“Irvan tidak pernah membiarkan aku membersihkan pantatnya. Aku yakin dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri,” Rudy masih tidak peduli dengan laporan si pelayan. Memang tidak mudah berhadapan dengan master hewan buas jika dibandingkan berhadapan dengan orang biasa. Namun dalam imajinasi Rudy, master hewan buas yang saat ini sedang dihadapi Irvan adalah master hewan buas dengan level rendah. Dia yakin Irvan tidak akan kesulitan menyelesaikan masalahnya.“Tuan, lawannya tuan muda adalah master hewan buas bintang tujuh,” ucap si pelayan tak berdaya.Rudy tercengang untuk beberapa saat. Lalu dia berdiri dengan wajah penuh ketakutan. “Kamu tadi bicara apa? Lawannya master hewan buas bintang tujuh?” tanyanya.“Ya, hewan buasnya adalah harimau bersayap. Dia juga mengancam dengan membawa nama Kerajaan Huangting,” terang si pelayan.Rudy semakin ketakutan. Kota Xiaoling adalah milik keluarga Xiao. Bisa dikatakan seluruh Kota Xiaoling ada dalam genggaman Keluarga Xiao.Master hewan buas b
“Berlutut, dia benar-benar berlutut!”“Dari dulu aku sudah mengira Irvan akan berlutut satu hari nanti. Ini benar-benar memuaskan.”“Tidak disangka Keluarga Xiao akan merendahkan harga dirinya.”Begitu banyak bisikan di kerumunan tepi sungai. Sebagian dari mereka pernah merasakan sakit hati karena perbuatan Irvan tapi mereka tidak berani marah. Mereka puas John telah membuat Irvan berlutut.Namun mereka semua tidak berani bicara terlalu kencang karena mereka takut Irvan mendengarnya dan membalas dendam pada mereka.“Bolehkah kami pergi sekarang?” tanya Rudy pada John.“Aku peringatkan kalian Keluarga Xiao. Kota Xiaoling ada dalam teritori kekuasaan Kerajaan Huangting. Keluarga Xiao tidak dapat berlaku seenaknya. Jangan lagi menganggap kalian sebagai maharaja disini. Aku, John, tidak akan melepaskan lagi Keluarga Xiao jika satu saat nanti kalian berani berbuat semena-mena,” ancam John.Seandainya orang lain yang bicara seperti itu pada Rudy, sepuluh nyawa tidak akan cukup untuk m
Michael sedikit mengerutkan keningnya dan memandang John yang sangat penasaran dengan nama belakang Leticia. Sepertinya Bailing mempunyai arti yang spesial.Leticia menjawab pertanyaan John tapi pandangannya mengarah pada Michael.“Nama belakangku adalah Bailing dari sejak lahir. Tapi aku tidak pernah memberi tahu siapa pun nama panjangku,” jawab Leticia.John tercekat dengan tatapan ketakutan. Michael mengabaikan keterkejutan John dan dia lanjut bertanya pada Leticia, “Mengapa sekarang memberitahuku?”“Karena aku pikir Tuan orang yang baik,” jawab Leticia.Michael tersenyum lemah.Dia pria yang baik.Kedengarannya sangat bagus. Namun akan berbeda artinya jika diucapkan di bumi.“John, cari penginapan untuk beristirahat,” perintah Michael pada John.John mengangguk. Dia meminta pendayung untuk melabuhkan perahunya. Mereka bertiga naik ke tepi sungai.Saat ini, selain Rudy dan Irvan, ada pria paruh baya berdiri di samping mereka. Dia adalah pemimpin Kota Xiaoling, Albert, yang
Di penginapan.“Benarkah seperti itu?” Dahulu Keluarga Bailing sangat kuat?”Michael tidak percaya dengan cerita Keluarga Bailing yang diceritakan John.“Guru, mana mungkin aku berbohong padamu? Aku masih sangat ingat dengan jelas walaupun banyak orang telah melupakannya. Itulah mengapa ayahku selalu mengingatkan untuk selalu bersikap rendah hati,” John berusaha meyakinkan Michael. Jevan menceritakan kisah Keluarga Bailing pada John ketika dia masih sangat kecil. Kisah Keluarga Bailing sering dijadikan Jevan sebagai contoh untuk memperingatkan John menjaga sikapnya. Jika tidak, kematian akan menjadi ganjarannya.“Tadi kamu mengatakan, Keluarga Bailing telah habis terbunuh. Mengapa sekarang ada Leticia? Apa mungkin dia bukan anggota Keluarga Bailing?” tebak Michael.“Aku tidak tahu. Tapi cerita pembantaian Keluarga Bailing hanya berdasarkan cerita dari Kerajaan Huangting. Kerajaan Huangting berusaha keras membabat habis seluruh anggota Keluarga Bailing tapi bisa jadi ada yang terti
Michael terdiam.Melihat senyum bangga Leticia membuat Michael tidak tahu bagaimana lagi cara untuk menjelaskannya. Penjelasan Michael tidak akan berguna baginya. Leticia buta akan perasaannya sendiri. Leticia tidak mengerti perasaan Michael.Leticia tampak dewasa ketika memutuskan untuk balas dendam tapi dalam hal lain dia layaknya gadis kecil dengan pikiran yang masih hijau.“Sudah, cepat istirahat,” ucap Michael sambil beranjak dari duduknya.Tiba-tiba Leticia menghadang Michael keluar dari kamar dan menggenggam tangan Michael.“Apa yang kamu lakukan?” tanya Michael kebingungan.“Angkat aku sebagai murid atau istri,” jawab Leticia.“Kamu berusaha memaksaku untuk memilih?” ujar Michael.Leticia tidak menjawab tapi ekspresinya sangat yakin.Bertemu guru seperti Michael menjadi kesempatan yang langka bagi Leticia. Dia tidak ingin melewatkannya. Entah kapan dia mendapat kesempatan ini lagi jika dia melewatkan kesempatan emas sekarang.“Percaya atau tidak, aku akan mengirimmu p
"Tuan Xiao, katakan saja apa yang ingin kamu katakan. Jangan bertele-tele," John tidak punya waktu menebak apa yang ingin dikatakan Albert."Selama setengah tahun ini, Arena Fengling dikuasai oleh orang yang cukup kejam. Setiap ada yang menantang, dia pasti akan mati. Aku harap kamu bisa membantuku menyingkirkan orang ini," ujar Albert."Bukannya Arena Fengling adalah arena di mana kekuatan menjadi nomor satu? Wajar saja ada yang mati. Kenapa kamu ingin menyingkirkan dia?" tanya John dengan penasaran. "Kamu tidak tahu, ya? Sebagai tempat kedua terkenal dari Kota Xiaoling, Arena Fengling adalah arena yang ramai dikunjungi banyak orang untuk berkelahi tapi sejak kemunculan orang ini, semuanya berubah. Karena banyak yang mati, tidak ada orang yang berani menantangnya. Jika keadaan ini dibiarkan begitu saja, Arena Fengling akan kehilangan reputasinya," kata Albert panjang lebar. Dulu, Arena Fengling mampu menarik kedatangan banyak orang. Orang-orang ingin melihat dan mengambil bagia
Michael mengangguk. Dia tahu kemampuan buah merah lebih dari orang lain. Itu sangat berefek pada John dan juga Ivan dan Dary dari Apocalypse. John sangat mempercayai Michael. Ucapan Michael tidak hanya menghilangkan keraguan John tapi membuatnya sangat bersemangat. Jika dia bisa mendobrak hingga mencapai cahaya lima, dia bisa mengejutkan warga Longyun lagi!Di kediaman walikota.Tujuan Albert mengajak John adalah untuk membantu membereskan masalah Rudy dan Irvan. Namun, bagi Irvan, John pantas mati. Albert hanya ingin membantu Irvan. Kecuali John setuju, maka rencana pamannya itu tidak akan berhasil. "Paman, apa menurutmu John akan menerima tantangan ini?" tanya Irvan dengan penasaran. "Mungkin saja," jawab Albert sambil tersenyum. Irvan menatap Rudy dengan curiga. Dia tidak paham kenapa Albert merasa begitu percaya diri. Rudy bertanya, "Apa John tidak mencurigaimu?""Meskipun dia tahu, begitu aku yang mengatakannya, John akan setuju," jawab Rudy. "Kenapa?" tanya Irvan
"Bung, bagaimana kamu bisa menaklukkan hewan buas bintang tujuh dengan kemampuan level cahaya empat?" tanya si pemenang bertahan. Kali ini dia benar-benar memperhatikan lawan tandingnya. John membawakan kejutan untuknya. "Aku tidak tertarik menjawab pertanyaanmu. Aku ke sini untuk menantangmu," jawab John. Si pemenang bertahan memandangi harimau bersayap dengan pandangan tertarik. Dia tidak menganggap John."Apa kamu tahu hidup dan mati hewan buas bergantung pada nyawa si pemiliknya? Sayang sekali hewan buas itu akan mati begitu aku membunuhmu," ujar si pemenang bertahan. John mengerutkan kening. Si pemenang bertahan begitu percaya diri bisa membunuh John. John sadar dengan level kekuatannya. Dia tidak mungkin bisa mengalahkan si pemenang bertahan begitu saja. Jika Michael tidak melindunginya, John tidak memiliki keberanian untuk datang ke sini. "Kamu pikir aku yang kalah? Sombong sekali dirimu," kata John.Si pemenang bertahan tersenyum. Lucu sekali si John. Dia berkata,
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua