"Kapak Pangu? Itu, Kapak Pangu?""Jangan bercanda? Apa otak Shen rusak? Apa yang dia katakan?""Ya, tidak mungkin itu Kapak Pangu!"Ucapan Shen mengejutkan semua orang. Mereka mengucek-ngucek matanya, berharap salah lihat. Namun, kenyataannya itu Kapak Pangu, senjata paling kuat di dunia!"Pak tua Shen ... kamu, maksudmu, ... sampah dunia biru itu punya Kapak Pangu, raja dari semua senjata?!" Cameron menatap Shen dengan pandangan tidak percaya. Dia terkejut. Semua orang menatap Shen dan menunggu jawabannya. Pak tua Shen menghela napas. Mereka menunggu ucapannya dengan penuh harap. "Senjata mana yang bisa mengalahkan pedang iblis Jiuyou kalau bukan Kapak Pangu?" Shen menggelengkan kepala dan tersenyum masam. "Beberapa hari yang lalu, ada sinar terang di Kota Tianhu. Itu pertanda bahwa seseorang menemukan Keluarga Pangu dan mendapatkan rahasia Pangu dari keluarganya. Apa jangan-jangan dia orangnya?""Ya, itu dia. Pantas saja aku pernah mendengar nama Michael. Ternyata dia a
Dunia Bafang akan menertawakan Pitt. Dia dikalahkan oleh sampah dunia biru!Pitt terdiam memikirkan langkah selanjutnya. Otaknya dipenuhi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Kemudian dia menarik pedangnya dan menyerang Michael!Michael mengerutkan kening. Dengan Kapak Pangu, dia bisa menangkis serangan Pitt dengan mudah!Pitt tidak percaya Michael bisa menahan serangannya. Padahal posisi Michael membelakangi Pitt. Dia menatap punggung Michael dan berkata, "Bagaimana ... bagaimana mungkin?!"Kemudian tubuh Pitt tiba-tiba terbelah menjadi dua dan ambruk. Semua orang terkejut saat melihat kejadian ini. Bahkan Gugi tidak percaya putranya mati. Namun dia sudah menjadi jagoan selama beberapa dekade. Meskipun dia marah Michael membunuh putranya, Gugi tahu tidak bijak bertindak mengikuti emosi. Ketika Michael berdiri di depan Bella, pengawal Keluarga Fu yang tersisa mengelilingi Michael. Namun, mereka ketakutan dan tidak berani maju. Khususnya pengawal yang memegang senjata. Tanga
Letak Paviliun yang jauh dari rumah utama berdiri dengan tegak. Cameron mengerutkan kening.Paviliun adalah inti dari rumah Keluarga Fu. Hampir semua rahasia dan barang berharga Keluarga Fu ada di sana. Jika Michael merusaknya, dia akan menghancurkan Keluarga Fu sampai ke akarnya!Namun, di Paviliun juga tinggal banyak jagoan. Di antara 28 jagoan, ada Franco yang menjadi pimpinan mereka. Meskipun level kekuatan Franco tidak sekuat Cameron tapi posisinya lebih tinggi dari Cameron!Ketika Michael masuk ke tempat ini, hanya ada satu masa depan yang dia bayangkan untuk tempat ini. Kematian. Jika Michael membunuh semua penghuni paviliun, rahasia Keluarga Fu akan terbongkar. Kalau itu terjadi, Keluarga Fu tidak akan bisa diselamatkan.Karena itu, Cameron harus memenangkan pertarungan ini!Apa pun yang terjadi.Sebelumnya, Cameron merasa percaya diri bisa mengatasi Michael tapi kenyataannya tidak berjalan sesuai rencana. Dia tidak memiliki rasa percaya diri dan arogan seperti sebelumn
"Pimpinan, aku punya usul. Michael bisa jadi menantu keluarga kita. Meskipun dia dan Alina tidak melahirkan dewa sejati, setidaknya kita punya Kapak Pangu. Sekali dayung dua pulau terlampaui. Jika kita kehilangan Michael, apa yang bisa kita lakukan?"Ketika Cameron mendengar ini, dia terdiam. Cameron mempertimbangkan usulan Franco. Jika dia menerima Michael, bukankah itu namanya mengkhianati seluruh anggota keluarga!Michael mengerutkan kening. Sambil menggendong Hanna di tangannya, dia menatap Franco dan berkata, "Apa maksudmu?"Franco tersenyum dan berkata, "Jika kamu langsung datang padaku, aku akan memberi Hanna. Aku tidak ingin kita bertarung satu sama lain. Alina masih menjadi satu-satunya yang bisa menolong keluarga. Kalau kita bertarung satu sama lain, kita akan ditertawakan Dunia Bafang."Michael tidak percaya kebaikan Franco. Meskipun Hanna sudah diserahkan padanya, kondisi Hanna aneh. Raut wajah Hanna pucat. Napasnya lemah dan dia tertidur. "Michael, Hanna sudah dira
"Selama kamu bersedia tinggal di rumah Keluarga Fu, aku akan menolongmu untuk meningkatkan level kekuatanmu. Jadi kamu bisa menggunakan Kapak Pangu dengan lebih baik. Bahkan kami bisa membuatmu menjadi seorang dewa di Dunia Bafang!" ujar Franco sambil tertawa. Semua orang termasuk Bella terkejut. Posisi Michael di hati mereka seperti duri mawar. Karena itu, mereka ingin membunuh Michael. Bagaimana mereka bisa menerima Michael?!Namun, ini jalan terbaik. Pilihan membiarkan Michael dan Alina pergi bukan pilihan terbaik untuk Keluarga Fu. Meskipun rencana Keluarga Fu untuk melahirkan dewa baru gagal tapi ada Kapak Pangu sebagai penggantinya. Keluarga Fu jadi punya kepercayaan diri untuk menghadapi Dunia Bafang. Para tetua mulai mengerti maksud Franco. "Michael, ini penawaran adil!""Ya, tanpa perlindungan keluarga kami, apa yang bisa kamu lakukan dengan Kapak Pangu? Mungkin kamu akan mati di jalan suatu hari.""Kamu tidak mau menyeret Alina untuk mati bersamamu, kan?""Pikir
Cameron berjalan mendekati Franco. Franco menyeruput tehnya dengan santai. Dia berkata, "Meskipun Michael tinggal dan masalah Keluarga Fu terselesaikan untuk sementara, masalah sebenarnya belum beres. Keputusan Michael aku serahkan padamu."Cameron tersenyum, "Jangan cemas, tidak ada ikan di dunia yang tidak dicuri. Aku bisa menangani Michael."Franco mengangguk. Wajahnya berubah menjadi dingin. Dia berkata, "Jika Michael menimbulkan masalah, kamu harus segera memberitahuku."Cameron mengangguk, "Ya, aku akan mengabarimu setiap hari sampai kamu bisa mendapatkan Kapak Pangu, benar kan?"Franco tersenyum. Dia membayangkan memegang Kapak Pangu dan berkuasa. Ketika sampai di rumah Keluarga Fu, salah satu tetua memberikan Hanna obat dan berkata, "Jangan cemas. Dia akan baik-baik saja. Tiga hari lagi, aku akan datang ke sini"Michael memberikan tatapan membunuh. Tetua itu cepat-cepat pergi dari hadapan Michael. Ketika tetua itu keluar kamar, Michael tidak bisa menahan untuk menghel
Michael tersenyum dan membelai rambut Bella. Dia berkata, "Jangan cemas. Aku ada di sini."Bella mengangguk setelah mendengar ucapan Michael,Michael berdiri dan berjalan keluar dari rumah menuju aula sambil memegang tangan Bella. Setelah mereka pergi, tampak sosok yang muncul dari dalam kegelapan. Sosok itu adalah laki-laki dan perempuan. Cameron dan Arum. Sorot mata Arum penuh kemarahan tapi dia tersenyum. "Arum, bagaimana menurutmu?" tanya Cameron. Arum menunjukkan senyum sempurna. Mereka berdiri di sana sambil melihat Michael dan Alina yang belum berganti pakaian. Ini menunjukkan meskipun mereka sudah berpisah cukup lama, tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Pemikiran ini meresahkan tapi di saat yang bersamaan ini membangkitkan percaya diri Arum."Pimpinan, aku yakin semua laki-laki akan bosan dengan perempuan mereka. Laki-laki akan mencari perempuan baru dan meninggalkan yang lama, termasuk Alina, " ujar Arum dengan percaya diri. Cameron setuju dengan ucapan Arum.
Michael menggenggam erat tangan Bella dengan maksud menenangkan dirinya. Pada saat itu, Cameron dan Arum masuk ke dalam aula. Cameron menyambut Michael dengan hangat dan memberikannya kursi kosong di meja utama, "Michael, duduklah di kursi ini."Michael mengangguk dan duduk. Dia ingin melihat apa yang Cameron lakukan. Michael dan Bella duduk. Pada saat yang sama, Arum duduk di samping Michael. Dengan sengaja, Arum menyentuh pundak Michael. Setelah Michael melihatnya, dia menunjukkan senyum malu-malu dan berkata, "Maafkan aku."Michael tidak peduli. Cameron menaikkan gelasnya dan berkata, "Makan malam ini sangat spesial karena ada kita menyambut Michael. Semuanya, bersulang untuk Michael."Para tetua berdiri. Kali ini, mereka memberikan tersenyum baik dan mengangkat gelasnya. "Michael, kemarin aku sudah berbuat salah. Aku harap kamu memaklumi kesalahanku," Cameron meminum anggur di gelasnya. Dia menggelengkan kepala dan berkata, "Sebagai pimpinan Keluarga Fu, aku harus mendahuluk
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua