Di perjalanan pulang, Chaterine bertanya, ”Michael, apa yang kamu bicarakan dengan David?”Chaterine tahu dia tidak seharusnya bertanya mengenai hal ini karena Michael pasti mampu menghadapi David. Chaterine tidak perlu khawatir sama sekali. Namun sifat manusia yang selalu ingin tahu juga ada dalam diri Chaterine.“Dia mengundangku datang ke rumah Keluarga Nangong,” Michael menyederhanakan jawabannya untuk dimengerti Chaterine. Ada terlalu banyak masalah yang tidak mudah dijelaskan dan Michael terlalu malas membuang banyak kata.“Usahanya tidak akan berhasil,” ucap Chaterine serius.Di matanya, David tidak punya niat baik. Undangan ke rumah Keluarga Nangong bisa jadi jebakan yang sudah dipersiapkan David untuk Michael. Kalau Michael sampai tertangkap, apa mungkin Michael bisa pulang dalam keadaan selamat? “Kenapa memangnya?” tanya Michael.Chaterine melotot pada Michael. “Apa kamu bodoh mau saja datang ke rumah Keluarga Nangong? Undangannya jelas sekali jebakan. Kalau kamu perg
Sebenarnya, perkembangan Rerusahaan Fengqian tidak lagi menjadi tujuan utama Michael. Bahkan dia tidak butuh Fengqian. Namun dunia bergantung pada perekonomian yang baik. Oleh karena itu Michael tidak bisa lagi mengabaikan Fengqian demi masa depan yang lebih baik. Apa lagi setelah dia pergi ke Kota Yuncheng. Dia membutuhkan uang agar dihargai karena bela diri tidak dapat menyelesaikan masalah. Kini Michael pun sangat serius mengembangkan Fengqian.Michael mengerti, uang adalah alat terbaik untuk menyelesaikan masalah dalam menghadapi orang mata duitan seperti Suzy. Dia pun harus menjadi orang kaya daripada menjadi seorang jagoan.“Ibu, ikutlah denganku ke rumah Keluarga Yang malam ini,” ajak Michael pada Chaterine setelah dia menutup telepon.“Aku?” Chaterine tercengang untuk sesaat. Kemudian dia menggelengkan kepala, “Aku tidak mau.”Michael melihat Chaterine gugup. Sambil tersenyum dia berkata, “Ibu, Michael ini anakmu. Ibu pergi ke rumah Keluarga Yang dan mereka akan menyambutmu
Para lelaki pasti senang jika hidupnya dikelilingi wanita-wanita cantik. Tapi Michael berbeda. Dia tidak mengharapkan lebih dari apa yang telah dilakukannya. Dikelilingi banyak wanita justru membuat Michael sakit kepala.“Kamu bisa ambil mereka kalau kamu menyukainya,” ucap Michael pada Alvin.Alvin sangat berharap mendapat kesempatan seperti ini. Walaupun dia Tuan Muda Keluarga Yang tapi dia cukup mendapat kesulitan mendapatkan wanita yang dia sukai. Tapi dia juga tahu diri, dia tidak mungkin menggantikan Michael di depan para wanita yang mengharapkan lelaki hebat seperti Michael.“Michael, jangan bercanda denganku. Mana mungkin aku bisa menggantikanmu? Kamu satu-satunya lelaki yang diinginkan para gadis itu. Aku tidak ada apa-apanya,” balas Alvin dengan muka masam.Chaterine senang mendengarnya. Bahkan orang seperti Alvin saja tidak berguna di depan Michael. Apa yang didengarnya sudah cukup membuatnya semakin bangga pada Michael yang luar biasa.Michael menggelengkan kepala deng
Kesabaran Florence habis melihat sikap kekanak-kanakkan Matthew. Kemarahannya tidak dapat lagi dia sembunyikan setelah mendengar ucapan Matthew.Apa yang ada di kepala Matthew hanyalah games!Dia bahkan tidak merasa terancam posisinya akan digeser oleh Michael.Matthew tidak dapat menentukan prioritas dalam hidupnya. Dia akan tenggelam dalam lumpur jika terus bersikap masa bodoh.Plak!Florence menampar Matthew.Florence tidak ingin dirinya gagal gara-gara Matthew yang ingin pulang untuk main games. Kalaupun Matthew hanyalah seonggok lumpur, Florence akan memolesnya sampai kinclong. Matthew memegang pipinya yang panas. Dia tidak percaya Florence menamparnya.Tidak pernah ada yang menampar Matthew sekalipun seumur hidupnya. Florence akan selalu membelanya setiap kali dia membuat masalah yang mengakibatkan kemarahan Anthony dan Chaterine. Matthew tahu dia tidak akan pernah dihukum selama ada Florence.Matthew tidak menyangka Florence yang selalu melindunginya akan menjadi orang p
”Tidak disangka, Florence mau berlutut,” ejek si pria berwajah licik yang mendekati Florence.Florence yang sudah kehilangan muka semakin marah ketika ada seseorang yang menertawakannya.“Kamu siapa? Berani-beraninya menertawakan aku!” gertak Florence sambil berdiri.Si pria berwajah licik memakai topi paruh bebek yang diturunkan nyaris menutupi wajahnya. Florence hanya melihat ujung bibirnya yang terlihat jelas menertawakannya.“Dia tidak bisa menolongmu. Tapi aku bisa,” ucap si pria.Florence tersenyum dingin. Dia tidak mau mengakui kata hatinya yang mengatakan tidak ada seorang pun di Kota Yanjing yang mampu menandingi Michael. Menurutnya, hanya David yang memenuhi syarat untuk diandalkan bernegosiasi dengan Michael.Dan pria ini tiba-tiba muncul dihadapannya bicara omong kosong.“Kamu pikir kamu siapa? Michael sekarang dilindungi Keluarga Yang dan Keluarga Mo. Bagaimana kamu bisa melawannya?” ucap Florence.“Menggunakan kekuatan kelompokku. Kamu pasti sudah mengenal Keluarg
Chaterine senang menggoda Michael. Tapi Michael tidak menyukainya. Melihat rangkaian bunga berjajar di depan pintu membuatnya sakit kepala. Dia baru saja pindah rumah. Masih ingin menikmati ketenangan. Tapi kini keberadaannya mulai diketahui banyak orang. Apakah dia harus pindah lagi?“Ibu, jangan bercanda padaku. Bunga-bunga ini menghalangi jalan,” ucap Michael kesal.“Tidak juga. Bunga-bunga ini dikirim untuk putraku. Bunga-bunga ini harus kita pindahkan ke dalam rumah,” ucap Chaterine sambil tersenyum.“Tidak. Ibu mau membawa semua bunga ini masuk ke dalam rumah?” tanya Michael penuh kekhawatiran. Menurutnya, tempat terbaik bagi semua bunga itu adalah tempat sampah. Michael pusing kalau semua bunga disimpan di dalam rumah.Tapi Chaterine tidak peduli. Dia mulai memindahkan karangan bunga satu persatu ke dalam rumah. Tidak ada satu pun bunga yang tertinggal di luar.Semua karangan bunga itu tidak akan bisa masuk ke dalam kalau rumahnya tidak cukup besar.Michael duduk di sofa r
Roger merasakan sakit kepala yang hebat setiap kali memikirkan Michael, orang paling populer dan kuat di Kota Yanjing.“Jangan banyak tanya. Kamu tidak mungkin bisa membantu menyelesaikan masalahku,” desah Roger.Cliff kecewa. Bagaimana orang setampan dirinya dianggap tidak mampu menolong tanpa mengetahui duduk perkaranya?“Roger, aku tidak suka kamu merendahkanku. Keluargaku memang tidak sekuat keluargamu tapi ada beberapa hal yang tidak dimiliki Keluarga Wang. Apa yang tidak bisa kamu lakukan bisa jadi aku bisa melakukannya,” ucap Cliff gemas.Roger tersenyum tipis. Cliff tidak tahu apa yang terjadi tapi sok tahu.“Benarkah kamu bisa membantuku? Masalahku berhubungan dengan Michael. Apa kamu bisa menolongku?” gertak Roger.Michael!Cliff tercengang untuk beberapa saat. Dia sudah diperingatkan oleh keluarganya untuk tidak membuat masalah dengan Michael. Menjauh dari Michael akan melindunginya.Cliff sudah tahu status apa yang disandang Michael di Kota Yanjing saat ini. Dia tid
Florence selalu bergerak cepat untuk masalah yang bersinggungan dengan Michael. Dan dia pun tahu apa yang diinginkan partnernya. Tapi menurutnya, memanfaatkan Keluarga Wang untuk melawan Michael sangat tidak masuk akal.Walaupun Keluarga Wang salah satu dari tiga keluarga terpandang Kota Yanjing tapi dua keluarga lainnya berhubungan baik dengan Michael. Keluarga Mo dan Keluarga Yang akan berdiri di pihak Michael jika terjadi masalah pada Michael. Jelas sudah Keluarga Wang tidak akan mungkin menang melawan dua keluarga terpandang lainnya.“Kamu memanfaatkan Keluarga Wang untuk melawan Michael. Kamu benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi di Kota Yanjing belakangan ini. Ceroboh sekali,” Florence mengingatkan. Dia ingin kematian Michael direncanakan dengan matang dan hati-hati.“Lakukan saja perintahku. Kamu tidak perlu khawatir. Aku mengerti bagaimana melakukannya.”Lawan bicara Florence bersikeras. Florence tidak ingin bersitegang dengannya karena tidak mempunyai pilihan lain. D
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua