Setelah terdiam beberapa lama, Mark bertanya, "Michael, seperti apa Dunia Xuanyuan itu?" "Dunia yang cukup menarik. Itulah alasannya aku ingin kamu berlatih. Itu adalah dunia di mana yang lemah akan dimakan yang lebih kuat. Jika kamu tidak memiliki kekuatan yang memadai, kamu akan gampang dibunuh," jelas Michael. Di Dunia Xuanyuan, kekuatan adalah hal yang membedakan satu orang dengan orang lain. Semakin kamu kuat, semakin tinggi status yang kamu miliki.Mark mengangguk dan berkata, "Bisakah aku menceritakan Vivian tentang hal ini?""Aku serahkan ini padamu," Michael tidak habis pikir bagaimana Mark yang dulu seorang playboy bisa setia pada satu wanita. Dia tidak tahu daya pikat apa yang sudah dilakukan Vivian hingga Mark bisa berubah seperti ini. "Baiklah, aku akan menemuimu ketika sudah selesai berdiskusi dengan Vivian," Mark berjanji."Jangan, aku akan meninggalkan Yuncheng sebentar lagi. Kalau kamu sudah siap pindah, langsung datang saja ke Vila Lereng Gunung. Kamu bebas m
Apa yang dipertunjukkan Spence sangatlah sederhana dan mudah baginya. Namun Vivian cukup terkejut melihatnya hingga sulit mengendalikan diri.Mark pun tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Setelah terpaku cukup lama, Mark akhirnya bertanya, “Spence, apakah ini sebuah sulap?”Vivian mengangguk tanda setuju dengan pernyataan Mark. Dia pun mempunyai pemikiran yang sama dengan Mark.Namun kata 'sulap' mengacu pada sesuatu yang palsu. Sulap hanyalah sebuah trik. Sementara kemampuan Spence tidaklah palsu.“Aku tidak dapat berbuat apa-apa kalau kamu tidak mempercayainya. Tapi ada satu cara untuk memastikan kebenaran apa yang aku pertunjukkan tadi. Ayo kita pergi ke Vila Lereng Gunung untuk merasakan apa arti kekuatan sebenarnya,” ajak Spence.Mark menelan ludah. Dia berbalik pada Vivian dan bertanya, “Istriku, kamu percaya sekarang?”Vivian merasa serba salah. Sebagai orang yang seumur hidupnya menaruh perhatian pada sains, mana mungkin dia percaya pada hal semacam itu?Namun jika
Bella enggan menerima penjelasan Michael. Dia lebih percaya Michael memiliki kedudukan cukup tinggi di Apocalypse karena sikap Noah tidak hanya terlihat takut tapi juga hormat pada Michael.Mereka berdua langsung menuju daerah terlarang. Michael bisa merasakan napas para sepuluh jagoan. Mereka biasanya ada di dalam gua tapi sekarang mereka mengawasi situasi di luar gua.Mereka berada di luar gua mungkin dikarenakan kedatangan Raven sehingga mereka tidak berani masuk ke gua.“Tempat apa ini?” tanya Bella ketakutan sambil melihat ke arah gua yang gelap.“Coba kamu tebak. Aku tidak akan memberitahumu,” ucap Michael.Bella terlihat tegang dan menjawab, “Kamu akan mati kalau kamu berani menakut-nakutiku.”Bella mengancam Michael. Seandainya orang lain yang berani menakuti Bella, orang tersebut akan mati bagai seekor semut.“Jangan khawatir. Mana mungkin aku menakutimu?” balas Michael.Bella merasa lega. Dia mengikuti Michael masuk ke gua sambil tanpa lepas menggenggam tangan Michael.
Jeff masih berada di China tapi dia tidak terdeteksi oleh kekuatan dewa Michael. Ini artinya, level Jeff sudah mencapai kekuatan dewa. Jika perkiraan Raven benar maka apa yang dikatakan orang dalam mimpinya adalah benar.Sebagai seorang jagoan, Raven tahu betul betapa sulitnya mencapai kekuatan dewa. Jeff tidak mungkin bisa mencapai kekuatan dewa dengan kekuatan yang terakhir dimilikinya.Jeff pasti mendapat bantuan seorang ahli untuk mencapai kekuatan dewa.Tidak ada orang lain yang ada di pikiran Raven yang bisa membantu Jeff selain orang yang masuk ke mimpinya.Orang dalam mimpinya telah membantu Jeff mencapai kekuatan dewa. Raven pun yakin dia bisa meraih kekuatan dewa asalkan dia memenuhi keinginan orang tersebut.Sebuah godaan yang sangat beresiko bagi Raven.“Kamu kenapa?” tanya Michael yang melihat Raven tiba-tiba termenung.Raven yang sedang membayangkan membunuh Bella dapat membawanya pada peningkatan kekuatan menjawab dengan panik, “Tidak. Tidak ada apa-apa.”Michae
Ucapan Michael menjadi sebuah ujian bagi Raven. Michael yakin Raven menyembunyikan sesuatu darinya jika Raven menolak pergi walaupun Michael tidak dapat mengetahui masalah apa yang disembunyikan Raven.Namun Michael percaya Raven akan memberinya petunjuk cepat atau lambat sehingga Michael tidak perlu terburu-buru mencari tahu. Lagi pula, Raven bukanlah lawannya. Michael tidak perlu terlalu khawatir dengan apa yang dirahasiakan Raven.Setelah meninggalkan daerah terlarang, Michael secara tidak sadar berjalan menuju Gerbang Batu. Di balik Gerbang Batu terdapat rumah yang ditempati Alina dulu. Apabila Michael membuka Gerbang Batu dan masuk ke dalam, Bella akan mendapatkan kekuatan Alina.Namun Michael tidak berani mencobanya karena masalah yang dikhawatirkannya masih belum terpecahkan.“Apa yang kamu lakukan? Tempat apa ini?” tanya Bella pada Michael.Michael menunjuk ke depan dan berkata, “Di sana terdapat sebuah rahasia. Dan Gerbang Batu tersebut merupakan kehidupanmu sebelumnya.”
”Tentu saja,” jawab si pria cepat. Dia sangat berharap pada Raven karena hanya Raven yang bisa membantunya.Walaupun Jeff sudah berada di bumi tapi dia tidak bisa mendekati Bella. Jeff juga tidak dapat muncul di hadapan Michael karena dia bukan jagoan level dewa sesungguhnya. Jeff bukan lawan sepadan Michael.“Aku bisa membuatmu mencapai level yang sama dengan Jeff dalam waktu singkat jika kamu membunuh Bella.”Raven bersedia berjuang habis-habisan demi mencapai level dewa. Namun sampai saat ini dia masih belum tahu apakah bisa mengandalkan Michael untuk menjadi jagoan level dewa. Dan kini, orang di hadapannya telah membantu Jeff meraihnya. Raven pun memutuskan untuk percaya pada orang yang ada di hadapannya.“Aku ingin tahu alasanmu ingin membunuh Bella,” tanya Raven penasaran.Orang yang ada di hadapannya jelas sekali mengincar Michael. Menurut Raven, membunuh Bella akan sia-sia walaupun Bella teman dekat Michael. Terbunuhnya Bella hanya akan menambah kemarahan Michael. Mengerik
Michael tiba-tiba muncul di belakang Raven.Sebagai master super, Raven tidak dapat merasakan gerakan Michael.Raven hanya merasa Michael tiba-tiba menghilang. Dia pikir Michael menyesali perbuatannya hingga melarikan diri.“Raven, apa yang kamu sembunyikan dariku?” suara Michael tiba-tiba terdengar dari belakang Raven.Raven terkejut hingga tubuhnya dipenuhi keringat dingin. Dia berbalik menatap Michael dengan sorot mata resah.“Apa yang kamu bicarakan? Mana mungkin aku menyembunyikan sesuatu darimu?” ujar Raven.“Kamu tidak dapat menyembunyikan kepanikanmu,” balas Michael.Raven segera menghilangkan kekalutannya dan berkata, “Kamu tiba-tiba muncul di belakangku. Tentu saja aku takut dan panik.”Michael tiba-tiba mencekik leher Raven. Dengan nada dingin, dia berkata, “Siapa pun yang mengkhianatiku tidak punya pilihan lain selain mati. Kamu berusaha melarikan diri?”Raven yang wajahnya memerah karena kekurangan napas menggelengkan kepala dengan sekuat tenaganya yang tersisa. D
Raven semakin bimbang. Dia terlihat ragu.Michael bagai menyerang besi yang masih panas. Michael kembali berkata, “Kamu tidak berguna. Kamu hanyalah seonggok sampah. Kamu pikir orang lain akan menolongmu kalau aku membunuhmu? Tidak ada seorang pun yang bisa menghentikan aku.”“Mana mungkin kamu bisa menjadi jagoan dengan kekuatan dewa kalau menyelamatkan diri sendiri saja tidak bisa?”“Angan-anganmu terlalu melambung!”Raven pingsan mendengar ucapan terakhir Michael.Ucapan Michael membuat Raven sadar akan kenyataan.Mimpi Raven sangat indah. Namun tabir telah terbuka tanpa bisa dia kendalikan. Raven pasti akan mati seandainya Michael tidak memberitahu yang sebenarnya.“Mengapa kamu bisa tahu semua itu?” tanya Raven.Michael tersenyum tipis. Pertanyaan Raven menjadi sebuah pengakuan apa yang dikatakan Michael benar adanya.“Hanya dugaan,” jawab Michael.Raven tersenyum getir. Hanya dengan menduga, Michael bisa menduga seluruh rangkaian ceritanya. Ketepatan dugaan Michael jauh
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua