Raven menatap ke arah pria muda yang tertawa tersebut. Setelah selesai tertawa, pria muda itu berkata pada Raven, "Siapa yang memberitahumu bahwa hanya dia yang berhasil mencapai kekuatan dewa?"Raven menjadi kaget. Maksud ucapan si pria muda itu sudah jelas. Ada begitu banyak jagoan di Dunia Xuanyuan, tapi hanya sedikit yang bisa mencapai alam dewa. Pria muda ini salah satunya. Pria muda ini bisa menciptakan mimpi, kemampuan yang tidak dimiliki oleh Raven.Level kekuatan master super di bawah kekuatan dewa. "Kamu … apakah kamu juga sudah mencapai kekuatan dewa?" Raven menggelengkan kepalanya dan berkata, "Itu mustahil. Bagaimana bisa ada orang lain lagi mencapai kekuatan dewa?""Kenapa tidak?" tanya si pria muda penasaran. "Karena aku sangat mengenal orang-orang di Dunia Xuanyuan," jawab Raven."Dasar bodoh. Dengan kemampuanmu itu, bagaimana kamu bisa mengerti Dunia Xuanyuan? Kamu tidak melihat Dunia Xuanyuan dengan kacamata sebenarnya," lanjut si pria muda dengan sombong.
Setelah Robert mengizinkan Bella keluar sekolah, Bella merasa bebas. Dia tidak perlu belajar lagi. Ketika Michael melihat Bella senang, dirinya juga ikutan senang. Apalagi, kegiatan belajar sudah tidak relevan lagi dengan Bella. Bella akan memulai pelatihannya. "Kapan kamu akan melatihku?" tanya Bella dengan sorot mata berharap. "Kapan pun kamu mau," jawab Michael sambil tersenyum. Bella memikirkannya sejenak. Dia berkata, "Bagaimana kalau kita mulai besok?"Melihat sorot mata Bella, Michael menduga-duga pemikiran Bella, "Hari ini kamu ingin melakukan apa?"Bella memasang tampang misterius dan berkata, "Aku tidak akan kasih tahu. Ikut aku."Michael tidak memberikan banyak komentar. Dia membiarkan Bella mengajaknya ke taman bermain. Michael akan menemenai Bella ke mana saja asalkan Bella bahagia. Sambil melihat roller coaster, Bella berkata, "Dari dulu aku ingin bermain ini tapi aku tidak berani. Sekarang ada kamu yang menemaniku. Aku tidak takut lagi.""Aku ada permainan le
Setelah turun dari kereta roller coaster, Michael berjalan mendekati petugas dan berkata, "Wahana ini mesti dihentikan. Ada rel yang longgar yang harus segera diperbaiki."Petugas itu memutar bola matanya, "Kamu gila."Alasan petugas itu meremehkan Michael karena di matanya, Michael hanya mencari masalah. Wahana itu sudah diperiksa tadi pagi. Segalanya berjalan normal. Bagaimana bisa rel yang sudah diperiksa itu menjadi longgar? Petugas itu menganggap Michael hanya mencari perhatian. "Apa kamu mau bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan?" tanya Michael. Meskipun para turis itu orang asing, tapi Michael tidak bisa membiarkan terjadi kecelakaan."Sinting. Bagaimana kalau kamu menyingkir dari sini?" tanya si petugas. "Kalau kamu tidak memeriksanya sekarang, bakalan ada yang mati. Kamu bisa menanggung resikonya?" tanya Michael."Cepat pergi. Kalau tidak, akan aku panggil satpam," ujar petugas itu sambil mendorong Michael mundur. Namun, Michael seteguh gunung. Dia tetap berdir
Mendengar laporan teknisinya, si atasan terkejut. Tidak hanya dia tapi juga para turis yang sedang mengantri. Ada rel yang longgar!Kalau mereka menjalankan wahana roller coaster itu, sudah bisa dibayangkan konsekuensinya seperti apa. Di antara para turis, ada yang merasa bersyukur hidup mereka diselamatkan oleh Michael tapi ada juga yang menjadi ketakutan. "Bagaimana mungkin!" ujar si atasan sambil mengelap keringat dingin yang mulai mengalir di dahinya. Dia berkata pada teknisinya, "Lihat baik-baik. Bukankah kamu sudah periksa sebelumnya?"Tentu saja, si teknisi juga ketakutan. Dia berkata, "Benar ini Bos. Kita harus menghentikan wahana ini sekarang juga."Si atasan menelan ludah. Memang jika wahana itu dilanjutkan, efeknya bisa dibayangkan. Apalagi dia adalah atasan wahana ini. Dia yang memegang tanggung jawab keselamatan penumpang wahana ini. Kalau tetap diteruskan, karirnya akan berakhir. "Ok, aku akan segera menghubungi pihak manajemen," ujar si atasan. "Nah," Bella m
Ketika sampai di rumah, Michael duduk di sofa ruang tamu. Wajahnya cukup serius. Bella tahu apa yang ada dalam pikiran Michael. Jadi dia tidak berani mengganggu Michael.Dalam situasinya sekarang, Michael masih belum bisa merasakan kehadiran orang itu. Padahal orang itu bisa melihat Michael. Michael harus menghentikan ini segera mungkin. Tiba-tiba Michael merasakan kepalanya sakit luar biasa. Dia tidak tahu apa yang mesti dia lakukan.Sebelumnya Michael pikir di bumi ini tidak ada yang lebih kuat darinya. Michael sudah mencapai kekuatan tingkat dewa. Namun, jika orang ini berasal dari Dunia Xuanyuan, maka kemungkinan orang ini lebih tinggi ilmunya bisa terjadi. Di Dunia Xuanyuan, kekuatan tingkat dewa adalah sesuatu yang mustahil dicapai. Belum ada jagoan yang bisa menembus level tersebut. Maka kehadiran Michael yang bisa mencapai level itu bisa dikatakan keajaiban. Kemudian, Simon keluar dari kamar. Setelah beristirahat beberapa hari, tubuhnya sudah lebih membaik. Lagi pula, k
Simon terdiam melihat raut wajah Michael. Orang tua itu tidak berani mengganggu Michael berpikir tapi dalam hatinya dia merasa penasaran. Apakah Jeff sudah mencapai kekuatan dewa seperti Michael? Atau ada orang lain yang membantu Jeff? Semua kemungkinan itu bisa terjadi.Setelah terdiam beberapa saat, Michael menarik napas panjang dan berkata, "Ini gawat. Aku masih tidak bisa mendeteksi keberadaan dirinya. Kalau begini terus, dia bisa melakukan sesuatu yang tidak diduga.""Apa tidak ada cara lain?" tanya Bella.Michael menggelengkan kepala. Kecuali Jeff yang muncul sendiri, Michael tidak bisa menemukan dirinya. Bahkan saat Jeff berada di dekatnya pun, Michael tidak bisa menemukan dirinya. "Guru Besar, bagaimana kalau ada seseorang yang membantu dirinya?" tanya Simon. "Tidak penting. Aku harus mencari tahu di mana dia," jawab Michael sambil melihat ke arah Bella.Bella merasakan ada sesuatu yang Michael ingin bicarakan. Dia berkata, "Kamu tinggal meminta aku mesti berbuat apa.
Michael pergi mencari Mark.Sekarang Mark tinggal bersama dengan Vivian. Mereka menikmati hidup tenang tanpa gangguan. Mark tidak memperdulikan apa yang terjadi di dunia luar. Segala urusan sudah ditangani oleh Spence. Musuh-musuh lama Mark tidak berani mendatangi rumah Mark, kecuali mereka mau mati di tangan Spence.Saat Michael tiba di pintu rumahnya, Mark terkejut. Dia tidak pernah memberitahu tempat tinggalnya pada Michael. Namun, setelah dipikir lagi, Michael adalah bos Spence. Mungkin Spence yang memberitahunya. "Ada apa?" tanya Mark ketika mereka sudah duduk bersama. Vivian menuangkan minuman untuk Michael dan Bella. Suasana di rumah itu terlihat tenang dan damai. Inilah alasannya Mark jatuh cinta pada Vivian. Para wanita yang dia temui di klub malam tidak ada apa-apanya dibanding Vivian. "Aku harap kamu bisa pergi ke Vila Lereng Gunung," perintah Michael tanpa banyak basa-basi. Inilah alasan dia bertemu dengan Mark. Lagi pula, Mark adalah orang yang ingin Michael ajak per
Setelah terdiam beberapa lama, Mark bertanya, "Michael, seperti apa Dunia Xuanyuan itu?" "Dunia yang cukup menarik. Itulah alasannya aku ingin kamu berlatih. Itu adalah dunia di mana yang lemah akan dimakan yang lebih kuat. Jika kamu tidak memiliki kekuatan yang memadai, kamu akan gampang dibunuh," jelas Michael. Di Dunia Xuanyuan, kekuatan adalah hal yang membedakan satu orang dengan orang lain. Semakin kamu kuat, semakin tinggi status yang kamu miliki.Mark mengangguk dan berkata, "Bisakah aku menceritakan Vivian tentang hal ini?""Aku serahkan ini padamu," Michael tidak habis pikir bagaimana Mark yang dulu seorang playboy bisa setia pada satu wanita. Dia tidak tahu daya pikat apa yang sudah dilakukan Vivian hingga Mark bisa berubah seperti ini. "Baiklah, aku akan menemuimu ketika sudah selesai berdiskusi dengan Vivian," Mark berjanji."Jangan, aku akan meninggalkan Yuncheng sebentar lagi. Kalau kamu sudah siap pindah, langsung datang saja ke Vila Lereng Gunung. Kamu bebas m
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua