Sejak Raven menyadari ada perubahan pada energi Michael, Spence terus menatap ke arah kawah. Dia takut memejamkan matanya. Kemudian, terdengar suara keras dari sana. Muncul ledakan yang membumbung tinggi ke langit. Spence mengepalkan tangannya. Dahinya berkeringat. "Gunungnya meletus lagi. Habis sudah!" teriak Spence dengan nada putus asa. Gunung itu akan membunuh Michael.Namun, dari arah gunung itu tidak keluar lava. "Sepertinya itu bukan letusan gunung berapi," Raven menyaksikan hal itu.Spence menyadari hal yang sama. Biasanya letusan gunung berapi disertai lava yang mencair. Namun, suara keras itu tidak diikuti kejadian apa-apa. "Kalau itu bukan letusan gunung berapi, lalu apa?" tanya Spence.Raven mengerutkan dahi. Dia tahu bentuk energi Michael tapi saat ini dia merasakan energi yang lebih kuat dari punya Michael."Kamu pernah bilang, di dalam kawah sana ada kekuatan asing?" tanya Raven.Spence mengangguk tapi dia hanya mendengar apa yang diucapkan Michael. Wajah R
Raven dan Spence terpana melihat Michael. Spence pikir Michael sudah mati. Sedangkan Raven pikir suara tadi berasal dari kekuatan asing. Bagaimana mungkin!Tiba-tiba Michael menjadi lebih kuat. Apa kekuatannya sudah mencapai alam istimewa? Raven menarik napas panjang. "Kamu ... kamu sudah ada di alam istimewa?" tanya Raven. Sebelum Michael menjawab, Spence lari dan memeluk Michael. "Michael, kamu belum mati!" ujar Spence.Michael tersenyum dan berkata, "Kamu ingin aku mati?"Spence tidak mendengar ucapan Michael. Dia tenggelam dengan pikirannya, "Syukurlah kamu masih hidup."Michael terdiam melihat sikap Spence seperti ini. Dia memahami alasan Spence. "Sudah berapa lama kamu menungguku?" tanya Michael pada Raven. "Tiga tahun," jawab Raven.Michael tercengang. Dia tidak menduga waktu berlalu begitu cepat. Pantas saja sikap Spence seperti ini. Mustahil kamu bisa tenang menunggu seseorang dalam waktu tiga tahun. "Bagaimana ... bagaimana keadaanmu?" tanya Raven dengan rag
Michael hanya bisa menggelengkan kepala karena tidak dapat menjawab pertanyaan Raven.Raven terlihat tidak percaya karena di matanya, kekuatan Michael tidak dapat dia gambarkan dengan kata-kata. Menurutnya, Michael adalah dewa yang sesungguhnya di mana kekuatannya bisa mengantarnya ke dunia lain. Michael sendiri pernah mengatakan, dia bisa membuka pintu surga kapanpun dia mau. Sebuah fakta yang sangat mengejutkan ketika dia mengakui dirinya bukanlah lawan Naga Unicorn yang sepadan.“Tidak mungkin! Apakah benar Naga Unicorn lebih kuat darimu?” tanya Raven tidak percaya. Dia pikir Michael merendah untuk menyembunyikan kekuatannya.“Kamu tahu Naga Unicorn berasal dari mana?” tanya Michael.Raven tidak tahu cerita di balik Naga Unicorn.Raven pun berusaha menebak untuk menjawab pertanyaan Michael.“Apakah Naga Unicorn juga berasal dari Dunia Tianmen?” Raven mencoba menerka. Michael mengangguk dan berkata, “Ya, di Dunia Xuanyuan, Naga Unicorn tidak berani melepas semua kekuatannya u
Perjalanan ke pulau markas Organisasi Kambing Hitam menjadi pengalaman yang luar biasa bagi Michael. Dia tidak menduga perjalanan itu membawanya meningkatkan kekuatannya hingga membuatnya memiliki kekuatan dewa secara utuh.Seluruh pembunuh emas Organisasi Kambing Hitam pun sudah dilenyapkan oleh Raven tanpa Michael ikut turun tangan.Michael melambaikan tangannya pada John yang berdiri gemetaran di kejauhan.John berjalan perlahan dengan sangat hati-hati. Kemudian dia membungkukkan badannya sembilan puluh derajat.Sebelumnya dia pikir Michael telah mati. Dia bahkan mengancam menyiksa Spence agar dia menceritakan apa yang terjadi di dalam kawah. Kini dia melihat Michael masih hidup. Dia tidak berani menatapnya sama sekali.“Tidak akan ada lagi pembunuh emas di organisasi ini,” ujar Michael pada John.Kehilangan seluruh pembunuh emas menjadi sebuah kehilangan yang sangat besar bagi Organisasi Kambing Hitam karena itu artinya, kekuatan organisasi akan turun secara drastis. Organisa
Michael dan rombongan akhirnya sampai di Kota Yuncheng beberapa hari kemudian. Michael bahkan merasa udara di tempat yang begitu akrab baginya ini begitu manis.Tentu saja terasa manis karena ada Bella di sini. Tidak ada yang lebih dirindukan Michael di bumi ini selain Bella.“Spence, antar Raven ke Vila Lereng Gunung,” pinta Michael pada Spence.Penyusunan aura kekuatan harus disusun di Vila Lereng Gunung. Lebih cepat lebih baik. Tapi sekarang Michael ingin bertemu Bella terlebih dahulu sehingga dia percayakan Raven pada Spence.“Baik,” jawab Spence.Michael meninggalkan bandara dan memanggil taksi menuju sekolah Bella.Michael sebenarnya mempunyai cara lebih cepat untuk sampai ke sekolah dari pada naik taksi. Tapi terbang sendiri di siang bolong pasti akan menarik perhatian orang. Michael tidak ingin menjadi incaran media massa.“Hanya Bella yang bisa membuatnya begitu bersemangat,” ucap Raven dengan senyum tidak berdaya. Menurutnya, Bella adalah wanita paling bahagia di antar
Di mana ada Bella di situ pasti ada Michael.Ucapan Spence tidak salah. Michael merasakan keberadaan Bella di Vila Lereng Gunung melalui kekuatan dewa. Dia pun segera pulang.Evie sudah berkata pada dirinya sendiri berkali-kali dalam hatinya kalau dia harus tenang seandainya Michael pulang. Tapi begitu Michael muncul di hadapannya, dia tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya.Namun kebahagiaannya menghilang sedikit demi sedikit karena dia kecewa ketika melihat Michael berjalan menghampiri Bella dan tidak mempedulikannya.“Kamu sudah banyak berubah. Kini kamu sudah mirip dengan Bella dulu,” ujar Michael. Michael sulit menahan diri untuk tidak mengatakannya melihat penampilan Bella yang semakin dia kenali.Kini Bella sudah dewasa dan sudah hampir mirip dengan Bella sebelum Michael terlahir kembali.Bella terlihat bingung. Selain Spence dan Raven, Bella dan Evie tidak mengerti apa yang diucapkan Michael.“Sama dengan sebelumnya? Apa maksudnya?” tanya Bella merasa aneh.Michael
Bella tercengang mendengar ucapan Michael. Dia tidak menduga dengan keputusan Michael. Bella pikir, Michael akan menunda pengobatan bagi mereka untuk membubarkan kerumunan.Kakeknya sudah memperingatkannya dengan sangat jelas jika orang-orang ini bukan orang biasa yang bisa dilawan oleh Michael. Tapi Michael mengusir mereka tanpa basa basi.Bella menarik ujung baju Michael dan berbisik, “Apa kamu lupa dengan apa yang sudah aku katakan tadi?”Michael memandang Bella dengan tatapan meyakinkan dan berkata, “Aku bisa mengatasinya. Tenang saja.”Bella tidak bisa tenang karena dia tahu betapa kuat kedudukan orang-orang yang ada di hadapan Michael. Namun akhirnya dia bisa mengendalikan diri setelah melihat sorot mata Michael.“Michael, aku …“Aku …“Aku ...”Satu per satu dari mereka mulai melapor pada keluarga mereka setelah mendapat penolakan dari Michael. Latar belakang identitas keluarga mereka jelas menakutkan bagi orang biasa.Bahkan Spence pun sampai pucat pasi. Di mata orang b
Alfred yang sedari tadi diam, mempunyai pandangan berbeda dalam pikirannya. Ketidakhadiran Keluarga Tian dalam masalah yang saat ini di hadapi Michael tidak akan membuat Michael kecewa karena menurutnya, Michael sendiri sangat kesulitan menyelesaikan kesulitan ini.Ratusan orang dari keluarga terkemuka berkumpul menjadi satu. Michael tidak akan mungkin bisa bertahan dengan desakan kekuatan mereka.Michael bisa terbebas dari ancaman hanya jika bisa menyembuhkan mereka semua. Tapi bagaimana Michael bisa melakukannya?Sepengetahuan Alfred, kebanyakan dari mereka mengidap penyakit kronis. Mereka sudah menemui dokter-dokter ahli terkenal di seluruh dunia tapi hasil pemeriksaan memvonis mereka dengan kematian. Tidak ada seorang pun yang bisa menyembuhkan mereka kecuali kehadiran Dewa Agung. Kesembuhan Pemimpin Keluarga Su sendiri, menurut pandangan Alfred, lebih karena keberuntungan Michael saja. Tapi nasib baik bukan berarti bisa terjadi setiap waktu.“Ayah, aku pikir kita harus mengu
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua