"Michael, ini adalah tempat untuk mendiskusikan masalah. Bukan kesempatan untuk membuat lelucon," kata nenek dengan dingin.“Nenek, kamu pikir aku bercanda? Aku mengatakan yang sebenarnya,” kata Michael dengan ringan.“Mengapa kamu mengatakan bahwa kamu diundang oleh Teddy?“ Edward menatap Michael dengan tidak sabar."Mungkin karena dia menghargaiku," kata Michael."Menghargaimu? Menghargai ketidakbergunaanmu? Kau membuatku sakit kepala." Edward menggosok pelipisnya. Bagaimana keluarga Su bisa memiliki orang bodoh seperti itu? Untungnya, ucapan Michael hanya diucapkan di dalam keluarga Su. Jika itu tersebar, keluarga Su akan menjadi lelucon bagi seluruh Yuncheng."Michael, tutup mulutmu. Aku merasa mual mendengarmu berbicara. Cari cermin untuk melihat dirimu sendiri. Tidakkah kamu membuat kami jijik dengan mengatakan ini?" kata Amanda.“Nenek, kamu yakin tidak ingin aku bantu?” kata Michael sekali lagi dengan mengabaikan Edward dan Amanda.Nenek mencibir dan berkata, "Simpan saj
Tangan nenek yang memegang undangan itu gemetar. Emosinya masih belum tenang walaupun utusan keluarga Tian sudah pergi. Nenek ingat ketika keluarga Su tidak diberi kesempatan untuk menghadiri pesta ulang tahun.Tapi sekarang, keluarga Tian mengambil inisiatif untuk mengirim undangan. Bagi keluarga Su, itu adalah kesempatan langka. "Keluarga Su akhirnya diterima …." kata nenek dengan penuh semangat.“Nenek, mari kita lihat permintaannya.” Edward juga sangat bersemangat. Sebagai keluarga kelas kedua di Yuncheng, dia harus diam menghormati saat bertemu orang-orang dari keluarga kelas pertama. Walaupun mereka mungkin akan bersikap sedikit angkuh, namun Edward harus bisa menerimanya. Tapi sekarang, Edward melihat harapannya untuk menjadi kelas pertama, Siapa yang berani mengecewakannya kelak? “Ya, ya,” kata nenek sambil membuka undangan.Undangan ditandai dengan jumlah peserta dan nomor lokasi yang diatur oleh keluarga Tian."Ada sepuluh orang bisa hadir, tapi keluarga Tian mem
Bagaimana mungkin si sampah itu bisa mendapatkan undangan dari Teddy? Pasti matahari terbit di barat.Saat kembali ke vila di lereng gunung, mobil keluarga Michael diblokir oleh petugas keamanan."Ada apa? Apa mata mereka rabun sampai tidak tahu kita tinggal di vila di lereng gunung?" kata Suzy sambil mengutuk di dalam mobil.Mobil mereka sudah terdaftar. Meskipun petugasnya orang baru, tidak mungkin tidak tahu. Pihak manajemen pasti tidak akan pernah membiarkan kesalahan seperti itu terjadi.Michael keluar dari mobil dengan bingung. Kemudian dia melihat Ruby duduk di paviliun petugas keamanan.Sepertinya perkataan Suzy kemarin telah sampai ke telinga sang nona. Michael berjalan ke arahnya. Di bawah instruksi Ruby, beberapa petugas keamanan dengan paksa membuka pintu mobil dan menyeret Robert dan Suzy keluar dari mobil.“Apa yang kamu lakukan? Tidakkah kamu tahu bahwa aku adalah pemilik villa di lereng gunung?” kata Suzy sambil meronta.Bella merasa ada yang tidak beres, ja
“Jika aku puas dengan hasilnya, aku tidak akan lama-lama di sini. Jadi usahakan yang terbaik,” Ruby mengingatkan Robert.Suzy memejamkan mata. Dia rela ditampar Robert untuk pertama kalinya. "Robert, jika kamu berani menamparku untuk kedua kalinya, aku tidak akan membiarkanmu pergi."Robert menjadi kesal. Selama bertahun-tahun hidup bersama Suzy, tidak mungkin tidak ada kemarahan di dalam hatinya. Meskipun istrinya meremehkan dirinya dan dia menerimanya, ada kemarahan dalam hatinya. "Plak."Tamparan keras di mendarat di wajah Suzy. Dia terjatuh ke tanah.Tamparan ini memperlihatkan semua keluhan Robert selama bertahun-tahun.Sangat hebat!Ini sangat hebat sehingga tidak ada yang berbicara.Robert tiba-tiba merasakan hatinya ikut senang.Kepala Suzy menjadi pusing. Pipinya panas dan sakit. Ada bengkak di pipinya. "Ya, aku cukup puas. Mari kita lupakan masalah ini." Ruby bertepuk tangan dan pergi.Suzy merasa lega. Dia berdiri dan menendang Robert beberapa kali. "Robert, apa
Lima hari kemudian, tibalah hari besar di Kota Yuncheng. Hari ini adalah hari ulang tahun kakek dari keluarga Tian.Hotel Peninsula adalah hotel bintang lima yang sangat terkenal di Yuncheng. Pihak hotel sudah menerima tamu dari satu minggu sebelumnya. Mereka harus mempersiapkan ulang tahun Teddy. Ketika hari ulang tahun tiba, tidak ada yang boleh masuk kecuali mereka yang sudah diundang. Bahkan para pelayan yang bekerja di dalam hotel dipilih dengan hati-hati untuk dapat bekerja. Hal ini memperlihatkan betapa pentingnya acara itu di Yuncheng. Satu demi satu mobil mewah masuk ke tempat parkir hotel. Orang-orang yang turun di depan hotel semuanya adalah dari keluarga kelas pertama terpandang dan juga pengusaha-pengusaha terkenal di Kota Yuncheng.Keluarga Su ikut hadir hari ini. Mereka datang bersepuluh, jumlah yang cukup banyak untuk menghadiri sebuah acara ulang tahun. Di antara mereka terlihat Edward dan Amanda. Sebagai penanggung jawab proyek Chengxi, Bella ikut datang. Kemudian
Nama lelaki tua itu adalah Carlsen, ketua Asosiasi Go di Kota Yuncheng. Dia diikuti oleh muridnya, seorang pria dan seorang wanita. Nama pria itu adalah Alexy dan nama wanita itu adalah Irene.Ketika Michael melihatnya, dia terkejut. Reputasi Carlsen di dunia Go sudah tidak diragukan lagi. Dia adalah pria tua yang disegani. Sekolah Go yang dia dirikan juga sangat terkenal di Yuncheng. Banyak orang yang menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah itu. Selain memang ingin anak-anak mereka belajar di sana, mereka juga ingin memiliki hubungan yang baik dengan pria tua itu.Gurbernur Kota Yuncheng saat ini adalah murid angkatan pertama dari sekolah itu. Dia akan membungkuk dan memanggilnya guru ketika dia bertemu Carlsen. Dengan adanya hubungan ini, sekolah Go tidak perlu khawatir akan kekurangan siswa.Michael tidak menyangka bahwa Carlsen dan Teddy memiliki hubungan yang begitu baik.“Dasar orang tua, dari mana saja kamu? Aku hampir cemas.” Teddy tidak sabar untuk berjalan ke sisi Carls
Pria ini, benar-benar berbeda saat serius bermain.Namun, Carlsen menanggapi dengan tertawa. Sekarang banyak anak muda yang berpura-pura. Di sekolah Go, generasi kedua yang kaya raya belajar mengendalikan aura mereka tanpa belajar hal lainnya. Penampilan seperti ini menipu. Mereka tidak punya kemampuan teknis permainan. Cepat atau lambat, muslihat mereka akan muncul.“Guru, perutku sudah lapar,” kata Irene. Arti dari kata-kata ini jelas membuat Carlsen harus mengalahkan Michael lebih cepat.“Baiklah, aku akan menyelesaikannya secepat mungkin. Kemudian kamu bisa makan.” Carlsen berkata sambil tersenyum.Permainan Go seperti bertarung di medan perang. Inilah yang Victor, guru Michael peringatkan kepadanya saat pertama kali belajar Go. Jadi meskipun orang yang duduk di depannya adalah Carlsen, seorang pria tua yang disegani di Yuncheng, Michael tidak akan memberikan perlakuan istimewa sedikitpun.Pada awalnya, Carlsen bermain santai karena dia meremehkan Michael. Dia belum menunjukk
Carlsen terdiam. Kemudian dia berkata, "Nanti setelah makan malam, kita lanjutkan lagi. Kita akan bermain lebih serius."Carlsen tidak percaya dia kalah. Dia lebih jago bermain Go dari pada banyak orang. Bagaimana mungkin dia bisa kalah dari Michael?Untuk permintaan semacam ini, Michael tidak akan menolak. Jika tidak, pasti akan lebih memalukan bagi Carlsen.Siapa yang akan kalah atau menang, itu masalah lain.“Kalau begitu, ayo kita makan dan minum dulu. Nanti kita lanjutkan lagi,” ujar Michael tersenyum.Carlsen membawa kedua muridnya meninggalkan ruangan terlebih dahulu.Teddy tidak peduli dengan usianya yang lebih tua dari Michael. Dia meletakkan tangannya di bahu Michael. "Kamu ternyata jago juga. Bahkan Carlsen sepertinya bukan tandingan. Tapi sepertinya tadi dia tidak benar-benar fokus bermain. Seberapa yakin kamu untuk pertandingan nanti malam?"“Kakek, aku tiba-tiba teringat seseorang yang ingin belajar dari gurunya,” ledek Michael sambil tersenyum.Ekspresi Teddy ber
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua