton pertarungan memiliki ekspresi yang sama. Mereka tersenyum sumringah melihat Michael bergerak maju mundur beberapa kali. Di mata mereka, pemenang pertarungan itu sudah ketahuan ketika Arthur mengeluarkan pedang iblis Jiuyou. Michael akan mengejutkan mereka karena dia memiliki jurus Dewa Wuxiang. Pedang iblis Jiuyou tidak akan bisa menang. Arthur dan pedangnya sudah tidak bisa mundur dari pertarungan. Michael berhenti. Dia
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua