"Michael, tapi … tapi dia adalah saudaramu," Bahkan Anthony terkejut. Memang jika melihat apa yang sudah dilakukan Keluarga Han pada Michael, bagaimana bisa Michael mau menyelamatkan Matthew?Namun, Florence sudah meminta Anthony untuk membujuk Michael. Anthony akan berusaha semaksimal mungkin, tapi dia juga tidak ingin melihat Matthew dalam bahaya. Michael tersenyum masam. Memang itu terdengar menyakitkan. Pada saat seperti ini, dia diingatkan bahwa Matthew adalah saudaranya tapi kenapa mereka tidak mengingatkan Matthew bahwa Michael adalah saudaranya juga?"Jangan membuang waktu. Kecuali Florence yang memintaku secara pribadi, aku tidak akan menyelamatkan Matthew. Katakan padanya seperti itu." Setelah mengucapkan hal itu, Michael berbaring di lantai. Melihat keputusan Michael yang tidak bisa diubah, Anthony tahu mustahil dia bisa membujuk Michael. Sepertinya memang hanya Florence yang harus turun tangan. Namun, mustahil bagi Florence untuk memohon pada Michael. Di dalam pikir
Meskipun usia Florence lebih tua, bukan berarti dia mulai pikun. Dia adalah orang yang cukup pintar melihat situasi. Sebetulnya keterlibatan Michael dalam Perusahaan Fengqian cukup menarik. Meskipun begitu, dia meragukan dirinya sudah bersikap salah.Itu semua karena sikap percaya dirinya. Florence tidak bisa menerima kesalahan dirinya. Karena itu, dia akan berusaha membuat segalanya sesuai rencananya daripada mengakui kesalahannya. "Bagaimana kamu akan menyelamatkan Matthew?" tanya Florence. "Caranya mudah. Memohonlah padaku. Kamu tidak perlu berlutut. Hanya katakan, aku mohon padamu, Michael," Michael berdiri. Dia tersenyum pada Florence. Michael sudah mengira Florence akan datang karena ini adalah satu-satunya kesempatan Florence. Florence mengepalkan tangannya, Setelah terdiam lama, Florence berkata, "Aku mohon padamu, selamatkan Matthew.""Ah ah." Michael mendesah, "Aku akui ini sulit, tapi Florence, apa kamu sudah melihat betapa salah dirimu? Betapa salah penilaianmu? M
Maksud Michael sangat mudah ditebak. Alvin juga tidak bodoh. Dia dan Alistair menyambut Michael sepert tamu agung. Matthew sakit hati melihatnya. Sekarang rasanya Matthew mau mati. Sejak kecil, dia jarang menerima perlakukan kasar. Baru kali ini dia justru dihajar habis-habisan. Kemudian Alistair berkata pada Michael, "Michael, aku tidak akan menghalangi rencanamu."Ucapan Alistair itu dimaksudkan untuk mendukung Michael. Lagi pula, Alistair tidak tahu apakah dugaannya benar. Dia takut dirinya menghalangi rencana Michael. Michael tersenyum dan berkata, "Kakek yang agung, ini lebih dari yang aku pikirkan."Sebelumnya Michael ingin meminjam pengaruh Keluarga Yao untuk mengancam Florence. Dia tidak menyangka justru Keluarga Yang yang terlibat dalam urusan ini. Sudah jelas reputasi Keluarga Yang lebih berpengaruh dari Keluarga Yao.Mendengar ucapan Michael, Alistair tertawa. Ini mungkin pertama kali dalam hidupnya dia dipanggil seperti itu. "Bagus. Bagus," ujar Alistair. "Aku
Dari segala macam hal, tidak mungkin Perusahaan Fengqian bisa dibandingkan dengan Keluarga Han dalam waktu singkat. Namun Pertandingan Bela Diri Dunia sangat penting bagi Keluarga Yang. Setelah berpikir sebentar, Alistair menjawab pertanyaan Michael."Dalam tiga bulan, Keluarga Yang akan berusaha memberikan apa yang dibutuhkan Perusahaan Fengqian untuk berkembang," Alistair berjanji. Meskipun Alistair tidak langsung menyetujui jawaban Michael, tapi itu sudah cukup bagi Michael. Lagi pula, tiga bulan itu waktu yang singkat. Meskipun Keluarga Yang memiliki cukup pengaruh di Yanjing, Yanjing tidak sepenuhnya dimiliki oleh Keluarga Yang. Karena ada berbagai macam risiko yang bisa terjadi, mungkin saja Fengqian tidak akan bisa menandingi Keluarga Han dalam waktu tiga bulan. "Kalau begitu, aku akan mewakili Keluarga Yang di pertandingan itu,” ujar Michael. Mendengar jawaban Michael, Alistair berusaha menyembunyikan senyumnya. Dengan kemampuan Michael sekarang, Alistair hampir bisa mel
Saat Michael melihat Chaterine, seorang perempuan muncul dari arah dapur. Wulan!Dia mengenakan celemek. Sudah pasti Wulan yang membuat makan malam, bukan Chaterine Jika Wulan ada di sini, berarti dia sudah kenal dengan Chaterine. Buktinya dia datang ke sini untuk memasak!"Kenapa kamu menatapku seperti itu? Memangnya aneh jika aku muncul di sini?" tanya Wulan sambil tersenyum."Memang aneh," jawab Michael. Hubungannya dengan Wulan tidak sespesial itu sampai Wulan bisa datang dan masak di sini. Menghadapi kejujuran Michael, Wulan hanya bisa memutar bola matanya. Dia lalu kembali ke dapur untuk kembali masak. Michael menatap Chaterine dengan tatapan tajam, berharap ibunya bisa memberikan penjelasan. Chaterine mencoba menjelaskan, "Saat aku ke sini, secara kebetulan aku bertemu dengan Wulan. Dia banyak mengajariku memasak. Aku dengar kalian sudah lama berteman. Karena kita adalah tetangga, jadi aku mengundangnya ke sini."Berteman?Michael pikir hubungannya dengan Wulan ti
Michael duduk di meja makan. Meskipun hubungan Michael dan Wulan tidak begitu baik, tapi keseluruhan suasananya cukup santai. Wulan dan Chaterine banyak berbicara dan tertawa. Michael melihat keseruan interaksi mereka dan terdiam. Saat mereka sedang bicara, Chaterine bertanya, "Wulan, apa kamu menyukai putraku?"Wulan terkejut. Michael terbatuk-batuk. Dia hampir saja tersedak. "Bibi, apa yang bibi bicarakan? Michael sudah aku anggap sebagai adikku sendiri," jawab Wulan. Meskipun begitu, wajahnya terlihat bersemu merah. Chaterine adalah perempuan. Dia tahu Wulan memiliki perasaan pada Michael. Namun, bagaimana bisa Wulan menyukai Michael? Dia kan baru saja beranjak dewasa. "Jika kalian saling menyukai, aku tidak keberatan. Meskipun usia Michael masih muda sekali tapi ….""Bu, apa kamu sudah selesai makan?" tanya Michael memotong pembicaraan ibunya. Jika diteruskan, mungkin ibunya sudah membicarakan pernikahan. Situasi itu tidak bagus bagi Michael. Setelah dia menyelesaik
"Apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanya Michael. Jika laki-laki itu merencanakan bertemu dengan Michael, berarti setidaknya dia sudah memiliki rencana. Laki-laki itu tidak menyangka dia akan mengalami kejadian ini. Jadi dia sedikit bingung. "Sepertinya kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan, biar aku bantu," ujar Michael. Laki-laki itu mengangguk dan menatap Michael dengan serius. "Jadilah anak buahku. Jika kamu mampu menjadi anak buahku, aku akan menolongmu keluar dari kesulitan. Bagaimana?" ajak Michael. Sebenarnya Michael tidak ingin ikut campur tapi Dorian akan muncul cepat atau lambat. Mengenai organisasi assassin itu, Michael bisa mengancam mereka hingga membuat mereka tidak berkutik sementara waktu. Namun, bukan berarti mereka akan hilang begitu saja. "Kamu mau menolongku?" tanya laki-laki itu. "Sebenarnya, ini bukan aku mau menolongmu. Urusan ini tidak pernah berakhir. Cepat atau lambat, mereka akan mendatangiku," ujar Michael. Laki-laki itu juga tahu b
Bagi keluarga biasa, ucapan Michael ada benarnya. Sebagian orang tua tidak ingin melihat anak laki-laki mereka yang masih berusia empat belas tahun memiliki pacar. Namun, berbeda dengan Chaterine. Dia pikir semakin sering Michael berkenalan dengan wanita, semakin besar peluang dia mendapatkan calon menantu terbaik. "Aku pikir normal saja seusiamu itu untuk punya pacar," ujar Chaterine. "Justru kupikir kamu yang tidak normal. Mana ada orang tua yang mau melihat anaknya pacaran di usia empat belas tahun," ujar Michael mengelak. "Kita bisa bicarakan ini nanti. Sekarang waktunya kamu untuk kembali ke sekolah," ujar Chaterine. Sekolah!Michael tidak pernah membayangkan dirinya sekolah. Dulu karena dia diabaikan oleh Florence, Michael belajar sendiri. Sekarang, Michael merasa dirinya tetap tidak perlu sekolah. Dia punya target lain. "Aku punya urusan yang lebih penting dari sekolah. Aku tidak punya banyak waktu," ujar Michael. "Urusan apa? Di usiamu itu urusan yang paling pen
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua